Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kanker merupakan penyakit tidak menular dimana terjadi pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat cepat, tanpa terkendali dari sel maupun jaringan. Pertumbuhan
ini dapat menggangu proses metabolisme tubuh dan menyebar antarsel dan jaringan tubuh.
Kanker payudara disebut juga dengan Carcinoma Mammae adalah sebuah tumor ganas
yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu,
saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara. Tumor ini dapat pula menyebar ke
bagian lain di seluruh tubuh. Penyebaran tersebut disebut dengan metastase. Kanker
payudara merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada wanita di seluruh dunia
dan menjadi urutan kedua sebagai penyebab kematian terkait kanker setelah kanker paru.
(Ketut, 2022)
Pada umumnya, kanker payudara didiagnosis melalui pemeriksaan rutin atau ketika
pasien menyadari gejala-gejala tertentu. Tetapi pemeriksaan fisik saja tidak cukup untuk
mengonfirmasi diagnosis kanker payudara, sehingga dilakukan perangkaian prosedur
pemeriksaan seperti mamografi, biopsi, dan lain sebagainya untuk memperoleh informasi
terkait diagnosis dan kebutuhan terapi pasien. Salah satu data yang informasinya
digunakan untuk diagnosis penyakit kanker payudara adalah data sel kanker berupa citra
mikroskopis yang diambil dari tubuh pasien menggunakan kamera khusus. Citra
mikroskopis tersebut yang kemudian akan dianalisis oleh tim medis untuk mengonfirmasi
kesehatan pasien.(Tuwohingide & Fatichah, 2017)
Pencitraan medis berhubungan dengan teknik dan proses untuk membuat citra dari
tubuh manusia untuk keperluan medis menemukan, memeriksa atau mendiagnosis
penyakit. Dalam konteks yang sempit, pencitraan medis sering kali disamakan dengan
radiologi. Salah satu bagian dari radiologi adalah mammografi.(Akhir, n.d.)
Mammografi merupakan salah satu cara pemeriksaan payudara menggunakan sinar-
X dosis rendah dengan mendeteksi kanker payudara yang hasilnya berbentuk citra. Bentuk
citra tersebut disebut mammogram. Terkadang terdapat beberapa mammogram yang
berwarna gelap sehingga sulit untuk dilakukan diagnosis. Untuk itu dibutuhkan teknik
perbaikan kualitas citra yang dapat memunculkan bagian-bagian yang tidak terlihat.
(Saepudin et al., n.d.)
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah teknik pencitraan medis yang digunakan
dalam radiologi untuk memvisualisasikan struktur internal secara rinci. Alat ini
menghasilkan kontras yang baik sehingga berguna pada pencitraan otak, otot, jantung, dan
kanker dibandingkan dengan teknik pencitraan medis yang lain seperti Computed
Tomography (CT) atau sinar- X.(Teknik & Bumigora, 1858)
1.2. Rumusan Masalah

Hal yang dapat disimpulkan untuk rumus permasalahan penelitian yang diajukan
adalah:

1. Bagaimana merancang suatu sistem yang dapat mengidentifikasi keberadaam tumor


otak manusia.
2. Bagaimana cara kerja matlab.
1.3. Tujuan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi keberadaan tumor pada otak
manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Akhir, M. T. (n.d.). Identifikasi keberadaan kanker pada citra mammografi menggunakan


metode wavelet haar. 1–7.

Ketut, S. (2022). Kanker payudara: Diagnostik, Faktor Risiko dan Stadium. Ganesha Medicine
Journal, 2(1), 2–7.

Saepudin, D., Rizal, A., Studi, P., Informatika, T., Informatika, F., & Elektro, F. T. (n.d.).
ANALISIS CONTRAST LIMITED ADAPTIVE HISTOGRAM EQUALIZATION ( CLAHE )
DAN REGION GROWING DALAM DETEKSI GEJALA KANKER PAYUDARA PADA
CITRA MAMMOGRAM. 15–28.

Teknik, S., & Bumigora, I. (1858). SEGMENTASI CITRA MRI MENGGUNAKAN DETEKSI
TEPI. 17–24.

Tuwohingide, D., & Fatichah, C. (2017). Spatial Fuzzy C-means dan Rapid Region Merging
untuk Pemisahan Sel Kanker Payudara. 6(1).

Anda mungkin juga menyukai