Anda di halaman 1dari 15

Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat

Universitas Hasanuddin Makassar

Kebijakan Level
Strategis dan Level
Operasional dalam
Rangka Pencegahan
Tri Yulia Handayani

Covid 19
K012212016
Pendahuluan
Indonesia pernah berada di posisi kedua
dengan tambahan kasus baru positif
COVID-19 tertinggi di dunia. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya kesadaran
atau kepedulian masyarakat mengenai
pandemi virus covid 19 ini. Melihat hal
tersebut, maka pemerintah
mengeluarkan kebijakan-kebijakan
guna langkah pencegahan penyebaran
virus covid 19 di Indonesia
Kebijakan Level Strategis
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.01.07/MENKES/382/2020
KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PROTOKOL KESEHATAN BAGI MASYARAKAT
DI TEMPAT DAN FASILITAS UMUM DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

HK.01.07/MENKES/382/
2020
Perlindungan Kesehatan
Pertam Kedua
Individu
a
Menggunakan alat Membersihkan tangan secara teratur
pelindung diri berupa dengan cuci tangan pakai sabun
masker dengan air mengalir atau
menggunakan cairan antiseptik
berbasis alkohol/handsanitizer.

Ketiga Keempat
Menjaga jarak Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
minimal 1 meter menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) seperti mengkonsumsi gizi seimbang,
dengan orang lain
aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan
istirahat yang cukup (minimal 7 jam), serta
menghindari faktor risiko penyakit
Perlindungan Kesehatan
Unsur
pencegahan Masyarakat
(prevent)
• Kegiatan promosi
Unsur
kesehatan (promote)
• Kegiatan perlindungan
(protect)
penemuan Unsur
kasus penanganan
(detect) secara cepat
• Fasilitasi dalam deteksi dini

dan efektif
• Melakukan pemantauan
kondisi kesehatan
(respond)
Melakukan penanganan untuk
mencegah terjadinya penyebaran yang
lebih luas, antara lain berkoordinasi
dengan dinas kesehatan setempat atau
fasilitas pelayanan kesehatan untuk
melakukan pelacakan kontak erat,
pemeriksaan rapid test atau Real Time
Polymerase Chain Reaction (RT-PCR),
serta penanganan lain sesuai kebutuhan.
Terhadap penanganan bagi yang sakit
atau meninggal di tempat dan fasilitas
umum merujuk pada standar yang
Kesesuaian
Formulasi
Kebijakan
Menurut saya kebijakan ini sudah sesuai karena
pengaplikasian kebijakan ini secara umum sudah
mencakup semua hal yang dibutuhkan dalam
pencegahan Covid 19, mulai kepada individu,
masyarakat dan seluruh Provinsi.
Kebijakan pun dilaksanakan sesuai kebutuhan
dan status daerah masing-masing jadi tidak
menyamaratakan yang bisa saja cocok di daerah
A namun tidak cocok di daerah B.
Kebijakan Level
Operasional
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 46 TAHUN 2022
INSTRUKSI MENTERI
DALAM NEGERI
NOMOR 46 TAHUN
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT LEVEL 1 SERTA
MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019

2022
DI TINGKAT DESA DAN KELURAHAN UNTUK PENGENDALIAN
PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI WILAYAH SUMATERA,
NUSA TENGGARA, KALIMANTAN, SULAWESI, MALUKU, DAN PAPUA
Kesatu Keempat
Khusus Kepada Gubernur Luar Jawa dan Ketentuan semua kompetisi olahraga pada
Bali tempat penyelenggaraan di wilayah
Kabupaten/Kota dengan kriteria level 1 (satu)

Kedua Kelima
Penetapan level wilayah berpedoman pada Indikator
Pembatasan pintu masuk perjalanan
Penyesuaian Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pembatasan
penumpang internasional bagi warga
Sosial dalam Penanggulangan Pandemi COVID-19 yang
negara Indonesia
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dan data transmisi
komunitas yang disusun oleh Kementerian Kesehatan

Keenam
Gubernur setelah mendapatkan suplai

Ketiga vaksin dari Kementerian Kesehatan, segera


mendistribusikan ke Kabupaten/Kota dan
Penerapan PPKM Level 1 (satu) pada tidak ditahan sebagai cadangan (stok) di
Kabupaten dan Kota Provinsi.
Ketujuh Kesebelas
Gubernur, Bupati dan Wali kota melarang Pendanaan untuk Pelaksanaan PPKM
setiap bentuk aktivitas/kegiatan yang dapat akibat Pandemi COVID-19 yang
menimbulkan kerumunan. bersumber dari APBD

Kedelapan Keduabelas
Gubernur, Bupati dan Wali kota berkoordinasi Gubernur, Bupati dan Wali kota yang tidak
dan berkolaborasi dengan TNI, Polri dan melaksanakan ketentuan sebagaimana
Kejaksaaan dalam mengkoordinasikan dan
dimaksud dalam Instruksi Menteri ini,
mengawasi pelaksanaan PPKM.
dikenakan sanksi

Kesembilan Ketigabelas
Instruksi Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
Melaksanakan pengetatan aktivitas dan
4 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 7
edukasi
November 2022 dan dapat dilakukan perubahan
sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.

Kesepuluh
Gubernur, Bupati dan Wali kota agar
mempercepat pendataan dan penyaluran
bantuan
u 2 0 4.
o s i s sa t
s i na si d e n t a ra
i a n Vak ), sem
PPKM diperpanjang sa l c a p a 7 , 2 0 % o r ang
lah tota ng ( 8 9 .83 2
0 o ra 1 . 2 2 aru
satu alasannya karena 8 . 4 1 a 1 7 t e r b
masih 61
s i s ked u g a / boos
rendahnya capaian vak in do ket i
sinasi V a k s
n d o s i s
7 . 15 %)
Covid-19 dosis ketiga 7 % ), da ran g (2
atau (72,9 0 3 . 0 03 o
booster 63.7

penggunaan PeduliLindungi saat


memasuki tempat tempat umum secara
proaktif, terfokus, dan terkoordinir serta
tetap menjaga prokes pada tempat tempat
tertentu sebagai wujud pencegahan
Kesesuaian
Formulasi
Kebijakan
Menurut saya kebijakan ini sudah sesuai karena
demi tercapainya cakupan vaksinasi booster.
Karena terkadang masyarakat cenderung tidak
mau melakukan vaksinasi jika tidak ada metode
"pemaksaan secara halus" seperti ini. Sama
halnya saat pemberlakuan PPKM di Juni 2021,
yang tadinya cakupan vaksin pertama masih
rendah, karena ketakutan masyarakat akan berita-
berita hoax soal vaksin, langsung meningkat
tajam di susul capaian vaksinasi kedua.
Penutup
Semoga Indonesia kedepannya bisa
kuat melawan covid 19 dengan capaian
vaksinasi seperti yang diharapkan dan
bisa bangkit secara ekonomi.
Kebijakan-kebijakan yang diambil
pemerintah bisa diterima dengan baik
oleh seluruh rakyat Indonesia dan tidak
ada penyelewengan ataupun
penyimpangan yang dilakukan
pemerintah daerah dalam penerapan
kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai