Anda di halaman 1dari 11

LSD

(lysergic acid diethylamide)


LSD
• LSD pertama kali disintesis tahun 1938 oleh
Albert Hofmann seorang ahli kimia Swiss
• Hoffmann mencobakan sendiri LSD pada
tubuhnya dengan dosis 0,25 mg.
FARMAKOKINETIK LSD

 Diabsorbsi cepat melalui oral.


 Usual doses 25 μg – 300 μg.
 Diabsorbsi dalam waktu 60 menit dan kadar puncak tercapai
dalam 3 jam.
 Di distribusikan dengan cepat dan efisien ke seluruh tubuh
dapat berdifusi dengan mudah ke otak dan plasenta.
 LSD dimetabolisme di hati
 Lama kerja 6 – 8 jam.
 Dapat dideteksi melalui urin.
EFEK FISIOLOGI LSD
 Seseorang yang mengkonsumsi LSD akan mengalami :
 Peningkatan suhu tubuh
 Dilatasi pupil
 Peningkatan heart rate dan tekanan darah
 Pernapasan cepat dan dalam
 Gangguan koordinasi
 Lemah, gemetar, muntah dan efek lainnya.
 Dosis efektif sekitar 50 μg, dosis letal sekitar 14000 μg
EFEK PSIKOLOGI LSD (1)

Efek psikologi LSD cukup kuat yaitu berupa halusinasi.


Pada dosis 25 -50 μg, akan tampak dilatasi pupil dan
glassy-eyed.
Efek ini diikuti dengan terjadinya halusinasi berupa
perubahan persepsi, pemikiran, emosi, seperti :
Warna kelihatan lebih cerah, suara lebih keras dan
tajam.
EFEK PSIKOLOGI LSD (2)

Distorsi ruang dan waktu


Tubuh terasa terbang atau merupakan bagian dari
benda lain
Emosional swing (tiba-tiba berubah dari gembira ke
sedih tanpa ada alasan atau sebaliknya)
Halusinasi flash back walaupun sudah lama tidak
menggunakan LSD.
EFEK PSIKOLOGI LSD (3)

Efek halusinasi yang menakutkan :


• Cemas dan takut yang luar biasa
• Ada laba-laba yang menjalar di seluruh tubuhnya
• Panik yang dapat merangsang perbuatan yang
beresiko
• Paranoid,
• Suicide (bunuh diri)
Efek yang ditimbulkan LSD
dapat dibagi 3 fase, yaitu
1. Somatic phase (berhbgn dgn badan)
 Muncul setelah obat diabsorpsi
 Menstimulasi CNS
 Perubahan otonom seperti simpatomimetik
2. Sensory/menghantar impuls
 Ditandai dengan gangguan / distorsi sensory dan pseudohalusinasi
3. Psychic phase
 Merupakan tanda dari efek maksimum obat, terjadi perubahan mood,
true halusination.
Adverse reaction dan toksisitas

• Kronis psychotic
• Gangguan yang persisten seperti depresi
• Munculnya penyakit kejiwaan
• Gangguan personality atau chronic brain syndrome yang
dikenal dengan “burnout”
• Post-hallucinogenic perceptual disorder (terjadinya flashback
halusinasi yang pernah terjadi yang dapat muncul setelah
penggunaan terakhir LSD walaupun sudah berhenti
berbulan-bulan lamanya).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai