BBLR
Hiperbilirubin RDS
emia
Asphyxia
PREMATURITAS
Bayi yang
lahir
sebelum
usia gestasi
37 mgg
(WHO)
BEBERAPA DEFINISI MASA
GESTASI
a. Preterm infant (prematur) atau bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan
kurang dari 37 minggu.
b. Term infant atau bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37
minggu sampai dengan 42 minggu.
c. Post term atau bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42 minggu
atau lebih.
FAKTOR RESIKO
Kenaikan BB Pembedahan
polihidramnion Faktor plasenta
minimal sebelumnya
G. metabolik
G.Imunitas
G.Prematuritas G.Pernapasan
G.Sistem
peredaran darah
G.Cairan
elektrolit
PENATALAKSANAAN BAYI
PREMATUR
a. Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. Bayi prematur mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu
suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
b. Mencegah infeksi dengan ketat. Bayi prematur sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsip-
prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
c. Pengawasan nutrisi. Reflek menelan bayi prematur belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi
harus dilakukan dengan cermat.
d. Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya
dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
e. Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih serta pertahankan suhu tetap
hangat.
f. Kepala bayi ditutup topi dan beri oksigen bila perlu.Tali pusat dalam keadaan bersih.Beri minum
dengan sonde/tetes dengan pemberian ASI
BBLR
F.Lingkungan
TANDA GEJALA
a. Berat lahir bernilai sekitar < 2.500 gram, panjang badan < 45 cm, lingkaran dada < 30 cm, lingkar kepala < 33 cm.
b. Masa gestasi kurang dari 37 minggu.
c. Kulit tipis dan mengkilap dan lemak subkutan kurang.
d. Tulang rawan telinga yang sangat lunak.
e. Lanugo banyak terutama di daerah punggung.
f. Puting susu belum terbentuk dengan bentuk baik.
g. Pembuluh darah kulit masih banyak terlihat.
h. Labia minora belum bisa menutup pada labia mayora pada bayi jenis kelamin perempuan, sedangkan pada bayi jenis
kelamin laki – laki belum turunnya testis.
i. Pergerakan kurang, lemah serta tonus otot yang mengalami hipotonik.
j. Menangis dan lemah. k. Pernapasan kurang teratur.
k. Sering terjadi serangan apnea.
l. Refleks tonik leher masih lemah.
m. Refleks mengisap serta menelan belum mencapai sempurna
LANJUTAN……
F.Lingkungan
PENATALAKSANAAN
Mempertahankan suhu
Mencegah infeksi
Pengawasan Nutrisi
Pengawasan pernafasan
Penimbangan
GANGGUAN NAPAS PADA BAYI
BARU LAHIR
Gangguan napas yang paling sering ialah TTN (Transient Tachypnea of the Newborn), RDS
(Respiratory Distress Syndrome) atau PMH (Penyakit Membran Hialin) dan Displasia
bronkopulmonar.
Respiratory distress syndrome (RDS) atau Sindrom Gangguan Napas (SGN) dikenal juga
sebagai Penyakit Membran Hialin, hampir terjadi sebagian besar pada BKB.
FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA DISTRESS RESPIRASI
1) BKB : Paru bayi secara biokimiawi masih imatur dengan kekurangan surfaktan yang melapisi rongga alveoli
2) Depresi neonatal (Kegawatan neonatal): Kehilangan darah dalam periode perinatal,Aspirasi meconium,
Pnemotoraks akibat tindakan resusitasi, Hipertensi pulmonal dengan pirau kanan ke kiri yang membawa darah
keluar dari paru
3) Bayi dari Ibu DM
4) terjadi respirasi distress akibat kelambatan pematangan paru
5) Bayi lahir dengan operasi sesar
6) Bayi yang lahir dengan operasi sesar, berapa pun usia gestasi nya dapat mengakibatkan terlambatnya absorpsi
cairan paru
7) Bayi yang lahir dari ibu yang menderita demam
8) ketuban pecah dini atau air ketuban yang berbau busuk dapat terjadi pneumonia bakterialis atau sepsis
9) Bayi dengan kulit berwarna seperti meconium
10) mungkin mengalami aspirasi mekonium.
PENATALAKSANAAN
1) Cairan parenteral
2) Kalori
3) Suhu
4) Oksigen
5) Terapi spesifik : pemberian surfaktan
ASFIKSIA
PERSALINAN
5) Partus lama
6) Partus tindakan
KOMPLIKASI
a) Otak : hipoksia iskemik ensefalopati, edema serebri, palsi serebralis
b) Jantung dan paru : hipertensi pulmonal persisten pada neonatorum, perdarahan
paru, edema paru
c) Gastrointestinal : enterokolitis, nekrotikans
d) Hematologi
PENATAKSANAAN
RESUSITASI
a) MEDIKAMENTOSA
b) Epinefrin
c) Volume ekspander
d) Bikarbonat
e) Nalokson
Suportif
f) Jaga kehangatan
g) Jaga saluran napas tetap bersih dan terbuka
h) Koreksi gangguan metabolik
HIPERBILIRUMENEMIA
1. peningkatan kadar serum bilirubin dalam darah sehingga melebihi nilai normal. Pada bayi
baru lahir biasanya dapat mengalami hiperbilirubinemia pada minggu pertama setelah
kelahiran
2. Keadaan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir disebabkan oleh meningkatnya produksi
bilirubin atau mengalami hemolisis
3. kurangnya albumin sebagai alat pengangkut
4. penurunan uptake oleh hati
5. penurunan konjugasi bilirubin oleh hati
6. penurunan ekskresi bilirubin
7. dan peningkatan sirkulasi enterohepatik
PENATALAKSANAAN
Pengaturan Suhu Posisioning
(Temperature (Pressure edukasi
Regulation) Management)
TERIMA KASIH