Glomeromycota
Glomeromycota merupakan kelompok jamur yang sebagian besar bersimbiosis dengan
tanaman yaitu membentuk mikoriza arbuskuler. Mikoriza merupakan bentuk jamur yang
hidup dan bersimbiosis pada akar tanaman tingkat tinggi. Mikoriza membentuk hifa khusus
yang tumbuh membentuk miselium yang melingkupi ujung akar. Beberapa jenis tanaman
pertanian bergantung pada mikoriza untuk dapat tumbuh optimal.
Ciri-ciri umum Glomeromycota
Ektomikoriza, hifa jamur tidak menembus ke dalam akar (korteks) melainkan hanya
sampai pada epidermis saja, contoh jamur yang berasosiasi dengan akar pinus.
Endomikoriza, hifa jamur menembus sampai ke bagian korteks, misalnya terdapat
pada tanaman anggrek dan sayuran seperti kol dan bit.
Glomeromycota dalam hidupnya selalu bersimbiosis dengan tumbuhan (tidak dapat
hidup bebas), membentuk arbuskuler yang bercabang dikotomi pada akar tumbuhan),
hifanya tak bersekat, dan menghasilkan spora multinukleat berukuran besar dan berdinding
tebal. Adapun bentuk arbuskula pada Glomeromycota diperlihatkan pada gambar berikut.
Glomus mosseae
Glomus epigaeum
Glomus claroideum
Archaeospora leptoticha
Gigaspora coralloidea
Gigaspora heterogama
Sclerocystis
Acaulospora
Entrophospora
B. Ascomycota
Ciri-ciri Ascomycota
Bahan dinding sel terdiri dari zat kitin (rantai panjang polimer dari N-
acetylglucosamine/ (C9H13O5N)n )
Memiliki hifa bersekat dan badan buah disebut ascocarp
Jumlah inti haploid
Jenis spora vegetatif adalah konidiospora
Habitat lembab dan kosmopolit
Keturunan haploid singkat
Reproduksi secara seksual dan aseksual
Jenis spora generatif menghasilkan askospora
Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora
Cara hidup dengan bersifat parasit atau saprofit
Reproduksi secara seksual melalui konjugasi
Memiliki sel yang uniseluler dan multi-seluler (banyak sel)
Klasifikasi Ascomycota
Neolectomycetes
Schizosacchromycetes
Taphrinomycetes
Arthomycetes
Dothideomycetes
Eurotiomycetes
Laboulbeniomycetes
Lecanoromycetes
Leotiomycetes
Orbiliomycetes
Pezizomycetes dan
Sordariomycetes (Lahmiales, Medeolariales dan Triblidiales sebagai ordo yang tidak
tergantikan) dan Geoglossaceae sebagai famili yang tidak tergantikan).
Pada jamur jenis ascomycota yang hidup secara parasit. Parasit adalah kemampuan
bertahan hidup makhluk hidup menggunakan makhluk hidup lain dengan memberikan
dampak yang negatif bagi inang sedangkan memberikan keuntungan pada jamur
ascomycota. Adapun tubuh buah yang besar terdapat pada jamur ascomycota yang hidup
secara saprofit. Saprofit artinya kemampuan hidup jamur ascomycota yang membutuhkan
makhluk hidup lain yang tidak memberikan pengaruh negatif dan positif pada inangnya.
Habitat Ascomycota
Habitat ascomycota ada di dalam tanah, laut, maupun pada tumbuhan, ascomycota
juga dapat di temukan pada sisa sisa makanan. Ascomycota dapat bersifat saprofit maupun
parasit. Jamur ascomycotina yang bersifat saprofit, dapat ditemukan pada sisa sisa makanan
yang telah membusuk. Sedangkan jamur ascomycota yang bersifat parasit, dapat
menyebabkan penyakit pada manusia, serta hewan. Hampir seluruh spesies jamur
ascomycota hidup pada lumut kerak. Pada lichen (lumut kerak), ascomycota biasanya
bersimbiosis bersama ganggang.
Reproduksi Ascomycota
Reproduksi Seksual
Pembentukan spora pada fungsi sebagai salah satu contoh tumbuhan berspora akan
dibentuk oleh askus disebut askospora. Adapun bentuk askus ini seperti kantung.
Ascomycota yang memiliki tubuh buah, organ pembentukan spora disebut askokarp. Spora
pada askus atau askokarp bisa disebut askospora. Kemudian membentuk hifa positif dan
hifa negatif melalui peleburan askus.
Hifa positif disebut askogonium dan hifa negatif berbentuk anteridium negatif.
Kemudian askogonium menerima beberapa inti haploid dari anteridium. Namun kondisi ini
belum terjadi peleburan inti. Setelah itu askogonium berkembang menjadi hifa dikariotik.
Hifa ini akan menjadi singami dan membentuk askus. Kemudian askus mengalami fertilisasi
antar 2 (dua) inti. Lalu membentuk 4 (empat) sel anak yang haploid dimana mereka berasal
dari meiosis. Selanjutnya pembelahan mitosis terjadi dan membentuk 8 (delapan) sel anak
haploid.
Reproduksi Aseksual
Pembentukan spora berasal dari konidiofor disebut konidia. Kemudian konidia jatuh
pada tempat tumbuh yang sesuai dan membentuk jamur baru.
Keberadaan ascomycota dalam kehidupan tidak terlepas dari beberapa manfaat yang
dirasakan oleh kita terutama dalam bidang manfaat biologi di berbagai bidang dan
memberikan dampak bioteknologi dalam bidang pangan, dampak positif bioteknologi di
bidang kesehatan dan lainnya. Berikut ini beberapa spesies ascomycota yang bermanfaat
dalam kehidupan akan disajikan di bawah ini.
C. Basidiomycota
Basidiomycota adalah salah satu anggota kingdom fungi yang ciri utamanya
menghasilkan spora berbentuk kotak. Spora dari basidiomycota disebut basidium.
Anggotanya bervariasi, ada yang uniseluler, adapula yang multiseluler. Mereka dapat
bereproduksi secara seksual dan aseksual. Habitatnya bisa ditemukan di perairan ataupun
daratan. Karena variasi tersebut, maka sangat sulit untuk mengidentifikasikan karakteristik
morfologi kelompok ini secara umum. Pada umumnya organisme ini hidup sebagai aproba
(pengurai) tetapi adajuga yang hidup di tanah, tempat sampah dan batang kayu. Terdapat
sekitar 25.000 Spesies basidiomycota yang telah teridentifikasi.
Basidiomycota
Reproduksi Basidiomycota
Daftar Pustaka
https://id.thpanorama.com/articles/biologa/glomeromycota-caractersticas-taxonoma-
nutricin-hbitat-reproduccin.html
https://www.biologijk.com/2018/03/glomeromycota.html
https://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-dan-Reproduksi-
Basidiomycota-adalah.html
https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/ascomycota
https://www.belajaripa.net/pengertian-ascomycota/
https://www.academia.edu/11750347/Basidiomycota