Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Latar Belakang

Kebutuhan manusia terhadap energi setiap tahun mengalami peningkatan,

sedangkan cadangan sumber energi semakin berkurang. Hal ini membuat manusia berusaha

untuk mencari sumber energi alternatif yang ramah lingkungan serta dapat dimanfaatkan untuk

memenuhi kebutuhan manusia akan energi. Panasbumi merupakan salah satu sumber daya

alam yang memiliki potensi sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi

alternatif (Minarto 2007).

Energi panasbumi (geothermal) berasal dari bahasa yunani yaitu gheo yang berarti

bumi dan termal berarti panas. Panasbumi bisa didefinisikan dengan panas yang berasal dari

bumi, dimana energi tersebut bersih dan ramah lingkungan. Sumber energi ini terkandung

didalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral dan gas lainnya yang tidak dapat

dipisahkan dalam suatu sistem(Armada et al., 2019).

Telah dilakukan beberapa penelitian terdahulu mengenai panasbumi di wilayah

Sulawesi Tengah antara lain panasbumi Bora, Pulu, dan panasbumi Masaingi. Berdasarkan hasil

penelitian, di Desa Bora terdapat sumber mata air panas dengan nilai resistivitas air ( ρ𝑤)

sebesar 19,96 Ωm, dan suhu permukaan sebesar 55oC-75oC (Fatirah, 2010). Di Desa Pulu

terdapat beberapa sumber air panas di sekitar lereng-lereng gunung yang berhadapan langsung

dengan sungai Pulu, dan temperatur air panas sekitar 40oC-95oC dengan pH 6,5-8,6 (Bakrun

dkk, 2003). Sedangkan di Desa Masaingi terdapat mata air panas yang tersingkap di permukaan,

dimana suhunya mencapai 75oC (Musa, 2015).

Metode geolistrik resistivitas terus berkembang dan dimodifikasi untuk

mendapatkan hasil yang maksimum. Karous dan Pernu (1985) menggunakan metode geolistrik

resistivitas dengan mengkombinasikan data sounding dan profiling konfigurasi Head-On untuk

menghasilkan gambaran permukaan yang cukup detail terutama untuk mengidentifikasi suatu

struktur di suatu daerah. Asfahani (2010) juga menggunakan metode ini untuk mengidentifikasi

zona sesar yang terjadi pada periode Kuarter-Resen di daerah Suriah.(Geofisika, 2020)
Berdasarkan data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2017,

potensi panas bumi di Indonesia termasuk yang terbesar di dunia dengan potensi sumber daya

sebesar 11.073 MW dan cadangan sebesar 17.506 MW. Potensi energi panas bumi ini muncul

akibat dari posisi Indonesia yang terletak di antara 3 lempeng besar yaitu Eurasia, Indo-

Australia, dan Pasifik. Salah satu potensi yang cukup melimpah berada di Pulau Sumatera yang

memiliki 21 wilayah panas bumi yang telah dimanfaatkan dan 49 wilayah dengan potensi panas

bumi yang masih dalam tahap pengembangan.(Geofisika, 2020)

I.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitin ini adalah :

1. Bagaimana menginterpretasi penampang geologi atau struktur bawah permukan area panas

bumi di derah penelitian berdasarkan nilai resistivitas batuan penyusunnya.

2. Bagaimna cara untuk mengetahui penyebab adanya mata air panas di daerah penelitian.

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi sebaran panas bumi di daerah penelitian menggunakan metode geolistrik

2. Mengidentifikasi struktur bawah permukaan pada daerah sekitar manifestasi mata air panas

pada daerah penelitian.


Permukaan di Desa Lemba Harapan Kabupaten Tolitoli Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan
Jenis. Gravitasi, 17(2). https://doi.org/10.22487/gravitasi.v17i2.12422

Geofisika, S. (2020). Skripsi Geofisika.

Musa, D. T. (2015). Identifikasi Sebaran Panasbumi Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis
di Desa Wani Tiga , Kabupaten Donggala Identification of Geothermal Distribution Using
Geoelectric Resistivity Method in Wani Tiga Village of Donggala Regency. 4(3), 338–347.

Armada, M. I., Musa, M. D. T., Maskur, M., & Badaruddin, B. (2019). Identifikasi Aliran Panas Bawah
Permukaan di Desa Lemba Harapan Kabupaten Tolitoli Menggunakan Metode Geolistrik
Hambatan Jenis. Gravitasi, 17(2). https://doi.org/10.22487/gravitasi.v17i2.12422

Geof Armada, M. I., Musa, M. D. T., Maskur, M., & Badaruddin, B. (2019). Identifikasi Aliran Panas
Bawah isika, S. (2020). Skripsi Geofisika.

Musa, D. T. (2015). Identifikasi Sebaran Panasbumi Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis
di Desa Wani Tiga , Kabupaten Donggala Identification of Geothermal Distribution Using
Geoelectric Resistivity Method in Wani Tiga Village of Donggala Regency. 4(3), 338–347.

Anda mungkin juga menyukai