Anda di halaman 1dari 22

DEBIT BANJIR

ROSSANA MARGARET, M.T


BANJIR
Definisi
Banjir adalah meluapnya air dari sungai atau saluran, yang disebabkan
oleh tidak mampunya sungai atau saluran yang ada untuk menyalurkan air
yang mengalir (DPU, 2004)

Dalam Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2011 tentang sungai, banjir


adalah peristiwa meluapnya air sungai melebihi palung sungai. Kondisi ini
menimbulkan genangan yang pada prosesnya dapat didahului oleh suatu
terjangan/bandang.

Banjir berasal dari limpasan yang mengalir melalui sungai atau menjadi
genangan. Sedangkan limpasan adalah aliran air mengalir pada
permukaan tanah yang ditimbulkan oleh curah hujan setelah air
mengalami infiltrasi dan evaporasi, selanjutnya mengalir menuju sungai.
Sehingga limpasan mempresentasikan output dari daerah aliran sungai
yang ditetapkan dengan satuan waktu. (KodoatieJ. Robert: 2013)
Penyebab
Secara umum penyebab terjadinya dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu
banjir yang disebabkan oleh sebab – sebab alami dan banjir yang diakibatkan oleh
tindakan manusia.

Curah Hujan Perubahan Kondisi DPS

Pengaruh Fisiografi Kawasan kumuh

Erosi & Sedimentasi Sampah

Kapasitas Sungai Drainase lahan

Kapasitas Drainase yang Bendung dan bangunan


tidak memadai air

Pengaruh air pasang Kerusakan/Penurunan


fungsi pengendali banjir
Definisi
Banjir adalah meluapnya air dari sungai atau saluran, yang disebabkan
oleh tidak mampunya sungai atau saluran yang ada untuk menyalurkan air
yang mengalir (DPU, 2004)

Dalam Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2011 tentang sungai, banjir


adalah peristiwa meluapnya air sungai melebihi palung sungai. Kondisi ini
menimbulkan genangan yang pada prosesnya dapat didahului oleh suatu
terjangan/bandang.

Banjir berasal dari limpasan yang mengalir melalui sungai atau menjadi
genangan. Sedangkan limpasan adalah aliran air mengalir pada
permukaan tanah yang ditimbulkan oleh curah hujan setelah air
mengalami infiltrasi dan evaporasi, selanjutnya mengalir menuju sungai.
Sehingga limpasan mempresentasikan output dari daerah aliran sungai
yang ditetapkan dengan satuan waktu. (KodoatieJ. Robert: 2013)
Dampak
Dampak Kerusakan fisik (merusak berbagai jenis struktur seperti jalan, jembatan,
bangunan, selokan dll.
Primer

Persediaan air menurun akibat kontaminasi air


Dampak
Penyakit akibat kondisi tidak higienis
Sekunder Pertanian dan persediaan makanan (gagal panen akibat banjir)
Pepohonan dan hewan mati akibat terendam
Transportasi terganggu

Dampak Dampak ekonomi akibat pembangunan kembali sarana prasarana yang rusak

tersier
Faktor
TINGGI CURAH HUJAN

Curah hujan tinggi Tinggi kemungkinan banjir

DURASI CURAH HUJAN

Peningkatan
Durasi hujan lama Tanah jenuh air
limpasan

INTENSITAS CURAH HUJAN


Peningkatan
Intensitas Infiltrasi
Limpasan
DAS dan pengaruhnya
Bagian-bagian DAS dan pengaruhnya terhadap limpasan

Daerah Tadah Panjang Kelerengan


(cekungan) sungai utama DAS

Curah hujan
Arah DAS Bentuk DAS rata-rata
tahunan

Kerapatan Luasan danau


Iklim
sungai atau waduk
Bagaimana Cara
Memprediksi Banjir?
(Enter your own creative tag line above)
Hidrologi
Untuk menentukan banjir rencana ada banyak metode perhitungan. Beberapa metode perhitungan
banjir rencana diantaranya

Hubungan empiris curah Dengan menggunakan


hujan wilayah (rumus hidrograf satuan untuk
rasional, wenduwen, menghitung hidrograf
Haspers, dsb). banjir.

Dengan pengamatan Dengan analisis frekuensi


langsung di lapangan. data banjir
Debit Banjir
Debit banjir rencana adalah debit banjir yang digunakan untuk merencanakan tingkat
pengamanan bahaya dengan angka kemungkinan terbesar. Untuk menentukan banjir
rencana ada beberapa metode perhitungan. Beberapa metode yang digunakan untuk
perhitungan debit banjir diantaranya : (Hadisusanto, Nugroho 2011)

Hubungan Empiris curah hujan-limpasan.


a. Metode Rasional untuk DAS kurang dari 50 Km²
b. Metode Weduwen untuk luas maksimum DAS 100 Km²
c. Metode Haspers untuk luas maksimum DAS 200 Km²
d. Hidrograf Banjir Rancangan Satuan Sintetik Nakayasu.
Dengan menggunakan hidrograf satuan untuk menghitung hidrograf banjir
Dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan

Secara umum, metode perhitungan yang berkaitan dengan memperkirakan laju aliran
puncak (debit banjir) yang umum digunakan terdiri atas metode rasional dan metode
hidrograf satuan (Suripin, 2004).
Metode Rasional
Metode ini didasari atas beberapa asumsi, yaitu:
1. Debit pengaliran Q yang diakibatkan oleh curah hujan dengan
intensitas tersebut berlangsung selama waktu tiba banjir
2. Debit aliran maksimum (Qmak) yang diakibatkan oleh curah hujan
dengan intensitas I, dan berlangsung selama waktu tiba banjir,
mempunyai hubungan linier dengan intensitas hujan I
3. Peluang terjadinya debit maksimum sama dengan peluang terjadinya
intensitas hujan untuk waktu tiba banjir
4. Koefisien pengaliran yang sama digunakan pada curah hujan untuk
setiap peluang.
5. Koefisien pengaliran yang sama digunakan pada semua curah hujan
yang terjadi di suatu daerah aliran
Metode Rasional
Metode ini digunakan dengan anggapan kondisi DPS
sebagai berikut:
1. Intensitas curah hujan merata diseluruh DPS dengan durasi tertentu.
2. Lamanya curah hujan = waktu konsentrasi dari DPS.
3. Puncak banjir dan intensitas curah hujan mempunyai tahun berulang
yang sama.
4. Luas DAS < 300 km².
Metode Rasional
Q

Dimana :
α = koefisien setara 1/3,6 atau 0,278
Q = debit rancangan dengan kala ulang T tahun, m³/dt
C = koefisien pengaliran
I = intensitas hujan dengan kala ulang T tahun, mm/jam
A = luas daerah pengaliran, km²

Untuk menghitung debit banjir rancangan dengan Metode Rasional digunakan


beberapa komponen yaitu : waktu tiba banjir (tc), intensitas curah hujan (I) dan
koefisien limpasan (C).
Waktu Banjir (tc)
Waktu tiba banjir adalah selang waktu antara permulaan hujan dan saat pada seluruh
areal daerah aliran ikut berperan pada pengaliran sungai atau waktu yang diperlukan
oleh hujan yang jatuh di titik terjauh dari daerah pengaliran untuk mencapai titik yang
ditinjau.
Beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung waktu tiba banjir adalah:

Rumus Bayern Persamaan Bransby – Williams

Persamaan Kirpich
Persamaan Mc Dermot
Waktu Banjir (tc)
Rumus Bayern Persamaan Bransby – Williams

Persamaan Mc Dermot Persamaan Kirpich

Dimana :
tc = waktu tiba banjir (jam)
H = beda tinggi antara titik yang ditinjau dengan titik yang terjauh dari alur sungai (m).
L = panjang alur sungai dari titik yang terjauh sampai titik yang ditinjau (km).
W = kecepatan rambat banjir (km/jam)
A = luas daerah pengaliran (km² )
I = kemiringan dasar sungai rata-rata (m/m)
Intensitas Hujan
Intensitas hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi persatuan waktu dimana air
tersebut terkonsentransi.

Intensitas hujan berdasarkan persamaan Dr. Mononobe:

Dimana :
i = intensitas hujan (mm/jam)
R24 = hujan harian maksimum (mm)
t = lama hujan (jam)

Disini hujan harian maksimum dipakai hujan rancangan berdasarkan kala ulang tertentu,
dengan demikian intensitas hujan yang didapat juga berdasarkan kala ulang tertentu.
Koefisien Pengaliran
Koefisien pengaliran adalah suatu besaran yang didasarkan pada keadaan daerah
pengaliran dan karakteristik hujan di daerah tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya koefisien pengaliran:

1. Keadaan hujan
2. Luas dan bentuk daerah aliran
3. Kemiringan daerah aliran dan kemiringan dasar sungai
4. Daya infiltrasi dan perkolasi tanah
5. Kebasahan tanah
6. Suhu dan angina
7. Daya tampung palung sungai dan daerah sekitarnya.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka harga koefisien pengaliran untuk tiap daerah
tidak akan pernah sama dan tidak mungkin untuk memperhitungkan semua faktor itu
sendiri-sendiri. Untuk mempermudah perhitungan ditempuh berbagai cara, ada yang
memperhitungkan pengaruh faktor-faktor tersebut sebagai faktor umum yang
didasarkan pada amatanamatan daerah, ada juga yang mencoba membagi faktor
tersebut menjadi beberapa kelompok
Berdasarkan kemiringan daerah Berdasarkan type daerah aliran

Berdasarkan jenis tanah


Langkah Analisis

Tentukan
intensitas Analisis debit
Tentukan nilai Tentukan hujan (I) banjir
koefisien waktu banjir dengan rancangan
pengaliran (C) tiba (tc) menggunakan berdasarkan
persamaan Dr. kala ulang (QT)
Mononobe
Bagaimana
Kelasnya?
(Enter your own creative tag line above)

Anda mungkin juga menyukai