Anda di halaman 1dari 27

Nurfina Mawadah (4401418003)

GLOMEROMYCOTA Muhammad Khanavi (4401418033)

Siti Aminah (4401418032)

Bella Safira Salsabila (4401418068)


Sistem klasifikasi jamur yaitu:
1. Divisi Chytridiomycota
2. Divisi Zigomycota
3. Divisi Glomeromycota
4. Divisi Ascomycota
5. Divisi Basidiomycota
6. Divisi Deutromycota
Glomeromycota
Pengertian
– Glomeromycota merupakan kelompok jamur yang sebagian besar
bersimbiosis dengan tanaman yaitu membentuk mikoriza arbuskuler.
Mikoriza merupakan bentuk jamur yang hidup dan bersimbiosis pada
akar tanaman tingkat tinggi. Mikoriza membentuk hifa khusus yang
tumbuh membentuk miselium yang melingkupi ujung akar. Beberapa
jenis tanaman pertanian bergantung pada mikoriza untuk dapat tumbuh
optimal.
CATATAN FOSIL
Glomeromycota adalah kelompok yang sangat tua
dengan perkiraan asal setidaknya 600 hingga 620 juta
tahun yang lalu. Karena itu, asal mula evolusi mereka
mendahului pemisahan Ascomycota dan
Basidiomycota (Berbee dan Taylor, 2000; Redecker et
al., 2000b). Spora dan hifa jamur glomalean
ditemukan pada batuan berumur 460 juta tahun dari
Ordovician (Redecker et al., 2000b), sehingga mereka
termasuk fosil jamur tertua yang diakui hingga saat
ini. Meskipun simbiosis ini tampaknya hilang atau
digantikan oleh mikoriza lain beberapa kali selama Spora glomeromycotan fosil dari
evolusi kehidupan tanaman terestrial, itu mewakili Ordovician of Wisconsin (ukuran
mikoriza pola dasar. batang 50 μm, © American
Association for Advancement of
Science 2000)
General Classification
Kingdom : Fungi
Divisi : Glomeromycota (C.Walker & A.Schuessler (2001))
Kelas : Glomeromycetes (Caval.-Sm. (1998))
Ordo : Archaeosporales
Diversisporales
Glomerales
Paraglomerales
Ciri-ciri
Reproduksi
Struktur Tubuh
Ciri-ciri
Umum Khas
– Kelompok jamur yang bersimbiosis dengan tanaman – Vesikel (kantung): tahapan awal
membentuk Mikoriza Arbuskular (Arbuskular adalah tempat pembentukan mikoriza.
pertukaran makanan antara jamur dengan tanaman inang).
– Auxiliary (bagian luar): miselia yang
– Obligat biotrop (parasit pada tumbuhan hidup).
menempel pada akar tanaman tingkat tinggi.
– Aseksual (membentuk spora diluar inang).
– Arbuskular: setelah Auxilliary matang, maka
– Tidak bersepta (non-septa).
akan membentuk Arbuskular.
– Dinding hifa mengandung kitin, chitosan dan asam
polyglucuronic. – Spora: membentuk Klamidospora (berdinding
– Menghasilkan spora multinukleat berukuran besar dan tebal) dan Zygospora (memiliki alat gerak).
berdinding tebal (klamidospora).
Struktur Tubuh

Ektomikoriza, hifa jamur tidak Endomikoriza, hifa jamur


menembus ke dalam akar menembus sampai ke bagian
(korteks) melainkan hanya sampai korteks, misalnya terdapat pada
pada epidermis saja, contoh jamur tanaman anggrek dan sayuran
yang berasosiasi dengan akar seperti kol dan bit.
pinus.
Reproduksi
Glomeromycota
berkembang biak secara
aseksual membentuk spora.
Jika kondisi menguntungkan,
spora berkecambah
membentuk apresoria pada
akar tumbuhan inang dan
membentuk mikoriza baru.
Adapun tahapan proses
pembentukan spora pada
jamur Glomeromycota
diperlihatkan pada gambar
berikut.
– Glomeromycota umumnya memiliki miselium senositik (kadang-kadang
sedikit septat) dan bereproduksi secara aseksual dengan perkembangan
blastik dari ujung hifa untuk menghasilkan glomerospora dengan diameter
80–500 μm.
– Pada sebagian Glomeromycota, spora kompleks terbentuk di
dalam terminal saccule.
– Baru-baru ini telah ditemukan bahwa spesies-spesies dari
genus Glomus memiliki 51 gen yang mengkode semua peralatan yang
diperlukan untuk meiosis. Berdasarkan ini dan temuan yang terkait,
spesies-spesies Glomus mungkin memiliki siklus seksual yang samar-samar.
Something IMPORTANT about
Glomeromycota!!!
Glomeromycota merupakan kelompok jamur yang sebagian besar
bersimbiosis dengan tanaman membentuk mikoriza arbuskuler. Mikoriza
merupakan bentuk jamur yang hidup dan bersimbiosis pada akar
tanaman tingkat tinggi. Mikoriza membentuk hifa khusus yang tumbuh
membentuk miselium yang melingkupi ujung akar. Beberapa jenis
tanaman pertanian bergantung pada mikoriza untuk dapat tumbuh
optimal.
Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA)
– Fungi mikoriza arbuskula merupakan suatu bentuk
asosiasi antara jamur dengan akar tumbuhan tingkat
tinggi, yang mencerminkan adanya interaksi fungsional
yang saling menguntungkan antara suatu tumbuhan
dengan satu atau lebih galur mikobion dalam ruang dan
waktu. Fungi mikoriza termasuk golongan endomikoriza.

Tipe fungi ini dicirikan oleh hifa yang intraseluler


yaitu hifa yang menembus ke dalam korteks dari
satu sel kesel yang lain. Di antara sel-sel terdapat
hifa yang membelit atau struktur hifa yang
bercabang-cabang yang disebut arbuskula.
• Pembengkakan yang terbentuk pada hifa yang berbentuk oval
disebut vesikula.
• Arbuskula merupakan tempat pertukaran metabolit antara jamur
dan tanaman. Adanya arbuskula sangat penting untuk
mengidentifikasi bahwa telah terjadi infeksi pada akar tanaman).
• Vesikula merupakan organ penyimpan makanan dan berfungsi
sebagai propagul (organ reproduktif).
Ciri utama arbuskula mikoriza adalah terdapatnya arbuskula di
dalam korteks akar. Awalnya fungi tumbuh di antara sel-sel korteks,
kemudian menembus dinding sel inang dan berkembang di dalam sel.
Perkembangan dan taksonomi mikoriza dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Karakterisasi Jenis Spora FMA
1. Glomus sp.
- Genus mikoriza dari family Glomeraceae
- Ciri khas : spora terbentuk secara tunggal ataupun
berpasangan dua pada terminal hifa nongametangium.
- Bentuk : globose, sub-globose, ovoid, ataupun obovoid
dengan dinding spora terdiri dari lebih dari satu lapis.
- warna : hyaline sampai kuning, merah kecoklatan, coklat,
dan hitam.
- Ukuran : berukuran antara 20 – 400 μm . Glomus sp
2. Acaulospora sp.
- Genus mikoriza yang termasuk dalam family
Acaulosporaceae.
- Ciri khas : memiliki 2-3 dinding spora, spora terbentuk
di sisi samping leher sporiferous saccule.
- Bentuk : globose hingga elips.
- Warna : hyaline, kuning, ataupun merah kekuningan.
- Ukuran : antara 100-400 μm.

Acaulospora sp.
3. Scutellospora sp.
- Genus mikoriza yang termasuk dalam family
Gigasporaceae.
- Ciri khas : spora dengan atau tanpa hiasan, spora terdiri
dari dinding spora yang fleksibel.
- Bentuk : ovoid, obovoid, pyriformis, atau irregular.
- Pembeda genus Gigaspora sp. dengan Scutellospora sp.
adalah pada Scutellospora sp. terdapat germination
shield, dan pada saat berkecambah hifa akan keluar dari
germanation shield tersebut. Scutellospora sp.
4. Gigaspora sp.
- Genus mikoriza yang termasuk dalam family
Gigasporaceae.
- Ciri khas : spora dihasilkan secara tunggal di dalam tanah,
tidak memiliki lapisan dinding spora dalam, terdapat
bulbous suspensor.
- Bentuk : globose atau sub-globose.
- Warna : krem hingga kuning.
- Ukuran : berukuran 125-600 μm.
Gigaspora sp.
Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan
Spora FMA
1. Cahaya
2. Suhu
3. Kandungan air tanah
4. Ph tanah
5. Bahan Organik
6. Logam berat dan unsur lain
Manfaat Mikoriza

– Hampir semua tumbuhan vaskuler memiliki mikoriza. Mycorrhiza berarti “akar fungi” yang
merupakan asosiasi mutualistik akar tumbuhan dengan jamur. Zigomycota, Askomycota,
dan Basidiomycota maupun Glomeromycota semuanya memiliki mikoriza. Masih ingatkah
kamu jenis jamur apa yang membentuk mikoriza pada pohon pinus

– Perluasan miselium jamur yang membentuk mikoriza itu meningkatkan permukaan


penyerapan akar tumbuhan tersebut. Kedua pasangan akan mempertukarkan mineral yang
diisap oleh jamur dari tanah, dan zat organik yang disintesis oleh tumbuhan.

– Pinus akan mendapatkan air serta unsur-unsur hara dan jamur tersebut akan
mendapatkan zat organiknya. Dengan demikian, Mikoriza sangat penting bagi ekosistem
alam dan pertanian.
1. LATAR BELAKANG
Potensi dari tanaman aren sangat tinggi dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan alternatif energi
terbarukan. Dengan pengembangan produksi yang perlu dikelola yaitu penyediaan benih bermutu dan
pembibitan sebagai bahan tanam . Namun, terdapat kendala yang dihadapi yaitu, penurunan mutu bibit
menjadi faktor memperlambat masa pindah tanam ke lapangan. Salah satu faktor yang menyebabkan
penurunan mutu bibit adalah cekaman lengas tanah. Cekaman lengas tanah mengakibatkan turunnya
kandungan air dalam daun sehingga pertumbuhan bibit terhambat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu bibit aren, yaitu pemanfaatan FMA. Keberadaan FMA
dari rhizosfer tumbuhan di alam memiliki peranan penting karena sifatnya bersimbiosis secara
mutualistik dengan hampir sekitar 90% jenis tumbuhan yang berperan aktif membantu tanaman untuk
menyerap hara dan air dari lokasi yang tidak terjangkau oleh rambut akar .
2. Tujuan
Untuk mengetahui keanekaragaman jenis Fungi Mikoriza Arbuskula dari bawah tegakan aren dari tiga
kabupaten (Cianjur, Lebak, dan Banten). Serta memanfaatkan potensi FMA unggul lokal untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman lokal Jawa Barat, khususnya aren.

3. Prosedur Kerja
- Pengambilan Contoh dan Analisis Tanah
- Isolasi dan Karakterisasi Jenis Spora
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Berdasarkan hasil isolasi contoh tanah dari tiga kabupaten ditemukan empat genus spora FMA, yaitu
Glomus sp., Acaulospora sp., Scutellospora sp., dan Gigaspora sp.. Genus Glomus sp. terdiri dari 7 jenis
diikuti oleh Acaulospora sp. (5 jenis), sedangkan Scutellospora sp. dan Gigaspora sp. masing-masing
hanya satu jenis spora.

2. Perbedaan kerapatan dan distribusi jenis spora di tiga kabupaten diduga dipengaruhi oleh karakteristik
ketiga lokasi pengambilan sampel pada rhizosfer yang berbeda, baik dari pH tanah, vegetasi maupun
tipe penggunaan lahan. Yaitu perbedaan lokasi dan rhizosfer tanaman menyebabkan perbedaan
keanekaragaman spesies dan populasi. Dan faktor lingkungan (kelembaban tanah dan kesuburan
tanah) turut berpengaruh dalam proses pembentukan spora.
Kelompok 1 (sudah terjawab)
Mengapa pada awalnya Glomeromycota di golongkan menjadi Zygomycota?

Kelompok 3 (sudah terjawab)


Apa perbedaan mikoriza pada Glomeromycota dan lainnya?

Kelompok 4 (sudah terjawab)


Manfaat dan kerugian mikoriza? Apa fungsi mekanisme reproduksi propagul?

Kelompok 5 (sudah terjawab)


Tahapan proses pembentukan spora pada Glomeromycota?

Kelompok 6 (sudah terjawab)


Bagaimana arbuskular bisa dijadikan sebagai indikasi adanya suatu infeksi?

Kelompok 7 (sudah terjawab)


Apakah populasi Glomeromycota yang berlebihan dapat mengakibatkan parasit pada tumbuhan inang?

Anda mungkin juga menyukai