1. Nunung Nurhayati
2. Ermi Rosmayanti
3. Nurmala
4. Mamah M
5. Retno
6. Sri M
7. Wafa
8. Imas
KataPengantar
Segala puji bagi Allah swt kaerena atas petunjuk dan hidayah-Nya Serta
dorongan dari pihak sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan seksama makalah Buku saku edukasi keluarga dalam
pemerdayaan lansia. Ini disuse dengan sistematus untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Tugas Kebidanan Keluarga 3, Program studi S1
Kebidanan dan Profesi Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta. Dengan selesainya
makalah ini, maka tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini bahwa jauh dari sempurna dan tidak luput
dari kekurangan-kekurangan baik dari segi materi maupun teknis
penulisan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari rekan-
rekan pembaca sangan dibutuhkan untuk penyempurnannya semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat untuk rekan-rekan yang
membaca terkait Buku saku edukasi keluarga dalam pemerdayaan lansia.
Penyusun
Berusia 60 tahun ke atas (Menurut Peraturan Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No. 24
tahun 2010).
Hak dasar adalah hak yang dimiliki oleh setiap warga negara. Negara
memiliki kewajiban menghormati, melindungi, dan memenuhi hak
dasar tiap warga negaranya. Masyarakat juga harus saling
menghormati hak dasar orang lain. Jika haknya tidak terpenuhi atau
dilanggar, masyarakat berhak memperjuangkan agar hak dasarnya
dipenuhi.
Hak dasar warga negara tercantum dalam UUD 1945 dan peraturan
perundang-undangan lainnya. Dalam UUD 1945 terdapat 40 hak
dasar warga negara atau disebut dengan 40 hak konstitusional. Hak
dasar juga termuat dalam peraturan perundang-undangan lainnya.
(lihat di halaman lampiran)
APA SAJA HAK
DASAR LANSIA?
Bila terdapat lansia yang tidak/ belum dapat mengakses layanan publik,
antaralain tidak memilki dokumen identitas hukum (KTP, Buku Nikah,
Akta Lahir, KK), program pemerintah lainnya seperti: Kartu Lansia, Kartu
Indonesia Sehat (KIS), PKH, dan lainnya, maka masyarakat dapat
mengadu ke Dinas-dinas yang terkait.
Misalnya:
tidak dapat memperoleh kartu lansia, maka dapat menyampaikan
pengaduan ke Dinas Sosial;
terhambat mendapatkan KTP, KK dan Akta Lahir dapat mengadu ke Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil;
9. Hak Berkeluarga
Hak untuk membentuk keluarga. Pasal 28B (1)