Anda di halaman 1dari 12

Ilmu Ekonomi

Pertanian
Pengertian Ilmu ekonomi pertanian
3 Kelompok Bidang Ilmu: PENGERTIAN ILMU EKONOMI PERTANIAN:

1. Ilmu-Ilmu Alam Ilmu sosial mempelajari perilaku, upaya dan


hubungan antar manusia. Selain perilaku manusia
2. Ilmu-ilmu Sosial dalam kehidupan sosial juga perilaku ekonomi. Atau
berkaitan dengan produksi, pemasaran dan konsumsi
3. Ilmu Pengetahuan Budaya
petani dan masyarakat tani .
Ilmu Ekonomi Ilmu-ilmu sosial Secara lebih khusus PIE merupakan ilmu ekonomi
Ilmu Ekonomi Pertanian Ilmu- pertanian umum yang mempelajari:
ilmu sosial ◉ Fenomena dan persoalan yang berhubungan dengan
pertanian baik mikro maupun makro.
◉ Mempelajari upaya manusia baik langsung maupun
tidak langsung yang berhubungan dengan produksi,
pemasaran dan konsumsi hasill-hasil pertanian
Pertanian adalah:
 Proses produksi yang didasarkan atas pertumbuhan tanaman dan hewan
 Industri primer yang mencangkup pengorganisasian sumber daya tanah, air, mineral,
modal, dan tenaga kerja untuk produksi dan pemasaran barang yang dibutuhkan
oleh manusia
Dua pandangan tentang ilmu ekonomi pertanian di Indonesia:
1. Merupakan salah satu cabang ilmu pertanian yang mempelajari tentang aspek-
aspek sosial dan ekonomi di bidang pertanian, yang berkembang menjadi cabang
ilmu ekonomi pertanian yang meliputi tata niaga, ilmu produksi pertanian dll dan
cabang ilmu sosiologi pedesaan.
2. Bagi mahasiswa fakultas ekonomi, Ilmu eko pertanian adalah merupakan ilmu
ekonomi yang diterapkan di bidang pertanian. Dasar-dasar teori ilmu ekonomi
diterapkan pada persoalan-persoalan pertanian
Namun dalam perkembangan iptek dua pandangan menjadi kabur menjadi suatu
cabang ilmu ekonomi kemasyarakatan yang penting dan merupakan alat analisis ilmiah
untuk mendalami persoalan-persoalan penting
3 dalam pembangunan pertanian di
Indonesia
PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
 MK ini diberikan pertama kali di Faperta IPB, oleh Prof. Iso Reksohadiprojo dan
Prof. Ir. Teko Soemodiwirjo
 Tahun 1950 di UGM, mk ini diberikan kepada mahasiswa fakultas ilmu-ilmu sosial,
seperti fakultas hukum, sospol dan ekonomi bagi yang ingin memperdalam
pengetahuannya pada persoalan di pedesaan.
 Tahun 1955,UGM membuka jurusan Ekonomi Agraria yang kemudian berubah
namanya menjadi jurusan Ekonomi Pertanian
 Kegiatan profesional untuk mengembangkan ilmu ini menjadi lebih intensif dengan
terbentuknya Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) pada bulan
Februai 1969 di Ciawi Bogor.
 Konferensi Nasional Ekonomi Pertanian pertama diadakan di Bogor pada tahun
1964
 Konferensi kedua pada Januari 1970 di Bukittinggi – Sumbar
 Kegiatan PERHEPI ditampung dalam Proyek Survei Agro Ekonomi yang disponsori
oleh pemerintah dan Depart Pertanian. Kemudian terbit majalah ilmiah tahunan Agro
Ekonomika 4
Pokok Bahasan Ekonomi Pertanian
Pokok bahasan utama adalah persoalan produksi (aspek mikro), yaitu hubungan antara
input dan output. Masalah ketersediaan input, efisiensi penggunaannya yang dapat
menyebabkan yield gap antara produktivitas yang seharus nya dengan produktivitas yang
dihasilkan

Dua faktor utama yang menyebabkan yield gap (kesenjangan Produksi):


1. Kendala biologi ( varietas, tanaman pengganggu, hama penyakit, tanah dan
kesuburan tanah)
2. Kendala sosial ekonomi (biaya dan pendapatan, sumber pembiayaan, harga produksi,
kebiasaan dan sikap petani, pengetahuan dan pendidikan petani, ketidak pastian dan
resiko usaha tani

5
Model yield gap:

Hasil dengan teknologi yang tidak dapat dipindahkan


dan perbedaan lingkunga

Hasil yang disebabkan karena kendala


biologi dan kendala sosial ekonomi

I II III

Keterangan:
I. Hasil lembaga eksprimen
II. Hasil potensial usaha tani
III. Hasil usaha tani sesungguhnya
6
Kebijakan pemerintah untuk merangsang produksi
◉ Konsep efisiensi sangat penting dalam
◉ Kebijakan harga: Penetapan kegiatan produksi:
harga dasar (gabah, produk, 1. Efisiensi Teknis (technical efficiency):
input) kemampuan petani mengalokasikan input
untuk menghasilkan produksi yang tinggi
◉ Kebijakan non harga
(kemudahan mendapatkan 2. Efisiensi harga (price efficiency):
kemampuan petani mengalokasikan input
sarana dan prasaran dalam
dengan biaya rendah menjual produksi
berproduksi: KUD) dengan harga tinggi pendapatan
3. Efisiensi ekonomis (economic
efficiency): apabila tercapai kedua
efiesiensi teknik dan efisiensi harga
7
Senjang produktivitas akan semakin melebar bila terjadi
in-efisiensi teknis dan in-efisiensi harga, dapat dijelaskan
pada gambar berikut:
produksi

Profit seekong behavior

In-efisiensi Senjang produktivitas


harga

In-efiensi teknis

aktual

input
Input aktual Input maksimum

8
Penentuan harga di pasar
◉ Harga di pasar ditentukan oleh keseimbangan permintaan dan penawaran
◉ Permintaan di pengaruhi oleh: pendapatan konsumen, harga dan selera
◉ Penawaran di pengaruhi oleh: karakteristik faktor produksi dan manajemen
◉ Keseimbangan pasar dipengaruhi oleh: bentuk pasar, kebijakan pemerintah dll
◉ Perubahan harga juga ditentukan oleh harga komoditi substitusi dan harga komoditi
komplementer

9
Faktor-faktor yang mendorong kenaikan harga dan
terjadinya inflasi

◉ Pemerintah yang terlalu berambisi untuk menyerap sumber-sumber ekonomi dalam


jumlah besar dibandingkan dengan kesempatan yang diberikan kepada pihak
swasta pada tingkat harga yang berlaku
◉ Berbagai gol ekonomi dalam masyarakat berusaha mendapatkan tambahan relatif
lebih besar daripada kenaikan produktivitasnya
◉ Permintaan barang/jasa naik lebih cepat dibandingkan tambahan output
◉ Kebijakan pemerintah yang mendorong naiknya harga-harga secara umum
◉ Pengaruh alam diluar kekuasaan manusia (musim, bencana alam)
◉ Resesi ekonomi dunia
10
Let’s start with the first set of slides
Thanks!
Any questions?

12

Anda mungkin juga menyukai