Anda di halaman 1dari 9

PRE EKLAMSI DAN EKLAMSI

DOSEN : HERINAWATI M. KEB

KELOMPOK 5 :

YUNI AFRIANTI
HIDAYATULTAYYIBAH
LUSI
PRE EKLAMSI

sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil,


bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi,
edema, dan proteinuria yang muncul pada
kehamilan 20 minngu sampai akhir minggu
pertama setelah persalinan (Sukarni Icesmi dan
Margaretha 2013, 169).

Faktor Resiko Preeklampsia :


1. Primigravida
2. Grand multigravida
3. Obesitas
4. Ibu dengan penyakit hipertensi kronis atau
penyakit ginjal
5. Umur diatas 35 tahun
Klasifikasi Preeklampsia
1. Pre Eklamsi Ringan

suatu sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya


perfusi organ yang berakibat terjadinya vasopasme
pembuluh darah dan aktivasi endotel (Prawihardjo
2014, 543).
2. Pre Eklamsi Berat

preeklampsi dengan tekanan darah sistolik ≥ 160


mmHg dan tekanan diastolic ≥110 mmHg disertai
proteinuria lebih 5 g/24 jam (Prawihardjo 2014, 544).
EKLAMSI

penyakit akut dengan kejang dan koma


pada wanita hamildan wanita masa nifas
disertai dengan hipertensi, oedema dan
protenuria.Eklamsi lebih sering terjadi
pada kehamilan kembar, hydramnion,
molahydatidosa, dan eklamsi dapat terjadi
sebelum kehamilan bulan ke-6.2.
Tanda dan Gejala Eklamsi
Pada umumnya kejang didahului oleh makin
memburuknya preeklamsidan terjadinya gejala-gejala
nyeri kepala di daerah frontal,
gangguan penglihatan, mual, nyeri di episgastrium, dan hip
errefleksia. Bila keadaanini tidak dikenal dan diobati, akan
timbul kejang; terutama pada persalinan,ini bahaya besar.

Konvulsi eklamsi :
1. Tingkat awal atau aura
2. Kemudian timbul tingkat kejang tonik yang
berlangsung 30 detik
3. Stadium ini kemudian disusul oleh tingkat
kejang klonik yang berlangsung antara
12 menit
4. Koma
Dengan adanya tanda-tanda dan gejala preeklamsi
yang disusul denganserangan kejang yang telah
diuraikan diatas, maka diagnosis eklamsi
sudahtidak diragukan.
Walaupun demikian eklamsi harus dibedakan
antara :
 Epilepsi; dalam anamesis diketahui adanya serangan
sebelum hamilatau pada hamil muda dan tanda
preeklamsi tidak ada
 Kejang karena obat anastesi; apabila obat anastesi lokal
diinjeksikankedalam vena, dapat timbul kejang
 Koma karena sebab seperti diabetes, perdarahan otak,
meningitis, ensefalitis, dan lain-lain
PENCEGAHAN EKLAMSI
1. Menjalani kontrol rutin ke dokter selama kehamilan
2. Menjaga berat badan ideal sebelum dan selama
kehamilan
3. Tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman
beralkohol
4. Mengonsumsi suplemen tambahan sesuai saran dokter
5. Bagi ibu hamil yang berisiko tinggi mengalami
preeklamsia, pemberian aspirin dapat mencegah
eklamsia. Akan tetapi, pemberian aspirin tersebut harus
atas anjuran dari dokter.
GAMBARAN PENGGUNAAN
OBAT ANTIHIPERTENSI PADA
PASIEN PREEKLAMSI DI
INSTALASI RAWAT INAP RS
PANGKARAYA
Tujuan penelitian : untuk mengetahui penggunaan dan ketepatan obat
antihipertensi pada pasien preeklamsi ditinjau dari aspek tepat indikasi
tepat obat.
Tempat penelitian : instalasi rawat jalan rumah sakit bhayangkara kota
palangkaraya
Sampel : 5 orang ibu hamil dengan diagnose preeklamsi
Metode penelitian : non eksperimental penelitian dilakukan secara
obsevasional data iambil secara retrospektif dan dianalisis secara
deskriptif
HASIL
Gambaran penggunaan dan ketepatan obat anti hipertensi
ditinjau dari aspek ketepatan indikasi obat, pasien dan
dosis pada pasien preeklamsi 100 % telah dilakukan secara
tepat.

Anda mungkin juga menyukai