Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PENCAPAIAN KINERJA 2021

& PROGRAM KERJA 2022


PROGRAM NASIONAL
TB DOTS

HIV

PONEK
PROGNAS

PPRA
GERIATRI
TB DOTS
GAMBARAN UNIT KERJA

• Pelaksanaan strategi DOTS (Directly Observed


Treatment Shortcourse) di rumah sakit merupakan
salah satu upaya penting dalam menanggulangi TB
di Indonesia

• Tujuan dari pembentukan Tim DOTS di Rumah Sakit


Cibitung Medika adalah untuk membuat
pencatatan dan pelaporan terkait penemuan pasien
TB dengan strategi DOTS, mengkoordinasikan
pelayanan DOTS di Rumah Sakit Cibitung Medika
ANGGOTA TIM TB DOTS
Tim TB DOTS Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah sakit

Penanggung jawab : dr. Vinda, Sp.P


Ketua : dr. Julianita Aritonang
Anggota : Dedeh Soleha
Wahyu Lestari
Didik Rianto
Triantoro
Yunita Ekawati
Anisa
Agustinus Zona
KEGIATAN POKOK

• Membuat rencana kerja


• Membuat jejaring internal dan eksternal untuk
kasus tuberculosis
• Melakukan rapat rutin tim DOTS
• Membuat pelaporan dan evaluasi pelayanan
Tuberculosis dengan strategi DOTS di RS Cibitung
Medika
JADWAL PELAKSANAAN
KEGIATAN
Januari s/d Desember 2021
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
0 1 2

Pelaksanaan Pencatatan DOTS dari Rawat Inap dan                   √ √


1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Rawat Jalan
2 Evaluasi Pencatatan dan Pelaporan DOTS                       √
   
Pengadaan logistic obat dan formulir surveilans
Tuberculosis untuk mendukung program
4 pemerintah.     √              

Mensosialisasikan formulir-formulir pencatatan dan    


6 pelaporan kasus terduga TB atau positif TB paru kepada     √              
semua poli spesialis

Rapat triwulan tim TB DOTS dengan direktur dan unit                     √


7 terkait membahas pelaksanaan program dan kendala     √     √     √  
yang terjadi di lapangan
    √     √     √   √
Membuat laporan 3 bulanan terkait hasil rekap data
surveilans dan hasil kerja tim DOTS kemudian
8  
diserahkan kepada Direktur Rumah Sakit untuk
dilakukan rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
KENDALA

• Koordinasi antar unit internal terkait pencatatan


dan pelaporan SITB belum maksimal
• Kasus TB loss to folow up yg tinggi
• Tidak ada nya SDM yang dapat ditempatkan secara
khusus untuk pencatatan dan pelaporan di SITB
RENCANA PROGRAM

Menjalankan surveilans TB DOTS di 2022 sesuai


dengan program pemerintah untuk membantu
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
TB DOTS
KESIMPULAN

Program TB DOTS blm berjalan optimal karena


keterbatasan SDMdan kurangnya koordinasi antar
jejaring baik internal maupun eksternal
GERIATRI
KEGIATAN POKOK
No Kegiatan Pokok Ket.

1 Perbaikan tata kelola dan


pembentukan pelayanan geriatri
rawat jalan.

2 Seminar/ Workshop
3 Penyuluhan kesehatan Lansia
4 Homecare Tidak dilakukan selama
pandemi Covid-19
(sajak tahun 2020)
CAPAIAN KEGIATAN 2021
No Rincian Kegiatan 2021 Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan pedoman pelayanan geriatri Tercapai
2 Penyusunan SPO pelayanan geriatri Tercapai
3 Rapat Rencana kerja/kegiatan pelayanan Tidak tercapai. Hanya
geriatri bulan ke 1 & 4

4 Penyusunan program kerja geriatri Tidak tercapai. Hanya satu


kali di bulan ke-1
5 Melakukan Sosialisasi Pedoman, Panduan, Tercapai
Program kerja dan SPO Pelayanan Geriatri

6 Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Geriatri Tercapai


7 Melakukan Monitoring dan evaluasi Tidak Tercapai dibulan 6, 9
Pelayanan geriatri rawat jalan dan 12

8 Melakukan Pelaporan kegiatan Pelayanan Tercapai


ke Direktur oleh Ketua Tim Pelayanan
Geriatri
CAPAIAN KEGIATAN
POKOK GERIATRI 2021
NO Kegiatan Pokok Pencapaian Kegiatan Kendala Tindak lanjut

1. Perbaikan tata Pembentukan pelayanan Pandemi Banyaknya pasien lansia Pertemuan kembali antara tim
kelola dan geriatri sudah berjalan Covid-19 yang terkonfirmasi, geriatri untuk kembali
pembentukan sejak tahun 2019 - 2020. menyebabkan kesulitan mengaktifkan assesment pasien
pelayanan Namun seiring prosesnya untuk dilakukannya geriatri di rawat jalan
geriatri rawat tidak berjalan. assesment geriatri
jalan. E-MR Belum masuknya assesment Pengkajian jumlah pasien
geriatri ke dalam e-MR geriatri dan koordinasi dengan
bagian IT terkait assesment
geriatri
Sarana & Pita kuning risiko jatuh Koordinasi kebagian rawat jalan
Prasarana tidak tersedia di poli dan logistik
2 Seminar/ Tidak adanya seminar / Sudah dilakukan Pelatihan tim Geriatri Refresh pelatihan geriatri di
Workshop workshop Geriatri di tahun 2019 tahun 2022
tahun 2021
3 Penyuluhan Dilakukan penyuluhan Penyuluhan yang dilakukan di Koordinasi dengan tim logistik
kesehatan sebanyak 3 kali selama masyarakat terkadang keterbatasan dan umum untuk peminjaman
Lansia 2021 alat bantu (slide, infocus) infocus apabila dilakukan
penyuluhan ke masyarakat
PROGRAM KERJA TAHUN 2022

• Seminar & Workshop untuk tim geriatri


• Penyuluhan untuk pasien/warga lansia
• Monitoring dan evaluasi alur pendaftaran pasien
geriatri di rawat jalan
• Sosialisasi kembali terkait assesment pasien geriatri
di rawat jalan
• Perluasan assesment pasien geriatri di rawat inap
HIV
GAMBARAN UNIT KERJA
JENIS PELAYANAN
• Pemeriksaan tes HIV pada kasus praduga HIV dan skrining pra
Hemodialisa.
• Penyuluhan HIV/AIDS
STRUKTUR ORGANISASI
Susunan Keanggotaan Tim Penanggulangan HIV/AIDS Rumah Sakit Cibitung
Medika
• Penanggung jawab : dr Deden Djatnika Sp.PD
• Ketua : dr. Elvarette Leckzinska A.
• Sekretaris : Irma Susilawati,A. Md.Kep.
• Anggota : Lesnawati,S.Kep.Ners
Asha Olivia,A. Md.Kep.
• Petugas Laboratorium : Silvia Yunita Sari dan
Kurniawan Adi S
PROGRAM KERJA
• Rapat rutin Tim Penanggulangan HIV /AIDS Per 3 bulan
• Pembentukan tim HIV/AIDS
• Pemeriksaan tes HIV pada kasus praduga HIV dan skrining pra Hemodialisa.
• Penyuluhan Penanggulangan HIV /AIDS
• Pembuatan laporan temuan kasus dan sistem rujukan kasus HIV/AIDS
RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN BULAN

JAN FEB MAR A PR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES

1 Rapat Rutin Tim Penanggulangan HIV/AIDS                        

2 Pembentukan Tim HIV                        

3 Mengadakan penyuluhan HIV/AIDS                        


 

4 Pemeriksaan HIV pada pasien praduga                        


HIV/AIDS dan skrining HD pertama kali

5 Pembuatan laporan temuan kasus dan sistem


rujukan kasus HIV/AIDS
PAPARAN HASIL KERJA

• Rapat rutin Tim Penanggulangan HIV /AIDS Per 3 bulan dilakukan rapat rutin pertiga bulan
menghasilkan keputusan
• Membuat undangan rapat bulanan
• Pembahasan materi dan usulan kegiatan
• Membuat laporan hasil rapat atau notulensi rapat
• Melakukan kunjungan ke Poliklinik Pelangi di RSUD Kab. Bekasi dengan tujuan melihat dan
observasi sistem pelayanan HIV di Poliklinik Pelangi.
• Melakukan penyuluhan tentang Penyakit HIV, Pencegahan & Cara penularan HIV/AIDS pada
Sdr. R pada hari Minggu, 22 Agustus 2021 dikamar 304, RS Cibitung Medika.
Pemeriksaan tes HIV pada kasus praduga HIV
dan skrining pra Hemodialisa

Jumlah pemeriksaan hiv pada kasus praduga hiv dan skrining HD pertama
kali bulan Januari sampai bulan September terdapat 201 pemeriksaan.

• Terdapat 14 orang positive hiv pada hasil pemeriksaan


• Terdapat 187 orang negatif hiv pada hasil pemeriksaan
Jumlah Kasus HIV pada bulan Oktober sampai
Desember 2021

Sebanyak 78 orang dilakukan pemeriksaan anti HIV, dengan:

• Terdapat 8 orang positif HIV

• Terdapat 70 orang negatif HIV


Pembuatan laporan temuan kasus dan sistem
rujukan kasus HIV/AIDS

Periode bulan Januari sampai dengan bulan September 2021


Kasus rujukan pasien positive hiv sebanyak 32 pasien dan dirujuk
ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
Penyuluhan Penanggulangan HIV /AIDS

• Membuat undangan rapat


• Rapat dengan mendiskusikan kegiatan penyuluhan pencegahan HIV/AIDS
• Melakukan kegiatan penyuluhan pencegahan HIV/AIDS
• Mengevaluasi kegiatan penyuluhan pencegahan HIV/AIDS
• Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan pencegahan HIV/AIDS
• Dalam penyuluhan HIV/AIDS pada masa Pandemi tim lakukan secara
perseorangan dan dilakukan sesuai protokol kesehatan
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

• Perlu dibuatnya sistem pelaporan kasus HIV secara terpadu melalui survailen agar
dapat mempermudah pelaporan kasus HIV

• Perlu dilakukannya pelatihan tim internal dan eksternal dalam penanggulangan


HIV agar dapat meningkatkan mutu tim dalam menjalankan tugasnya

• Perlu dilakukan penyuluhan mengenai HIV/AIDS oleh TIM HIV yang telah
bersertifikat Pelatihan HIV

• TIM berharap agar dapat melayani pelayanan HIV dipoli oleh tenaga medis yang
telah bersertifikat, sehingga Pelayanan sesuai Prognas Penanggulangan HIV
seperti pelayanan VCT, ART, IO, dan PMTCT.
PONEK
GAMBARAN UNIT KERJA

Pelayanan Obstetri dan


sistem rujukan kedaruratan
Neonatal Emergensi
Komprehensif maternal & neonatal
LATAR BELAKANG
AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi
• AKI : 228/100.000 KH (SDKI 2007/2008)
• AKB : 35/10000 KH (SDKI 2007/2008)

↓ AKI dan AKB PONEK 24 Jam


PROGNAS
↑ Kesehatan Ibu
dan Bayi
JENIS PELAYANAN
• Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal fisiologis
Meliputi : ANC, INC, PNC, Asuhan BBL, Imunisasi, dll

• Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal Resiko Tinggi


Meliputi : Abortus, KET, PER/PEB, Gawat Janin, Persalinan Lama, SC, Histerektomi, Asfiksia, BBLR, Resusitasi Bayi,
Tindakan Anastesi, dll

• Pelayanan Kesehatan Neonatal


Meliputi : Hiperbilirubin, asfiksia, hipoglikemi, sepsis, IMD, PMK, resusitasi neonatus,dll

• Pelayanan Ginekologis
Meliputi : KE, perdarahan, kista ovarium, radang pelviks, dll

• Perawatan Khusus / High Care Unit dan Tranfusi Darah


STRUKSTUR ORGANISASI
Direktur
dr. Acep Suparta,
MARS

Ketua Ponek
dr. Ronny, SpOG

Dokter Anastesi
dr. Suhud, SpAn

Dokter Anak Koordinator OK Koordinator VK dan


Dokter Umum Koodinator IGD
dr. BRW Indriasari, Oom Komariah, Nifas
dr. Surveni Yayah R, Amd.Keb
SpA Amd.Kep Retno April Amd. Keb

Koordinator ICU Koordinator Perina Koordinator Poli


Mirna Melly, Amd.Kep Desa Febriane Amd.Kep Neneng N, Amd.Keb
JUMLAH SDM
• Dokter Obgyn : 4
• Dokter Anak : 3
• Dokter Anastesi : 2
• Dokter Umum : 16
• Bidan IGD 4, VK dan Nifas 11, Poli 3
• Perawat IGD 15 , OK 7, Perawat Anastesi 3
SARANA DAN PRASANA
• IGD Ponek
Bed partus, ctg, infant warmer, suction baby, inkubator transport, partus set, ambu bag, dll
• OK
Terdiri dari 4 Kamar operasi, Ruang Recovery, instrumen SC, infant warmer, suction baby, ambu bag
baby, set bayi, set kuret, set laparatomi, dll
• VK
Bed partus, bed ginekologi, infant warmer, suction baby, inkubator transport, ambu bag, partus set,
vacum set, dll
• ICU, Peri Sakit, NICU (-)
ventilator, suction, ambu bag, neo puff, inkubator, fototherapi, laringoskop, dll
• Poliklinik
USG 4 dimensi, USG transvaginal, bed ginekologi
• Rawat Inap dan Peri Sehat
• Unit Penunjang lain
GAMBARAN PROGRAM KERJA
Rincian Kegiatan Ponek
• Pengembangan Sarana dan Prasarana
• Diklat PONEK (Internal / Eksternal)
• Pelayanan Sistem Rujukan
• Pelayanan Darah
• Penetapan Indikator Mutu
• Pengumpulan Data Mutu
• Pelaporan Kegiatan Ponek
• Monev
JADWAL KEGIATAN
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengembangan Sarana dan Prasarana
2 Diklat PONEK (Internal / Eksternal)

3 Pelayanan Sistem Rujukan

4 Pelayanan Darah
5 Penetapan Indikator Mutu

6 Pengumpulan Data Mutu


7 Pelaporan Kegiatan Ponek

8 Monev
Capaian Hasil Kinerja
Kunjungan IGD PONEK Jan-Nov 2021

200

180

160

140

120

100

80

60

40

20

0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER

RAWAT INAP RAWAT JALAN RUJUK TOTAL


KUNJUNGAN POLI KEBIDANAN

Kunjungan Poli Kebidanan


900
807
800 769

692 703
700 682
653
606 611 600 597
600

500
442

400

300

200

100

0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
TINDAKAN KEBIDANAN

Tindakan Kebidanan
120

105
102
100

88

79
80 76
72

60

40 36
30 29

20 21 20 21
18 19
20 16 17 16
13 12 13 13
10 9 10
7 7 6
5 5
3 4 2 3 3 3 2 2 3 3
1 1 1 1
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
Bulan

Partus Normal SC Persalinan dengan komplikasi Pre eklamsi Abortus


LAPORAN PERINA

Laporan Perina
12

10
10

2
1 1 1 1 1

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bulan

BBLR Prematur Asfiksia Infeksi lain-lain


Capaian Pelaksanaan Rawat Gabung dan IMD

IMD
Rawat Gabung
140
28 130
123 125
120 117
107 107
22 100 96
93 91
20 87
81
80
16 16
15
14 14 60
13
12
10 40

20

0
ri ar
i et ril ei ni li us r er r
ua ru ar Ap M Ju Ju st be ob be
i ri li n b u m t m
ar et ril ei ni Ju tu
s
be
r
be
r
be
r J a e M
Ag pt
e Ok ve
nu ua ar Ap M Ju us to
F
No
Ja eb
r M g m k m Se
F A te O ve
S ep N o
ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI

• Periode Januari - 1.2


1
Jumlah Kematian Ibu
1 1 1

November 2020 ada 0.8


0.6

3 kasus kematian Ibu


0.4
0.2
0
ri ri et ril ei ni Ju
li us be
r er be
r
nua rua ar Ap M Ju us
t ob
J a eb M
Ag em Ok
t
ve
m
F pt
Se No

Laporan Kamatian Bayi

• Kasus Kematian Bayi


3.5
3 3
3
2.5

terdapat 13 kasus
2
2
1.5
1 1 1 1 1
1
0.5
0
i i et ril ei ni li us r r r
ar ar ar Ju Ju t be be be
a nu bru M Ap M us m kto m
J e Ag te O ve
F ep
S No
INDIKATOR MUTU PONEK

1. Kematian Ibu melahirkan karena eklamsi


2. Kematian ibu melahirkan karena perdarahan
3. Ketidakmampuan menangani BBLR
4. Keterlambatan operasi SC ≥ 30 menit
5. Keterlambatan penyediaan darah
6. Kejadian tidak dilakukan IMD
KESIMPULAN

1. Pelayanan ponek di RS Cibitung Medika sudah berjalan


namun belum optimal.
2. SDM belum tercukupi baik dari segi kuantitas dan kulitas.
3. Pelaporan data mutu ponek belum konsisten
4. Belum terupdate SK tim PONEK
REKOMENDASI

• Perbaikan sistem dalam pelayanan ponek serta pemenuhan sarana dan


prasarana sesuai standar nasional guna meningkatkan capaian pelayanan
ponek
• Diharapkan semua petugas yang berhubungan dengan emergensi
maternal dan neonatal mendapatkan pelatihan PONEK
• Pelaksanaan monev ponek secara rutin
• Diharapkan dukungan semua pihak dalam pelayanan PONEK 24 jam
PPRA
KEBIJAKAN NASIONAL

1. Menetapkan Kebijakan Nasional Penggunaan Antibiotik


2. Meningkatkan penggunaan antibiotik secara bijak di fasilitas
pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan pengetahuan provider & masyarakat tentang
penggunaan antibiotik secara bijak dan penerapan kewaspadaan
baku
4. Pendidikan dan Pelatihan AMR bagi tenaga Kesehatan
5. Koordinasi lintas sektor dan stake holder terkait
6. Membangun jejaring PPRA di tingkat Pusat dan Daerah
7. Monitoring dan evaluasi penggunaan antibiotik di fasilitas pelayanan
kesehatan
8. Tersedianya data base penggunaan antibiotik, pola kuman dan pola
resistensi di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan
9. Pembinaan dan Pengawasan
KEBIJAKAN PPRA DI RS

• Pembentukan Tim PPRA

• Penyusunan pedoman penggunaan antibiotik (antibiotic guideline)

• Peningkatan pemahaman klinisi terhadap perkembangan kuman


resisten & penggunaan antibiotik secara bijak baik untuk profilaksis
bedah maupun untuk terapi penyakit infeksi

• Penguatan peran komte farmasi klinik

• Penguatan pencegahan & pengendalian infeksi (PPI) dalam mencegah


transmisi melalui penerapan standar precaution yang baik dan benar
TUGAS TIM PPRA
• Menetapkan program pengendalian resistensi antimikroba (PPRA)
• Menerapkan kebijakan pengendalian resistensi terhdp AB melalui
integrasi 4 Pilar
• Menetapkan kebijakan pengendalian penggunaan antibiotik
• Memonitor dan mengevaluasi kegiatan PPRA di setiap
Departemen/Unit
• Mengembangkan penelitian yang terkait dengan PPRA
• Menyelenggarakan forum diskusi/kajian pengelolaan penderita
penyakit infeksi
• Meningkatkan kesadaran pentingnya pengendalian resistensi thdp
antimikroba melalui penggunaan AB secara bijak
KEBIJAKAN PPRA DI RS

