PUEBI
PUEBI
PUEBI
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
PERTEMUAN 2
Fokus
Pengertian
FONOLOGI
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Sejarah Ejaan
PUEBI
?
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Hal-hal yang menonjol dalam Ejaan
Tahun 1901 Van Ophuysen
Terbit buku “Kitab Logat Sajang Sayang
Melajoe” Oemoem Umum
Ra’yat Rakyat
Disusun oleh Ch. A. Van Ratjun Racun
Ophuysen, dibantu oleh Engku Chawatir Khawatir
Nawawi gelar Soetan Ma’moer
dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim
Diresmikan dan
ditetapkan berdasarkan
1. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu,
Surat Keputusan Menteri
umur, dsb.
Pendidikan, Pengajaran
2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada
dan Kebudayaan
kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
Republik Indonesia,
3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada
Nomor : 264/Bhg.A,
kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
tanggal 19 Maret 1947.
4. Tanda trema (˝) dalam Ejaan Van Ophuysen dihilangkan
dalam Ejaan Republik
Contoh
• Oemoer Umur
• Ta’dir Takdir
• Rata-rata Rata2
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
c) Ejaan
Pembaharuan
Disusun oleh Priyono dan Katopo berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Nomor : 448/S, tanggal 19 Juli 1956
EYD diresmikan oleh Presiden Indonesia, Soeharto, pada tanggal 16 Agustus 1972.
Peresmian yang diumumkan pada Sidang DPR itu, diperkuat dengan KEPPRES Nomor
57 Tahun 1972, bersamaan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, selanjutnya
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 31 Agustus 1972, dan dinyatakan dengan
resmi berlaku di seluruh Indonesia.
1. Perubahan Huruf EJAAN LAMA EYD
dj – jika j – jika
tj – pertjaja c – percaya
nj – njata ny – nyata
sj – sjukur sy – syukur
2. Huruf F, V, dan Z, yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing, diresmikan pemakaiannya. Contoh : khilaf,
fisik, zakat, valuta.
3. Huruf Q dan X, yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan. Contoh : furqan, xenon.
4. Penulisan di – sebagai awalan dibedakan dengan di yang merupakan kata depan. Contoh : sebagai awalan di - :
dicuci; dikerjakan. Sebagai kata depan di : di kantor; di sekolah.
5. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Contoh : anak-anak bukan anak2; bermain-main bukan
bermain2.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
EJAAN YANG
BERLAKU
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Ruang lingkup
PUEBI
Pemakai Penulisa
an Huruf n Kata
Pemakai Penulisa
an Tanda n Unsur
Baca Serapan
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
A.PEMAKAIAN HURUF
1. HURUF ABJAD
B b be bĕ
C c ce cĕ
D d de dĕ
E e e ĕ
F f ef ĕf
G g ge gĕ
Dan seterusnya
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
2. HURUF VOKAL
Huruf Contoh Pemakaian dalam Kata Huruf vocal adalah huruf yang
melambangkan vocal dalam bahasa
Vocal Posisi Posisi Posisi Akhir indonesia yang terdiri atas lima huruf
yaitu, a, u, i, e, o.
Awal Tengah
a api padi Lusa
u ulang Bumi Ibu
i itu simpan murni
e* enak petak sore
ember pendek tipe
emas kena - Contoh Pemakaian dalam Kata
Huruf
o oleh kota Radio Konsona Posisi Posisi Posisi
n Awal Tengah Akhir
C Cakap Kaca
5.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
I
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
7. HURUF MIRING
B. PENULISAN KATA
1. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan, misalnya :
* Kantor pajak penuh sesak
* Saya pergi kesekolah
2. Kata Berimbuhan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan
akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya, misalnya:
• Berjalan
• Berkelanjutan
• Mempermudah
• Gemetar
b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
Misalnya:
* adibusana * aerodinamika
* infrastuktur * purnawirawan
* proaktif * inkonvensional
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
3. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara unsur-unsurnya
Misalnya :
* Anak-anak * biri-biri * buku-buku *cumi-cumi
* hati-hati * kupu-kupu * kuda-kuda * kura- kura , dll.
4. Gabungan Kata
a. Unsur gabungan kata yang lazimdisebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.
Misalnya :
* Duta besar * kambing hitam * Orang tua
* Simpang empat* Mata acara * Rumah sakit jiwa
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda
hubung (-) diantara unsur-unsurnya. Misalnya :
* Anak-istri pejabat anak istri-pejabat
* Ibu-bapak kami Ibu bapak-kami
* Buku-sejarah baru Buku sejarah-baru
c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau
akhiran, misalnya :
* Bertepuk tangan * Menganak sungai * Garis bawahi *sebar luaskan
d. Gabungan kata yang mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai
Misalnya:
* Dilipatgandakan * menggarisbawahi * menyebarluaskan
e.Mata Kuliah kata
Gabungan Wajibyang
Universitas
sudah (MKWU)
padu ditulis serangkai
Misalnya :
* acapkali * hulubalang *radioaktif *adakalanya
* kacamata * apalagi * bagaimana * saripati, dll.
5. Pemenggalan Kata
a. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan, jika ditengah kata terdapat huruf vocal yang
beruntun, pemenggalannya dapat dilakukan diantara dua huruf vocal itu.
Misalnya:
* bu-ah * ma-in *ni-at * sa-at
b. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan diantara bentuk dasar dan unsur
pembentukannya. Misalnya :
ber-jalan mem-pertanggungjawabkan
mem-bantu memeper-tanggungjawabkan
di-ambil mempertanggung-jawabkan
c. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat bergabung
dengan unsur yang lain, penggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu
dipenggal seperti pada kata dasar. Misalnya :
* biografi bio-grafi bi-o-gra-fi
* biodata bio-data bi-o-da-ta
d. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris dipenggal di antara unsur-
unsurnya. Misalnya :
* lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf Supratman
e. Singkatan nama diri dan gelar yanng terdiri atas dua huruf atau lebih tidak dipenggal. Misalnya :
* Ia bekerja di DLLAJR
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
6. Kata depan
Kata depan seperti, di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya,misalnya :
* Di mana dia sekarang? * Mari kita berangkat ke kantor
7. Partikel
a. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.Misalnya :
* bacalah buku itu baik-baik!
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya,misalnya:
* Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan
bijaksana.
c. Partikel per yang berarti ‘demi’,, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya, misalnya :
* Mereka masuk ke dalam ruangan rapat satu per satu
3) Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. Misalnya :
* hlm. :halaman
* dll. : dan lain-lain
4) Singkatann yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat- menyurat masing-
masing diikuti oleh tanda titik, misalnya :
* a.n : atas nama
* s.d : sampai dengan
5) Lambang kimia, simgkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak
diikuti tanda titik, Misalnya :
* Cu :kuprum
* RP : Rupiah
6) Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis huruf kapital tanpa tanda
titik. Misalnya :
* BIG : Badan Informasi Geospasial
* LAN : Lembaga Administrasi Negara
7) Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata ditulis dengan huruf awal kapital. Misalnya :
* Bulog : Badan Usaha Logistik
* Suramadu : Surabaya-Madura
8) Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau
gabungan suka kata ditulis dengan huruf kecil, misalnya :
* iptek :ilmu pengetahuan dan teknologi
* pemilu :pemilihan umum
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Catatan :
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau
huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka
atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan
angka atau huruf
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan jangka waktu. Misalnya:
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian. Misalnya :
Tanda Pisah ( )
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat. Misalnya :
Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai – diperjuangkan oleh
bangsa itu sendiri.
2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
yang lain sehingga kalimat menjadi yang lebih jelas. Misalnya :
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti
‘sampai’. Misalnya :
1910 – 1945
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Kapan ia berangkat?
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan. Misalnya :
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat. Misalnya :
Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu
Tempat.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus. Misalnya :
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap.
Misalnya :
Dikirimkan lewat darat/laut
Mereka mahasiswa/mahasiswi
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Website
https://www.liputan6.com/news/read/4213823/
psi-minta-jokowi-keluarkan-keppres-untuk-liba
tkan-tni-tangani-covid-19
Modul