Anda di halaman 1dari 18

KARDIORESPIRASI

KELOMPOK 2

Aditya Yusuf Bachtiar (P27226019145)


Andrea Paula Binyi Hasien (P27226019151)
Dian Andini Puspitaningrum (P27226019159)
Fathur Dwi Cahyo Oktario (P27226019163)
Lica Utari (P27226019170)
Lydia Maharani Wibisono (P27226019171)
Putri Saharani Sugma (P27226019182)
Rahma Fuzi Maulida (P27226019184)
Tati Thoibah Lutfiyatul Afkar (P27226019186)
Kardiorespirasi

Kardiorespirasi adalah kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah


untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam
mengambil oksigen dan menyalurkannya ke jaringan yang aktif sehingga dapat
digunakan pada proses metabolisme tubuh.

Sistem kardiorespirasi merupakan gabungan dari dua sistem, yaitu sistem


kardiovaskular dan sistem respirasi respirasi pulmonal yang bekerja sama dalam
fungsi pertukaran dan distribusi oksigen (Guyton Hall, 2007).
Tujuan Utama Sistem Kardiorespirasi

 Tujuan utama dari sistem kardiorespirasi adalah untuk memberikan


jumlah oksigen yang cukup untuk jaringan tubuh dan membuang sisa
metabolisme jaringan tubuh.
 sebagai sarana untuk pertukaran gas antara lingkungan eksternal
tubuh dan lingkungan internal dalam tubuh
Sistem repirasi terdiri dari saluran pernapasan atas dan bawah, dan organ paru-paru
itu sendiri.
 Saluran pernafasan atas
 Hidung
 Sinus parasinalis
 Faring
 Laring
 Saluran Pernafasan Bawah
 Trakea
 Silia
 Bronkus dan Bronkhiolus
 Paru-paru
Saluran Pernafasan Atas
 Hidung
Hidung adalah organ terluar yang langsung
bersentuhan dengan gas atau udara untuk
bernapas. Fungsi hidung adalah
menghirup oksigen (O2) dan sebagai
jalur keluarnya karbon dioksida (CO2).
 Sinus paranasal
Sinus Parasinalis adalah sinus (rongga)
pada tulang berada sekitar hidung.
Rongga-rongga pada tengkorak ini
berhubungan dengan hidung, dan secara
terus menerus menghasilkan lendir yang
dialirkan ke hidung.
Faring (tenggorokan)
merupakan jalur terusan
setelah kita menghirup
udara melalui hidung.
Pada tenggorokan, organ
pernapasan dilanjutkan
dengan pangkal
tenggorokan (laring),
trakea, dan bronkus.

Laring
yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah
penghubung untuk faring dan trakea. Di bagian ini,
terdapat pita suara dan katup epiglotis, yang
memisahkan saluran makanan dengan saluran udara.
Saluran Pernafasan Bawah

 Trakea 
menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi udara dari leher
ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya sebagai jalur udara
untuk masuk dan keluar dari paru-paru. Organ ini tersusun atas cincin tulang
rawan dan terdapat di depan kerongkongan.
 Silia
Merupakan bulu-bulu halus pada trakea yang berfungsi untuk menangkap kuman
dan debu berukuran kecil yang dapat memicu terjadinya bersin pada saat
bernafas.
 Bronkus dan Bronkhiolus
Bronkus merupakan Bronkus
merupakan percabangan dari trakea. Organ
ini memiliki 2 percabangan menuju paru-
paru kanan dan kiri. Setelah melewati
bronkus, akan diteruskan oleh bronkhiolus
(cabang dari bronkus) dan masuk menuju ke
paru-paru.
 Paru-paru (pulmo)
Paru-paru merupakan organ vital
pernapasan yang dibungkus oleh lapisan
bernama pleura. Letaknya berada di rongga
dada di atas diafragma. Bentuknya mirip
seperti spons dan terdiri dari 2 bagian,
yaitu kiri dan kanan. Pulmo sinister hanya
memiliki 2 lobus. Sementara pulmo
dekster mempunyai 3 lobus.
Fisiologi
Kardiorespirasi
Udara Inspirasi

Udara Setelah Udara Udara masuk ke


sebagian melewati Udara alveolus dan terjadi
besar masuk faring, diteruskan pertukaran antara
melalui diteruskan ke hingga ke O2 dan CO2 di dalam
hidung trakea, yang bronkus alveolus
terdapat silia

Udara Ekspirasi

Udara yang
mengandung CO2 di Udara yang Udara yang
Udara yang
dalam alveolus mengandung mengandung CO2
mengandung CO2
akan keluar dari CO2 diteruskan keluar dari dalam
melewati faring
alveolus melalui ke trakea tubuh melalui hidung
bronkus
Daya Tahan Kardiorespirasi
 Daya tahan kardiorespirasi merupakan kesanggupan dari kinerja jantung dan
pembuluh darah serta paru untuk berfungsi secara optimal dalam keadaan
istirahat serta saat melakukan akitivitas fisik, dengan intensitas sedang hingga
tinggi, pada jangka waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang
berlebihan untuk mengambil oksigen kemudian mendistribusikannya ke jaringan
yang aktif untuk digunakan pada proses metabolisme tubuh.
 Daya tahan kardiorespirasi diartikan sebagai kemampuan tubuh untuk
menghirup, mengangkut, mengedarkan, membagikan dan menggunakan oksigen
O2 sebanyak-banyaknya yang dapat diukur dengan menentukan nilai VO 2 max
Volume dan Kapasitas Paru
A. Volume Paru
Saat inspirasi akanmengembang dan saat ekspirasi akan mengempis. Pada
keadaan normal, pernapasan terjadi secara pasif dan berlangsung tanpa disadari.
Beberapa parameter yang menggambarkan volume paru adalah :
• Volume Tidal (Tidal Volume = TV), adalah volume udara paru yang masuk dan
keluar paru pada pernapasan biasa. Biasanya VT pada orang dewasa sekitar
500 ml.
• Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume = IRV), volume udara
yang masih dapat dihirup ke dalam paru sesudah inspirasi biasa, besarnya IRV
pada orang dewasa adalah sekitar 3100 ml.
• Volume Cadangan Ekspirasi(Expiratory Reserve Volume = ERV), adalah volume
udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru sesudah ekspirasi biasa,
besarnya ERVpada orang dewasa sekitar 1000-1200 ml.
• Volume Residu (Residual Volume = RV), udara yang masih tersisa di dalam
paru sesudah ekspirasi maksimal sekitar 1100 ml.
B. Kapasitas Paru
Kapasitas paru merupakan jumlah oksigen yang dapat masuk ke dalam tubuh
atau paru seseorang secara maksimal. Jumlah oksigen yang dapat dimasukkan ke
dalam paru ditentukan oleh oksigen yang dapat masuk ke dalam paru ditentukan
oleh kemampuan kembang –kempisnya sistem pernapasan. Semakin baik kerja
sistem pernapasan berarti volume oksigen yang diperoleh semakin banyak.
Yang termasuk pemeriksaan kapasitas fungsi paru adalah :
1. Kapasitas Inspirasi (Inspiratory Capacity = IC), adalah volume udara yang
masuk paru setelah inspirasi maksimal atau sama dengan volume cadangan
inspirasi ditambah volume tidal (IC = IRV + TV).
2. Kapasitas Vital (Vital Capacity = VC),volume udara yang dapat dikeluarkan
melalui ekspirasi maksimal setelah sebelumnya melakukan inspirasi maksimal
(sekitar 4000 ml). Kapasitas vital besarnya sama dengan volume inspirasi cadangan
ditambah volume tidal (VC = IRV + ERV + TV).
3. Kapasitas Paru Total (Total Lung Capacity = TLC), adalah kapasitas vital
ditambah volume sisa (TLC = VC + RV atau TLC = IC + ERV + RV).
4. Kapasitas Residu Fungsional (Functional Residual Capacity = FRC),adalah volume
ekspirasi cadangan ditambah volume sisa (FRC = ERV + RV).
Gangguan pada Sistem Kardiorespirasi

 Arteriosklerosis

penyakit yang menyebabkan penurunan elastisitas pembuluh


darah atau kekakuan arteri yang disebabkan oleh hilangnya
elastisitas otot-otot arteri.
 Asma

Asma adalah penyakit jangka panjang pada saluran


pernapasan yang ditandai dengan penyempitan dan
peradangan saluran napas. Akibatnya timbul rasa sesak dan
kesulitan bernapas. Gejala lain dari asma adalah nyeri dada,
batuk, dan mengi.
 Flu (influenza)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus dan mudah sekali menular. Penularan bisa
melalui kontak langsung ke cairan atau melalui cairan yang keluar dari penderita
saat batuk atau bersin. Saat flu, hidung dipenuhi lendir sehingga mengganggu
pernapasan.
 Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yang merupakan saluran udara dari dan
ke paru-paru. Bronkitis umumnya dicirikan dengan batuk berdahak yang kadang
dahaknya bisa berubah warna.
 Pneumonia
Pneumonia, atau yang biasa disebut dengan radang paru-paru, merupakan
peradangan akibat infeksi. Gejala umum dari Pneumonia adalah Batuk berdahak,
demam, dan sesak napas.
 Faringitis
Keluhan utama pada penyakit ini adalah nyeri tenggorokan. Faringitis seringkali
disebabkan oleh infeksi virus, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri. Beberapa
kasus faringitis disebabkan oleh alergi atau iritasi pada tenggorokan
 Laringitis

Laringitis adalah gangguan pernapasan yang menyerang laring atau pita


suara. Peradangan yang terjadi biasanya disebabkan oleh penggunaan pita
suara berlebihan, iritasi, atau infeksi pada laring.
 Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yang merupakan saluran udara


dari dan ke paru-paru. Bronkitis umumnya dicirikan dengan batuk berdahak
yang kadang dahaknya bisa berubah warna.
 Pleuritis

pleuritis adalah peradangan pada selaput pembungkus organ paru-paru


atau pleura. Kondisi ini menyebabkan penderitanya merasakan nyeri dada
yang menusuk, terutama ketika bernapas.

Anda mungkin juga menyukai