DISUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
(Permenkes Nomor 3 Tahun 2020). Salah satu fungsi rumah sakit adalah
menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan
bagian dari system pelayana kesehatan dengan tujuan memelihara
kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Pelayanan keperawatan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Dalam pelayana
kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci yang dibuktikan
oleh kenyataan bahwa 40- 60 % pelayanan rumah sakit merupakan
pelayanan keperawatan dan hamper semua pelayanan promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanana pelayanan
kesehatan lain dilakukan oleh perawat. Menurut Nursalam (2015)
Keperawatan sebagai pelayanan yang professionalbersifat humanistic,
menggunakan pendekatan holistic, dilakukan berdasarkan kiat
keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan objektif klien, mengacu pada
standar professional Keperawatan dan menggunakan etika keperawatan
sebagai tuntunan utama.
Keperawatan professional secara umum merupakan tanggung
jawab seorang perawat yang selalu mengabdi kepada manusia dan
kemanusiaan, sehingga dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan
keperawatan dengan benar (rasional) dan baik (etika). Tuntutan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan di era global
sekarang dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh
perawat. Oleh karena itu, keperawatan di Indonesia pada saat ini dan di
masa akan yang datang perlu mendapatkan prioritas utama dalam
pengembangan keperawatan dengan memperhatikan dan mengelola
perubahan di Indonesia secara professional. Konstribusi pelayanan
keperawatan terhadap pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di
saranakesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan
keperawatan yang ada di rumah sakit maupun tatanan pelayanan
kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktik Manajemen Keperawatan,
diharapkan mahasiswa mampu menerapkan konsep, teori, dan prinsip
kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan dan pengeloan asuhan keperawatan secara
professional pada unit pelayanan kesehatan nyata dalama upaya
meningkatan mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
2. Tujuan khusus
Setelah melakukan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen,
mampu :
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang
terkait dengan Manajemen Keperawatan berdasarkananalisis
b. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah Manajemen
Keperawatan
c. Menyusun tujuan dan rencana alternative pemenuhan kebutuhan
dan penyelesaian masalah yang telah ditetapkan.
d. Mengusulkan alternative pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian
masalah yang bersifat teknis operasional bagi rumah sakit
e. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan,
proses, hasil dan dampak pada Manajemen Keperawatan
f. Menyusun rencana tindak lanjut dan hasil yang dicapai berupa
upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerja sama dengan
unit terkait Rumah Sakit.
E. Kategori Penilaian
Menganalisa hasil kajian data pada setiap sub unsur input, proses, output
yang terdiri dari 4 pokok uraian :
1. Kajian teori (studi pustaka)
2. Kajian data (kenyataan yang ada), yang diperoleh berdasarkan hasil
frekuensi dan proporsi
3. Analisis perbedaan kajian teori dengan kajian data
4. Menetapkan masalah prioritas yang akan di implementasikan
F. Peserta Praktek
Mahasiswa Profesi Ners Reguler dalam rangka menyelesaikan Stase
Manajemen Keperawatan dalam Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Yatsi Madani Tangerang dengan anggota :
1. Nurul Khasanah 22030190
2. Evi Amalia 22030116
3. Indah Yayu Q 22030191
4. Dicky Aditama 22030104
5. Mohamad Riki F 22030108
6. Aura Hariyanto P 22030109
7. Yudia Nengsih 22030110
8. Andri Dolar 22030111
9. Maylinda Indah S 22030112
10. Reny Hari Febrianti 22030080
BAB II
B. Pengkajian
1. Unsur Input
a) Pasien
Pasien yang dirawat diruang jasmine dengan penyakit terbanyak
sebagai berikut :
1) BronkoPneumonia
2) Demam Typoid
3) Gastroenteritis Akut (GEA)
4) Dengue Haemoragic Fever (DHF)
5) Kejang Demam (KDS)
6) Infeksi Bakteri (IBA)
7) Asma
8) TB Paru
9) ISPA
Struktur Ruangan Anggrek B Kepala Ruangan
Pelaksana Pelaksana
Ahmad Gulam, AMK Eva Niki, AMK Pos Pelaksana Pelaksana
Lilik Suhendri Nurhasanah, AMK M. Syahroni S, AMK
Pelaksana Pelaksana
Lisa Uswatun H, AMK Ns. Dessy listya, S.Kep
Pelaksana Pelaksana
Elih Oktaviani, AMK Tri Rahmawati, AMK
Pelaksana Pelaksana
Robby K, AMK Ermi Yufita, AMK Pelaksana Pelaksana
Zaenudin R, AMK Awanda Nur, AMK
Pelaksana Pelaksana
Ns. Assyir Yavit, S.Kep Putri Ayunda, Amk Pelaksana Pelaksana
Rukmini, AMK Luvi Nuriani, AMK
b) Instrumental Input
1) Man
Sumber daya manusia adalah faktor yang paling vital dan
menentukan dalam manajemen. Pada unsur sumber daya
manusia ini harus diperhatikan beberapa hal, yaitu (Muhamad,
2018) :
No Pendidikan Jumlah
1. D3 Keperawatan 16
2. S1 Keperawatan 4
3. Administrasi 1
4. POS 1
Total 22
No Nama Pelatihan
1. Ns. Uang Musaeri, S.Kep BTCLS
2. Ns. Arinta Suhendiati, S.Kep BTCLS
3. Dwi Puji, AMK BTCLS
4. Ahmad Gulam, AMK BTCLS
5. Lisa Uswatun H, AMK BTCLS
6. Robby K, AMK BTCLS
7. Ns. Assyir Yavit, S.Kep BTCLS
8. Eva Niki, AMK BTCLS
9. Ns. Dessy listya, S.Kep BTCLS
10. Ermi Yufita, AMK BTCLS
11. Putri Ayunda, AMK BTCLS
12. Danella Rizki, AMK BTCLS
13. Nurhasanah, AMK BTCLS
14. Elih Oktaviani, AMK BTCLS
15. Zaenudin R, AMK BTCLS
16. M. Syahroni S, AMK BTCLS
17. Tri Rahmawati, AMK BTCLS
18. Awanda Nur, AMK BTCLS
19. Luvi Nuriani, AMK BTCLS
20. Rukmini, AMK BTCLS
Kajian data
4) Material
Kajian Teori
Perawat minimal dilengkapi dengan ruang keperawatan,
ruang perawat jaga yang sebaiknya terletak ditengah – tengah
ruang perawatn pasien, ruang ganti perawat, ruang tindakan
perawatan, ruang obat dan peralatan, ruang penyimpanan alat
tenun, ruang diskusi, kamar mandi pasien, kamar mandi
perawat atau petugas. Secara kualitatif fasilitas yang terjadi
seharusnya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Fasilitas dan
alat – alat kedokteran maupun keperawatan dipenuhi melalui
standar resmi yang telah ditetapkan yang disesuaikan dengan
jenis dan kapasitas unit pelayanan. Adapun yang menjadi syarat
sebuah ruangan perawatan yang baik antara lain :
Tenaga
Terjaga kebersihannya
Sirkulasi dan udara baik
Luas ruangan cukup nyaman
Privacy klien terjaga
Memenuhi standar kemanan pasien
Kajian Data
Dari hasil observasi yang dilakukan diruang Anggrek B,
didapatkan kondisi ruangan sebagai berikut :
DENAH RUANG ANGGREK B
Nurse Station
Pintu Masuk
Daftar Inventaris
Depo Ruangan Anggrek B
Daftar Inventaris
Alat Medis
Daftar Inventaris
Linen Nursery
Daftar Inventaris
Instrumen
5) Market
Kajian Teori
Untuk bisa memasarkan hasil produksinya dengan baik,
perusahaan wajib memahami pemasaran dengan baik.
Pemasaran produk sangat penting untuk kelangsungan proses
produksi suatu barang akan terhenti apabila barang-barang
yang diproduksi tidak laku atau tidak minati oleh konsumen.
Artinya pasar sangat penting untuk dikuasi demi kelangsungan
proses produksi (Krisnawati, 2017).
Kajian Data
Berdasarkan hasil wawancara terdapat strategi promosi
untuk ruang Anggrek B, salah satunya akan dilakukan promosi
di ruang poli bagian anak dan obgyn untuk mempromosikan
ruang jasmine dengan target ibu hamil dan anak, lalu ada juga
promosi atau Kerjasama ke beberapa perusahaan terdekat,dan
media promosi biasanya menggunakan leaflet atau poster.
3. Unsur Output
a. Efisiensi Ruang Rawat
1) BOR (Bed Occupation Rate)
145 x 5 = 725
29 x X 100 % = 80,6%
31
b. Febuari
114 x 5 = 570
29 x X 100 % = 70%
28
c. Maret
134 x 5 = 670
29 x X 100 % = 74,5%
31
d. April
107 x 5 = 535
29 x X 100 % = 61,4%
30
e. Mei
139 x 5 = 695
29 x X 100 % = 77,3%
31
Analisa SWOT
BAB III
A. Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan kepala ruangan
didapatkan hasil di ruang Anggrek B terlihat belum maksimalnya persiapan
pasien preoperasi diantaranya, Tidak adanya papan informasi pasien
puasa,karena memungkinkan terjadi kesalahpahaman antara pasien dan
keluarga bila pasien tidak di beri papan informasi puasa,dan sebagai tenaga
kesehatan lain seperti ahli gizi dan pramusaji
BAB IV
A. Implementasi
B. Evaluasi
SOP
(Handover)
1) Serah Terima dilakukan di Nurse Station:
a. Ucapkan salam kepada rekan shift selanjutnya
b. Serah terimakan: jumlah pasien, pasien observasi,
pasien mempunyai resiko (resiko jatuh, alergi, dll)
rencana pelayanan yang akan dilaksanakan seperti
pemeriksaan penunjang, konsultasi atau tindakan lain
nya yang dilaksanakan secara rutin untuk setiap pasien.
c. Serah terima hal penting lainnya (obat-obatan, alat-alat
kesehatan seperti thermometer, tensi meter,dll, hal yang
biasa digunakan keperawatan pasien).
2) Serah Terima dilakukan di depan pasien:
a. Cuci tangan sesuai prosedur
b. Perawat mengucapkan salam kepada pasien dan perawat
menanyakan nama pasien dan mengecek identitas pada
gelang pasien.
3) Perawat menanyakan nama pasien dan mengecek identitas
pada gelang pasien
4) Perawat menjelaskan maksud dan tujuan
5) Perawat memperkenalkan diri saat pertama kali kontak
dengan pasien dan menperkenalkan petugas shift
selanjutnya kepada pasien.
6) Perawat menanyakan keluhan kepada pasien
7) Perawat memberikan kesempatan pasien bertanya
8) Perawat serah terima dengan shift jaga berikutnya
9) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan
klarifikasi, validasi, dan tanya jawab mengenai hal yang
kurang jelas.
10) Lama serah terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5
menit kecuali pada kondisi tertentu.
11) Perawat mengakhiri dengan salam dan doa bersama
(Bedside)
Melakukan ronde keseluruh pasien dengan cara :
a. Menyebutkan identitas pasien, diagnosis medis, dan
dokter yang merawat
b. Koordinator/ PJ shift memperkenalkan diri dan perawat
yang bertanggung jawab kepada pasien
c. Menerangkan kondisi pasien secara keseluruhan dan
tindakan-tindakan keperawatan
(Pre Conference)
1. Pelaksanaan
a. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh ketua
tim
b. Ketua tim menanyakan hasil dan hambatan dari
pemberian asuhan pada masing-masing pasien
c. Perawat pelaksana menyampaikan hasil asuhan pada
kasus yang ditangani
d. Ketua tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien
yang harus dioperkan kepada perawat dinas
selanjutnya
e. Ketua tim memberikan reinforcement
f. Ketua tim menutup kegiatan post conference
2. Dokumentasi
Ketua tim mendokumentasikan hasil dari post conference
Unit Terkait Instalasi Rawat Inap
BAB V
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan praktek profesi manajemen keperawatan maka dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan desiminasi ilmu handover
terhadap perawat ruangan yang dilakukan oleh mahasiswa profesi ners dari
hasil observasi terlihat perawat-perawat antusias dalam mengikuti
desiminasi ilmu, semua perawat mengikuti acara dari akhir. Dan
pelaksanaan roleplay handover juga sudah dilakukan oleh mahasiswa. Dan
dari hasil observasi handover sudah dilakukan secara optimal dan semakin
baik lagi jika dilakukan sesuai dengan teori yang telah dijabarkan pada
pembahasan sebelumnya. Hal ini sangat mempunyai keuntungan yang
besar dikarenakan apabila pelaksanaan timbang terima sudah optimal,
maka intervensi dan implementasi yang akan dilakukan sift pagi dan sift
sore akan berkesinambungan dan akan mengurangi terjadinya kesalahan-
kesalahan dalam melakukan asuhan keperawatan.
B. Saran
1. Perawat Ruangan
Kepada seluruh perawat diharapkan untuk memberikan pelayanan
yang sesuai dengan standar prosedur dan melaksanakan tugasnnya
dengan penuh tanggung jawab dan juga meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan di ruang jasmine Ciputra Hospital.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi pendidikan dapat mempertahankan Kerjasama
yang baik dengan Ciputra Hospital untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik selama praktik profesi keperawatan khususnya pada stase
manajemen keperawatan.