Anda di halaman 1dari 21

X.

UJI STATISTIK UNTUK


KASUS DATA LEBIH DARI DUA
SAMPEL BEBAS

TIM PENGAJAR
A. Perluasan Uji Median

Digunakan untuk melihat apakah sampel-sampel


bebas yang diamati yang berasal dari populasi
– populasi akan memiliki median yang sama.
Asumsi – asumsi :
1. Data diperoleh dari sampel acak yang
berukuran n yang diambil dari salah satu c
populasi yang menjadi pusat perhatian.
2. Pengamatan bebas di dalam maupun diantara
sampel – sampel dan
3. Minimal diukur dalam skala Ordinal
Hipotesis dan Statistik Uji
Ho : Semua dari c populasi memiliki median
yang sama.
Ha : Minimal salah satu populasi median tidak
sama dengan yang lain.

Statistik Uji :
Uji menentukan nilai statistic uji, kita
harus mempergunakan tabel kontingensi
Tabel Kontingensi
sampel Jumlah
Kriteria
1 2 3 …… c
> median sampel O 11 O 12 O 13 …… O 1c a
 median sampel O 21 O 22 O 23 …… O 2c b
Jumlah n1 n2 n3 …… nc N
r c (Oij  E ij ) 2
RUMUS
2  
i j j i E ij

Dimana :
O = merupakan frekuensi teramati dari nilai-nilai
pengamatan kelompok ke-I dari sampel ke-j.
E = frekuensi yang diharapkan = ninj/ N
c
N  a  b  n
i 1
i

Kaidah Keputusan :
Tolak Ho, bila X 2 hit  X (21 )( db ) dimana db = k – 1 atau c – 1
Nilai X2hit dapat dilihat pada tabel A.12 Buku Daniel.
Contoh :

Suatu studi dilakukan untuk melihat hubungan antara


alokasi tenaga kerja petani di sector luar usahatani
akibat kemarau panjang di tahun 1991 di tiga tipe
lahan pertanian di daerah Sumatera Selatan. Lahan
tersebut yaitu lahan sawah, lahan pasang surut dan
lahan kering. Dalam studi ini diambil sampel sebanyak
12 petani berasal dari petani lahan sawah, dan
masing-masing sebanyak 5 orang petani sampel di
lahan pasang surut dan lahan kering. Data hasil
penelitian seperti tersaji dalam tabel berikut :
Tabel : Hasil penelitian alokasi tenaga kerja (HKP) luar
usahatani di tiga tipe lahan di Sumsel akibat kemarau
panjang.

Tipe lahan Alokasi lahan kerja (HKP)


• Lahan sawah 86,4 128,8 138,8 140,6 140,8 154.1
158,8 165,7 170,4 190,6 194,4 213.1
• Lahan pasang 182,8 190,3 191,6 234,0 252,5
surut
• Lahan kering 139,8 142,8 144,8 185,5 207,7

Dari data hasil penelitian diatas, apakah kita dapat


menyimpulkan adanya perbedaan alokasi tenaga kerja luar
usahatani dari ke tiga tipe lahan tersebut akibat kemarau
panjang di tahun 1991, α = 0,05?
Jawab
Ho : Alokasi tenaga kerja pada ketiga tipe lahan tersebut sama besarnya
H1 : Alokasi tenaga kerja pada ketiga tipe lahan tersebut tidak sama
besarnya

α = 0,05
Median gabungan

= 168,05
Tabel kontingensi data hasil penelitian :

Median Tipe lahan Total


Sawah Pasang kering
surut
>168,05 4 5 2 11
≥168,05 8 0 3 11
Total 12 5 5 22
Frekuensi Harapan :
123x11 5 x11 5 x11
E11  6 E12   2,5 E13   2,5
22 22 22
12 x11 5 x11 5 x11
E21  6 E 22   2,5 E23   2,5
22 22 22
r c (Oij  E ij ) 2 (4  6) 2 (5  2,5) 2 (2  2,5) 2 (3  2,5) 2
 2
  E ij
2
     ...   6,5
i 1 j i 6 2,5 2,5 2,5

 (21 )( db )  X (2o ,95)( 2 )  5,991

Keputusan : Tolak Ho, artinya memang ada perbedaan dalam hal


alokasi tenaga kerja luar usahatani pada ketiga tipe lahan tersebut
akibat pengaruh kemarau panjang panjang di tahun 1991
B. Analisa Varians Satu Arah Berdasarkan
Peringkat Kruskal-Wallis

 Penggunaannya sama dengan uji Mann-Whitey untuk


kasus data dua sampel bebas.
 Menggunakan sampel yang > 2.
 Uji ini memanfaatkan informasi yang lebih banyak
dibandingkan uji perluasan Median terdahulu.

Asumsi-asumsi :
1. Merupakan data dari k sampel acak yang berukuran
2. Pengamatan bebas didalam maupun diantara
sampel-sampel,
3. vvariable kontinyu, dan
4. Minimal menggunakan skala ordinal.
Hipotesis dan Statistik Uji
Ho : Ke-k fungsi distribusi populasi identik
Ha : Minimal satu ke-k populasi memiliki median populasi yang
tidak sama dengan yang lain
Statistik Uji :

Sampel
1 2 3 … k
X 1,1 X 2,1 X 3,1 … X k ,1

X 1, 2 X 2, 2 X 3, 2 X k ,2

X 1,3 X 2, 3 X 3, 3 X k ,3

… … ... …
X 1, n1 X 2, n 2 X 3, n 3 … X k ,n1
12 k
Ri2
Rumus : H 
N ( N  1)

i 1 ni
 3( N  1)

Dimana :
H = Statistik uji Kruskal Wallis
N = Total pengamatan
Ri = Jumlah peringkat pada sampel ke-i

Kaidah keputusan :
Tolak Ho, bila H hit  H ( n1,n 2,n 3) Tabel A.13 untuk n 5
Bila ni > 5 gunakan tabel A.12 Tabel Chi-kuadrat
Koreksi untuk angka sama :

H
Hc 
1   T / N 3  N 

T = t3-t
Contoh Soal
Seorang peneliti ingin melihat tingkat adopsi teknologi
perkaretan di Sumatera Selatan dari dua macam pola
pengembangan karet, yaitu PPKR dan PIR. Disamping
itu peneliti ini juga menggunakan petani karet rakyat
sebagai control. Dalam studi ini ia mengambil sampel
acak 15 petani karet rakyat, 11 orang petani PPKR dan
15 petani PIR. Data skor hasil penelitian tersebut:

Krt Rakyat : 22 27 47 31 38 78 28 58 72 56 31 39 53 50 36
PPKR : 78 172 286 82 453 513 174 915 84 153 780
PIR : 37 29 38 45 47 30 34 20 68 12 37 8 76 148 11
Dari data diatas apakah kita dapat menyimpulkan bahwa
adopsi ketiga kelompok jenis pengembangan karet
tersebut tidak berbeda, gunakanα=0,05
Ho : Ketiga jenis pola pengembangan karet tersebut
tingkat adopsinya sama
Ha : Minimal ada satu pola pengembangan karet yang
Jawaban tidak sama
α =0,05

Peringkat hasil pengamatan


5 6 20,5 10,5 16,5 29,5 7 25
Karet
Rakyat 27 24 10,5 18 23 22 13 R1=257,5

29,5 35 37 31 38 39 36 41
PPKR
32 34 40 R2=392,5

14,5 8 16,5 19 20,5 9 12 4 26


PIR
4 26 3 14,5 1 28 33 2 R3=211
Perhitungan
Peringkat-peringkat sama : T  t   t
3 3

10,5 sebanyak 2 peringkat 2 3 2  6


14,5 sebanyak 2 peringkat 2 3 2  6
16,5 sebanyak 2 peringkat 2 3 2  6
20,5 sebanyak 2 peringkat 2 3 2  6
29,5 sebanyak 2 peringkat 2 3 2  6
Jadi T  6 x5  30
Perhitungan
12 k
Ri2
H 
N ( N  1) i 1 ni
 3( N  1)

12  257 2 392,52 211 


H      3(42)  23,08
41(42)  15 11 15 
11 23,08
Hc    232,09
1   T / N  N  1  30 / 41  41
3 3

Karena n > 5, maka menggunakan Tabel Chi-Kuadrat untuk


memutuskan hasil ujinya :
X (21 )( db )  X 02,95( 2)  9,210 Tolak Ho, artinya ada perbedaan adopsi
antara ketiga kelompokj pola pengembangan karet di Sumatera Selatan.
C. Uji Perbandingan Berganda
1. Setelah kita melakukan uji statistic Kriskall
Wallis dan ternyata keputusan kita mengarah
pada keputusan yang menolak Ho, ini berarti
tidak semua median skor populasi asal sampel
atau akibat-akibat perlakuan sama.
2. Namun dari kesimpulan ini kita belum
mendapatkan kekhususan kesimpulan tentang
apa dengan apa yang berbeda atau antara
perlakuan yang mana dengan perlakuan yang
mana.
3. Untuk mengetahui ini, maka prosedur yang
dapat dilakukan untuk mengetahuinya adalah
Prosedur Perbandingan Berganda untuk
digunakan sesuai Kruskal Wallis.
Rumus
N ( N  1)  1 1 
Ri  R j  Z   
12  n nj 
 i 

Z   / k (k  1)
Namun apabila dari ke-k sampel tersebut memiliki angka sama,
maka rumusnya menjadi :

Ri  R j  Z k ( N  1) / 6
Rumus
Bila cukup banyak angka sama dan ukuran sampel sama
besarnya, maka rumusnya menjadi :

Ri  R j  Z
N ( N 2

 1)  ( t 3   t ) (1 / ni  1 / n1
12( N  1)

Sedangkan bila ukuran sampel tidak sama, maka


rumusnya menjadi :

Ri  R j  Z

k N ( N 2  1)  ( t 3   t ) 
6 N ( N  1)
Dimana :
Ri = peringkat rata-rata sampel ke-i, yaitu Ri/ni
Rj = peringkat rata-rata sampel ke-j, yaitu R /n
SELESAI DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai