Anda di halaman 1dari 9

A.

Glomeromycota
Glomeromycota merupakan kelompok jamur yang sebagian besar bersimbiosis dengan
tanaman yaitu membentuk mikoriza arbuskuler. Mikoriza merupakan bentuk jamur yang
hidup dan bersimbiosis pada akar tanaman tingkat tinggi. Mikoriza membentuk hifa khusus
yang tumbuh membentuk miselium yang melingkupi ujung akar. Beberapa jenis tanaman
pertanian bergantung pada mikoriza untuk dapat tumbuh optimal.
Ciri-ciri umum Glomeromycota

 Kelompok jamur yang bersimbiosis dengan tanaman membentuk Mikoriza


Arbuskular (Arbuskular adalah tempat pertukaran makanan antara jamur dengan
tanaman inang).
 Obligat biotrop (parasit pada tumbuhan hidup).
 Aseksual (membentuk spora diluar inang).
 Tidak bersepta (non-septa).
 Dinding hifa mengandung kitin, chitosan dan asam polyglucuronic.
 Menghasilkan spora multinukleat berukuran besar dan berdinding tebal
(klamidospora).
Struktur tubuh Glomeromycota
Glomeromycota mula-mula termasuk dalam kingdom Zygomycota, tetapi Walker
dan Schubler pada tahun 2002 memisahkannya menjadi kingdom tersendiri karena terdapat
perbedaan dengan Zygomycota. Saat ini baru sekitar 150 jenis Glomeromycota yang telah
diteliti.
Terdapat dua tipe Mikoriza, yaitu sebagai berikut.

 Ektomikoriza, hifa jamur tidak menembus ke dalam akar (korteks) melainkan hanya
sampai pada epidermis saja, contoh jamur yang berasosiasi dengan akar pinus.
 Endomikoriza, hifa jamur menembus sampai ke bagian korteks, misalnya terdapat
pada tanaman anggrek dan sayuran seperti kol dan bit.
Glomeromycota dalam hidupnya selalu bersimbiosis dengan tumbuhan (tidak dapat
hidup bebas), membentuk arbuskuler yang bercabang dikotomi pada akar tumbuhan),
hifanya tak bersekat, dan menghasilkan spora multinukleat berukuran besar dan berdinding
tebal. Adapun bentuk arbuskula pada Glomeromycota diperlihatkan pada gambar berikut.

Struktur tubuh Glomeromycota


Arbuskuler merupakan struktur yang digunakan sebagai tempat pertukaran makanan
antara jamur dan tanaman inang. Jenis lain membentuk struktur seperti balon pada akar
inang yang disebut vesikel. Arbuskuler dan vesikel juga berfungsi sebagai tempat
penimbunan hasil metabolisme jamur.
Habitat
Glomeromycota di distribusikan di seluruh dunia, menempati hampir semua bioma
planet ini. Mereka cenderung lebih banyak dan beragam di ekosistem tropis. Jumlah spesies
terbesar ada di Asia, diikuti oleh Amerika Selatan. Sejauh ini hanya tiga spesies yang
ditemukan di Antartika. Mereka dapat hadir di lingkungan yang terganggu, terkait dengan
tanaman dan lebih banyak di ekosistem alami darat, dari hutan tropis hingga gurun. Lebih
dari 40% spesies dalam kelompok ini adalah kosmopolitan dan hanya 26% endemik,
sedangkan sisanya memiliki distribusi terpisah.
Cara Reproduksi
Glomeromycota berkembang biak secara aseksual membentuk spora. Jika kondisi
menguntungkan, spora berkecambah membentuk apresoria pada akar tumbuhan inang dan
membentuk mikoriza baru. Reproduksi seksual pada Glomeromycota tidak ditemukan.
Adapun tahapan proses pembentukan spora pada jamur Glomeromycota diperlihatkan pada
gambar berikut ini.

Cara reproduksi Glomeromycota


Contoh spesies dan peranan
Berikut ini adalah beberapa contoh spesies jamur yang termasuk dalam divisi
glomeromycota.

 Glomus mosseae
 Glomus epigaeum
 Glomus claroideum
 Archaeospora leptoticha
 Gigaspora coralloidea
 Gigaspora heterogama
 Sclerocystis
 Acaulospora
 Entrophospora

B. Ascomycota

Ascomycota merupakan fungi yang memiliki pengelompokan terbesar. Berdasarkan


jumlah spesies, ascomycota terdapat 33.000 spesies menurut 3 (tiga) kategori sub-filum
yaitu Taphrinomycotina, Saccharomycotina dan Pezizomycotina. Fungi jenis Ascomycota
dapat ditemukan dibeberapa wilayah laut, air tawar dan daratan. Namun ascomycota paling
mudah ditemukan di daratan. Ascomycota dapat dikatagorikan sebagai fungi yang memiliki
flagella yang memiliki alat gerak berjumlah 1 (satu) atau lebih. Flagela adalah alat gerak yang
dapat berbentuk cambuk.

Ciri-ciri Ascomycota

Ascomycota memiliki ciri-ciri yang perlu kita ketahui sebagai berikut:

 Bahan dinding sel terdiri dari zat kitin (rantai panjang polimer dari N-
acetylglucosamine/ (C9H13O5N)n )
 Memiliki hifa bersekat dan badan buah disebut ascocarp
 Jumlah inti haploid
 Jenis spora vegetatif adalah konidiospora
 Habitat lembab dan kosmopolit
 Keturunan haploid singkat
 Reproduksi secara seksual dan aseksual
 Jenis spora generatif menghasilkan askospora
 Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora
 Cara hidup dengan bersifat parasit atau saprofit
 Reproduksi secara seksual melalui konjugasi
 Memiliki sel yang uniseluler dan multi-seluler (banyak sel)

Klasifikasi Ascomycota

Berdasarkan sistem klasifikasinya, ascomycota dapat ke dalam kelompok jamur yang


memiliki berbagai macam macam jamur. Ascomycota termasuk sub-kingdom dikarya.
Dimana dalam klasifikasi jamur, terdapat 5 (lima) sub-divisi meliputi zygomycota,
basidiomycota, deuteromycota, chitridiomycota dan salah satunya yaitu ascomytota
termasuk divisi ini. Selanjutnya berdasarkan sub-filum, ascomycota dibagi menjadi 3 (tiga)
yaitu Taphrinomycotina, Saccharomycotina dan Pezizomycotina.

Taphrinomycotina terbagi lagi menjadi 3 (tiga) kelas yaitu:

 Neolectomycetes
 Schizosacchromycetes
 Taphrinomycetes

Kemudian Saccharomycotina terbagi menjadi 1(satu) kelas saja meliputi Saccharomycetes.


Sedangkan yang terakhir Pezizomycotina terbagi menjadi 10 (sepuluh) kelas yaitu:

 Arthomycetes
 Dothideomycetes
 Eurotiomycetes
 Laboulbeniomycetes
 Lecanoromycetes
 Leotiomycetes
 Orbiliomycetes
 Pezizomycetes dan
 Sordariomycetes (Lahmiales, Medeolariales dan Triblidiales sebagai ordo yang tidak
tergantikan) dan Geoglossaceae sebagai famili yang tidak tergantikan).

Struktur Tubuh Ascomycota

Ascomycota memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan jamur jenis


zygomycota, basidiomycota, deuteromycota, chitridiomycota. Struktur tubuh dari
ascomycota memiliki bentuk tubuh buah kecil, bulat, bulat panjang, mangkuk. Contoh
ascomycota yang memiliki tubuh buah adalah Morchella esculenta, Tuber melanosporum
dan Xylaria comosa. Namun ada beberapa ascomycota yang tidak memiliki tubuh buah.
Contoh ascomycota yang tidak memiliki tubuh buah adalah Neurospora crassa.

Pada jamur jenis ascomycota yang hidup secara parasit. Parasit adalah kemampuan
bertahan hidup makhluk hidup menggunakan makhluk hidup lain dengan memberikan
dampak yang negatif bagi inang sedangkan memberikan keuntungan pada jamur
ascomycota. Adapun tubuh buah yang besar terdapat pada jamur ascomycota yang hidup
secara saprofit. Saprofit artinya kemampuan hidup jamur ascomycota yang membutuhkan
makhluk hidup lain yang tidak memberikan pengaruh negatif dan positif pada inangnya.

Habitat Ascomycota

Habitat ascomycota ada di dalam tanah, laut, maupun pada tumbuhan, ascomycota
juga dapat di temukan pada sisa sisa makanan. Ascomycota dapat bersifat saprofit maupun
parasit. Jamur ascomycotina yang bersifat saprofit, dapat ditemukan pada sisa sisa makanan
yang telah membusuk. Sedangkan jamur ascomycota yang bersifat parasit, dapat
menyebabkan penyakit pada manusia, serta hewan. Hampir seluruh spesies jamur
ascomycota hidup pada lumut kerak. Pada lichen (lumut kerak), ascomycota biasanya
bersimbiosis bersama ganggang.

Reproduksi Ascomycota
Reproduksi Seksual

Pembentukan spora pada fungsi sebagai salah satu contoh tumbuhan berspora akan
dibentuk oleh askus disebut askospora. Adapun bentuk askus ini seperti kantung.
Ascomycota yang memiliki tubuh buah, organ pembentukan spora disebut askokarp. Spora
pada askus atau askokarp bisa disebut askospora. Kemudian membentuk hifa positif dan
hifa negatif melalui peleburan askus.

Hifa positif disebut askogonium dan hifa negatif berbentuk anteridium negatif.
Kemudian askogonium menerima beberapa inti haploid dari anteridium. Namun kondisi ini
belum terjadi peleburan inti. Setelah itu askogonium berkembang menjadi hifa dikariotik.
Hifa ini akan menjadi singami dan membentuk askus. Kemudian askus mengalami fertilisasi
antar 2 (dua) inti. Lalu membentuk 4 (empat) sel anak yang haploid dimana mereka berasal
dari meiosis. Selanjutnya pembelahan mitosis terjadi dan membentuk 8 (delapan) sel anak
haploid.

Reproduksi Aseksual

Pembentukan spora berasal dari konidiofor disebut konidia. Kemudian konidia jatuh
pada tempat tumbuh yang sesuai dan membentuk jamur baru.

Manfaat dari Ascomycota dalam Kehidupan

Keberadaan ascomycota dalam kehidupan tidak terlepas dari beberapa manfaat yang
dirasakan oleh kita terutama dalam bidang manfaat biologi di berbagai bidang dan
memberikan dampak bioteknologi dalam bidang pangan, dampak positif bioteknologi di
bidang kesehatan dan lainnya. Berikut ini beberapa spesies ascomycota yang bermanfaat
dalam kehidupan akan disajikan di bawah ini.

 Saccharomyces tuas : mengubah cairan nira menjadi tuak.


 Saccharomyces cerevicae : memfermentasi gula menjadi alkohol. Biasanya terdapat
pada pembuatan tape dan roti sebagai salah satu manfaat biologi di bidang
makanan menggunakan teknologi jenis-jenis bioteknologi.
 Aspergillus wentii : pembuatan kecap, sake dan tauco. Memecah protein menjadi
amilum dan dirubah kembali menjadi selulosa dan glukosa.
 Penicillium notatum : pembuatan antibiotik jenis penisilin sebagai salah satu dampak
positif bioteknologi.
 Aspargillus niger : penjernihan sari buah dan penghasil enzim pektinase dan glukosa
oksidase. Biasanya tumbuh pada sisa-sisa makanan.
 Hygrophorus coccineal : percepat proses pembusukan buah dan kayu.
 Morchella deliciosa : tubuh buah dikonsumsi karena memiliki rasa yang lezat.
 Neurospora crassa : pembuatan oncom dan penelitian mutasi gen pada jamur.

C. Basidiomycota

Basidiomycota adalah salah satu anggota kingdom fungi yang ciri utamanya
menghasilkan spora berbentuk kotak. Spora dari basidiomycota disebut basidium.
Anggotanya bervariasi, ada yang uniseluler, adapula yang multiseluler. Mereka dapat
bereproduksi secara seksual dan aseksual. Habitatnya bisa ditemukan di perairan ataupun
daratan. Karena variasi tersebut, maka sangat sulit untuk mengidentifikasikan karakteristik
morfologi kelompok ini secara umum. Pada umumnya organisme ini hidup sebagai aproba
(pengurai) tetapi adajuga yang hidup di tanah, tempat sampah dan batang kayu. Terdapat
sekitar 25.000 Spesies basidiomycota yang telah teridentifikasi.

Basidiomycota

Struktur tubuh dan ciri Basidiomycota


Basidiomycota adalah jamur filamen yang terdiri dari hifa dan bereproduksi secara
seksual melalui sel khusus berkelompok yang disebut basidia. Hifa pada basidiomycota
bersekat dan mengandung inti haploid. Ciri tubuhnya seperti jamur yang kita kenal, memiliki
bagian batang dan tudung yang berbentuk seperti payung. Pada bagian bawah tudung
tampak adanya lembaran yang menjadi tempat terbentuknya basidium. Hifa yang
bercabang dari jenis jamur ini membentuk mesilium. Kemudian mesilium membentuk tubuh
buah yang disebut basidiokarp.
Habitat Basidiomycota
Jamur Basidiomycota umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup,
misalnya sersah daun di tanah, merang padi, dan batang pohon mati. Jamur yang parasit
hidup pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang
bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza. Habitat mereka ada di terrestrial
dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia.

Reproduksi Basidiomycota

Reproduksi seksual Basidiomycota

Proses reproduksi basidiomycota merupakan yang paling sering diperhatikan, karena


dianggap cukup menarik. Reproduksinya dapat terjadi secara aseksual dan seksual sebagai
berikut :
a. Reproduksi Aseksual (Vegetatif) Basidiomycota
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan membentuk konidiospora. Konidia adalah
spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau
dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia.Hifa haploid yang sudah dewasa akan
menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung konidiofor kemudian terbentuk
spora. Lalu spora tersebut akan diterbangkan oleh angin. Apabila kondisi lingkungan
menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid.

b. Reproduksi Seksual (Generatif) Basidiomycota


1. Reproduksi seksual terjadi dengan pertemuan antara hifa (+) dan hifa (-).
2. Pertemuan ini akan membuat terjadinya proses plasmogami (larutnya dinding sel).
Kemudian inti dari salah satu hifa akan pindah masuk ke hifa yang lainnya.
3. Proses ini membuat terbentuknya hifa dengan dua inti haploid berpasangan
sehingga disebut dikariotik.
4. Hifa diploid dikariotik kemudian akan tumbuh menjadi miselium haploid yang
dikariotik.
5. Miselium ini juga tumbuh membentuk tubuh buah yang disebut basidiokarp.
6. Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi penyatuan dua inti haploid dalam
basidium menjadi diploid. Proses penyatuan ini disebut kariogami.
7. Basidium membentuk 4 tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya.
8. Inti diploid dalam basidium kemudian membelah secara meiosis menjadi 4 inti
haploid (n).Kemudian inti tersebut akan masuk ke salah satu tonjolan sterigma dan
berkembang menjadi basidiospora.
9. Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, maka
mereka akan tumbuh menjadi hifa baru yang haploid.

Peran dan Manfaat Basidiomycota


Beberapa contoh jamur Basidiomycota :
 Pleurotus sp. atau jamur tiram, merupakan jamur yang memiliki kandungan asam
folat yang tingggi. Biasanya jamur tiram dimanfaatkan sebagai vitamin karena dapat
dijadikan sebagai pencegah banyak penyakit.
 Amanita Phalloides, merupakan jamur basidiomycota yang tampilannya menarik,
tetapi mereka sangat beracun. Jamur ini hidup sebagai saprofit pada kotoran hewan
ternak, biasanya berbentuk seperti payung.
 Auricula Polythrica, atau yang biasanya kita sebut jamur kuping, merupakan jamur
yang ditemukan pada kayu mati. Sesuai dengan namanya, tubuh buanya berbentuk
seperti daun telinga dan bewarna kecoklatan. Jamur kuping sering dimanfaatkan
sebagai sayuran karena memiliki rasa yang enak.

Daftar Pustaka
https://id.thpanorama.com/articles/biologa/glomeromycota-caractersticas-taxonoma-
nutricin-hbitat-reproduccin.html
https://www.biologijk.com/2018/03/glomeromycota.html
https://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-dan-Reproduksi-
Basidiomycota-adalah.html
https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/ascomycota
https://www.belajaripa.net/pengertian-ascomycota/
https://www.academia.edu/11750347/Basidiomycota

Anda mungkin juga menyukai