perhitungan nilai part-worth pada data preferensi responden yang berupa rating dapat dianalisis dengan menggunakan regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan menggunakan variabel dummy. • Nilai estimasi parameter beta (b) tersebut digunakan untuk mencari nilai part-worth yang disimbolkan dengan a. Nilai estimasi part-worth ditentukan dari persamaan antara nilai a dengan nilai b. • Misalkan a11 = part-worth untuk level 1 a12 = part-worth untuk level 2 a13 = part-worth untuk level 3 b1 = estimasi parameter beta untuk level 1 b2 = estimasi parameter beta untuk level 2 • Adapun persamaannya adalah: a11 – a13 = b1...........................(1) a12 – a13 = b2......................... (2) • Untuk penyelesaian Persamaan (1) dan (2) untuk mencari nilai part-worth di atas memerlukan persamaan tambahan dimana nilai penjumlahan dari nilai part-worth pada level masing-masing atribut sama dengan nol. Adapun persamaannya adalah: a11 + a12 + a13 = 0...................(3) Contoh Model Metode Presentasi Pairwise Comparison • Adapun langkah-langkah untuk pairwise- comparison yang mengacu pada Zardari dan Cordery (2012) adalah sebagai berikut: • Pembuatan kuesioner disesuaikan dengan jumlah stimuli yang ada. Dalam penelitian ini jumlah stimuli yang harus tersedia untuk dievaluasi responden dari 4 atribut dengan 3 level sebanyak 3 atribut dan 2 level sebanyak 1 atribut maka perhitungannya adalah 3×3×3×2 = 54 stimuli. • Jumlah stimuli yang dihasilkan cukup banyak, maka untuk mengatasi masalah ini perlu adanya bantuan perangkat lunak SPSS 17.0 untuk merancang stimuli dengan menggunakan fractional factorial design. Desain ini adalah sebagian dari seluruh kombinasi produk yang dipilih berdasarkan pengaruh terhadap efek utama. Desain seperti itu dikenal dengan nama orthogonal design. Setelah dilakukan orthogonal design maka dari 54 stimuli yang dihasilkan didapat 9 stimuli yang akan ditampilkan pada kuesioner. • Pada pengukuran pairwise-comparison ini terdapat 9 stimuli yang akan digunakan pada kuesioner. Pasangan yang dihasilkan dari 9 stimuli adalah sebanyak 36 pasangan ini didapat dari dimana n = jumlah stimuli. Jumlah pasangan stimuli tersebut masih cukup banyak untuk dievaluasi responden. Jadi, untuk mempermudah responden dan menghemat biaya serta waktu dalam memberikan responnya terhadap pasangan stimuli maka dari ke-9 stimuli tersebut dibagi menjadi dua group. • Group A berisi stimuli dengan nomer ganjil 1,3,5,7,9. Sedangkan untuk group B berisi stimuli dengan nomer genap 2,4,6,8. Stimuli akan dipasangkan dengan stimuli lainnya pada masing- masing group dengan cara memilih satu stimuli secara acak dari jumlah stimuli di masing-masing group untuk dipasangkan dengan ke stimuli lainnya, sehingga pada kuesioner group pertama ada 4 pasangan stimuli dan group kedua ada 3 pasangan stimuli yang harus dievaluasi oleh responden. Estimasi Aggregate Rating untuk Masing-masing Stimuli
• Setiap responden dalam analisis conjoint
diminta untuk menunjukkan preferensinya terhadap stimuli yang dipresentasikan dengan menggunakan metode pairwise-comparison. Rating dari stimuli yang diperoleh dari masing- masing responden kemudian dijumlahkan dan dirata-rata. • Contoh preferensi rating yang diberikan oleh responden No. 2 pada group A terhadap pasangan stimuli yang dipresentasikan dengan pairwise-comparison. Contoh pemberian rating pada group A yang membandingkan antara stimuli 5 dengan stimuli 1, 3, 7, dan 9 dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini: Contoh Kuesioner Estimasi Aggregate Rating untuk Group A Estimasi Aggregate Rating untuk Group B Agregate Rating Dummy Variabel Koefisien Regresi Part worth Relative Importance