Anda di halaman 1dari 14

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA

Hubungan Kebijakan Pemerintah dengan pergolakan


Daerah
1. Pemberontakan PKI Madiun 1948
• Latar Belakang : Program RERA (Rekonstruksi dan Rasionalisasi
Angkatan Perang) yang membuat kader komunis di TNI semakin
berkurang
• Kapan terjadinya peristiwa : 18 September 1948
• Tujuan : Membentuk negara soviet republik Indonesia
• Pemimpin : Amir Syarifuddin (Front Demokrasi Rakyat), Musso (Partai
Komunis Indonesia)
• Upaya penumpasan : Gerakan Operasi Militer I (GOM 1) yang
dipimpin oleh Kolonel Sungkono dan Kolonel Gatot Subroto
• Tokoh :
• AMIR SYARIFUDDIN
2.Angkatan Perang Ratu Adil
• Latar Belakang : memanfaatkan kepercayaan rakyat Indonesia
terhadap ramalan Jayabaya yang mana akan datang seorang ratu adil
(membawa kedamaian)
• Kapan terjadinya peristiwa : 23 Januari 1950
• Tujuan : Mempertahankan tetap berdirinya negara Pasundan dengan
APRA sebagai tentara Negara Pasundan
• Pemimpin : Kapten Raymond Westerling dan Sultan Hamid II
• Upaya penumpasan : Operasi militer tahun 1950
•  Tokoh : 
• KAPTEN RAYMOND WESTERLING
•  ABDUL HAMID II
3. Pemberontakan Andi Aziz
• Pemberontakan Andi Aziz
• Latar Belakang : Menolak kedatangan APRIS dari unsur TNI
• Kapan terjadinya peristiwa : April 1950
• Tujuan : Mempertahankan negara Indonesia Timur (NIT)
• Pemimpin : Andi Aziz
• Upaya penumpasan : Operasi Militer yang dipimpin oleh A.E
Kawilarang

• Tokoh :
• ANDI AZIZ
4.Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

• Latar Belakang : Penolakan terbentuknya NKRI dan penolakan


penggabungan daerah-daerah negara indonesia timur ke wilayah NKRI
• Kapan terjadinya peristiwa : 25 April 1950
• Tujuan : Mendirikan Republik Maluku Selatan
• Pemimpin : Mr. Dr. C. R. Steven Soumokil
• Upaya penumpasan : Operasi Militer yang dipimpin oleh A.E
Kawilarang
• Tokoh :
• Mr. Dr. C. R. STEVEN SOUMOKIL
5.DI/TII (Darul Islam / Tentara Islam Indonesia
• DI/TII Jawa Barat
• Latar Belakang : Ketidakpuasan atas perjanjian Renville yang mana semua pasukan
TNI yang berada berada di wilayah gerilya harus hijrah ke wilayah yang dikuasai RI
namun kartosuwiryo dan pasukkannya menolak dan membentuk DI/TII
• Kapan terjadinya peristiwa : 7 Agustus 1949
• Tujuan : membentuk negara darul Islam dan tentara Islam Indonesia
• Pemimpin : S. M. Kartosuwiryo
• Upaya penumpasan : Operasi tempur Bharatayudha dengan taktik pagar betis
• 
• Tokoh :
• S.M. KARTOSUWIRYO
DI/TII Jawa Tengah
• Latar Belakang : Ketidakpuasan atas perjanjian Renville karena harus
hijrah ke wilayah RI, namun Amir Fatah dan pasukkannya tidak setuju dan
menyatakan bergabung dengan gerakan DI/TII yang di buat oleh
kartosuwiryo
• Kapan terjadinya peristiwa : 23 Agustus 1949
• Tujuan : membentuk negara darul Islam dan tentara Islam Indonesia
• Pemimpin : Amir Fatah
• Upaya penumpasan : Operasi Banteng Negara (GBN) dan operasi Guntur 
• Tokoh :
• 
• AMIR FATAH
DI/TII Sulawesi Selatan

• Latar Belakang : Kahar Muzzakar membentuk Komando Gerilya Sulawesi


Selatan (KGSS) dan menuntut KGSS untuk masuk APRIS, namun tidak semua
KGSS masuk kedalam APRIS dan muncul kekecewaan kahar muzakkar dan
kemudian menyatakan bergabung dengan gerakan DI/TII yang di buat oleh
kartosuwiryo
• Kapan terjadinya peristiwa : 17 Agustus 1953
• Tujuan : membentuk negara darul Islam dan tentara Islam Indonesia
• Pemimpin : Kahar Muzzakar
• Upaya penumpasan : Penyergapan oleh pasukan TNI 
• Tokoh :
• 
• KAHAR MUZZAKAR
DI/TII Kalimantan Selatan

• Latar Belakang : Ibnu Hadjar membentuk Kesatuan Rakyat Yang


Tertindas (KRYT) karena pasukannya tidak masuk kedalam APRIS
• Kapan terjadinya peristiwa : Oktober 1950
• Tujuan : membentuk negara darul Islam dan tentara Islam Indonesia
• Pemimpin : Ibnu Hadjar
• Upaya penumpasan : Operasi militer Juli 1963
• Tokoh :
• 
• IBNU HADJAR
DI/TII Aceh
a) Latar Belakang : Diturunkan statusnya dari provinsi menjadi daerah keresidenan di bawah Sumatera Utara
b) Kapan terjadinya peristiwa : 20 September 1953
c) Tujuan : Meminta kepada pemerintah untuk menaikkan status Aceh menjadi provinsi
d) Pemimpin : Daud Beuruh
e) Upaya penumpasan : Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh (MKRA) dengan jalan damai yang dicetuskan
oleh Kolonel M. Jasin
 
Tokoh :
 
DAUD BEURUH
Pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) / Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta)
1) Latar Belakang : Ketidakseimbangan antara alokasi dana pembangunan pusat dan daerah
2) Kapan terjadinya peristiwa : 15 Februari 1958 (PRRI), 2 Maret 1957 (Permesta)
3) Tujuan : untuk mendorong pemerintah supaya memperhatikan pembangunan negeri secara menyeluruh, sebab pada saat
itu pemerintah hanya fokus pada pembangunan yang berada di daerah Pulau jawa.
4) Pemimpin : Letkol Achmad Husein dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai perdana menteri sumatera barat (PRRI),
Letkol Ventje Sumual (Permesta)
5) Dewan-dewan militer :
a) Kolonel Achmad Husein (Dewan Banteng di Sumatera Barat)
b) Kolonel Simbolon (Dewan Gajah di Medan)

c) Letkol Barlian (Dewan Garuda di Sumatera Selatan)

d) Ventje Sumual (Dewan Manguni di Menado)


1) Upaya penumpasan :
a) PRRI (Operasi 17 Agustus yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Yani
b) Permesta (Operasi Merdeka yang dipimpin oleh Rukminto Hendraningrat)
Tokoh:
ACHMAD HUSEIN (DEWAN BENTENG DI SUMATERA
ACHMAD HUSEIN
(DEWAN BENTENG DI SIMBOLON (DEWAN
SUMATERA GAJAH DI MEDAN VENTJE SUMUAL (DEWAN
MANGUNI DI MENADO
Pemberontakan G-30-S/PKI
1) Dalang dari peristiwa G-30-S/PKI :
a) PKI menurut Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh
b) CIA menurut Peter Dale Scott
c) Konflik Angkatan Darat menurut Benedict Anderson dan Ruth Mc Vey
d) Soekarno menurut Antonie Dake dan John Hughes
e) Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief
f) Kudeta merangkak MPRS menurut Suwoto Mulyosudarmo
g) Teori Chaos (tidak ada dalang utama) menurut John D. Legge
h) Pertemuan antara kepentingan Inggris-AS di Malaysia menurut Greg Paulgrain
1) Upaya penumpasan :
a) Dibawah pimpinan Mayor Jenderal Soeharto melakukan pemetaan terhadap gerakan 30 September, upaya penumpasan terjad
pada tanggal 1 Oktober 1965 pukul 19.15 pasukan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) dibawah pimpinan
Kolonel Sarwo Edhie Wibowo berhasil menduduki Gedung RRI pusat dan gedung telekomunikasi serta mengamankan seluruh
medan merdeka tanpa perlawanan dan dalam waktu singkat Jakarta dapat kembali dikuasai oleh ABRI
b) Pukul 20.00 Mayor Jenderal Soeharto melalui RRI mengumumkan tentang adanya usaha perebutan kekuasaan oleh gerakan 30
September, diumumkan pula bahwa penculikan dan pembunuhan terhadap enam perwira tinggi AD, presiden dan menko kasab
dalam keadaan aman dan sehat. AD, AL dan pihak kepolisian sudah saling pengertian dan saling bekerjasama dalam menumpa
G-30-S/PKI dan diharapkan rakyat tetap tenang dan waspada
c) Langkah berikutnya membebaskan basis utama G-30-S/PKI di Halim Perdanakusuma. Kepada Presiden Soekarno diberitahukan
agar meninggalkan wilayah sekitar Halim, setelah presiden meninggalkan Halim menuju istana Bogor, pasukan RPKAD serta
Batalion 328 Kujang/Siliwangi dan Batalion 1 Kaveleri bergerak menuju Halim.Tanpa menemui kesulitan pada pukul 06.10
tanggal 2 Oktober 1965 daerah sekitar Pangkalan Udara Halim sudah berhasil dikuasai
d) 3 Oktober 1965, berdasarkan petunjuk dari Ajun Brigadir Polisi Sukitman, jenazah para perwira TNI AD ditemukan dalam
sebuah sumur tua. Sukitman adalah seorang anggota polisi yang ditangkap ketika pasukan penculik menculik Brigjen D
Panjaitan. Jenazah perwira TNI AD dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dan dianugerahi sebagai pahlawan
revolusi
 

Anda mungkin juga menyukai