Di Susun Oleh :
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan, kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan penulisan
Makala ini yang berjudul “Kekerasan Terhadap Permpuan”.
Penulisan Makala Ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis untuk
mendapatkan Nilai.
Dalam Pembuatan Makala ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari
berbagai pihak terkait. Saya pribadi ucapkan rasa hormat serta terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu.
Saya menyadari bahwa tugas Kewarganegaraan ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Jadi
mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kata-kata.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii
BAB I…………………………………………………………………………………………..
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………..
BAB II…………………………………………………………………………………………
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………
BAB III………………………………………………………………………………………..
PENUTUP…………………………………………………………………………………….
Kesimpulan …………………………………………………………………………………...
Saran…………………………………………………………………………………………..
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain,maupun
lingkungan. kekerasan terhadap perempuan didefinisikan sebagai “suatu tindakan
kekerasan berbasis gender yang mengakibatkan, atau bisa mengakibatkan, bahaya atau
penderitaan fisik atau mental perempuan, termasuk ancaman tindakan sejenis,
pemaksaan .
Rumusan Masalah
A. Berita Terkini
Komnas Perempuan mencatat telah terjadi 2.500 kasus kekerasan terhadap perempuan pada
periode Januari-Juli 2021. Angka itu melampaui catatan 2020 yang tercatat 2.400 kasus.
Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, menyebut kasus kekerasan terhadap perempuan
kembali mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19.
Hanya dalam enam bulan pada 2021, kasus sudah melebihi total kasus tahun sebelumnya.
Padahal disebut Andy, total kasus pada 2020 tersebut meningkat hingga 68 persen dibanding
2019.
Pencegahan, penanganan korban dan pelaku adalah tanggung jawab semua pihak: laki-laki,
perempuan, lingkungan tetangga, tokoh agama/masyarakat, lembaga pendidikan/ agama, dunia
usaha maupun pemerintah.
Kerjasama antara pusat penanganan krisis bagi perempuan korban (women’s crisis center)
dengan masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah merupakan suatu kemutlakan.
Upaya pencegahan dan penanganan korban maupun pelaku yang ada masih jauh dari memadai.
Bagi para perempuan penyandang cacat, kondisi ini lebih berat dirasakan.
Khusus tentang dukungan bagi korban untuk dapat melanjutkan hidupnya secara mandiri, sehat
dan bermartabat, dibutuhkan beragam dukungan yang bentuknya fleksibel sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan korban, dan bersifat memberdayakan.
(1) Penganiayaan dihukum dengan hukuman penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau
denda sebanyak-banyaknya Rp.4.500.
(2) Jika Perbuatan itu menjadi luka berat, sitersalah dihukum penjara selama-lamanya lima
tahun. (KUHP.90)
(3) Jika perbuatan itu menjadi mati orangnya, dia dihukum penjara selama-lamanya tujuh tahun.
(KUHP.338)
BAB 3
Penutup
Kesimpulan
perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana seseorang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain,maupun lingkungan.
kekerasan terhadap perempuan didefinisikan sebagai “suatu tindakan kekerasan berbasis gender
yang mengakibatkan, atau bisa mengakibatkan, bahaya atau penderitaan fisik atau mental
perempuan, termasuk ancaman tindakan sejenis, pemaksaan .
Di sebabkan oleh beberapa aspek, yaitu :
- Aspek Budaya
- Aspek Ekonomi
- Aspek Hukum
- Aspek Politik
Dengan dampak, Yaitu :
- Kesahatan Fisik
- Kesehatan Mental
- Produktivitas Kerja Menurun
- Fatal
Pencegahan, penanganan korban dan pelaku adalah tanggung jawab semua pihak: laki-laki,
perempuan, lingkungan tetangga, tokoh agama/masyarakat, lembaga pendidikan/ agama, dunia
usaha maupun pemerintah.
Saran
Dalam upaya mencegah terjadinya “kekerasan terhadap perempuan” hal yang harus kita lakukan
yaitu memiliki pemikiran bahwa laki-laki dan perempuan itu setara, Sehingga harus dihormati.