Anda di halaman 1dari 12

Laporan Kasus

Penganiayaan
MAKBUL ZAELANI (1102016109)
Pembimbing: dr. Ferryal Basbeth, Sp.F, DFM

KEPANITERAAN KLINIK ILMU FORENSIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 31 MEI 2021 - 13 JUNI 2021
PRO JUSTITIA
VISUM ET REPERTUM
No V/VRJ/VII/2020

Yang bertandatangan di bawah ini, dr. D, sebagai dokter muda yang bekerja pada
pada RSUD A, atas permintaan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah
Jawa Barat Resor Cirebon, dengan suratnya nomor No V/VRJ/VII/2020 tertanggal
20 Oktober 2020 maka dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal 20 Oktober
2020 pukul 19.00 WIB bertempat di RSUD A, telah melakukan pemeriksaan
korban dengan nomor registrasi 074823 yang menurut surat tersebut adalah:
IDENTITAS KORBAN

Nama : Tn. TI
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Warga negara : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Mutiara
RIWAYAT KEJADIAN

Pasien datang ke UGD RS A hari Senin 20 Oktober 2020 pukul 19.00 dengan
keluhan terjadi penganiayaan. Pasien mendapat pukulan di mata sebelah kanan
dari sang kakak saat sedang duduk di teras rumah. Pasien dipukul sebanyak dua
kali dengan menggunakan tangan kanan yang mengepal. Pasien mengaku telah
meminjam uang 1 juta kepada kakaknya namun tidak bisa membayar tepat
waktu dari waktu yang di janjikan sebelumnya karena belum dapat kerjaan.
HASIL PEMERIKSAAN

Keadaan umum : Tampak sakit sedang dan kooperatif


GCS : E4V5M6
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Nadi : 80 x/menit
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 75 kg
Pernapasan : 16 x/menit
Suhu : 36°C
TEMUAN PADA KORBAN

Pada korban ditemukan:


Terdapat satu buah luka memar pada mata kanan dengan ukuran luka lima
sentimeter. Bentuk membulat berwarna kehitaman. Permukaan luka lebih
tinggi daripada kulit di sekitarnya, batas luka tegas, tak teraba kasar. Kulit ari
tak tampak terkelupas. Bagian dalam mata tampak kemerahan.
REFLEKSI KASUS

Definisi Penganiayaan
- Secara umum, tindak pidana terhadap tubuh pada KUHP disebut “penganiayaan”.

- Penganiayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dimuat arti sebagai “perilaku yang
sewenang-wenang”.

- Penganiayaan yaitu perilaku yang disengaja yang menyebabkan perasaan tidak enak
(penderitaan), rasa sakit, atau luka.
PEMBAHASAN KASUS

• Sesuai dengan definisi penganiayaan menurut KUHP yaitu tindak pidana


terhadap tubuh yang menyebabkan perasaan tidak enak, rasa sakit, atau
luka.
• Pada kasus ini, pelaku melakukan tindak pidana terhadap tubuh korban.
• Unsur-unsur yang terdapat dalam pasal 351 ayat (1) KUHP mengenai
penganiayaan: unsur kesengajaan, perbuatan, rasa sakit, tidak enak pada
tubuh, luka tubuh, dan akibat mana menjadi satu-satunya tujuan pelaku.
PEMBAHASAN KASUS

• Luka yang dialami oleh pasien masih termasuk luka ringan karena tidak
membatasi aktivitas sehari-hari. Pada kasus ini, pelaku melakukan tindak
pidana terhadap tubuh korban.
• Jika korban menuntut si pelaku atas penganiayaan tersebut, pelaku dapat
dijerat dengan pasal 351 ayat (1) KUHP yang berbunyi “penganiayaan
diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah."
KESIMPULAN

Seorang pasien laki-laki berusia lima puluh enam tahun dengan tinggi badan
seratus enam puluh lima sentimeter, berat badan tujuh puluh lima kilogram, dan
status gizi baik. Pada pemeriksaaan fisik didapatkan satu buah luka memar pada
mata kanan yang disebabkan oleh kekerasan tumpul. Perlukaan ini tidak
menimbulkan penyakit dan halangan pekerjaan.
Demikian Visum et Repertum ini saya buat dengan sebenarnya dan
menggunakan keilmuan saya yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai
dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Sekulerisme Kapitalisme Demokrasi
● Kekerasan kepada saudara ● Salah satu pemicu kekerasan ● Sistem demokrasi dikatakan
merupakan larangan Allah SWT sesama adalah kesenjangan sebagai berasal dari rakyat, oleh
terhadap hambanya. Saudara ekonomi dan stress psikologis. rakyat, dan untuk rakyat. Tetapi
dianjurkan untuk mewujudkan Sistem kapitalisme yang terjadi pada pelaksanaannya, sistem
dan menjaga ukhuwwah di saat ini sangat berdampak pada demokrasi ini tidak terlalu
sebutkan dalam Al-Hujurat Ayat masyarakat terutama dengan berdampak baik pada masyarakat.
10 dimana “Orang-orang beriman kondisi ekonomi rendah untuk
itu sesungguhnya bersaudara. memenuhi kebutuhan sehari-
Sebab itu damaikanlah harinya.
(perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai