Anda di halaman 1dari 25

PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN DI SEKOLAH

ELVI HARYATI , Skep Ners


UPTD PUSKESMAS WARUROYOM

1
DATA DASAR ROGRAM UKS PUSKESMAS WARUROYOM

JML JML JMLKADER/DOK


NO JENIS SEKOLAH
SEKOLAH MURID CIL UKS

1 SDN /MI 31 6.359 89


2 SMPN / MTs 9 2.512 26
3 SMK/ MA 7 3.591 19
JUMLAH 47 12.462 134
Trias UKS

PELAYANAN
KESEHATAN

PEMBINAAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN
KESEHATAN SEKOLAH
SEHAT
Paket pemeriksaan
SD/MI SMP/MTs-SMA/SMK/MA
TB/ BB TB/BB
Gigi mulut Tekanan darah
Visus Visus
Pendengaran Pendengaran
+ +
Kebugaran Kebugaran
Kuesioner, Intelegensia, Kuesioner, Intelegensia, PENJARINGAN
mental, kespro, gaya hidup mental, kespro, gaya hidup KESEHATAN &
PEMERIKSAAN
BERKALA

PEMBERIAN
PEMBERIAN TABLET FE BAGI
OBAT CACING PELAYANAN REMATRI
PESERTA DIDIK KESEHATAN
SD/MI

BULAN
IMUNISASI
ANAK SEKOLAH TTD Rematri diberikan bagi Remaja
(TT LONG LIVE) Putri berusia 12-18 tahun yang
bersekolah di SLTP dan SLTA 4
 1 kapsul setiap minggu
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
Contoh perhitungan cakupan
Penjaringan kesehatan bagi peserta didik Juli 2016 Des 2016
Jan 2016
kelas 1, kelas 7 dan kelas 10 di seluruh
SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA di wilayah
Tahun Ajaran 2015/ 2016 Tahun Ajaran 2016/ 2017
kerja puskesmas
Jan 2017 Juli 2017 Des 2017

Tahun Ajaran 2016/ 2017 Tahun Ajaran 2017/2018

Presentase
Sekolah Jumlah Sekolah (Puskesmas) yang
Pemeriksaan Kesehatan Berkala melaksanakan penjaringan kesehatan
(Puskesmas) yang
dilaksanakan bagi peserta didik kelas 2-6, 8- melaksanakan peserta didik kelas 1 SD/MI, 7 SMP/MTs
9 dan 11-12 di seluruh SD/MI, SMP/MTs, penjaringan dan 10 SMA/MA/SMK di suatu wilayah
SMA/SMK/MA di wilayah kerja puskesmas. x 100%
kesehatan untuk = dalam tahun ajaran 2016 - 2017
Dilaksanakan minimal 1 kali dalam setahun peserta didik kelas Jumlah seluruh Sekolah
1, 7 dan 10 tahun (Puskesmas) di satu wilayah
2017 dalam tahun 2017
Jenis Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan Dilakukan pada peserta didik di Jenis Pemeriksaan Dilakukan pada peserta didik di

1a Riwayat Kesehatan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, 2a Tanda Vital SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,


Peserta Didik SMA/SMK/SMALB/MA SMA/SMK/SMALB/MA
1b Penilaian Status SD/SDLB/MI 2b Status Gizi SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
Imunisasi SMA/SMK/SMALB/MA
1c Riwayat Kesehatan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, 2c Kebersihan Diri SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
Keluarga SMA/SMK/SMALB/MA SMA/SMK/SMALB/MA
1d Pemeriksaan Gaya SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, 2d Kesehatan Indera Penglihatan SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA,
Hidup SMA/SMK/SMALB/MA termasuk SLB-A
1e Kesehatan Mulai kelas 4 SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, 2e Kesehatan Indera Pendengaran SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA,
Reproduksi SMA/SMK/SMALB/MA termasuk SLB-B
1f Kesehatan Mental SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, 2f Pemeriksaan Gigi dan Mulut SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMK/SMALB/MA kecuali SLB C dan F SMA/SMK/SMALB/MA
1g Kesehatan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, 2g Pemeriksaan Pemakaian Alat SLB
Intelegensia SMA/SMK/SMALB/MA Bantu
2h Pemeriksaan Kebugaran Mulai kelas 4 SD/MI, SMP/MTs,
Jasmani SMA/SMK/SMA, tidak dilakukan di SLB
Pemeriksaan Status Gizi Risiko status gizi kurang, status gizi
lebih, anemia gizi besi

Pemeriksaan Tanda tanda vital Risiko kelainan jantung, paru, dll

Pemeriksaan Kesehatan Gigi Melihat PHBS, risiko kusta, dll


dan Mulut

Pemeriksaan Kesehatan Risiko kelainan visis/refraksi, buta


Penglihatan warna,

Pemeriksaan Kesehatan Risiko serumen, infeksi, gangguan


Pendengaran tajam pendengaran
Peran Guru dan kader kesehatan sekolah
dalam penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala
Jenis Pemeriksaan
Riwayat kesehatan Informasi pengisian riwayat kesehatan dan riwayat imunisasi oleh
masing-masing orang tua/wali
Riwayat imunisasi Pengumpulan kuesioner penjaringan kesehatan/pemeriksaan
Status gizi berkala
Kesehatan penglihatan Penilaian Skoring Gaya Hidup, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan
Mental Emosional, Kesehatan Intelegensia
Kesehatan pendengaran
Kesehatan gigi dan mulut Pemeriksaan Kebersihan diri peserta didik
Kesehatan intelegensia
Kesehatan mental emosional Pengukuran BB dan TB
Kesehatan reproduksi
Gaya Hidup Pengukuran dan Penilaian Kebugaran Jasmani
Kebersihan Diri
Penggunaan Alat Bantu Pencatatan Hasil di Buku Rapor Kesehatanku
Kebugaran Jasmani
Pengisian
Kuesioner
Pengisian Kuesioner Kespro
PENILAIAN KESEHATAN MENTAL EMOSIONAL MENGGUNAKAN KUESIONER SDQ

Gejala Emosional (E) Masalah Perilaku (C)


Normal : 0-5 Normal : 0-3
Borderline : 6 Borderline : 4
Skor Kesulitan Abnormal : 5-10
Abnormal : 7-10
Skor Gejala Emosional (E) : 7 (abnormal)
Skor Masalah Perilaku (C) : 1 (normal) Perilaku Prososial (Pr)
Hiperaktivitas (H) Skor Hiperaktivitas (H) : 4 (normal) Normal : 6-10
Skor Masalah Teman Sebaya (P) : 7 (abnormal) Borderline : 5
Normal : 0-5 Masalah
Skor Kesulitan : 7 +Teman
1 + 4 + Sebaya (P)
7 = 19 (abnormal)
Borderline : 6 Normal Abnormal : 0-4
Tidak Benar Skor Kekuatan (Pr): :0-3
Agak Benar 8 (normal) Benar
Abnormal : 7-10 Borderline : 4-5
0 Abnormal
1 : 6-10 2

Kecuali no. 7, 11, 14, 21, 25


2 1 0
PENILAIAN KUESIONER MODALITAS BELAJAR

Modalitas Belajar :
1). Skor < 12 : Belum Optimal
2). Skor 12-18 : Cukup Optimal
Skor Modalitas Tiper Belajar Visual = 20 (optimal)
3). Skor >18 : Optimal
Skor Modalitas Tiper Belajar Auditori = 18 (cukup optimal)
Modalitas Belajar
Skor Modalitas : Belajar Kinestetik = 15 (cukup optimal)
Tiper
1). V : Visual
2). A : Auditorik
3). K : Kinestetik
Pengukuran dan Penilaian Kebugaran Jasmani
• Metode Pengukuran : intsrumen TKJI yang telah ditetapkan sebagai instrumen yang
berlaku sebagai pengukuran kebugaran anak Indonesia  single test
• Single Test  tes Lari dengan jarak menengah sesuai dengan kelompok usia
• Persiapan tempat, Pemanasan sebelum memulai test, dll
Pengukuran Status gizi
1. Pengukuran BB dan TB Letakkan
microtoise di
lantai yang rata Paku/tempelk
Prosedur Pengukuran BB an ujung
dan menempel
Letakan timbangan di tempat pada dinding pita meteran
yang datar yang tegak lurus pada
dinding
Pastikan posisi awal jarum pada
angka NOL Prosedur Pengukuran TB
Posisikan anak berdiri di atas
(tengah) timbangan dan catat
Hasil
Catatan
Anak yang akan ditimbang
diupayakan berpakaian
seminimal mungkin dan tanpa Tarik pita meteran Geser ke atas kepala
beban tambahan (misal : tegak lurus ke atas microtoise sampai
sepatu, kaus kaki, topi, jaket, sampai angka pada ujung pita yang
perhiasan, hand phone, dll.) jendela baca menempel pada paku
menunjukan angka nol 14
Prosedur pengukuran Tinggi Badan

Posisikan anak tegak bebas,


bagian belakang kepala, tulang
Posisikan kepala anak berada belikat, pantat dan tumit
Posisikan anak berdiri tegak dibawah alat geser microtoise, menempel ke dinding
lurus dibawah microtoise pandangan lurus ke depan
membelakangi dinding

71
Baca angka pada jendela baca
dan mata pembaca harus
72 Posisikan kedua sejajar dengan garis merah
lutut dan tumit rapat

Angka yang dibaca


adalah yang berada
pada garis merah dari
angka kecil ke arah
angka besar Tarik kepala microtoise
Catat hasil pengukuran 15
sampai puncak kepala balita
Pengukuran Status gizi (2)
2. Perhitungan IMT dan Perawakan
Tubuh
• IMT : menunjukan Indeks Massa Tubuh
 menunjukan proporsi BB menurut TB

Berat Badan (kg)


IMT =
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
• Perawakan  menunjukan proporsi TB
menurut sesuai usia
3. Plot IMT/U pada grafik

4. Plot TB/U pada grafik

5. Catat hasil pengukuran di Buku


Rapor Kesehatan ku
Contoh
Eko, 12 tahun, tinggi badan 148 cm dan berat badan 38
kg, maka IMT Eko adalah :

38 = 17,3
1,48 x 1,48
Hasil Pemeriksaan Kesehatan

Untuk peserta didik yang menghasilkan


kesimpulan hasil pemeriksaan yang
kurang baik maka tenaga kesehatan
melakukan :
a. Memberikan surat pengantar rujukan ke
puskesmas/fasyankes untuk
pemeriksaan lanjutan, pengobatan dll
b. Puskesmas berkoordinasi dengan
sekolah pada saat umpan balik hasil
penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala, memberikan
saran rujukan ke Puskesmas/fasyankes
untuk peserta didik yang memerlukan.
Petugas Puskesmas meminta sekolah
untuk menginformasikan hasil
penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala ke orang tua
peserta didik dan saran rujukan tindak
lanjut ke Puskesmas/fasyankes
Tindak Lanjut Hasil Penjarkes

• Rujukan ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
apabila didapatkan
Masalah Kesehatan
• Tindak Lanjut dan
Pemantauan oleh guru
sekolah
• Tindak Lanjut dan
Pemantauan oleh orang
tua
IMUNISASI
PENCEGAHAN ANEMIA

Mengonsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) 1 tablet/minggu setiap bulannya
(SE Nomor HK.03.03/V/0595/2016 ditetapkan tanggal 20 Juni 2016)

mengonsumsi bahan makanan sehari-hari yang mengandung tinggi zat


besi baik berasal dari hewani seperti hati sapi, hati ayam, daging, ikan,
telur dan lain lain. Sumber zat besi dari tumbuh-tumbuhan (nabati)
adalah kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah kering, sayuran
hijau. Namun karena sukar diserap, diperlukan jumlah yang sangat
banyak untuk memenuhi sumber zat besi tersebut. Dianjurkan bila
mengonsumsi makanan kaya zat besi, makanlah bersama dengan
bahan makanan kaya vitamin C atau buah-buahan
Thank you

U K S

Anda mungkin juga menyukai