b. Penatalaksanaan Hipertensi
Tujuan:
menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat HT dg menurunkan TD seoptimal
mungkin
mengontrol faktor resiko lain (faktor komorbid)
a) Non Farmakologi
1. Diet
a. Restriksi garam secara moderat dari 10gr/hr menjadi 5gr/hr untuk menurunkan
tekanan darah dan untuk mencegah edema dan penyakit jantung (lemah jantung).
Adapun yang disebut rendah garam bukan hanya membatasi konsumsi garam
dapur tetapi mengkonsumsi makanan rendah sodium atau natrium (Na). Sumber
sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder, MSG
(Mono Sodium Glutamat), pengawet makanan atau natrium benzoat (Biasanya
terdapat didalam saos, kecap, selai, jelly), makanan yang dibuat dari mentega serta
obat yang mengandung natrium ( obat sakit kepala ).
b. Diet tinggi serat, serat terdiri dari dua jenis yaitu serat kasar (Crude fiber) dan serat
kasar banyak terdapat pada sayuran dan buah buahan, sedangkan serat
makanan terdapat pada makanan karbohidrat yaitu : kentang, beras, singkong dan
kacang hijau. Serat kasar dapat berfungsi mencegah penyakit tekanan darah tinggi
karena serat kasar mampu mengikat kolestrol maupun asam empedu dan
selanjutnya membuang bersama kotoran. Keadaan ini dapat dicapai jika makanan
yang dikonsumsi mengandung serat kasar yang cukup tinggi.
c. Rendah kalori:Penurunan berat badan dapat menurunkan tekanan darah dibarengi
dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam
plasma. Asupan kalori dikurangi sekitar 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori
untuk penurunan 500 gram atau 0.5 kg berat badan per minggu.
d. Menghentikan merokok
a. Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda,
berenang dan lain-lain. Pada olah raga isotonik mampu menyusutkan hormone
noradrenalin dan hormone hormone lain penyebab naiknya tekanan darah. Hindari
olah raga Isometrik seperti angkat beban, karena justru dapat menaikkan tekanan
darah.
b. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 %
dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Denyut nadi maksimal dapat
ditentukan dengan rumus 220-umur
c. Lamanya latihan berkisar antara 20-25 menit berada dalam zona latihan
3. Edukasi Psikologis
a. Teknik Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada
subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek
dianggap tidak normal. Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi
gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis
seperti kecemasan dan ketegangan.
b. Teknik relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar
membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks