Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH

PERJALANAN AGAMA
HINDU
KELOMPOK 3
● KADEK NATA INDRAPRASTA WICAKSANA (2206511121)

● I DEWA GEDE ARTA PERMANA (2206511066)


POKOK PEMBAHASAN
01 02 03
Awal Perkembangan Agama Penyebaran Agama Hindu
Hindu di Indonesia Bekas – bekas Peninggalan
Bangsa Dravida

04 05
Bukti Peninggalan
Prasejarah
Perkembangan Agama Bukti Peninggalan
Hindu Sejarah Agama Hindu
Awal Perkembangan Agama Hindu
Agama Hindu merupakan agama yang
mempunyai usia tertua dan merupakan agama JAMAN
yang pertama kali dikenal oleh manusia. Agama
Hindu pertama kali dikenal di India.
WEDA
Perkembangan Agama Hindu di India, pada JAMAN
hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 jaman/fase. BRAHMANA
JAMAN
UPANISAD
JAMAN BUDHA
Penyebaran Agama Hindu di
Indonesia

Berdasarkan beberapa pendapat, diperkirakan bahwa Agama Hindu


pertama kalinya berkembang di Lembah Sungai Sindhu di India.
Dilembah sungai inilah para Rsi menerima wahyu dari Hyang Widhi dan
diabadikan dalam bentuk kitab suci Weda. Dari lembah sungai sindhu
ajaran Agama Hindu menyebar ke seluruh pelosok dunia, yaitu India
Belakang, Asia Tengah, Tiongkok, Jepang dan akhirnya sampai ke
Indonesia. Ada beberapa teori dan pendapat tentang masuknya agama
Hindu ke Indonesia
Teori Brahmana Teori Ksatria
Teori Brahmana dikemukakan oleh Van Leur. Teori Ksatria ditemukan oleh Majundar,
Van Leur berpendapat bahwa Agama Hindu Meokjri dan Nehru. Mereka mengatakan
dibawa oleh para Brahmana atau para pendeta Agama Hindu dibawa oleh para prajurit India
ke Indonesia yang ingin menaklukan Indonesia lalu
menyebarkan Agama Hindu.
Teori Waisya Teori Sudra
Teori Waisya dikemukakan oleh Krom. Teori Sudra dikemukakan oleh
Menurut Krom, Agama Hindu masuk ke seorang bernama Von Faber. Von
Indoneisa dibawa oleh para pedagang Faber mengatakan bahwa Agama
atau golongan waisya. Hindu dibawa oleh para budak atau
golongan sudra, mereka menyebarkan
Agama Hindu karena ingin mengubah
nasib mereka.
Teori Arus Balik
Teori arus balik dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Teori arus
balik ini menyatakan bahwa bangsa di Nusantara belajar
Agama Hindu di India lalu menyebarkan kembali di
Indonesia
Bekas – bekas Peninggalan Bangsa Dravida
Bangsa Dravida disebut – sebut sebagai bangsa yang telah memiliki peradaban sangat tinggi.
Para ahli berhasil menemukan bekas – bekas peninggalan bangsa Dravida di Harappa dan
Mohenjodaro. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah Mohenjodaro dan
Harappa, ditemukan beberapa peninggalan yang menunjukan mengandung nilai – nilai ajaran
Agama Hindu. Diantaranya penemuan yang dimaksud adalah :

• Arca manusia berkepala tiga, bertangnan empat, berdiri dengan kaki kanan dan kaki kirinya terangkat ke
depan.
• Materai yang berisi hiasan burung elang yang sedang mengembangkan sayapnya, kepalanya menghadap ke
kiri-atas, di atas kepalanya terdapat hiasan ular.
• Materai yang bergambarkan orang yang duduk bersila, bermuka tiga bertanduk dua, hiasan kepalanya
meruncing ke atas, dan dikelilingi oleh para binatang seperti : gajah, lembu, harimau, dan badak.
• Bangunan rumah yang sudah memiliki tata ruang dan tata letak yang sangat baik.
• Arca orang rua yang berjanggut dan mempergunakan jubah, serta arca seorang wanita yang bentuk badannya
agak gemuk.
• Permainan anak – anak yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Dan disamping itu juga ditemukan kolam
“Latra” lengkap dengan pancurannya.
• Sandal yang terbuat dari bahan kaca.
Bukti – bukti Peninggalan Prasejarah Perkembangan
Agama Hindu

Kapak Genggam Alat Serpih Sumatralith


Beliung Persegi Kapak Lonjong Mata Panah

Alat dari Tanah Liat Bangunan Megalitik Nekara dari Perunggu


Peninggalan Sejarah Agama Hindu di Indonesia
Data peninggalan sejarah disebutkan Rsi Agastya menyebarkan agama Hindu dari India ke
Indonesia. Data ini ditemukan pada beberapa prasasti di Jawa dan lontar-lontar di Bali,
yang menyatakan bahwa Sri Agastya menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia,
melalui sungai Gangga, Yamuna, India Selatan dan India Belakang. Oleh karena begitu
besar jasa Rsi Agastya dalam penyebaran agama Hindu, maka namanya disucikan dalam
prasasti-prasasti seperti:

• Prasasti Dinoyo (Jawa Timur)


• Prasasti Porong (Jawa Tengah)
SESI
DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai