Banjir berasal dari limpasan yang mengalir melalui sungai atau menjadi
genangan. Sedangkan limpasan adalah aliran air mengalir pada
permukaan tanah yang ditimbulkan oleh curah hujan setelah air
mengalami infiltrasi dan evaporasi, selanjutnya mengalir menuju sungai.
Sehingga limpasan mempresentasikan output dari daerah aliran sungai
yang ditetapkan dengan satuan waktu. (KodoatieJ. Robert: 2013)
Penyebab
Secara umum penyebab terjadinya dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu
banjir yang disebabkan oleh sebab – sebab alami dan banjir yang diakibatkan oleh
tindakan manusia.
Banjir berasal dari limpasan yang mengalir melalui sungai atau menjadi
genangan. Sedangkan limpasan adalah aliran air mengalir pada
permukaan tanah yang ditimbulkan oleh curah hujan setelah air
mengalami infiltrasi dan evaporasi, selanjutnya mengalir menuju sungai.
Sehingga limpasan mempresentasikan output dari daerah aliran sungai
yang ditetapkan dengan satuan waktu. (KodoatieJ. Robert: 2013)
Dampak
Dampak Kerusakan fisik (merusak berbagai jenis struktur seperti jalan, jembatan,
bangunan, selokan dll.
Primer
Dampak Dampak ekonomi akibat pembangunan kembali sarana prasarana yang rusak
tersier
Faktor
TINGGI CURAH HUJAN
Peningkatan
Durasi hujan lama Tanah jenuh air
limpasan
Curah hujan
Arah DAS Bentuk DAS rata-rata
tahunan
Secara umum, metode perhitungan yang berkaitan dengan memperkirakan laju aliran
puncak (debit banjir) yang umum digunakan terdiri atas metode rasional dan metode
hidrograf satuan (Suripin, 2004).
Metode Rasional
Metode ini didasari atas beberapa asumsi, yaitu:
1. Debit pengaliran Q yang diakibatkan oleh curah hujan dengan
intensitas tersebut berlangsung selama waktu tiba banjir
2. Debit aliran maksimum (Qmak) yang diakibatkan oleh curah hujan
dengan intensitas I, dan berlangsung selama waktu tiba banjir,
mempunyai hubungan linier dengan intensitas hujan I
3. Peluang terjadinya debit maksimum sama dengan peluang terjadinya
intensitas hujan untuk waktu tiba banjir
4. Koefisien pengaliran yang sama digunakan pada curah hujan untuk
setiap peluang.
5. Koefisien pengaliran yang sama digunakan pada semua curah hujan
yang terjadi di suatu daerah aliran
Metode Rasional
Metode ini digunakan dengan anggapan kondisi DPS
sebagai berikut:
1. Intensitas curah hujan merata diseluruh DPS dengan durasi tertentu.
2. Lamanya curah hujan = waktu konsentrasi dari DPS.
3. Puncak banjir dan intensitas curah hujan mempunyai tahun berulang
yang sama.
4. Luas DAS < 300 km².
Metode Rasional
Q
Dimana :
α = koefisien setara 1/3,6 atau 0,278
Q = debit rancangan dengan kala ulang T tahun, m³/dt
C = koefisien pengaliran
I = intensitas hujan dengan kala ulang T tahun, mm/jam
A = luas daerah pengaliran, km²
Persamaan Kirpich
Persamaan Mc Dermot
Waktu Banjir (tc)
Rumus Bayern Persamaan Bransby – Williams
Dimana :
tc = waktu tiba banjir (jam)
H = beda tinggi antara titik yang ditinjau dengan titik yang terjauh dari alur sungai (m).
L = panjang alur sungai dari titik yang terjauh sampai titik yang ditinjau (km).
W = kecepatan rambat banjir (km/jam)
A = luas daerah pengaliran (km² )
I = kemiringan dasar sungai rata-rata (m/m)
Intensitas Hujan
Intensitas hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi persatuan waktu dimana air
tersebut terkonsentransi.
Dimana :
i = intensitas hujan (mm/jam)
R24 = hujan harian maksimum (mm)
t = lama hujan (jam)
Disini hujan harian maksimum dipakai hujan rancangan berdasarkan kala ulang tertentu,
dengan demikian intensitas hujan yang didapat juga berdasarkan kala ulang tertentu.
Koefisien Pengaliran
Koefisien pengaliran adalah suatu besaran yang didasarkan pada keadaan daerah
pengaliran dan karakteristik hujan di daerah tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya koefisien pengaliran:
1. Keadaan hujan
2. Luas dan bentuk daerah aliran
3. Kemiringan daerah aliran dan kemiringan dasar sungai
4. Daya infiltrasi dan perkolasi tanah
5. Kebasahan tanah
6. Suhu dan angina
7. Daya tampung palung sungai dan daerah sekitarnya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka harga koefisien pengaliran untuk tiap daerah
tidak akan pernah sama dan tidak mungkin untuk memperhitungkan semua faktor itu
sendiri-sendiri. Untuk mempermudah perhitungan ditempuh berbagai cara, ada yang
memperhitungkan pengaruh faktor-faktor tersebut sebagai faktor umum yang
didasarkan pada amatanamatan daerah, ada juga yang mencoba membagi faktor
tersebut menjadi beberapa kelompok
Berdasarkan kemiringan daerah Berdasarkan type daerah aliran
Tentukan
intensitas Analisis debit
Tentukan nilai Tentukan hujan (I) banjir
koefisien waktu banjir dengan rancangan
pengaliran (C) tiba (tc) menggunakan berdasarkan
persamaan Dr. kala ulang (QT)
Mononobe
Bagaimana
Kelasnya?
(Enter your own creative tag line above)