Anda di halaman 1dari 13

Aplikasi transkultural nursing sepanjang

dahur kehidupan manusia


dan
aplikasi keperawatan transkultural dalam
berbagai masalah kesehatan pasien

Psikososial Dan Budaya Dalam


Keperawatan
Anggota kelompok 6

01 02 03
Karunia tumilaar Ambrosius alfaise hamise Crista marselin popo
2114201019 2114201031 2114201023

04 05
Reinildis culita bria Rahmatan safitria ohihia
2114201002 2114201043
Aplikasi transkultural nursing sepanjang
dahur kehidupan manusia
A. Pengertian Transkultural
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan
budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus
memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan
menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya
manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau
keutuhan budaya kepada manusia .Asumsi mendasar dari teori
adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari keperawatan,
membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang
dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara
utuh. Perilaku Caring semestinya diberikan kepada manusia sejak
lahir.
B. Peran Dan Fungsi Perawat
Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu. Oleh sebab
itu, penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat
(Pasien). Misalnya kebiasaan hidup sehari-hari, seperti tidur, makan,
kebersihan diri, pekerjaan. pergaulan social, praktik kesehatan, pendidikan
anak, ekspresi perasaan, hubungan kekeluargaaan, peranan masing-masing
orang menurut umur. Kultur juga terbagi dalam subkultur. Subkultur adalah
kelompok pada suatu kultur yang tidak seluruhnya menganut pandangan
kelompok kultur yang lebih besar atau memberi makna yang berbeda.
Kebiasaan hidup juga saling berkaitan dengan kebiasaan cultural.
C. Pengkajian Asuhan
Keperawatan Budaya
Perawat dalam menjalankan tugasnya sering menghadapi
klien yang memiliki latar belakang etnik, budaya, dan
agama yang berbeda. Untuk menghadapi situasi ini
penting bagi perawat untuk memahami bahwa klien
memiliki pendangan dan interpretasi mengenai penyakit
dan kesehatan yang berbeda. Pandangan tersebut
didasarkan pada keyakinan sosial-budaya klien. Perawat
harus sensitif dan waspada terhadap keunikan warisan
budaya dan tradisi kesehatan klien dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada klien dari latar belakang
kebudayaan yang berbeda. Perawat harus mengkaji dan
mendengarkan dengan cermat tentang konsistensi
warisan budaya klien. Pengakajian tentang budaya klien
merupakan pengkajian yang sistematik dan komprehensif
dari nilai nilai pelayanan budaya, kepercayaan, dan praktik
individual, keluarga, komunitas.
D. Beberapa Instrumen Pengkajian Budaya

Pada abad ke-21 ini,tuntutan terhadap asuhan keperawatan


semakin besar, tak hanya asuhan keperawatan yang melihat sisi
medisnya saja, tetapi juga melihat dari sisi budaya. Jika melihat
dari sisi budaya, ini termasuk ilmu keperawatan yang memasuki
level midle theory range, yaitu teori transkultural nursing.
Transkultural nursing mempunyai tahapan yang sama dengan
proses keperawatan; antara lain pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implemantasi dan evaluasi. Pengkajian dalam
transkultural nursing memiliki instrument atau komponen
tersendiri, antara lain: warisan dan sejarah etnik, variasi biologis,
religious dan kepercayaan. organisasi sosial, komunikasi, waktu,
kepercayaan perawatan dan prakteknya, serta pengalaman
sebagai tenaga proposional.
E. Aplikasi Konsep Dan Prinsip Transkultural
Nursing Sepanjang Daur Kehidupan Manusia

1. Perawatan Kehamilan dan Kelahiran

Kehamilan dan kelahiran bayi pun dipengaruhi oleh aspek sosial dan budaya dalam suatu masyarakat.

Dalam ukuran-ukuran tertentu, fisiologi kelahiran secara universal sama. Namun proses kelahiran sering

ditanggapi dengan cara-cara yang berbeda oleh aneka kelompok masyarakat . Berbagai kelompok yang

memiliki penilaian terhadap aspek kultural tentang kehamilan dan kelahiran menganggap peristiwa itu

merupakan tahapan yang harus dijalani didunia. Salah satu kebudayaan masyarakat kerinci di Provinsi

Jambi misalnya, wanita hamil dilarang makan rebung karena menurut masyarakat setempat jika wanita

hamil makan rebung maka bayinya akan berbulu seperti rebung.


 
2. Perawatan Dan Pengasuhan Anak
Disepanjang daur kehidupannya, manusia akan melewati masa transisi dari awal masa kelahiran
hingga kematiannya. Kebudayaan turut serta mempengaruhi peralihan tersebut. Dalam asuhan
keperawatan budaya, perawat harus paham dan bisa mengaplikasikan pengetahuannya pada tiap
daur kehidupan manusia. Salah satu contohnya yaitu aplikasi transkultural pada perawatan dan
pengasuhan anak, . Menurut Urie Bronfenbrenner (1990) setidaknya ada 5 (lima) sistem yang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,yaitu:
• Pertama, sistem mikro
• Kedua, sistem meso
• Ketiga, sistem exo
• Keempat, sistem makro
• Kelima, sistem chrono
F. Penerapan Konsep Kultur Lainnya

Sistem pengobatan tradisional merupakan sub unsur kebudayaan masyarakat


sederhana, pengetahuan tradisional. Dalam masyarakat tradisional, sistem
pengobatan tradisional ini adalah pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara
yang sama seperti mempelajari pranata social umumnya dan bahwa praktek
pengobatan asli (tradisional) adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang
berlaku mengenai sebab akibat Beberapa hal yang berhubungan dengan
kesehatan (schat-sakit) menurut budaya -budaya yang ada di Indonesia
diantaranya adalah: Untuk menentukan sebab-sebab suatu penyakit ada dua
konsep, yaitu konsep personalistik dan konsep naluralistik. Dalam konsep
personalistik, penyakit disebabkan oleh makhluk supernatural (makhluk gaib),
makhluk yang bukan manusia (hantu, roh leluhur, roh jahat) dan manusia (tukang
sihir, tukang tenung).
APLIKASI KEPERAWATAN
TRANSKULTURAL DALAM BERBAGAI
MASALAH KESEHATAN PASIEN
A. Definisi Keperawatan Transkultural
Pengertian Transkultural bila ditinjau dari makna kata transkultural berasal dari kata trans dan
culture, trans berarti alur perpindahan, jalan lintas atau penghubung. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, trans berarti melintang, melintas, menembus, melalui. Culture berarti
budaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kultur berarti kebudayaan cara
pemeliharaan, pembudidayaan. Kepercayaan nilai-nilai dan pola perilaku yang umum berlaku
bagi suatu kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya sedangkan cultural berarti,
sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan. Budaya sendiri berarti akal budi, hasil dan adat
istiadat. Dan kebudayaan berarti hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi) manusia
seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat atau keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk menjadi pedoman tingkah lakunya. Jadi,
transkultural dapat diartikan sebagai lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya yang
satu mempengaruhi budaya yang lain atau juga pertemuan kedua nilai-nilai budaya yang
berbeda melalui proses interaksi sosial.
B. Tujuan Penggunaan Keperawatan Transkultural
Menurut Leniger tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah dalam pengembangan sains dan
ilmu yang humanis sehingga tercipta praktek keperawatan pada kebudayaan yang spesifik.

C. Konsep Dalam Keperawatan Transkultural


Budaya merupakan salah satu dari perwujudan atau bentuk interaksi yang nyata sebagai manusia yang
bersifat sosial Budaya yang berupa norma adat istiadat menjadi acuan perilaku manusia dalam kehidupan
dengan yang lain. Pola kehidupan yang berlangsung lama dalam suatu tempat, selalu diulangi membuat
manusia terikat dalam proses yang dijalaninya Keberlangsungan terus menerus dan lama merupakan
proses internalisasi dari suatu nilai-nilai yang mempengaruhi pembentukan karakter, pola pikir pola
interaksi perilaku yang kesemuanya itu akan mempunyai pengaruh pada pendekatan intervensi
keperawatan (cultural nursing approach J. Selain itu ada beberapa konsep lagi yang terkandung dalam
transkultural nursing:
• Badaya
• Nilai budaya
• Perbedaan budaya
• Emosentris
• Etnis
• Ras
• Emografi
• Care
KESIMPULAN
Transkultural nursing adalah suatu area atau wilayah keilmuan budaya. pada proses belajandan
keperawatan yangh fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara udaya
denganmenghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, keoercayaan
dantindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan suhan keperawatan khussnya budaya
atau keutuhan budaya kepada manusia, Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger
dalam menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk
matahari terbit
Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu. Oleh sebab itu, penting bagi
perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat. misalnya kebiasaan hidup sehari-
hari, seperti tidur, makan, pekerjaan, pergaulan sosial dan lain-lain. Kultur juga terbagi dalam sub
kultur.
Nilai-nilai budaya timur masih sangat kental, seperti misalnya wanita yang sedang hamil ingin
diperiksa oleh bidan atau perawat wanita daripada dengan dokter pria. Hal ini menunjukkan
bahwa budaya timur masih kental dengan hal-hal yang dianggap tabu. Dalam Masyarakat
tradisional sistem pengobatan tradasional ini adalah pranata sosial yang harus dipelajari dengan
cara yang sama seperti mempelajari pranata sosial umumnya dan bahwa praktek pengobatan
asli (tradisional) adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengenai sebab
akibat.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai