Anda di halaman 1dari 20

Pengertian Sak ETAP dan EMKM

KELOMPOK 1
Dika Ayu Hanifiani ( E2B019329)
Talitha Dea Almira (E2B019327)
PENGERTIAN
SAK ETAP DAN UMKM
SAK ETAP 
merupakan SAK yang berdiri sendiri
dan tidak mengacu pada SAK Umum,
sebagian besar menggunakan konsep
biaya historis; mengatur transaksi
yang dilakukan oleh ETAP; bentuk
pengaturan yang lebih sederhana
dalam hal perlakuan akuntansi dan
relatif tidak berubah selama beberapa
tahun.
PENGERTIAN
SAK ETAP DAN UMKM
SAK EMKM
adalah suatu standar yang disusun
oleh IAI untuk memenuhi persyaratan
akuntansi dalam pelaporan keuangan
entitas mikro, kecil, dan menengah
(EMKM) (IAI, 2021). Standar ini
diperuntukan bagi pengusaha yang
tidak atau belum mampu memenuhi
persyaratan akuntansi
dalam SAK Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (ETAP)
Perbedaan SAK EMKM
Ruang Lingkup
SAK ETAP adalah untuk entitas tanpa akuntabilitas publik,
yang dimaksud adalah entitas yang tidak mempunyai
dengan SAK ETAP akuntabilitas di sektor publik, serta tidak menerbitkan laporan
keuangannya untuk kalangan publik dan tujuan umum untuk
pihak eksternal

Pengukuran dalam laporan


SAK ETAP selain menggunakan biaya historis juga
memperbolehkan dengan menggunakan metode nilai wajar, yang
berarti sesuai dengan jumlah yang digunakan untuk
mempertukarkan suatu aset, serta untuk menyelesaikan kewajiban
antara pihak-pihak yang memiliki pengetahuan yang kompeten
serta pihak pihak yang berkeinginan dalam sebuah transaksi.

Prinsip dan Konsep Pervasif


Tujuan laporan keuangan menurut SAK ETAP maupun SAK EMKM
pada prinsipnya tidak memiliki perbedaan, yakni untuk menyediakan
informasi posisi dan kinerja keuangan, juga laporan arus kas suatu
entitas yang diharapkan akan mempunyai manfaat untuk mayoritas
penggunanya untuk berkaitan dengan pengambilan keputusan
ekonomi oleh siapa saja yang tidak sedang dalam memiliki posisi
dapat meminta laporan keuangan khusus gunamemenuhi
kebutuhan informasi terkait
Ruang lingkup
Perbedaan SAK EMKM SAK EMKM adalah untuk entitas mikro, kecil, dan menengah yang
merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan sesuai

dengan SAK ETAP dengan SAK ETAP, dan juga memenuhi penggolongan usaha mikro, kecil
dan menengah peraturan perundang-undangan Indonesia. Berbeda
dengan SAK ETAP, SAK EKM boleh diterapkan entitas yang belum/tidak
sesuai dengan definisi dan memenuhi semua kriteria, asalkan jika sudah
mendapat izin oleh otoritas yang berwenang.

Pengukuran dalam laporan


Pengukuran yang diperbolehkan dalam SAK EMKM adalah
menggunakan dasar pengukuran biaya historis, yang berarti semua
aset dicatat sesuai atau setara jumlah kas dibayarkan dalam
memperoleh atau saat perolehan aset tersebut, sedangkan liabilitas
sesuai dan setara kas 18 yang diterima atau sesuai dengan yang
diperkirakan akan dibayar untuk memenuhi liabilitas tersebut dalam
pelaksanaan usaha normal.

Prinsip dan Konsep Pervasif


Perbedaanya pada SAK EMKM secara khusus memberi tambahan
informasi bahwa pengguna yang dimaksud mencakup penyedia sumber
daya yakni seperti investor atau kreditor suatu entitas.
1
SAK ETAP dimaksudkan agar semua unit usaha
MANFAAT DAN menyusun laporan keuangan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
TUJUAN SAK ETAP Setiap perusahaan memiliki prinsip going
concern yakni menginginkan usahanya terus
berkembang. Untuk mengembangkan usaha
perlu banyak upaya yang harus dilakukan. Salah
2 satu upaya itu adalah perlunya meyakinkan
publik bahwa usaha yang dilakukan dapat
Dalam akuntansi wujud pertanggungjawaban tersebut dipertanggungjawabkan.
dilakukan dengan menyusun dan menyajikan laporan keuangan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan standar, akan
membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh berbagai
kemudahan, misalnya: untuk menentukan kebijakan
perusahaan di masa yang datang; dapat memperoleh pinjaman
dana dari pihak ketiga, dan sebagainya.
Standar ETAP ini disusun cukup sederhana sehingga tidak akan
menyulitkan bagi penggunanya yang merupakan entitas tanpa
akuntabilitas public (ETAP) yang mayoritas adalah perusahaan
yang tergolong usaha kecil dan menengah
Adapun karakteristik dari Standar akuntansi ini
adalah sebagai berikut:

 Stand alone accounting standard(tidak


mengacu ke SAK Umum)
 Mayoritas menggunakan historical cost

Karakteristik concepts.
 Hanya mengatur transaksi yang umum

SAK ETAP
dilakukan Usaha Kecil dan Menengah
 Pengaturan lebih sederhana dibandingkan
SAK Umum.
 Alternatif yang dipilih adalah alternatif yang
paling sederhana.
 Penyerdehanaan pengakuan dan
pengukuran.
 Pengurangan pengungkapan.
 Tidak akan berubah selama beberapa
tahun.
Kelebihan dan Kekurangan
SAK-ETAP
Kelebihan SAK-ETAP

1.Lebih sederhana daripada SAK-


UMUM
2.Mudah digunakan bagi UKM di
Indonesia
3.Standar-standart dalam SAK-ETAP
yang konsisten alias tidak pernah
berubah dalam jangka waktu yang
panjang, sehingga proses penyusunan
pun dapat dilakukan dengan hemat
biaya dan tenaga.
Kelebihan dan Kekurangan
SAK-ETAP
Kekurangan SAK-ETAP

Keurangan SAK-ETAP saat ini hanya diketauhi


bahwa SAK-ETAP dengan kesederhanaannya
dalam penyajian laporan keuangan dapat
mengabaikan sesuatu yang tidak relevan alias
terdapat informasi yang tidak dilaporkan secara
wajar. Namun, setelah mengetahui kekurangan
dari SAK-ETAP ini, setidaknya para pelaku UKM
atau akuntan UKM mengetahui bagaimana
solusinya dalam meminimalkan kekurangan
tersebut.
Success Business
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan
Menengah EMKM

SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan


keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah. Undang-Undang No
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat
digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan
rentang kuantitatif EMKM.
Standar ini ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau
belum mampu memnuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam
SAK ETAP.
SAK EMKM berlaku efektif tanggal 1 Januari 2018 dan penerapan
dini dianjurkan.
Success Business Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik sak ETAP

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik


(SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna
eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat
langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat
kredit. 

SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya


dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari
perbankan. SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak
mengacu pada SAK Umum, sebagian besar menggunakan konsep biaya
historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk pengaturan
yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak
berubah selama beberapa tahun. 
.
Informasi Komparatif
Informasi yang diungkapkan secara komparatif dan periode sebelumnya
Penyajian Laporan Keuangan kecuali dinyatakan lain oleh SAK ETAP. Entitas memasukkan informasi
komparatif untuk informasi naratif dan deskriptif jika relevan untuk
menurut SAK ETAP pemahaman laporan keuangan periode berjalan

Kepatuhan Terhadap SAK ETAP


Entitas yang laporan keuangan memenuhi SAK ETAP harus
membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh atas
kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Jika
persyaratan tidak dipatuhi sesuai SAK ETAP maka laporan
keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP.

Penyajian Wajar
Menurut SAK ETAP (2017,11) Penyajian laporan keuangan
mempunyai lingkup sebagai berikut :Laporan keuangan
menyajikan dengan nilai wajar posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan
penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kriteria
pengakauan aset, kewajiban, penghasilan dan beban (SAK
ETAP , 3.1)
Success Business
Penerapan Laporan Keuangan berdasarkan SAK
ETAP
Tahun 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK IAI) menyusun standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) yang
berlaku efektif 1 Januari 2011
Menurut SAK ETAP (2017,12) Laporan keuangan Entitas
meliputi:

1 Neraca
Merupakan ringkasan posisi keuangan perusahaan pada
tanggal tertentu menunjukkan total aktiva dengan total
kewajiban ditambah total kewajiban total akuitas pemilik.
Success Business
Penerapan Laporan Keuangan berdasarkan SAK
ETAP
Menurut SAK ETAP (2017,15) Informasi yang disajikan dalam
neraca mencangkup pos-pos berikut :
a. Kas dan setara kas
b. Piutang usaha dan piutang lainnta
c. Persediaan
d. Properti Investasi
e. Aset Tetap
f. Aset tidak berwujud
g. Utang usaha dan utang lainnya
h. Aset dan kewajiban pajak
i. Kewajiban diestimasi
Penerapan Laporan Keuangan berdasarkan SAK
ETAP
Laporan laba rugi memasukkan semua penghasilan dan beban yang diakui
dalam suatu periode kecuali SAK ETAP mensyaratkan lain. SAK ETAP
mengatur perlakuan berbeda terhadap dampak koreksi ataskesalahan dan
perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaiaan
terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagaian dari laba atau rugi
dalam periode terjadinya peruabahan
Berikut adalah informasi yang disajaikan dilaporan laba rugi, Laporan laba rugi
minimal mencangkup pos-pos sebagai berikut
- Pendapatan
- Beban keuangan
- Bagian laba atau rugi dari dari investasi yang menggunakan metode
ekuitas
- Beban Pajak
- Laba atau rugi neto

15
Berdasarkan metode ini, beban dikumpulkan dalam laporan
laba rugi berdasarkan sifatnya.
Misalnya
Pendapatan X
Pendapatan Operasi lain X
Perubahan persediaan barang jadi X
Dan Barang Dalam Proses
Bahan baku yang digunakan X
Beban pegawai X
Beban penyusutan X
Beban operasi lainnya x
Jumlah beban operasi (x)
Success Business
Laporan keuangan entitas menurut SAK EMKM

Laporan keuangan entitas menurut SAK EMKM


meliputi:
• Laporan posisi keuangan
• Laporan laba rugi
• dan CALK (Catatan Akhir Laporan Keuangan).
Latar Belakang SAK ETAP
Menurut Dewan Pengurus Nasional IAS (2016,10) SAK
ETAP merupakan pilar kedua standar akuntansi
keuangan di indonesia setelah SAK umum berbasis
IFRS. SAK ETAP diperuntukkan bagi entitas tanpa
akuntanbilitas publik sebagaimana telah dijelaskan dalam
ruang lingkup SAK ETAP, termasuk UMKM. SAK memiliki
akuntanbilitas publik yang signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi
mengizinkan pengguna SAK ETAP. SAK ETAP mengatur
pencatatan akuntansi yang lebih sederhana dibandingkan
SAK umum dalam hal pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan transaksi pada laporan keuangan yang
dimulai pada keuangan. SAK ETAP berlaku efektif pada
laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
januari 2011, dan penerapan dini yang diperkenankan.
Penyederhanan akuntansi pada SAK ETAP diharapkan
dapat mendorong perkembangan UMKM diindonesia
Latar Belakang SAK EMKM
Entitas Mikro Kecil Menengah (EMKM) berperan penting
dalam perekonomian Indonesia. Hal tersebut dapat
dilihat dari kedudukan dan fungsi yang secara bersama-
sama dengan BUMN atau Swasta dalam melakukan
berbagai usaha demi tercapainya kesejahteraan bagi
masyarakat, fungsi Unit/Entitas Mikro Kecil Menengah
yaitu, penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan
kewirausahaan UMKM untuk berkarya dengan prakarsa
sendiri, mewujudkan kebijakan publik yang transparan,
akuntabel, dan berkeadilan, pengembangan usaha
berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai
dengan kompetensi UMKM, peningkatan daya saing
UMKM, penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian secara terpadu (UU No.20, Tahun
2008).
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai