BIOKIMIA
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
MISI
VISI :
“Menjadi Program Studi Sarjana Farmasi yang Unggul pada Bidang Teknologi
Farmasi Bahan Alam dan Farmasi Klinik & Komunitas di Tingkat Nasional pada
Tahun 2030
Misi :
D. SAMPEL
1. Nasi putih
2. Kentang rebus
3. Jagung rebus
4. Pisang rebus
5. Ubi rebus
6. Larutan gula putih 2%
2. Uji Iodin
Tambahkan 2-3 tetes larutan yodium Lugol atau (larutan yodium yang
dibuat baru, dengan cara 1% yodium dalam 2% kalium iodida, 1g yodium
dan 2g KI yang dilarutkan dalam 100ml air suling) ke dalam 5 ml larutan
sampel yang akan diuji. Uji positif pada Pati memberikan warna biru-hitam.
Polisakarida lain (kecuali glikogen memberikan warna coklat-hitam) dan
monosakarida memberikan warna kuning sampai coklat-kuning.
3. Uji Barfoed
Tambahkan 1 ml larutan sampel yang akan diuji ke dalam 3 ml reagen
Barfoed (Campurkan 7 g tembaga asetat monohidrat dengan 1 ml asam
asetat glasial dalam air suling dan tambahkan aquadest sampai 100 ml).
Tempatkan tabung reaksi ke dalam penangas air mendidih dan panaskan
selama 3-10 menit. Keluarkan tabung dari penangas air dan biarkan dingin.
Terbentuknya sedikit endapan merah, menunjukkan hasil positif untuk
pereduksi monosakarida.
5. Uji Fehling
Uji Fehling digunakan untuk menunjukan adanya karbohidrat pereduksi
(monosakarida, laktosa, dan maltosa). Larutan Fehling dibuat dari
campuran CuSO4 (Fehling A) dan Na-K-tartrat (Fehling B). Pereaksi ini
akan membentuk endapan merah bata dengan monosakarida.
Mengetahui, Kudus,
Dosen pengampu Praktikan
A. Tujuan
1 Memahami jenis-jenis lemak berdasarkan kelarutannya
2 Mengetahui tingkat kejenuhan lemak.
3 Mengetahui proses terbentuknya sabun oleh senyawa lemak.
B. DASAR TEORI
Lipida atau lemak merupakan senyawa organik yang banyak
ditemukan dalam sel jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non
polar seperti (eter, kloroform, dan benzena). Lipid bersifat non polar atau
hidrofolik. Penyusun utama lipida adalah trigliserida, yaitu ester gliserol
dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya. Rumus kimia trigliserida
adalah CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR‖ dimana R, R’ dan R‖ masing-
masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH,
R’COOH dan R‖COOH.
Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami
dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16,18, atau 20
atom karbon. Penyusun lipida lainnya berupa gliserida, monogliserida, asam
lemak bebass, lilin (wax), dan juga kelompok lipida sederhana yang
mengandung komponen asam lemak) seperti derivate senyawa
terpenoid/isoprenoid serta derivate steroida. Lipida sering berupa senyawa
kompleks dengan protein (Lipoprotein) atau karbohidrat (Glikolipida). Lipid
merupakan komponen membran plasma, hormon, dan vitamin.
Bahan
1. Hexane
2. Kloroform
3. Aceton
4. Aquadest
5. Etanol
6. Iodium
7. Etanol 95%
8. Ethyl alkohol
D. SAMPEL
1. Kemiri
2. Margarine
3. Keju
4. Wortel
5. Kacang tanah
6. Alpokat
7. Santan kelapa
8. Minyak goreng
E. CARA KERJA
1. UJI LEMAK
Siapkan 13 lembar kertas HVS yang sudah dipotong- potong ukuran 3 x 3
cm, teteskan sampel, amati kertas, dengan senter, jika mengandung lemak,
akan terlihat bekas noda lemak.
Dalam tabung reaksi besar yang bersih dan kering tambahkan 2 ml minyak
(minyak goreng, minyak zaitun, minyak jelantah, Oleum Iecoris Asseli,
Margarine,VCO). Tambahkan 4 ml kalium hidroksida dalam alkohol 20%
(20 gram KOH ditambahkan dalam 100 ml ethyl alkohol). Kocok rata dan
rebus campuran dalam penangas air mendidih selama 5 menit. Pastikan
setelah lima menit sabun terbentuk, semua lemak diubah menjadi sabun
Petunjuk praktikum BIOKIMIA 2022 | 9
dan alkohol diuapkan. Jika tidak lanjutkan perebusan. Bahan padat yang
terbentuk adalah sabun.
4. UJI IODIN
Uji ini digunakan untuk menguji derajat ketidakjenuhan asam lemak.
Asam lemak dalam lemak hewani biasanya jenuh, sedangkan asam lemak
dalam minyak nabati umumnya tidak jenuh. Halogen seperti yodium atau
brom bila ditambahkan ke dalam asam lemak tak jenuh ikatan rangkap
akan jenuh dan menghilangkan warna yodium atau brom, dekolorisasi
menunjukkan adanya asam lemak tak jenuh. Uji yodium digunakan untuk
membedakan antara asam lemak jenuh dan tidak jenuh serta antara minyak
dan lemak.
Dalam tabung reaksi kering yang bersih tambahkan 1 ml sampel (minyak
goreng, minyak zaitun, minyak jelantah, Oleum Iecoris Asseli,
Margarine,VCO, asam stearat) Tambahkan untuk setiap tabung 5 tetes
reagen hubl ( Untuk membuat reagen hulb (a) larutkan 2,6 g yodium dalam
40 mL etanol (95% v/v), ( b) larutkan 6,0 g merkuri klorida dalam 40 mL
etanol (95% v/v), Pindahkan kedua larutan 'a' dan 'b' ke dalam labu takar
dan add kan dengan etanol 95% sampai volume 100 ml). amati warna
halogen.
5. UJI SALKOWSKI
Siapkan tabung reaksi sebanyak 7 buah, masukkan 1 ml sampel (minyak
goreng, minyak zaitun, minyak jelantah, Oleum Iecoris Asseli,
Margarine,VCO, asam stearat). Tambahkan sebanyak 1 ml asam sulfat
pekat, melalui dinding tabung, hasil positif mengandung kolestrol jika
terbentuk cincin berwarna biru hijau.
Mengetahui, Kudus,
Dosen pengampu Praktikan
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
mampu mendeteksi keberadaan protein pada bahan pangan dengan uji
kualitatif berdasarkan perubahan warna yang terbentuk.
B. DASAR TEORI
Protein merupakan makromolekul yang memegang peranan penting pada
hampir semua proses biologi. Fungsi protein dalam tubuh antara lain
membantu perkembangan sel dan menjaga pertahanan tubuh. Protein tersusun
atas polimer asam amino, dimana asam amino merupakan senyawa yang
terdiri dari gugus amina (-NH2), gugus karboksil (-COOH) dan rantai samping
(R). Rantai samping ini yang membedakan antara asam amino satu dengan
asam amino yang lainnya. Dua atau lebih asam amino dapat membentuk
polipeptida melalui pembentukan ikatan peptida. Ikatan ini dibentuk antara
gugus amina pada asam amino satu dengan gugus karboksilat pada asam
amino yang lain.
D. SAMPEL
1. Tahu
2. Tempe
3. Telur
4. Kacang hijau
5. Kacang kedelai
6. Susu sapi
E. CARA KERJA
1. Uji Ninhidrin
Siapkan 6 tabung bersih, kemudian masukkan 1 ml sampel, setelah itu
tambahkan dengaan 5 tetes reagent ninhidrin, panaskan diatas penangas air
selama 5 menit, setelah itu dinginkan pada suhu ruang, amati warna yang
terbentuk, jika berwarna ungu sampai biru maka asam α –amino, jika
berwarna kuning maka asam imino.
2. Uji Biuret
Menyediakan 6 buah tabung reaksi atau sebanyak bahan makanan yang
akan diuji, masukkan 1 ml sampel, kemudian tambahkan 1 ml reagent
Petunjuk praktikum BIOKIMIA 2022 | 14
biuret (1 ml larutan NaOH 40% dan 1 atau 2 tetes CuSO4 1% ). Amati
perubahan warna yang terjadi, positif jika berwarna ungu, jika berwarna
biru tambahkan reagent biuret berlebih.
3. Uji Xantoprotein
Menyediakan 6 buah tabung reaksi atau sebanyak bahan makanan yang
akan diuji, masukkan 2 ml sampel, Tambahkan dengan hati-hati 1mL
HNO3 pekat ke 2 mL sampel, endapan putih akan terbentuk. Panaskan
larutan dan berubah warna menjadi kuning. Dinginkan tabung reaksi dan
tambahkan 2 mL NaOH 20% (atau larutan amonia) untuk membuatnya
basa. Perubahan warna menjadi jingga menunjukkan adanya protein.
Mengetahui, Kudus,
Dosen pengampu Praktikan
B. DASAR TEORI
Urine adalah cairan sisa yang dieksresikan oleh ginjal yang
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksresi urine
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Urinalisis (urinalysis) berasal dari kata urine dan analysis yang diartikan
sebagai pemeriksaan terhadap air kencing secara kimiawi dan
mikroskopis. Tujuan dari urinalisis secara umum adalah mendeteksi
kelainan ginjal, saluran kemih, serta mendeteksi kelainan-kelainan di
berbagai organ tubuh lain seperti hati, saluran empedu, dan lain – lain.
Tujuan urinalisis secara kualitatif adalah mengidentifikasi zat-zat yang
secara normal ada dan secara normal tidak ada dalam urine.
D. SAMPEL
Urin
E. CARA KERJA
a. Pemeriksaan Glukosa Dalam Urine Secara Kualitatif
a. Pemeriksaan Glukosa Dalam Urine Secara Reagent benedict
Masukkan 5 ml reagen Benedict dan 8 tetes urine (2,5 ml reagen
Benedict dengan 4 tetes urine) ke dlam tabung reaksi Kocok,
kemudian dipanaskan sampai mendidih di atas api Bunsen atau
dapat dimasukkan ke dalam penangas air dengan air yang telah
mendidih selama 5 menit, Biarkan dingin, amati perubahan
warna yang terjadi
b. Pemeriksaan Glukosa Urine Metode Fehling A dan Fehling
Diambil 2 mL larutan Fehling A dan 2 mL larutan Fehling B
Larutan dihomogenkan. Dilakukan uji terhadap masing-masing
urin dimana 1 mL campuran Fehling A dan Fehling B
dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan
sampel urin sebanyak 0,5 mL Larutan dicampur Dipanaskan
dengan api bunsen hingga mendidih. Perubahan warna yang
terjadi diamati.
- Hijau : Kadar glukosa 1%
- Merah : Kadar glukosa 1,5%
- Orange : Kadar glukosa 2%
- Kuning : Kadar glukosa 5% .
Petunjuk praktikum BIOKIMIA 2022 | 21
2. Pemeriksaan Bilirubin metode rosin
Siapkan tabung reaksi, ukur 5 ml sampel urine dengan menggunakan
gelas ukur, masukkan dalam tabung rekasi tambahkan 5-10 tetes
iodium 1% melalui dinding tabung. Jika terjadi cincin hijau diantara
2 lapisan maka positif mengandung bilirubin.
Mengetahui, Kudus,
Dosen pengampu Praktikan