By : NI PUTU KUSUMAWARDANI PRODI NERS STIKES BANYUWANGI PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer, 2013). KLASIFIKASI HIPERTENSI Klasifikasi hipertensi dapat dibagi menjadi 3 yaitu: Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140 mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan diastolik 91-94 mmHg Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg. PENYEBAB HIPERTENSI Penyebab hipertensi dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Hipertensi Primer genetika, lingkungan, aktivitas yang tidak sehat , pola hidup yang tidak sehat 2. Hipertensi Sekunder Dapat diakibatkan karena penyakit gagal ginjal, kerusakan ginjal, diabetes melitus, stroke. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg. Sakit kepala Pusing / migraine Rasa berat ditengkuk Penyempitan pembuluh darah Sukar tidur Lemah dan lelah Sulit bernafas saat beraktivitas KOMPLIKASI
Efek pada organ, otak (pemekaran pembuluh
darah, perdarahan, kematian sel otak: stroke), ginjal (malam banyak kencing, kerusakan sel ginjal, gagal ginjal), jantung (membesar, sesak nafas, cepat lelah, gagal jantung). PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan hipertendi dapat di 2. Tanpa obat bagi menjadi 2 yaitu: diet rendah kolesterol, rendah asam lemak jenuh dan rendah garam. 1. Dengan obat Penurunan berat badan Golongan obat diuretika, penyekat Menghentikan merokok beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan Menghindari minuman alkohol sebagai obat tunggal pertama dengan Latihan fisik atau olah raga yang teratur memperhatikan keadaan penderita Edukasi Psikologis dan penyakit lain yang ada pada a) Tehnik biofeedback penderita b) Tehnik relaksasi c) Tehnik penyuluhan kesehatan TEHNIK RELAKSASI Tehnik relaksasi yang digunakan adalah tehnik nafas dalam Tehnik relaksasi merupakan salah satu teknik pengelolaan diri yang didasarkan pada cara kerja sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Energi dapat dihasilkan ketika kita melakukan relaksasi nafas dalam karena pada saat kita menghembuskan nafas,kita mengeluarkan zat karbon dioksida sebagai kotoran hasil pembakaran dan ketika kita menghirup kembali, oksigen yang diperlukan tubuh untuk membersihkan darah masuk. Manfaat teknik relaksasi nafas dalam yaitu: 1. Ketentraman hati. 2. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah. 3. Tekanan darah dan ketegangan jiwa menjadi rendah. 4. Detak jantung lebih rendah. 5. Mengurangi tekanan darah. 6. Meningkatkan keyakinan. 7. Kesehatan mental menjadi lebih baik. Adapun langkah-langkah teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut: 1. Ciptakan lingkungan yang tenang. 2. Usahakan tetap rileks dan tenang. 3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan. 4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstremitas atas dan bawah rileks. 5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali. 6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan- lahan. 7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks. 8. Usahakan agar tetap konsentrasi. 9. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga benar-benar rileks. 10. Ulangi selama 15 menit, dan selingi istirahat singkat setiap 5 kali Pernafasan.