Anda di halaman 1dari 15

Prinsip Dasar

Akuntansi Pajak
By Group 1:

120040001 Ulfi Dania


120040002 Karel Marcellino
120040006 Shafaa Sekar Pembayun A.
120040008 Siti Qibtiyah Putri S.
Prinsip Dasar 01
Pengertian Akuntansi Pajak

Akuntansi 02
Laporan Keuangan Fiskal

Pajak Perbedaan Tujuan Pelaporan Antara


03 Akuntansi Komersial Dengan
Akuntansi Pajak

Hubungan Antara Akuntansi Komersial


04 Dengan Akuntansi Pajak

ALLPPT Layout
Pengertian Akuntansi Pajak
Akuntansi Pajak berasal
dari dua kata, yaitu:

Pajak adalah iuran atau


Akuntansi adalah suatu
pungutan wajib yang
proses pencatatan,
dipungut oleh pemerintah
penggolongan,
dari masyarakat (wajib pajak)
pengikhtisaran suatu
untuk menutupi pengeluaran
transaksi keuangan dan
rutin negara dan biaya
diakhiri dengan suatu
pembangunan tanpa balas
pembuatan laporan
jasa yang dapat ditunjuk
keuangan
secara langsung
Akuntansi Pajak

adalah suatu proses pencatatan,


penggolongan dan pengikhtisaran
suatu transaksi keuangan
kaitannya dengan kewajiban
perpajakan dan diakhiri dengan
pembuatan laporan keuangan fiskal
sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perpajakan yang terkait
sebagai dasar pembuatan Surat
Pemberitahuan Tahunan.

Penyusunan laporan keuangan ini diperlukan untuk


mempermudah perusahaan dalam melaporan
harta/kekayaan dan juga penghasilan serta biaya yang
diperoleh perusahaan pada periode tertentu.
Perusahaan memerlukan jenis laporan laba/rugi untuk
menghitung besarnya pajak yang terutang pada tahun
pajak tertentu.
Laporan
Keuangan
Fiskal
adalah informasi akuntansi yang dibuat
untuk kepentingan perpajakan,
penyajiannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku beserta
aturan pelaksanaannya.
Laporan Keuangan Fiskal
.
Laporan keuangan fiskal adalah laporan yang dibuat
untuk kepentingan perpajakan yang mengacu pada
semua peraturan perpajakan. Laporan keuangan
fiskal mencakup:

Neraca fiskal

Perhitungan laba rugi dan perubahan laba ditahan

Penjelasan laporan keuangan fiskal

Rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan


koreksi fiskal

Ikhtisar kewajiban pajak


Sifat dan Keterbatasan
Laporan Keuangan Fiskal
1. Laporan Keuangan bersifat historis
2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari
penggunaan estimasi dan berbagai pertimbangan
3. Lebih mengutamakan hal yang material
(tanpa mengurangi kelengkapan materi)
4. Laporan keuangan terutama menekankan makna
ekonomis (substansi) setiap transaksi (tanpa, dalam
kondisi tertentu, memperhatikan bentuk yuridis
formalnya
5. Terdapatnya alternatif yang dapat digunakan
mengakibatkan variasi dalam pengukuran sumber
ekonomis dan tingkat kesuksesan antar wajib pajak
6. Informasi kualitatif, sedangkan fakta (yang
tidak mendasar) yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya dikesampingkan
Perbedaan Pelaporan antara Akuntansi
Komersial dengan Akuntansi Pajak
Perbedaan Pengakuan

01 Penghasilan

02 Beban

Penyusutan dan Nilai


03
Persediaan
Penghasilan atau Pendapatan
Menurut UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan, objek pajak atau
penghasilan yang dimaksud merupakan setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diperoleh wajib pajak, baik berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dipakai
untuk konsumsi atau menambahkan kekayaan wajib pajak terkait, meliputi keuntungan
usaha, gaji, honorarium, hadiah, royalti, dividen dan lain sebagainya. Pada akuntansi
pajak atau fiskal, pendapatan adalah penghasilan yang diterima oleh wajib pajak.
Sedangkan di laporan akuntansi atau komersial, ada istilah pendapatan (revenue) dan
penghasilan (income).
Beban atau Biaya
Beban dalam laporan keuangan fiskal dan komersial memiliki makna
berbeda. Dalam fiskal, beban adalah biaya untuk menagih, memperoleh dan
memelihara penghasilan yang berhubungan dengan perolehan penghasilan.
Beban dalam akuntansi sering disebut dengan expense yaitu pengeluaran
yang diperlukan untuk merealisasikan sebuah hasil usaha suatau
perusahaan. Beban ini akan mengurangi pendapatan dan menghasilkan
laba bersih perusahaan sebelum dipakai untuk melunasi pajak terhutang.
Penyusutan dan Nilai Persediaan
Pada metode perhitungan persediaan menurut SAK ada tiga rumus perhitungan, yaitu
rumus masuk pertama-keluar pertama (FIFO), Rata-rata Tertimbang (Weight Average
Cost Method), dan masuk terakhir-keluar pertama (LIFO). Namun, UU pajak
penghasilan Indonesia hanya diperbolehkan menggunakan dua metode, yaitu rata-rata
tertimbang dan FIFO.

Untuk perhitungan penyusutan sendiri, akuntansi komersial memiliki beberapa metode


penyusutan yaitu metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode jumlah unit.
Sedangkan pada penyusutan fiskal dengan merujuk ketentuan perpajakan menurut UU
no. 36 tahun 2008 pasal 11 tentang PPh, perhitungan hanya menggunakan dua
metode yaitu metode garis lurus dan saldo menurun.
Perbedaan Tujuan Pelaporan
Akuntansi Akuntansi
Komersial Pajak
Tujuan utama Akuntansi pajak
akuntansi bertujuan untuk
komersial adalah menyediakan
untuk informasi
menyediakan keuangan suatu
pelaporan perusahaan yang
keuangan secara khusus
kepada ditujukan kepada
manajemen dan fiskus sebagai
pihak bagian dari
berkepentingan pelaksanaan
lainnya kewajiban
perpajakan (tax
compliance)
Hubungan antara
Akuntansi Komersial
dengan Akuntansi
Pajak
 Komersial: Menyediakan laporan
dan informasi keuangan serta info
lain kepada pihak pengambil
keputusan.
 Pajak: Menyajikan laporan
keuangan dan informasi lain (tax
compliance) kepada administrasi
pajak.
THANK YOU
For your attention <3

Anda mungkin juga menyukai