Anda di halaman 1dari 45

Proses Timbulnya

Ketergantungan Terhadap LSD


(Lysergic Acid Diethylamide)
LSD
(Lysergid Acid Diethylamide)
• LSD pertama kali disintesis tahun 1938 oleh Albert Hofmann
seorang ahli kimia Swiss.
• Hoffmann mencoba sendiri LSD pada tubuhnya dengan dosis
0,25 mg.
• Awal penggunaannya diindikasikan sebagai stimulant
pernafasan.
• Pada tahun 1943 diketahui mempunyai efek halusinogen,
sehingga menjadikannya sebagai obat psikiatri.
LSD Menurut BNN (Badan
Narkotika Nasional)

Definisi :
Adalah Narkoba sintesis yang dibuat dari sari jamur yang tumbuh
di rumput gandum dan biji-bijian. Asam lisergik dari jamur diolah
menjadi LSD yang mengubah suasana hati seseorang. Obat ini juga
merupakan jenis halusinogen yang dapat mempengaruhi mental
seseorang.
Penamaan
Secara kimia
• Rumus : C20H25N3O
• Nama IUPAC : (6aR,9R)- N,N- diethyl- 7-
methyl- 4,6,6a,7,8,9- hexahydroindolo- [4,3-
fg] quinoline- 9-carboxamide
• Metabolisme : Hepar
Nama Lain LSD
• LSD-25 • Elsit
• Acid • Perangko
• Delycid • Blotter
• Kertas Dewa • Sugar cubes
• Lisergida
Bentuk Sediaan

• Kertas seukuran
seperempat
perangko,
memiliki varian
warna serta
gambar
Penggolongan Obat
• LSD termasuk kedalam narkotika golongan I
(Undang-undang no. 35 tahun 2009 tentang
Narkotika, Lampiran I).
• Sebelumnya masuk ke dalam Psikotropika
golongan I (Undang-undang No.5 tahun 1997
tentang Psikotropika).
FARMAKOKINE
TIK
 Diabsorbsi cepat melalui oral. LSD
 Usual doses 25 μg – 300 μg.
 Diabsorbsi dalam waktu 60 menit dan kadar puncak tercapai
dalam 3 jam.
 Di distribusikan dengan cepat dan efisien ke seluruh tubuh dapat
berdifusi dengan mudah ke otak dan plasenta.
 LSD dimetabolisme di hati
 Lama kerja 6 – 8 jam.
 Dapat dideteksi melalui urin.
EFEK FISIOLOGI LSD
Seseorang yang mengkonsumsi LSD akan mengalami :
 Peningkatan suhu tubuh
 Dilatasi pupil
 Peningkatan heart rate dan tekanan darah
 Pernapasan cepat dan dalam
 Gangguan koordinasi
 Lemah, gemetar, muntah dan efek lainnya.
 Dosis efektif sekitar 50 μg, dosis letal sekitar 14000 μg
EFEK PSIKOLOGI
LSD (1)
Efek psikologi LSD cukup kuat yaitu berupa halusinasi.
Pada dosis 25 -50 μg, akan tampak dilatasi pupil dan
glassy-eyed.
Efek ini diikuti dengan terjadinya halusinasi berupa
perubahan persepsi, pemikiran, emosi, seperti :
Warna kelihatan lebih cerah, suara lebih keras dan
tajam.
EFEK PSIKOLOGI LSD (2)

Distorsi ruang dan waktu


Tubuh terasa terbang atau merupakan bagian dari
benda lain
Emosional swing (tiba-tiba berubah dari gembira ke
sedih tanpa ada alasan atau sebaliknya)
Halusinasi flash back walaupun sudah lama tidak
menggunakan LSD.
EFEK PSIKOLOGI LSD (3)

Efek halusinasi yang menakutkan :


• Cemas dan takut yang luar biasa
• Ada laba-laba yang menjalar di seluruh tubuhnya
• Panik yang dapat merangsang perbuatan yang
beresiko
• Paranoid,
• Suicide (bunuh diri)
Efek yang ditimbulkan LSD
dapat dibagi 3 fase, yaitu
1. Somatic phase (berhubungan dgn badan)
 Muncul setelah obat diabsorpsi
 Menstimulasi CNS
 Perubahan otonom seperti simpatomimetik
2. Sensory/menghantar impuls
 Ditandai dengan gangguan / distorsi sensory dan pseudohalusinasi
3. Psychic phase
 Merupakan tanda dari efek maksimum obat, terjadi perubahan mood,
true halusination.
Adverse reaction dan toksisitas

• Kronis psychotic
• Gangguan yang persisten seperti depresi
• Munculnya penyakit kejiwaan
• Gangguan personality atau chronic brain syndrome yang
dikenal dengan “burnout”
• Post-hallucinogenic perceptual disorder (terjadinya flashback
halusinasi yang pernah terjadi yang dapat muncul setelah
penggunaan terakhir LSD walaupun sudah berhenti
berbulan-bulan lamanya).
Dampak Buruk
• Efek merugikan sangat subjektif dengan variabilitas dan ketidakpastian yang
signifikan.
• Pasien yang satu:
Mengalami efek positif : penglihatan dan halusinasi cerah, peningkatan kesadaran
karena perluasan pikiran dan euphoria yang nyata. Spektrum efek positif disebut
“pengalaman yang baik”.
• Pasien yang lain :
Mengalami sebaliknya : kecemasan yang meningkat menjadi panik, takut, depresi,
putus asa dan kecewa. Spektrum negative disebut “perjalanan buruk”.
• Satu pasien dapat mengalami keduanya (spektrum positif dan negative)
pada waktu penggunaan yang berbeda.
Kontra Indikasi
• Tidak menimbulkan perilaku kompulsif dalam mencari obat
seperti kebanyakan obat lain, tetapi masih bisa berbahaya dalam
rangkaian non klinis.
• Penggunaan non medis dapat memicu reaksi psikiatri yang
berkepanjangan dalam kasus yang jarang terjadi.
Kontra Indikasi Absolut

• Kondisi fisik yang ditandai keadaan rangsangan


seperti penyakit kardiovaskular, kehamilan,
epilepsy, kepribadian, paranoid, psikosis, dan
gangguan otak.
• Efek teratogenic LSD masih kontroversial.
Pemantauan
• Karena obat tersebut tidak memiliki indikasi untuk medis,
sehingga tidak ada pemantauan yang mapan.
• Penggunaan pengobatan gangguan mental, hasil penelitian pada
52 pasien dengan diagnosis independent, 48 pasien memburuk
secara akut. Pengobatan LSD jangka Panjang memberikan hasil
sebagian besar pasien memburuk.
Amfetamin
(AMPHETAMINE)

DOSEN POZK
Sejarah amfetamin

 Amfetamin pertama kali disintesis


thn 1887 oleh Lazar Edeleanudi
dari Jerman
 Amfetamin awalnya disebut
dengan phenyl isopropylamine
majemuk
 Metamfetamin merupakan turunan
amfetamin yang pertama kali
disintesis dari efedrin di Jepang
thn 1920 oleh Akira Ogata
Stimulansia

 Yang digolongkan stimulansia adalah obat-obat


yang mengandung zat-zat yang merangsang
terhadap otak dan syaraf. Obat-obat tersebut
dipergunakan untuk meningkatkan daya
konsentrasi dan aktivitas mental serta fisik.
 Dapat digolongkan stimulansia adalah
amphetamine beserta turunannya. Estasi, kokain,
sabu-sabu
 Loyo gairah semangat tinggi  panik
kejang  koma  mati
Definisi…..

Amfetamine merupakan zat yang berpengaruh


terhadap Sistem Saraf Pusat karena merangsang
pusat nafas di medulla oblongata dan
mengurangi depresi sentral.
Amphetamine adalah sejenis obat-obatan yang
biasanya berbentuk pil, kapsul dan serbuk yang
dapat memberikan rangsangan bagi perasaaan
manusia
Istilah amfetamin

• Di negara barat terutama Hawaii dan Amerika di


kenal dengan nama ice.
• Di Korea dan Filippina glass.
• Di jepang di kenal dengan nama Shabu
• Beberapa nama lain, yaitu speed, quartz, dan
hiroppon.
• Di kalangan pengguna napza dikenal sebagai
“upper”
Bentuk dan Sediaan Amfetamin…..

SERBUK
Bentuk dan Sediaan Amfetamin….

TABLET
KAPSUL
Mekanisme kerja amfetamin

Pada susunan saraf pusat dipengaruhi


oleh pelepasan biogenik amine yaitu
dopamin, norepinefrin dan serotonin.
Mekanisme Kerja
Amfetamin

Meningkat pembebasan
dari tempat simpanan Penyekatan mekanisme
pengambilan semula
Toleransi terbentuk secara cepat Gangguan tidur, ansietas,
untuk efek-efek behavioral dan nafsu makan menurun,
fisiologis. perubahan dalam reseptor
dopamin otak, perubahan
Putus zat ditandai oleh kelelahan, metabolis regional, cacat
depresi, ansietas, dan keinginan motorik dan kognitif
sangat kuat untuk memperoleh
zat
PERANGSANG AMFETAMIN

•Rasa seronok / puas


 Tenaga bertambah
 Hilang selera makan
 Bahan perangsang yang kuat – digunakan
untuk elakkan rasa mengantuk.
 Memberikan tenaga yang berlebihan
 mempunyai keupayaan luar biasa
 seperti seorang olahragawan
Mekanisme Kerja Berdasarkan Dosis…

• Dosis kecil (< 20mg)


menaikkan tekanan darah, mempercepat denyut
jantung, melebarkan bronkus, meningkatkan
kewaspadaan, menimbulkan euphoria,
menghilangkan kantuk, mudah terpacu,
menghilangkan rasa lelah dan rasa lapar,
meningkatkan aktivitas motorik, banyak bicara
dan merasa kuat.
• Dosis Sedang (20-50mg)
Menstimulasi pernapasan,menimbulkan
tremor ringan, gelisah, meningkatkan aktivitas
motorik, insomia, mencegah lelah, menekan
nafsu makan, menghilangkan kantuk dan
mengurangi tidur.
• Dosis >50mg
Amphetamine yang masuk secara berlebih dapat
langsung mengakibatkan kematian, gejala yang
ditimbulkan sebelum kematian adalah mengalami
tremor berat, meningkatnya aktivitas motorik yang
berlebih dan gangguan pernafasan yang hebat
hingga nafas berhenti.
Kegunaan amfetamin dalam medis

Untuk gangguan depresi;


Untuk menghilangkan rasa lelah;
Untuk menghilangkan rasa shock pembedahan;
Untuk menjaga kestabilan tekanan darah waktu
pembedahan;
Untuk mengurangi nafsu makan;
Untuk membangkitkan semangat kerja.
Farmakokinetik Amphetamin…..

 Absorbsi
1. diabsorbsi melalui permukaan mukosa
dari saluran pencernaan (Kadar plasma
puncak) setelah penggunaan oral terjadi
1-3 jam)
2. dimetabolisme hati (Sedangkan euforia
yang ditimbulkan berlangsung 4-6 jam
setelah pemakaian.)
3. dikeluarkan dalam urine
Farmakokinetik Amphetamin…..

Distribusi
diabsorbsi ke aliran darah-distribusi melalui susunan
saraf pusat(sawar otak)-obat akan didistribusikan ke
seluruh tubuh melalui sirkulasi darah.

2 Fase Distribusi
1. Fase I : terjadi setelah diabsorbsi yaitu ke organ-organ yang
perfusinya baik : jantung, hati, ginjal, otak
2. Fase II : ke otot, kulit, jaringan lemak
Farmakokinetik Amphetamin…..

Metabolisme
terjadi terutama di hati, tetapi ada beberapa obat
mengalami biotransformasi di dalam ginjal, plasma, dan
selaput lendir di usus, setelah itu dikatalisis oleh enzim
mikrosom.
Aktivitas enzim yang memetabolisir obat dalam mikrosom
hati dipengaruhi oleh penggunaan obat dan hormon, umur,
jenis kelamin, status nutrisi, kondisi psikologis serta
patologik pasien
Farmakokinetik Amphetamin…..

Ekskresi
Ginjal merupakan organ yang penting untuk
ekskresi obat. Obat diekskresikan dalam struktur
tidak berubah atau sebagai metabolit melalui
ginjal dalam urine.
Pengeluaran obat dari tubuh melalui organ
ekskresi dalam bentuk metabolit hasil
biotransformasi atau dalam bentuk asalnya.
Pengaruh langsung pemakaian amfetamin

Nafsu makan berkurang


Kecepatan pernapasan dan denyut jantung
meningkat
Pupil mata membesar
Susah tidur
Hiperaktif dan banyak bicara
Mudah panik
Pengaruh jangka panjang

Menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi


dan penyakit
Beresiko kekurangan gizi
Mengalami gangguan kejiwaan, termasuk
halusinasi.
ketergantungan
Efek amfetamin

Efek sistemik :
• Sistem kardiovaskuler
Menimbulkan takhikardi.
• Fungsi seksual
amfetamin menyebabkan ejakulasi spontan
Efek psikiatris :
• Psikosa
berupa skizofrenia paranoid
• Menimbulkan depresi
Efek neurologis :
• Gangguan kesadaran
Stroke :
• Stroke pendarahan
berupa skizofrenia paranoid
• Menimbulkan depresi
Bahaya dan akibat lain

• Toleransi dan ketergantungan


• Dapat menyebabkan over dosis, ditandai dengan :
1. denyut jantung yang tidak beraturan
2. serangan jantung
3. demam tinggi
4. pecahnya pembuluh darah ke otak
5. kematian
• Tindak kejahatan
Diagnosa amfetamin

Diagnosa biasanya berdasarkan riwayat pengguna


amfetamin dan gambaran klinik dari intoksikasi obat
simpatomimetik.
Pemeriksaan spesifik
amfetamine dapat dideteksi melalui urin dan cairan
lambung
Pemeriksaan lain
kadar elektrolit, dan urine
Penatalaksanaan…

Terapi kejang
phenitoin 15-20 mg/kg BB
Terapi hipertensi
phentolamin atau nitroprusside
Terapi tachiaritmia
Propanolol atau esmolol

Anda mungkin juga menyukai