Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU DENGAN

PERDARAHAN/PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA

DISUSUN OLEH :
AULIA
DELVIA ARIANI RUKMANA
HERU
IKHE
MONIKA
LATAR BELAKANG ???

Data Laporan Kematian Ibu di Dinas Kesehatan Provinsi


Sumatera Barat kasus kematian ibu di Sumatera Barat pada
tahun 2012 adalah 99 kasus, tahun 2013 adalah 90 kasus,
sedangkan pada tahun 2014 adalah 116 kasus. Meningkat dari
tahun sebelumnya.

Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang penyebab


kematian maternal pada tahun 2012 dan 2013 adalah
preeklampsia-eklampsia, perdarahan, infeksi. Pada tahun
2014 penyebab kematian ibu adalah preeklamsia-eklampsia
31,25%, perdarahan 18,75%, dan infeksi 12,5% dapat diketahui
bahwa setiap tahunnya penyebab utama kematian ibu
secara langsung di kota Padang masih sama.
JADI
APAKAH ITU
PERDARAHAN/PREEKLA
MSIA DAN EKLAMSIA ???
Preeklamsia adalah sebuah komplikasi pada kehamilan
yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan
tanda-tanda kerusakan organ. Misalnya kerusakan ginjal
yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine
(proteinuria). Preeklamsia juga sering dikenal dengan
nama toksemia atau hipertensi yang diinduksi kehamilan

Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah apabila


dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah
kehamilan 20 minggu (akhir triwulan kedua
sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal
terjadi.
Penyebab preeklamsia saat ini belum dapat diketahui secara pasti, walaupun
penelitian dilakukan terhadap penyakit ini sedemikian maju. Itulah sebabnya
preklamsi disebut juga “disease of theory”, gangguan kesehatan yang diasumsikan
pada teori. Dan teori tersebut antara lain :

1. Peran prostasiklin dan tromboksan, kerusakan pada endotel vaskuler, sehingga


terjadi penurunan prostasiklin yang pada kehamilan normal meningkat, aktivasi
pengumpalan dan fibionalisis, yang kemudian akan diganti trombin dan plasmin.
Trombin akan mengkonsumsi antitrombin III, sehingga terjadi deposit fibrin.

2. Peran faktor imunologis


Hal ini dapat diterangkan bahwa pada kehamilan pertama pembentukkan blocking
antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada
kehamilan berikutnya

3. Faktor genetik, kejadian preeklamsia antara lain : Preeklamsia hanya terjadi


pada manusia, terdapatnya kecendrungan meningkatnya frekuensi preeklamsi
pada anak-anak dari ibu yang menderita preeklamsi, kecendrungan
meningkatnya frekuensi preeklamsi pada anak dan cucu ibu hamil dengan
riwayat preeklamsi dan peran Renin-Angiotensin-Aldosteron Sistem (RAAS)
Jenis-jenis Pre-eklamsia

Preeklamsi ringan
Preeklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi
disertai proteinuria dan atau edema setelah umur
kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan.

Preeklamsia berat
Preeklamsia berat adalah suatu komplikasi
kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi 160/110 mmHg atau lebih desertai
proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20
minggu atau lebih
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam
persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau koma.
Sebelumnya wanita tadi menunjukkan gejala-gejala Preeklampsia,
kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi dan kejang sebelum,
selama, atau setelah persalinan. Kondisi serius ini selalu di dahului
dengan preeklamsia sebelumnya.

Tanda dan Gejala, umumnya kejang didahului


oleh makin memburuknya preeklamsia dan terjadinya gejala-
gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan,
mual, nyeri di episgastrium, dan hiperrefleksia. Bila keadaan
ini tidak dikenal dan diobati, akan timbul kejang; terutama
pada persalinan.
a. Efek samping kejang, seperti lidah tergigit, patah
tulang, cedera kepala, aspirasi atau tertelannya ludah
KOMPLIKASI ??? atau isi perut ke saluran pernapasan
b. Kerusakan sistem saraf pusat, perdarahan di otak,
gangguan penglihatan, bahkan kebutaan, akibat kejang
yang berulang.

c. Penurunan fungsi ginjal dan gagal ginjal akut


d. Kerusakan hati (sindrom HELLP) serta gangguan sistem
peredaran darah, seperti koagulasi intravena terdiseminasi (DIC)
e. Gangguan pada kehamilan, misalnya pertumbuhan janin
terhambat, solusio plasenta, oligohidramnion atau bayi terlahir
secara prematur

f. Penyakit jantung koroner dan stroke


g. Peningkatan risiko untuk mengalami preeklamsia
dan eklamsia pada kehamilan berikutnya
PENCEGAHAN EKLAMPSIA

1. Melakukan kontrol berkala


2. Mengonsumsi aspirin dosis rendah
3. Menerapkan gaya hidup sehat
4. Mengonsumsi suplemen tambahan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
2. Identitas umum ibu.
Data riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat perkawinan
3. Pemeriksaan fisik biologis
4. Pemeriksaan Penunjang
a. pemerikaan Laboratorium : darah lengkap, urinalis, pemeriksaan fungs
hati, radiologi, berat badan, tingkat kesadaran, NST
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Perfusi perifer b/d Penurunan Kardiak output


Sekunder terhadap Vasospasme Pembuluh Darah
2. Resiko terjadi gawat janian intra uteri (Hipoksia) b/d penurunan
suplay O2 dan nutrisi ke jaringan plasenta sekunder terhadap
penurunan Cardiac output.
3. Kelebihan volume cairan b/d peningkatan retensi urine dan
edema berkaitan dengan hipertensi dalam kehamilan
4. Nyeri akut b/d peningkatan tekanan vaskuler cerebral akibat
hipertensi
Rencana keperawatan
setelah data terkumpul kemudian dianalisis, langkah selanjutnya
adalah menentukan diagnosa dan intervensi keperawatan

Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi
keperawatan yang telah direncanakan

Evaluasi
merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, dimana perawat menilai hasil yang diharapkan
terhadap perubahan diri ibu dan menilai sejauh mana masalah ibu dapat di atasi. Hasil
Evaluasi yang mungkin didapat adalah :
1. Tujuan tercapai seluruhnya, yaitu jika pasien menunjukkan tanda atau gejala sesuai dengan kreteria
hasil yang di tetapkan.
2. Tujuan sebagian yaitu jika pasien menunjukan tanda
dangejala sebagian dari kreteria hasil yang sudah ditetapkan.
3. Tujuan tidak tercapai, jika pasien tadak menunjukan tanda dan gejala sesuai dengan kreteria hasil
yang sudah ditetapkan.
Preeklamsia terbagi menjadi dua yaitu
preeklamsia ringan dan preeklamsia
berat. Penyebab terjadinya pre-eklamsia
KESIMPULAN sampai saat ini belum dapat diketahui
secara pasti. Itulah sebabnya preklamsi
disebut juga “disease of theory”,
gangguan kesehatan yang diasumsikan
pada teori

SEDANGKAN
Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita
hamil, dalam persalinan atau masa nifas yang
ditandai dengan timbulnya kejang (bukan
karena kelainan neorologik) atau koma dimana
sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala
pre eklamsia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai