Anda di halaman 1dari 21

Optik Geometri

Pemantulan Cahaya
Pembagian Optika
OPTIKA GEOMETRI OPTIKA FISIS
Optika geometri adalah ilmu yang Optik Fisis merupakan cabang studi
mempelajari tentang fenomena cahaya yang mempelajari sifat-sifat
perambatan cahaya seperti pemantulan cahaya yang tidak terdefinisikan oleh
dan pembiasan. optik geometris dengan pendekatan
sinarnya. Definisi sifat cahaya dalam
optik fisis dilakukan dengan pendekatan
frekuensi tinggi. (interferensi, difraksi,
disperse, polarisasi)
Pemantulan Cahaya
• Berkas cahaya
Cahaya adalah kelompok
sinar yang kita lihat
Ada tiga jenis berkas cahaya,
yakni sejajar (paralel),
menyebar (divergen), dan
mengumpul (konvergen).
Pemantulan Cahaya
• Pemantulan Teratur : jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada
permukaan yang rata
• Pematulan baur (difus) : jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada
permukaan yang kasar
Pemantulan Cahaya
Seorang matematikawan berkebangsaan Belanda bernama Willebrord
Snellius (1591 – 1626) dalam penelitiannya menemukan hukum
pemantulan cahaya, yaitu:
Hukum Pemantulan
1. Sinar datang, sinar pantul, dan
garis normal berpotongan pada
satu titik dan terletak pada satu
bidang datar.
2. Sudut datang (i) sama dengan
sudut pantul (r)
Jenis Bayangan
Bayangan nyata adalah bayangan yang tidak dapat dilihat langsung
dalam cermin, tetapi dapat ditangkap oleh layar. Dalam proses
pemantulan cahaya, bayangan nyata dibentuk oleh pertemuan
langsung antara sinar-sinar pantul di depan cermin.

Bayangan maya, adalah bayangan yang langsung dapat dilihat melalui


cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar. Dalam proses
pemantulan cahaya, bayangan maya dibentuk oleh perpanjangan
sinarsinar pantul (biasanya dilukis dengan garis putus-putus) yang
bertemu di belakang cermin
Pemantulan pada Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin dengan permukaan pantul berupa bidang datar.

Untuk dua buah cermin yang saling membentuk sudut satu


dengan yang lainnya, jumlah bayangan yang terjadi dari sebuah
benda diletakkan diantaranya adalah:

Keterangan:
Sifat-sifat Cermin Datar: n = jumlah bayangan
1) Jarak benda (s) = jarak bayangan (𝑠′)
2) Bayangan bersifat maya (𝑠′ : negatif )
3) Tinggi benda (h) = tinggi bayangan (ℎ′)
4) Bayangan tegak, ukuran bayangan sama dengan ukuran benda asli
*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan
adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.
Pemantulan pada Cermin Datar
• Jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar
Pemantulan pada Cermin Datar
• Jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar
Pemantulan pada Cermin Datar
• Jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar

o
n 360 1
o
Pemantulan pada Cermin Lengkung
• Cermin Cekung (konvergen)
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar, artinya sinar-sinar sejajar yang jatuh pada permukaan cermin
dipantulkan ke satu titik yang disebut titik fokus.

CA  CF  FB  jari - jari cermin (R)


maka
R
FB  f 
2
Pemantulan pada Cermin Lengkung
Sinar istimewa pada Cermin Cekung :
1) Berkas sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (f).
2) Berkas sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
3) Berkas sinar datang yang melalui lewat titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga.
Pemantulan pada Cermin Lengkung
• Pembentukan bayangan pada cermin cekung

1. Jika benda terletak pada jarak yang lebih besar dari


fokus cermin cekung, bayangan yang
berbentuk bersifat nyata, terbalik, dan di depan
cermin,
2. Jika benda terletak pada jarak yang lebih kecil dari
fokus cermin cekung, bayangan yang
terbentuk bersifat maya, terbalik, dan di belakang
cermin,
3. Bayangan nyata selalu terletak di depan cermin dan
terbalik. Bayangan maya selalu terletak
di belakang cermin, tegak, dan diperbesar.
Untuk benda tepat di f. Bayangannya terletak
pada jarak tak terhingga.
Pemantulan pada Cermin Lengkung
• Rumus Umum cermin Lengkung h s

h' s '
h s f s s f
 atau 
h' f s' f
dibagi s, maka
1 s f s f 1 1
    
s' sf sf sf f s
sehingga
h' s ' 1 1 1
 
M 
h s f s s'
Perjanjian tanda pada cermin lengkung

• s bertanda + jika benda terletak didepan cermin (benda nyata)


• s bertanda – jika benda terletak dibelakang cermin (benda maya)
• s’ bertanda + jika bayangan terletak didepan cermin (bayangan nyata)
• s’ bertanda – jika bayangan terletak dibelakang cermin (bayangan maya)
• f dan R bertanda + untuk cermin cekung
• f dan R bertanda – untuk cermin cembung
Pemantulan pada Cermin Lengkung
Cermin cembung memiliki titik fokus dan titik pusat kelengkungan
• Cermin Cembung (divergen) di belakang cermin. Sifat bayangan cermin cembung selalu maya,
tegak dan diperkecil.
Pemantulan pada Cermin Lengkung
• Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung
1) Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari fokus (f)
2) Berkas sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
3) Berkas sinar datang yang menuju titik pusat kelengkungan cermin (R) dipantulkan seolah berasal dari
titik itu juga.
Pemantulan pada Cermin Lengkung
• Pembentukan bayangan pada cermin cembung

Sifat bayangan pada cermin cembung


selalu maya, tegak, diperkecil
Pemantulan pada Cermin Lengkung
• Rumus Umum cermin Lengkung pada cermin cembung

Keterangan :
f = jarak fokus cermin (f pada cermin cembung bernilai negative)
R = jari-jari cermin
s = jarak benda
𝑠′ = jarak bayangan (bila maya bernilai negatif, bila nyata bernilai positif)
h = tinggi benda
ℎ′ = tinggi bayangan
M = perbesaran bayangan benda
TUGAS
1. LUKISLAH PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEKUNG
UNTUK BENDA DI RUANG I, II, III. DAN SEBUTKAN SIFAT BAYANGAN
YANG TERBENTUK
2. LUKISLAH PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG
3. Sebuah benda tingginya 1,5 cm diletakkan pada jarak 20 cm dari
cermin cekung yang radius kelengkungannya 30 cm, tentukan posisi
dan besar bayangan
4. Kaca spion mobil yang cembung memiliki radius kelengkungan 40
cm. Tentukan posisi bayangan dan perbesaran untuk benda yang
terletak 10 m dari cermin
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai