Anda di halaman 1dari 18

SELUK BELUK UMKM

Kelompok 10 :
1. Rizma Cahya Ningrum (E2B019302)
2. Devi Wulandari (E2B019306)
3. Vika Anggi Puji L (E2B019308)
PENGERTIAN UMKM

Istilah UMKM secara umum berarti usaha produktif yang dimiliki dan
dikelola oleh perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi
kriteria sebagai usaha mikro. Pemerintah Indonesia melalui Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2008 sendiri membedakan usaha menjadi
empat jenis, yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan
usaha besar
Jenis UMKM

01 Usaha Mikro Kriteria usaha Mikro menurut Undang-Undang


Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang
Menurut Undang-Undang Republik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain:
Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha • Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
Mikro, Kecil dan Menengah yaitu usaha 50.000.000,00 tidak termasuk tanah dan
produktif milik orang perorangan dan/atau bangunan tempat usaha; atau
badan usaha perorangan yang memenuhi • Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur 300.000.000,00 (ket.: nilai nominal dapat
dalam Undang-Undang. diubah sesuai dengan perkembangan
perekonomian yang diatur oleh Peraturan
Presiden)
Ciri-ciri yang ada di usaha mikro :

Ciri-ciri yang ada di usaha mikro, antara lain:


• Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-
waktu dapat berganti;
• Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat
pindah tempat;
• Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana
sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan
keuangan usaha;
Jenis UMKM

02 Usaha Kecil
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan yang dilakukan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang.
Penggolongan Usaha Kecil

• Industri kecil, seperti: industri kerajinan tangan, industri


rumahan, industri logam, dan lain sebagainya.
• Perusahaan berskala kecil, seperti: toserba, mini market,
koperasi, dan sebagainya.
• Usaha informal, seperti: pedagang kaki lima yang menjual
barang-barang kebutuhan pokok.
Kekuatan Dan Kelemahan Usaha
Kecil
Klemahan Kekuatan

Modal Terbatas Sentuhan pribadi

Kredibilitas Fleksibilitas yang tinggi

Motivasi yang lebih


Permasalahan Pegawai
tinggi
Faktor Faktor Yang Mengakibatkan Kekuatan Dan
Kelemahan Usaha Kecil

Kekuatan Kelemahan

• Motivasi lebih tinggi • Keterbatasan Modal


• Fleksibilitas lebih tinggi • Permasalahan Kepegawaian
• Kurangnya birokrasi • Biaya langsung yang tinggi
• Tidak menyolok • Keterbatasan varian usaha
• Rendahnya kredibilitas
Jenis UMKM

03 Usaha Menengah

Usaha Menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang


Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Kriteria Usaha Menengah

• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 sampai


dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha.
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (ket.: nilai
nominal dapat diubah sesuai dengan perkembangan perekonomian
yang diatur oleh Peraturan Presiden)
Ciri – Ciri Usaha Menengah

• Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,
lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas
antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
• Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem
akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan
penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
• Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah
ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
• Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin
usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
Jenis Usaha Menengah

• Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah


• Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor
• Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa
transportasi taxi dan bus antar propinsi
• Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam
• Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.
Bentuk UMKM
1. Usaha kuliner adalah UMKM yang bergerak dalam bidang kuliner seperti menjual makanan
maupun bahan baku pembuatan makanan.
2. Usaha fashion adalah UMKM yang bergerak dibidang fashion melingkupi penjualan dan
pembuatan pakaian, alas kaki, topi, hingga aksesoris.
3. UMKM bidang usaha agribisnis meliputi penjualan dan produksi pertanian serta
perkebunan seperti pupuk, hasil tani, hasil kebun, dan bibit tanaman.
4. UMKM di Bidang  Elektronik
Salah satu contoh UKM di bidang elektronik adalah  menjual material  elektronik, jual
perlengkapan  musik, jual perlengkapan sound system, jual alat elektronik  seperti laptop, 
handphone, setrika,  kabel dan juga alat elektronik lainnya.
FUNGSI UMKM
Memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat secara tepat

Menciptakan kondisi ekonomi yang lebih sejahtera dan


merata

Membuka peluang dan lapangan pekerjaan baru

Meningkatkan devisa Indonesia

Mendukung ekonomi Indonesia ketika situasi kritis


Perkembangan UMKM di Indonesia

• Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM


di Indonesia mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Pada
tahun 2010, jumlah UMKM ada sekitar 52,8 juta dan pada
tahun 2018 bertambah menjadi 64,2 juta usaha. 
• Kenaikan jumlah ini membawa UMKM sebagai kontributor
terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) yaitu 60,3
persen. Menariknya lagi, melansir katadata, UMKM telah
menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total
lapangan pekerjaan. 
DASAR PERUNDANGAN UMKM DI INDONESIA

Dalam perkembangannya, Undang – undang yang mengatur tentang


UMKM memiliki perubahan dari waktu ke waktu, namun ada beberapa
Undang – undang yang tetap dijadikan dasar hukum dalam mendirikan
UMKM di Indonesia  sekaligus untuk melindungi hak pelaku usaha
UMKM dan juga menjaga kerjasama yang mungkin terjadi antara
pengusaha besar dan juga pelaku UMKM adalah
• UU No 20 Tahun  2008 tentang Usaha  Mikro,Kecil dan Menengah
• Pasal 33 Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
PERMASALAHAN YANG SERING DIHADAPI UMKM

Minimnya Modal Usaha

Distribusi Yang Tidak Tepat Sasaran

Kurangnya Inovasi

Tidak Memiliki Izin Usaha


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai