Anda di halaman 1dari 22

OBAT BEBAS

SWAMEDIKASI
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN PENANDAANNYA

• NARKOTIKA
• KERAS
• BEBAS TERBATAS
• BEBAS
NARKOTIKA DAN OBAT KERAS HANYA BOLEH DIBERIKAN
ATAS DASAR RESEP DOKTER
OBAT BEBAS DAN BEBAS TERBATAS DAPAT
DIGUNAKAN TANPA RESEP DOKTER
Swamedikasi

Upaya pengobatan sendiri


untuk beberapa penyakit
ringan dengan menggunakan
obat bebas
SWAMEDIKASI
(PENGOBATAN SENDIRI)
APA ALASANNYA?
APA YANG BOLEH, APA YANG TIDAK ?
APA YANG PERLU DIKETAHUI?
BAGAIMANA MELAKSANAKANNYA?
APA PERAN TTK?
Contoh penyakit ringan
• Nyeri • KB
• Pegal • Insomnia
• Alergi • Sariawan
• Konstipasi • Biang keringat
• Diare
• Luka
• Batuk

• Luka bakar
Pilek
• Panas • Mual
• Pusing • Gatal jamur
• Sesak • anemia
Lanjutan
• Kutu air • Cacingan
• Jerawat • Sunburn
• Tumit pecah pecah • Panu
• Kutu air • Kuku rusak
• Stamina • Minyak gosok
• Penambah nafsu • Sariawan
makan
SELF MEDICATION
LINDOCARRF

• Location -- lokasi
• Intensity -- berat ringan
• Nature -- tipe/ macam
• Duration -- durasi/ lama serangan
• Occurrence -- kejadian kapan
• Concomitance -- gejala lain yang menyertai
• Aggravating -- yang memberatkan keluhan
• Radiating -- penyebaran
• Relieving -- yang meringankan keluhan
• Frequency -- berapa kali per hari/ perjam
Apa yang harus diketahui oleh TTK

• Berat ringannya keluhan


• Kapan mulai terjadinya keluhan
• Gejala yang menyertai keluhan
• Frekwensi keluhan
• Solusi yang ditawarkan
• Nama obat/sediaan yang diberikan
• Alternatif lainnya
Persiapan apa yang diperlukan

• Membaca brosur obat


• Membaca buku/literature farmakologi
• Membuat catatan (record pelayanan)
• Mengingat letak sediaan farmasinya
Pemilihan obat

• Apa yang perlu diperhatikan?


• Kondisi khusus (hamil, menyusui, alergi,
penyakit tertentu spt DM, HT, Ginjal dll)
• Bila ragu tanyakan kepada apoteker
KASUS
BATUK PILEK
(Karena Alergi)
ANAK USIA 2 TAHUN
PEDOMAN PERTANYAAN
• Intensity (berat ringan)
– Apakah batuknya keras sampai melengking
– Apakah hidungnya tersumbat
– Apakah demam meriang atau panas tinggi sampai
mengigil
• Nature (tipe)
– Batuknya berdahak atau kering
– Rasa sakit di tenggorokan atau didahului rasa gatal
– Pilek dengan ingus jernih, kental, berwarna
– Apakah demamnya naik turun atau tetap
pertanyaan
• Duration (lama serangan)
– Berapa lama setiap kali serangan
• Accurence (kejadian kapan)
– Sejak kapanmenderita batuk/ pilek/ demam
• Concomitant (gejala penyakit lain yang menyertai)
– Apakah ada sesak nafas
– Apakah nafas berbunyi
– Apakah cuping hidung kembang kempis
– Apabila batuk berdahak, apakah campur darah atau
hijau
pertanyaan

• Aggravating (yang memberatkan keluhan)


– Apakah batuk, pilek akan bertambah bila ditempat
dingin, kena debu, bangun tidur?
• Frequency
– Batuknya sering apa jarang?

• Apakah sudah minum obat atau belum?


• Apakah sudah dibawa ke dokter?
INFORMASI YANG DIBERIKAN
• Obatnya apa
• Kegunaan obat
• Bagaimana cara menggunakannya
• Berapa lama penggunaan obat
• Cara penyimpanan

• Efek samping yang mungkin timbul


• Informasi khusus yang perlu diperhatikan
• Bila lupa makan obat bagaimana cara mengatasinya
• Informasi lain yang relevan: oabt tetes mata, suppositoria
• Kapan hasil pengobatan dapat diharapkan
Definisi

Antihistamin adalah zat-zat yang


dapat mengurangi atau
menghalangi efek histamin
terhadap tubuh dengan jalan
memblok reseptor –histamin
(penghambatan saingan).
Sejarahnya

Pada awalnya hanya dikenal satu tipe


antihistamin, akan tetapi setelah
ditemukannya jenis reseptor khusus pada
tahun 1972, yang disebut reseptor-H2,maka
secara farmakologi reseptor histamin dapat
dibagi dalam dua tipe:
• reseptor-H1 blocker (penghambat histamin)
• reseptor-H2 blocker (penghambat asam lambung)
Lokasi reseptor-H1

• berada di otot polos dari dinding


pembuluh, bronchus, saluran cerna,
kandung kemih, kapiler, ujung-
ujung syaraf dan rahim.
Pembagian Antihistamin
Berdasarkan pengaruhnya pada SSP
• Generasi I (memiliki efek sedatif
kebanyakan memiliki efek antikolinergis)
Contohnya : prometazin, oksomemazin,
tripelennamin, klorfeniramin, difenhidramin,
klemastin, siproheptadin, azelastin, sinarizin,
meklozin, hidroksizin, ketotifen, mebhydrolin
napadisilat dan oksatomida
Pembagian Antihistamin
• Generasi ke-2 (tidak memiliki efek
sedatif, t⅟2-nya yang lebih panjang,
sehingga dosisnya cukup dengan 1-2
kali sehari)
Contohnya :
astemizol, terfenadin, dan fexofenadin,
akrivastin, setirizin, loratidin,
levokabastin, emedastin.
KESIMPULAN

• Banyak membaca dan belajar


• Banyak tahu zat aktif obat
• Tahu nama dagang obat
• Buat catatan sebagai alat bantu

Anda mungkin juga menyukai