Anda di halaman 1dari 57

Stimulasi, Deteksi

dan Intervensi Dini


Tumbuh Kembang Balita
Kementrian Kesehatan RI
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Dinas Kesehatan Bantul
Pertumbuhan:

• • perubahan besar, jumlah, ukuran

• bertambah berat badan, bertambah


tinggi badan

• ada periode kritis (janin, bayi,


remaja)
perkembangan
• Peningkatan kemampuan dan
ketrampilan, kepandaian
• mengikuti pola yang teratur
& tertentu, sebagai hasil
proses maturasi sistem saraf/
otak.
misalnya berjalan,
memegang, berbicara,
bermain
Faktor-faktor yg mempengaruhi
tumbuh kembang anak
• Genetik/bawaan: modal dasar
• lingkungan
– tercapai atau tidak potensi bawaan
– Sejak dalam kandungan sd anak
– Nutrisi (asam folat, besi, DHA, AA)
– Penyakit (TORCH, radang otak dll)
– Trauma persalinan
Ciri pertumbuhan
1. Perubahan ukuran: BB
• Lahir : 2.500 -4.000 g
• 1 minggu turun < 10 %
• kembali BBL 2 minggu
• 5 bulan= 2x BB lahir;
• 1 tahun= 3x BBL
• 2 tahun= 4x BBL
• prasekolah + 2kg/tahun
• prapubertas 3-3,5 kg/th
Lanjutan……………………………

• Panjang Badan • Pertambahan PB


– Lahir: 50 cm – Th 1 : 25 cm
– 1 tahun=1,5xTBl (75 – tn 2: 12,5 cm
cm) – 3- prapubertas: 5-6
– 4 tahun =2xTB cm
– Potensi TB – Pubertas: 12 cm
Konsep dasar perkembangan
• Mengikuti pola/ fase yang tertentu,
yang berurutan dan dapat diprediksi 
semua anak normal
• cephalocaudal, and proximodistal
• General  spesifik.
 yang berbeda adalah kecepatannya
Perkembangan motorik kasar
• Postur, keseimbangan,
gerakan
• Mengontrol kepala,
tenkurep, duduk, jalan,
naik sepeda
• Koordinasi saraf, tulang
dan otot
• Motorik halus
– Koordinasi mata, tangan, jari (otot kecil)
– Perkembangan setelah motorik kasar
– Kemtrampilan penting  membedakan dng
sebagian besar hewan
– Memgang, menulis, nyusun balok

Adaptiv:
– beradaptasi, berkreasi, memecahkan
masalah
  intelegensi
Perkembangan Personal –
social
• Aspek personal:
– Personalitas, konsep diri, emosional,
kebiasaan, kemandirian
• Aspek Sosial :
– Hubungan, kedekatan, kerjasama
dengan orang lain
 pengaruh lingkungan sangat penting
Perkembangan bahasa/
komunikasi

• Fungsi paling tinggi  beda dengan hewan


• Verbal & non verbal
• Komprehensif  ekpresif
• Fungsi pendengaran & intelegensi
• Keterlambatan  stimulasi / lingkungan
• Gangguan: Retardasi mental, autisme, tuli
papan
kasih sayang
ASIH

makanan

ASAH
sandang

kesehatan
stimulasi mental,
psikomotor,
psikososial ASUH
ASUH ASI: 0-6 bulan

• Inisiasi menyusui dini (IMD)


• Posisi dan cara menyusui
• Tidak boleh pakai dot (bingung puting, mudah
tersedak, mudah diare)
• Banyak mengandung nutrisi termasuk DHA, AA 
pertumbuhan otak (mielin)
• Mengandung anti infeksi (antibodi): mengurangi
risiko diare dan infeksi saluran nafas
• Tidak menyebabkan alergi
Makanan pendamping ASI
• Diberikan secara bertahap:
– jenis, tektur dan jumahnya
• Menentukan kebiasaan makan selanjutnya
• 6 sd 9 bulan: makan lumat (buah, bubur susu)
• 9 sd 12 bulan: makanan lembik: tim saring
• 12 bulan: makanan keluarga
• Beraneka ragam
• Tidak boleh dipaksa
• Makan sendiri (duduk di kursi tinggi) dan bersama
dengan orang tua
• Pola makan orang tua mempengaruhi pola makan
anak
. Asah (Stimulasi)
BERMAIN INTERAKTIF, setiap hari, penuh kasih
sayang, gembira, berulang, konsisten, bervariasi,
tuntas (selesai)
• Metoda : dengar, lihat, tiru / coba, diulang-ulang, tuntas
• Yang dirangsang : sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-
bahasa, sosio-emosional, kemandirian, kreativitas,
• Cara : rangsang suara, musik, gerakan, perabaan, bicara,
menyanyi, membaca, mencocokkan, membandingkan,
mengelompokkan, memecahkan masalah, mencoret,
menggambar, merangkai dll
• Kapan : setiap kali berinteraksi dengan anak : menyusui,
menidurkan, memandikan, ganti baju, di jalan, bermain, di dalam
mobil, nonton TV, sebelum tidur dll
Pertumbuhan otak
• Janin sd 2-3 tahun
• Lima tahun pertama : golden periode
• Myelinisasi: pembentukan pembungkus otak
– Memerlukan nutrisi yang optimal (ASI, DHA, AA,
menu seimbang sesuai dengan tahap pertumbuhan
dan perkembangan)
• Sinaptogenesis:
– kerja sama antar serabut saraf  informasi bisa
tersampaikan
Prinsip stimulasi dini
1. Stimulasi semua aspek perkembangan
(multimodal)
• Anak belajar melalui proses observasi,
menirukan, mengulangi apa yang dilihat,
didengar, disentuh, dirasa dan dicium
• Sensori/ indera: pendengaran, penglihatan,
penciuman, sentuhan dan perasa
• Terintegrasi, bersama-sama
2. stimulasi hemisfer kanan & kiri  multiple
intelligence:
• Otak kiri:
– Logika- matematik, rasional
– Membaca, menulis, bahasa
• Otak kanan:
– Imaginasi, abstrak, kreatifitas
– Seni: musik, menyanyi
– Sosial, emosional
– Kerjasama, kepemimpinan
– Moral, spiritual
3. Terintegrasi dalam aktifitas harian:
– memandikan, mengganti popok
– Memberi ASI, makan
– Mau tidur
– Bermain
– Melihat TV, musik
– Membaca
– Berbelanja, berkebun dll
  berkesinambungan, intensitas
4. Sedini mungkin: Sejak dalam kandungan & awal
kehidupan (balita)
– Pengalaman janin terhadap rangsangan taktil, pendengaran,
vibrasi  efek bayi
– Beberapa jam setelah lahir, bayi cepat belajar:
• Suara ibu vs orang asing
• Kebiasaan selama dalam kandungan
– Intervensi dini (preschool vs masa SD) pada saat usia 12
tahun mempunyai score yang lebih tinggi pd kemampuan
membaca, pengetahuan, matematika
– Semakin dini dan lama stimulasi semakin baik
Temparemen anak
• Easy (40 %)
– stabil, mood positif, riang gembira
– Mudah beradaptasi dengan lingkungan dan situasi baru

• Difficult/ sulit(10 %)
– Mood negatif
– Sulit beradaptasi

• Slow to warm up (15%)


– low intensity of mood, low activity level, somewhat negative mood
– low adaptability to new environment or experience

• Mixed (35 %)
5.Waktu, intensitas, kontinuitas
– Stimulasi disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak
– dimulai dari tahap perkembangan yang telah
dicapai, dilanjutkan pada kemampuan
perkembangan yang seharusnya dicapai pada
usia tersebut.
– Dilakukan secara teratur, berkesinambungan
6. komprehensif: semua aspek kebutuhan dasar
anak lainnya
ASUH: nutrisi, pencegahan (imunisasi),
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
ASIH: basic trust, attachment 
perkembangan emosi, sosial dan personal
Kenapa stimulasi dan
deteksi dini penting?
Otak bersifat fleksibel/
plastis
• Kemampuan otak beradaptasi/ berubah/
berkembang sesuai dengan latihan/
stimulus:
– Stimulasi/ latihan optimal  sinap
semakin banyak
• Pada awal kehidupan plastisitas otak sangat
baik
• Semakin tua plastisitas akan berkurang:
– lebih susah mengajari/ memperbaiki
perkembangan pada anak yang sudah
lebih tua
Buku panduan
Petugas kesehatan di layanan
Keluarga/ kader primer
Buku panduan KIA
untuk keluarga/ kader
• Panduan perawatan
dasar bayi dan anak
• Nutrisi,
pertumbuhan
• Stimulasi
perkembangan dan
kemampuan yang
harus dicapai
• Kesehatan/ sakit
• imunisasi
Stimulasi, deteksi dan
intervensi dini
tumbuh kembang anak
• Buku panduan
untuk petugas
kesehatan
layanan dasar:
• Tahapan
perkembangan
• Stimulasi
• Deteksi dini
• Intervensi dini
Deteksi dini gangguan pertumbuhan
• Ditimbang BB, PB, LK
 di “plot” dalam
KMS
• Pertumbuhan yang baik
bila:
• BB naik
• Mengikuti grafik
pertumbuhan
• Kenaikan berat badan
minimal
●●



●●
Tidak naik

▪▪ ▪ ▪
▪▪





Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK ABNORMAL
NORMAL
Warna-warna dalam grafik KMS
• TIDAK BISA menentukan STATUS GIZI
• STATUS GIZI ditentukan dengan melihat
TABEL BB / TB
• Yaitu : bandingkan berat badan sekarang
dengan berat badan seharusnya berdasarkan
tinggi badan saat ini (tabel BB / TB)
• Berat badan di bawah garis merah (BGM ) belum
tentu gizi buruk,
• Berat badan di pita kuning belum tentu gizi kurang
Interpretasi berdasar tabel TB/BB
Normal / gizi baik : -2 SD s/d +2 SD
Kurus / gizi kurang : <-2 SD - (-3 SD)
Kurus sekali / gizi buruk : < - 3 SD
Gemuk : >+ 2 SD

Gejala KLINIS : oedem, rambut, mata, kulit, mulut, perut,


hati, lengan, kaki, dll.
Tindakan
 (Lihat Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk)
 MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
HAL-HAL PENTING
DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

1. CARA memasang timbangan (dacin) dan cara


menimbang berat badan (BB)

2. Cara mengukur tinggi badan (TB) dan lingkar


kepala (LK)
3. CARA menghitung umur (U)

4. CARA menandai BB, TB, LK


dan menarik garis pertumbuhan dalam grafik BB, TB,
LK

5. CARA menilai status pertumbuhan anak


1. Pilih Pelana rumah
atau dahan peng-
gantung yang kuat

2. Tali penggantung
dacin yang kuat

3. Gantungkan dacin dengan


posisi batang dacin sejajar
dengan mata penimbang
4. Sarung atau celana
timbang tempat 5. Bandul geser
anak diletakkan di angka NOL
6. Bandul penyeimbang
dapat berupa kantong/
plastik berisi kerikil
atau pasir

CARA MEMASANG DACIN YANG BENAR


9 PENGGUNAAN BATHROOM SCALE
(TIMBANGAN INJAK ORANG DEWASA)

TIDAK DIANJURKAN,
SKALA KASAR (1 KG ), PER (PEGAS) MENJADI LEMAH
SETELAH DIPAKAI BEBERAPA KALI
Cara mengukur panjang/tinggi badan (TB)
Pengukuran lingkar kepala
2
PEMBULATAN UMUR ANAK
Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control) tahun 2000:

1. Umur lebih atau kurang 16 s/d 30 hari,


dibulatkan menjadi 1 bulan.

contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan


19 bulan – 16 hari = 18 bulan

2. Umur lebih atau kurang 1 s/d 15 hari, dibulatkan


menjadi 0 bulan

Contoh: 20 bulan + 15 hari = 20 bulan


19 bulan – 14 hari = 19 bulan
3
Lahir prematur

1. BIla bayi lahir prematur (< 36 mg), dilakukan


koreksi umur dengan asumsi cukup bulan =40
minggu, bila tidak tahu umur kehamilan, dianggap
cukup bulan bila BBL 2.500:

contoh: bila bayi lahir tanggal 1 januari 2009,


dengan umur kehamilan 32 minggu, umur koreksi
40-32 minggu =8 minggu (2 bulan)
di plot di umur 0 pada saat maret 2009
Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)
• Menemukan penyimpangan tumbuh kembang balita
secara dini  agar lebih mudah diintervensi

• Bila penyimpangan terlambat dideteksi,


– lebih sulit diintervensi
– akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak
0 – 3 bulan
4 – 6 bln
6- 12 bulan
Usia 1-2 tahun
Usia 2 tahun
2-3 tahun
2 – 3 tahun
3 – 5 tahun
Usia 5 tahun
Ringkasan (1)
 Supaya balita tumbuh kembang optimal maka :
 Semua balita harus dicukupi kebutuhan : fisik (jasmani),
emosi-kasih sayang (rohani) dan stimulasi (kecerdasan)
 Stimulasi dilakukan oleh keluarga dengan cara bermain setiap
hari, menggunakan berbagai cara dan benda yang mudah
didapat,

 Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi (ditemukan)


dan diintervensi (ditindak) sejak dini
 Bila ditemukan dan diintervensi sejak dini maka penyimpangan
tumbuh kembang lebih mudah diperbaiki atau berdampak kecil
 Bila ditemukan dan diintervensi terlambat akan sulit
diperbaikin atau dampaknya besar
Ringkasan ……
 Deteksi Dini Penyimpangan PERTUMBUHAN :
• Timbang berat badannya (BB)
• Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
• Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik

 Deteksi Dini Penyimpangan PERKEMBANGAN


• Gunakan instrumen buku KIA, sesuai kelompok umur

Anda mungkin juga menyukai