• Pembentukan Tim PPRA

• Penyusunan pedoman penggunaan antibiotik (antibiotic guideline)

• Peningkatan pemahaman klinisi terhadap perkembangan kuman


resisten & penggunaan antibiotik secara bijak baik untuk profilaksis
bedah maupun untuk terapi penyakit infeksi

• Penguatan peran komte farmasi klinik

• Penguatan pencegahan & pengendalian infeksi (PPI) dalam mencegah


transmisi melalui penerapan standar precaution yang baik dan benar
• Komite Farmakoterapi:
• Membuat Pedoman Pengendalian Penggunaan Antibiotik
• Kebijakan Penggunaan Antibiotik RS (antibiotic policy)
• Pembuatan dan revisi Pedoman Penggunaan Antibiotik RS (antibiotic
guideline)
• Menyusun formularium RS
• Surveilans penggunaan antibiotik Drug Use Study

• Tim Laboratorium
• Laboratorium Mikrobiologi :
• Pemeriksaan identifikasi mikrobiologi dan uji sensitivitas
• Konsultasi / Visitasi / Patient care
• Bersama klinisi ikut terlibat merawat pasien infeksi
• Ikut dalam membahas pasien ronde PPRA
• Mengeluarkan hasil cepat dan tepat waktu
• Melaporkan pola kuman RS secara berkala
Tim Farmasi

• Pengelolaan dan Penggunaan antibiotik :

1. Menjamin ketersediaan dan mutu antibiotik

2. Konsultasi / Visitasi / Patient care :


• Bersama Tim terlibat merawat pasien infeksi  ward pharmacist
• Mengkaji peresepan antibiotik
• Mengendalikan pemberian antibiotik
• Memonitor penggunaan antibiotik
• Melaporkan data DDD

3. Informasi/konseling obat / antibiotik


4. Bersama KFT menyusun dan merevisi formularium RS
Pencapaian Tim PPRA 2021
• Membentuk tim PPRA di rumah sakit
Tim PPRA rumah sakit dibentuk dengan tujuan menerapkan pengendalian resistensi antimikroba di
rumah sakit melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

• Penyusunan pedoman penggunaan antibiotik yang bijak

• Sosialisasi kegiatan PPRA dan pedoman penggunaan antibiotik kepada


masyarakat
KENDALA

• Ketua Tim PPRA masih dipimpin oleh dokter umum. Tidak sesuai dengan PERMENKES
no.8 tahun 2015

• Belum tersedianya laboratorium mikrobiologi

• Tidak tersedianya ruangan khusus untuk tim PPRA


PROGRAM KERJA TIM PPRA
Pelaksanaan (bulan)
No Kegiatan
BIAYA Nov Des Jan feb Mar Apr Mei Jun Agu Sep Okt Nov
1 Pembuatan program kerja PPRA -  x                      
2 Pembuatan lab Mikrobiologi 100.000.000 x
3 Pemetaan pola resistensi mikroba -     x                   

Penyusunan pedoman penggunaan antibiotik


4 300.000  x  x                    
yang bijak
Sosialisasi kegiatan PPRA dan pedoman
5 500.000   x                     
penggunaan antibiotik
6 Pembuatan ruang tim ppra 30.000.000 x
5.000.000x2 :
7 Pelatihan Tim PPRA       x         x        
10.000.000
8 Monitoring kegiatan farmasi klinik   x                     

9 Monitoring dan audit penggunaan antibiotik -   x  x  x                 

Surveilans :
1. resistensi antimikroba
10 -       x       x     x     x
2. Kejadian infeksi terkait resistensi
antimikroba
11 Pembuatan laporan kegiatan PPRA -       x       x     x     x
KESIMPULAN

Agar dibuatkan Pelaporan atas pelaksanaan


kegiatan disampaikan berupa :
• Laporan 3 bulanan sebagai laporan internal yang
merupakan hasil kerja tim PPRA
• Laporan tahunan sebagai laporan internal yang
merupakan hasil kerja tim PPRA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai