Anda di halaman 1dari 28

PRESENTASI

HASIL
Oleh
IDENTIFIKASI
MASALAH DAN Kelompok 6
ALTERNATIF 1. Aulia Azizah Amini 18200100078
2. Cut Deswita K. S. 18200100021
PENYELESAIAN 3. Fenty Christalia A. P. 18200000013

MASALAH 4. Indhiyah Ayu K. 18200100079

DI RUANG PULAU 5. Nensi Pertiwi 18200000015

ROTE RSAL DR 6. Ruheni 18200100001

MINTOHARJO 7. Setianingsih 18200100017

8. Siti Hatisuci 18200100081


TAHUN 2021
9. Siti Maghfiroh 18200100075

10. Supriyatin 18200100070

11. Tito Iwan Setiadi 18200100068


LATAR BELAKANG
 Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan organisasi
yang memiliki beragam tenaga terampil dengan produk utamanya adalah
jasa. Hidayat (2015) menyatakan bahwa pelayanan kesehatan yang
bermutu menjadi kebutuhan dasar yang diperlukan bagi setiap orang.
 Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya
orang lain, sedangkan manajemen keperawatan adalah proses
pengelolaan pelayanan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga dan masyarakat (Gillies, 2012). Pengelolaan manajemen
keperawatan dilakukan oleh manajer keperawatan. Suyanto (2009)
Kepala ruangan berperan penting dalam mencapai tujuan pelayanan
keperawatan melalui fungsi-fungsi manajemen keperawatan (Swanburg,
2000).
 Peran kepala ruangan dalam kepersonaliaan meliputi merekrut,
wawancara, penjadwalan, pengembangan perawat pelaksana, sosialisasi
perawat. Peran kepala ruangan dalam pengarahan meliputi manajemen
sumber daya manusia; memotivasi, mengatasi konflik, mendelegasikan,
mengkomunikasikan, dan memfasilitasi kolaborasi. Peran kepala ruangan
dalam pengendalian meliputi penilaian kinerja, pengawasan mutu,
pengawasan hukum dan etika, dan pengawasan hubungan profesional.
TUJUAN UMUM
Mengetahui peran kepala ruangan
dalam pelaksanaan fungsi
manajemen keperawatan di RSAL
DR. MINTOHARDJO
TUJUAN KHUSUS

• mengetahui peran kepala ruangan


dalam pelaksanaan fungsi
1 perencanaan

• mengetahui peran kepala ruangan


2 dalam pelaksanaan fungsi
pengorganisasian
• mengetahui peran kepala ruangan
dalam pelaksanaan fungsi
3 ketenagaan
LANJUTAN....

• mengetahui peran kepala ruangan dalam


pelaksanaan fungsi pengarahan
4

• mengetahui peran kepala ruangan dalam


pelaksanaan fungsi pengendalian
5
Struktur Organisasi Ruangan Pulau Rote RSAL Dr. Mintohardjo

Kepala RSAL
Dr.Mintohardjo

WAKAMED

KABAGWAT

KEPALA RUANGAN
PULAU ROTE

KATIM 1 KATIM 2

PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
VISI RSAL DR MINTOHARDJO
“Menjadi Rumah Sakit TNI
Angkatan Laut WIlayah Barat
yang unggul dalam dukungan
kesehatan, pelayanan,
kesehatan, pendidikan dsn
penelitian terutama kesehatan
matra laut.“
MISI RSAL DR. MINTOHARDJO
 Menyelenggarakan dukungan kesehatan dan
pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu
dengan mengutamakan keselamatan pasien;
 Menyelenggarakan pelayanan rujukan sebagai
pusat rujukan tertinggi bagi unsur kesehatan
TNI Angkatan Laut Wilayah Barat dan fasilitas
kesehatan lainnya;
 Melaksanakan pendidikan dan penelitian
terutama kesehatan matra laut
 Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat;
 Mengembangkan manajemen sumber daya
manusia (SDM) dan penataan kelembagaan
Rumah Sakit yang berorientasi pada mutu
TAHAPAN APLIKASI
MANAJEMEN DI RSAL DR.
MINTOHARDJO
PENGKAJIAN

Waktu • 16 - 18 Juni 2021

• Unit Rawat Inap


Tempat (Ruang Pulau Rote)

• Karu dan Pelaksana


Sasaran Ruangan Pulau Rote
PENGUMPULAN DATA
(METODE & SUMBER DATA)

WAWANCAR • Kepala Ruangan,


A Pulau Rote

• Katim & Perawat


METODE KUESIONER pelaksana di
ruangan Pulau
Rote

• Kegiatan perawat di
OBSERVASI
Study Ruangan Pulau Rote
Dokumentasi
KUALIFIKASI PENDIDIKAN FORMAL TENAGA KEPERAWATAN
DI RUANG PULAU ROTE

70
60
50 SI NERS

40
DIII
30
KEPERAWATAN
20
S1
10 KEPERAWATAN
0
%

Berdasarkan data yang didapat, karakteristik di Ruang Pulau


Rote mayoritas berada pada tingkat pendidikan DIII
Keperawatan sebanyak 14 orang (70%) , 2 orang S1
keperawatan (10 %), Ners sebanyak 4 orang (20%),
ANALISA
HASIL DATA &
KAJIAN PERUMUSAN
MASALAH
DATA
ANALISA DAN PERUMUSAN MASALAH
Hasil identifikasi saat pengkajian yang dilakukan
dengan wawancara, penyebaran kuesioner, serta
observasi maka didapatkan permasalahan terkait
asuhan dan pelayanan keperawatan di Ruang
Pulau Rote RSAL Dr. Mintohardjo, sebagai berikut:

1. Permasalahan Asuhan Keperawatan Ruang Pulau


Rote :
a. Perawat belum maksimal melakukan teknik
pendokumentasian pembuatan proses
keperawatan yang sesuai dengan standar
keperawatan PPNI terbaru
b. Belum optimalnya sosialisasi SPO
pendokumentasian asuhan keperawatan di
ruang Pulau Rote.
NEXT…..
a. Permasalahan Manajemen Pelayanan di Ruang Pulau
Rote RSAL Dr. Mintohardjo:

a. Belum pelaksanaan supervisi di Ruang Pulau Rote


RSAL Dr. Mintohardjo
b. Belum adanya draft SPO Asuhan Keperawatan
SDKI/SLKI/SIKI di ruang Pulau Rote
c. Kurang optimalnya Pelaksanaan patien safety
khususnya pencegahan resiko cedira karena jatuh di
area/lingkungan unit rawat inap
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Prioritas Masalah
Menurut Imbalo (2010), dalam rangka memudahkan
penentuan urutan masalah yang menjadi prioritas, maka
dilakukan proses memprioritaskan masalah dengan
menggunakan Matriks Multiple Criteria Utility Assesment
(MCUA) dengan langkah – langkah sebagai berikut :
(1)Menentukan Kriteria
(2)Memberikan bobot kriteria
(3)Membuat score masing-masing kriteria masalah
(4)Mengalikan nilai score dengan bobot
PRIORITAS MASALAH
Metode pembobotan dengan memperhatikan aspek-aspek
berikut :
a. Magnitude (Mg) : Kecendrungan besar dan sering terjadi masalah
b. Saverity (Sv) : Besarnya kerugian yang akan ditimbulkan
c. Manageability (Mn) : Dapat diselesaikan/dikelola
d. Nursing Concern (Nc) : Berfokus pada keperawatan
e. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya
f. Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai dengan 5, dengan
kriteria:
 Nilai 1 : Sangat kurang penting
 Nilai 2 : Kurang penting
 Nilai 3 : Cukup penting
 Nilai 4 : Penting
 Nilai 5 : Sangat penting
Wawancara:
Hasil wawancara dengan kepala ruangan Pulau
Rote mengatakan telah dilakukan pengurangan
risiko cidera karena jatuh kepada pasien di ruang
Pulau Rote dengan cara melakukan pengkajian
resiko jatuh serta pemberian gelang resiko jatuh
telah dilaksanakan, hanya gambar resiko jatuh yang Kurang optimalnya
tertempel pada lantai yang menurun atau tanda
Pelaksanaan patient
garis/list kuning pada lantai yang tidak rata belum
ada safety khususnya
pencegahan resiko
Kuisoner: cidera karena jatuh,
Dari hasil kuisioner bahwa sebanyak 100 % perawat karena tidak
mengatakan telah melakukan pengkajian resiko
jatuh dan memberikan tanda gelang resiko jatuh
ditemukannya
dengan benar tanda2/gambar
resiko jatuh di
Observasi: area/lingkungan
Berdasarkan observasi didapatkan 100 % perawat ruangan Pulau Rote
sudah melakukan pengkajian resiko jatuh dan
memberikan tanda gelang resiko jatuh, hanya
belum ada gambar resiko jatuh yang tertempel pada
lantai yang menurun dan belum adanya list/garis
kuning pada lantai yang tidak rata
Wawancara:
Hasil wawancara dengan Kepala ruangan p.
rote mengatakan belum optimalnya
pelaksanaan supervisi secara berkala di unit
rawat inap.
Hasil wawancara dengan perawat pelaksana
p. rote bahwa sebanyak 30 % perawat
mengatakan telah dilakukan supervisi oleh Belum
atasan dan 70% mengatakan belum dilakukan
supervise optimalnya
pelaksanaan
Kuisoner:
Dari hasil kuisioner bahwa sebanyak 30 %
Supervisi
perawat mengatakan telah dilakukan secara berkala
supervisi oleh atasan dan 70% mengatakan di ruang pulau
belum dilakukan supervise
Rote
Observasi:
Berdasarkan observasi didapatkan 50 %
perawat sudah dilakukan supervisi oleh atasan
nya dan pelaksanaan supervise belum
terjadwal secara rutin/berkala.
Wawancara:
Hasil wawancara dengan Ka Ruangan
Pulau Rote mengatakan belum
optimalnya pendokumentasian proses
keperawatan yang sesuai dengan PPNI
terbaru.

Observasi: Belum optimalnya


Berdasarkan observasi didapatkan hasil pendokumentasian
rata-rata pendokumentasian 47,19 % proses
perawat belum melakukan keperawatan yang
pendokumentasian proses keperawatan sesuai dengan
yang sesuai standar PPNI terbaru standar PPNI
terbaru
Prioritas masalah berdasarkan pembobotan
pelayanan keperawatan di Ruang Pulau Rote RSAL
Dr. Mintohardjo

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total Prioritas

Belum optimalnya pelaksanaan


1 supervise di ruang Pulau Rote. 5 5 5 5 5 3125 I
 

Belum adanya draft/SPO asuhan


2 Keperawatan SDKI/SIKI/SLKI di 5 5 4 5 5 2500 II
ruang Pulau Rote.

Kurang optimalnya pelaksanaan


patient safety khususnya pencegahan
resiko cidera karena jatuh, karena
3 5 4 4 5 5 2000 III
minim ditemukannya tanda-tanda atau
gambar resiko jatuh diarea/lingkungan
tempat tidur pasien.
Prioritas Masalah berdasarkan Pembobotan
Asuhan Keperawatan di Ruang Pualu Rotw
RSAL Dr. Mintohardjo

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total Prioritas


Belum optimalnya
pendokumentasian asuhan
1 keperawatan di ruang Pulau 5 5 5 5 5 3125 I
Rote.

Belum optimalnya
sosialisasi SPO
2 pendokumentasian asuhan 5 4 4 5 5 2500 II
keperawatan di ruang Pulau
Rote.
Belum optimalnya dokumentasi Keperawatan

METODE MAN
Belum adanya
model Askep yang Pengetahuan
terstandar perawat ttg askep
masih kurang
Format askep
belum ada Pencatatan Tingkat pendidikan
keseragaman masih manual 70 % D3
keperawatan Belum
optimalnya
dokumentasian
kep di Ruang
Pulau Rote

Belum ada SAK Ratio pasien


yang terstandar dengan perawat
tidak seimbang
Tingginya beban kerja
perawat

MATERIAL LINGKUNGAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH

Prioritas alternatif pemecahan masalah diseleksi dengan menggunakan


pembobotan berdasarkan metode CARL, Meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
 
1.Capability ( C) : Kemampuan melaksanakan alternatif
2.Acessibility ( A ) : Kemudahan melaksanakan alternatif
3.Readiness ( R ) : Kesiapan dalam melaksanakan alternatif
4.Leverage ( L ) : Daya ungkit alternatif dalam penyelesaian masalah
 
 Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai 5 ,dengan kriteria sebagai
berikut :
 Nilai 1 = Sangat kurang penting
 Nilai 2 = Kurang penting
 Nilai 3 = Cukup penting
 Nilai 4 = Penting
 Nilai 5 = Sangat penting telah dibuat, yaitu sebagai berikut :
Prioritas alternatif penyelesaian masalah manajemen
asuhan keperawatan di ruang Pulau Rote

No Penyebab Penyelesaian

1 Pengetahuan perawat tentang askep Melakukan refresh ilmu tentang


masih kurang pendokumentasian asuhan
  keperawatan

2. Belum ada SAK yang terstandar Mengajukan usulan pembuatan draf


  SAK bersama Kadepwat dan Karu.

3. Belum adanya model Askep yang Mengajukan draf terstandar merujuk


terstandar pada 3S (SDKI/SIKI/SLKI)

4 Pencatatan masih manual Membuat usulan pencatatan


  pendokumentasian secara
computerisasi
Prioritas alternative penyelesaian masalah
manajemen pelayanan keperawatan di ruangan
Pulau Rote

No Alternatifpenyelesaianmasalah C A R L Total Prioritas


1 Melakukan desiminasi refresh ilmu 5 5 4 5 500 I
tentang dokumentasi asuhan
keperawatan

2 Mengajukan usulan pembuatan SAK 5 4 4 5 400 II

3 Mengadakanujicobapengisianpendokume 5 4 3 4 240 III


ntasianasuhan keperawatan

4 Evaluasihasildariujicobapendokumentasia 5 4 3 3 180 IV
nasuhankeperawatan
PLAN OF ACTION (POA)
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
No
Kegiatan Tujuan Media Sasaran Narasumber Waktu Tempat Biaya PJ
1 Melakukan Meningkatkan Ceramah Kepala - Selasa, Pulau rote - Tito
desiminasi refresh pengetahuan Diskusi departemen 22 Juni Iwan
ilmu
tentang Keperawatan, 2021
tentang
pendokumentasian karu P. Rote,
dokumentasi
Asuhan perawat
asuhan keperawatan pelaksana
keperawatan
2
Mengajukan Tersedianya SAK Penyusunan Kabagwat, - 23 Juni Pulau rote - Tito
usulan pembuatan pendokumentasian draft Kasi 2021 Iwan
SAK askep Rawatinap

3
Mengadakan uji Melatih Simulasi Karu, - 24 Juni Pulau rote - Tito
coba pengisian mengimplementasi Katim dan 2021 Iwan
pendokumentasia kan dan perawat
n asuhan mengetahui cara pelaksana
keperawatan pengisian
pendokumentasian
askep
4
Evaluasi hasil Sebagai acuan Ceramah dan KARU, - 25 Juni Pulau rote - Tito
dari uji coba untuk latihan Katim dan 2021 iwan
pendokumentasia pendokumentasian perawat
n asuhan asuhan pelaksana
keperawatan keperawatan
  selanjutnya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai