DI SEKOLAH
Oleh :
Dr. Y.T.Kusumawardhani
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga, Gizi dan KB
Dinas Kesehatan Provinsi NTT
1
Trias UKS
Paket pemeriksaan
SD/MI SMP/MTs-SMA/SMK/MA
TB/ BB TB/BB
Gigi mulut Tekanan darah
Visus Visus
Pendengaran Pendengaran
+ +
Kebugaran Kebugaran
Kuesioner, Intelegensia, Kuesioner, Intelegensia,
mental, kespro, gaya hidup mental, kespro, gaya hidup
PELAYANAN
KESEHATAN
Presentase
Sekolah Jumlah Sekolah (Puskesmas) yang
Pemeriksaan Kesehatan Berkala melaksanakan penjaringan kesehatan
(Puskesmas) yang
dilaksanakan bagi peserta didik kelas 2-6, melaksanakan peserta didik kelas 1 SD/MI, 7 SMP/MTs
8-9 dan 11-12 di seluruh SD/MI, SMP/MTs, penjaringan dan 10 SMA/MA/SMK di suatu wilayah
SMA/SMK/MA di wilayah kerja puskesmas. x 100%
kesehatan untuk = dalam tahun ajaran 2016 - 2017
Dilaksanakan minimal 1 kali dalam setahun peserta didik kelas Jumlah seluruh Sekolah
1, 7 dan 10 tahun (Puskesmas) di satu wilayah
2017 dalam tahun 2017
RPJMN, RENSTRA dan SPM Bidang Kesehatan
Untuk Kesehatan Usia Sekolah
TARGET
DOKUMEN INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
Perpres no 2/ 2015 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
RPJMN 2015-2019 kesehatan untuk peserta didik kelas I, VII, dan X
Kepmenkes No. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 50% 55% 60% 65% 70%
HK.02.02/Menkes/52/201 kesehatan untuk peserta didik kelas I
5 Renstra Kemenkes 2015-
2019
Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
kesehatan untuk peserta didik kelas VII, dan X
Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan 25% 30% 35% 40% 45%
kesehatan remaja
Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah 10% 15% 20% 25% 30%
Darah (TTD)
Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 5,4%
tahun
Kepmenkes No. 43/2016 Persentase Peserta Didik kelas I dan VII Mendapatkan 100%
tentang SPM Kesehatan penjaringan kesehatan
Jenis Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan Dilakukan pada peserta didik di Jenis Pemeriksaan Dilakukan pada peserta didik di
STETOSKOP
PIN HOLE
SPATULA LIDAH GARPU TALA BUKU ISHIHARA
TENSIMETER
TERMOMETER
SPEKULUM HIDUNG PENGAIT SERUMEN
JUKNIS
PENJARKES
SONDE GIGI
TIMBANGAN
STOPWATCH
KACA MULUT
MICROTOISE
TOPLES
BUKU RAPOR
TOPLES KAPAS WADAH PEMBUANGAN WADAH ALAT
NIERBEKEN STERIL KESEHATANKU
ALKOHOL KAPAS
Pemeriksaan Status Gizi Risiko status gizi kurang, status gizi
lebih, anemia gizi besi
Modalitas Belajar :
1). Skor < 12 : Belum Optimal
2). Skor 12-18 : Cukup Optimal
Skor Modalitas Tiper Belajar Visual = 20 (optimal)
3). Skor >18 : Optimal
Skor Modalitas Tiper Belajar Auditori = 18 (cukup optimal)
Modalitas Belajar
Skor Modalitas : Belajar Kinestetik = 15 (cukup optimal)
Tiper
1). V : Visual
2). A : Auditorik
3). K : Kinestetik
Pengukuran dan Penilaian Kebugaran Jasmani
• Metode Pengukuran : intsrumen TKJI yang telah ditetapkan sebagai instrumen yang
berlaku sebagai pengukuran kebugaran anak Indonesia single test
• Single Test tes Lari dengan jarak menengah sesuai dengan kelompok usia
• Persiapan tempat, Pemanasan sebelum memulai test, dll
Pengukuran Status gizi
1. Pengukuran BB dan TB Letakkan
microtoise di
Paku/
Prosedur Pengukuran BB lantai yang rata
tempelkan
dan menempel
Letakan timbangan di tempat pada dinding ujung
yang datar yang tegak lurus pita meteran
pada
Pastikan posisi awal jarum pada dinding
angka NOL Prosedur Pengukuran TB
Posisikan anak berdiri di atas
(tengah) timbangan dan catat
Hasil
Catatan
Anak yang akan ditimbang
diupayakan berpakaian
seminimal mungkin dan tanpa Tarik pita meteran Geser ke atas kepala
beban tambahan (misal : tegak lurus ke atas microtoise sampai
sepatu, kaus kaki, topi, jaket, sampai angka pada ujung pita yang
perhiasan, hand phone, dll.) jendela baca menempel pada paku
menunjukan angka nol 16
Prosedur pengukuran Tinggi Badan
71
Baca angka pada jendela baca
dan mata pembaca harus
72 Posisikan kedua sejajar dengan garis merah
lutut dan tumit rapat
38 = 17,3
1,48 x 1,48
Hasil Pemeriksaan Kesehatan
• Rujukan ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
apabila didapatkan
Masalah Kesehatan
• Tindak Lanjut dan
Pemantauan oleh guru
sekolah
• Tindak Lanjut dan
Pemantauan oleh orang
tua
IMUNISASI
PENCEGAHAN ANEMIA
Mengonsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) 1 tablet/minggu setiap bulannya
(SE Nomor HK.03.03/V/0595/2016 ditetapkan tanggal 20 Juni 2016)
U K S