Perkembangan Politik Ekonomi Orba Arista
Perkembangan Politik Ekonomi Orba Arista
KEHIDUPAN POLITIK
DAN EKONOMI
MASA ORDE BARU
HINGGA
REFORMASI
Oleh: Arista Fitria A.
Tujuan Pembelajaran
2
○ ○ sahabat
28 Juli 1966 pimpinan ABRI
cabinet baru mengadakan Soekarno, Mr.
terbentuk pendekatan pribadi Hardi, memohon
Dualisme bernama cabinet kepada Presiden kepada Soekarno
untuk mengakhiri
AMPERA. Soekarno agar ia
Kepemimpinan Kabinet tersebut. menyerahkan dualism
Sesuai UUD kekuasaan kepada kepemimpinan.
Soekarno tetap pengemban ketetapan Mr. Hardi
menjabat sebagai MPRS RI No. menyarankan
pemimpin IX/MPRS/1966. untuk agar
kabinet mencegah perpecahan menyerahkan
sedangkan tugas di kalangan rakyat dan kepada
harian diketuai untuk menyelamatkan mandataris
oleh Soeharto. lembaga kepresidenan MPRS. Saran
mempunyai tugas dan pribadi Presiden tersebut
pokok untuk Soekarno disetujui.disusunl
menciptakan ah “Surat
stabilitas politik Penugasan
dan ekonomi. mengenai
Pimpinan
Pemerintahan
Bidang yang
dibahas:
Politik Ekonomi
Bidang Politik
Pada Masa Orde Baru
Perubahan Politik
Terjadi Di Dalam
Negeri dan Di
Luar Negeri.
Penyederhanaan dan
pengelompokan partai
politik
Politik Dalam
Pembubaran PKI dan
Negeri Organisasi masanya
Peran ganda ABRI
Perbaikan ekonomi
Memberlakukan UU
berdasarkan Tap
Kebijakan Jangka MPRS NO XIIII/1966
No 1 tahun 1967
Pendek
Mengirim tim
negosiasi ke
beberapa negara
to r p e rtanian
Sek t ri yang
d u s
dan in g sektor
u k un
mend ian
pertan
an
p e r tanian d
Rencana r
Sekto : mengolah
1
i
industr tah menjadi
Pembangunan men
bahan ang jadi
2 bar
Lima Tahun
Repelita Meningka
tkan
wa se m b a da pangan
s
3
p en g o la an barang
dan arang jadi
en ja d i b
baku m
5
4
Meningkatkan usaha
swasembada pangan
Melanjutkan dari
dan menghasilkan
Repelita IV mesin-mesin industri
sendiri
a. Dari Krisis Ekonomi ke Krisis Multidimensi
Berakhirnya (Segala Bidang)
Orba dan Lahirnya
Reformasi Krisis ekonomi mengakibatkan rakyat
menderita. Pengangguran melimpah dan harga
kebutuhan pokok melambung. Pemutusan
hubungan kerja (PHK) terjadi di berbagai
daerah. Daya beli masyarakat menurun.
Bahkan, hingga bulan Januari 1998 rupiah
menembus angka Rp17.000,00 per dolar AS.
b. Gerakan Reformasi
1. Demonstrasi Mahasiswa
2. Peristiwa Trisakti
3. Kerusuhan Mei 1998
4. Pendudukan Gedung MPR/DPR
5. Pembatalan Apel Kebangkitan Nasional
6. Pengunduran Diri Presiden Soeharto
Terimakasih!
Pemilu 1971
Dilaksanakan pada
tanggal 3 Juli 1971.
Tujuan khusus pemilu
antara lain untuk
memilih anggota DPR,
DPRD I, dan DPRD II
Partai yang berpartisipasi:
1. Golkar
2. Partai Nahdatul Ulama
3. Permusi
4. PNI
5. PSII
6. Partai Kristen
7. Perti
8. Murba dan IPKI
Back
Pemilu 1977
Dilaksanakan
tanggal 2 Mei 1977
Partai yang
berpartisipasi :
1. Partai Persatuan
Pembangunan
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia
Back
Pemilu 1982
Dilaksanakan pada
tanggal 3 Mei 1982.
Diikuti 3 partai:
1. Partai Persatuan
Pembangunan
2. Golkar
3. PDI
Back
Pemilu 1987
dilaksanakan tahun
1987.
Pemilu ini diikuti 3
kontestan yakni
1. Partai Persatuan
Pembangunan,
2. Golongan Karya dan
3. Partai Demokrasi
Indonesia.
Back
Pemilu 1992
Diikuti oleh :
1. 1. Partai Persatuan
Pembangunan,
2. Golongan Karya dan
3. Partai Demokrasi
Indonesia.
Back
Pemilu 1997
dilaksanakan tahun
1987.
Pemilu ini diikuti 3
kontestan yakni
1. Partai Persatuan
Pembangunan,
2. Golongan Karya dan
3. Partai Demokrasi
Indonesia.
Back
32
Perbaikan
○ Tap MPRS NO XIIII/1966 yang isinya
ekonomi
mengahruskan diutamakan masalah
berdasarkan Tap
perbaikan ekonomi rakyat diatas segala
MPRS NO
soal-soal nasional lain, termasuk soal-soal
XIIII/1966
politik. Konsekuensinya kebijakan politik
dalam dan luar negeri pemerintah harus
sedemikian rupa hingga benarbenar
membantu perbaikan ekonomi rakyat.
Back
33
○ prioritas pertama yang dilakukan pemerintah
untuk rehabilitasi ekonomi adalah memerangi
atau mengendalikan hiperinflasi antara lain
Menyusun APBN
dengan menyusun APBN berimbang. Sejalan
berimbang
dengan kebijakan itu pemerintah Orde Baru
berupaya menyelesaikan masalah hutang luar
negeri sekaligus mencari hutang baru yang
diperlukan bagi rehabilitasi maupun
pembangunan ekonomi berikutnya
Back
34
Back