Anda di halaman 1dari 18

DEMOKRASI

TERPIMPIN
1956-1965
KELOMPOK 5
AQILA CINDY (02)
ISMA DWI (11)

PINESTI RAHAYU (21)

RETNO RAHAYU (23)

SALSABILA NIHAYA (25)


DEMOKRASI TERPIMPIN
PERKEMBANGAN POLITIK
KEHIDUPAN MASYARAKAT
INDONESIA PADA MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN
PERKEMBANGAN
EKONOMI
Masa Demokrasi Terpimpian adalah masa ketika
Indonesia menerapkan suatu sistem pemerintahan
dengan seluruh keputusan pemerintah berpusat
kepada negara. Pada saat itu, jabatan kepala negara
dijabat oleh presiden Soekarno. Masa Demokrasi
Terpimpin berlangsung sejak dikeluarkannya
Dekret Presiden 5 Juli 1959 sampai tahun 1965.
PERKEMBANGAN
POLITIK
A. DEKRET PRESIDEN 1959
Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan
dekret atau keputusan (ketetapan) presiden yang
bertujuan untuk mengatasi kegagalan konstituante
dan ketidakstabilan politik. Isinya sebagai berikut.

1). Menetapkan pembubaran konstituante

2). Tidak berlakunya UUD 1950 dan berlakunya


kembali UUD 1945

3). Pembentukan MPRS dan DPAS


B. PENYIMPANGAN TERHADAP
UUD
1). Prosedur pembentukan MPRS, karena anggota MPRS
diangkat oleh presiden. Seharusnya dipilih melalui pemilu.
2). Prosedur pembentukan DPAS, karena lembaga ini
anggotanya ditunjuk oleh presiden dan diketuai oleh
presiden. Padahal tugas DPAS adalah memberi jawaban atas
pertanyaan presiden dan memberi usulan kepada
pemerintah.
3). Penetapan manifesto politik republik Indonesia sebagai
GBHN. seharusnya GBHN disusun dan ditetapkan oleh MPR.
4). Pengangkatan presiden seumur hidup, karena tdk ada
aturan tentang jabatan presiden seumur hidup. Menurut
pasal 7 UUD 1945, presiden memegang jabatan selama lima
tahun dan sesudahnya boleh dipilih kembali.
C. KEKUATAN POLITIK NASIONAL

Disebut Demokrasi Terpimpin karena demokrasi di Indonesia saat itu


mengandalkan pada kepemimpinan Presiden Soekarno. Berikut tugas
demokrasi terpimpin.
1) Demokrasi Terpimpin harus mengembalikan keadaan politik negara
yang tidak stabil sebagai warisan masa Demokrasi Parlementer/Liberal
menjadi lebih mantap/stabil.
2) Demokrasi Terpimpin merupakan reaksi terhadap Demokrasi
Parlementer/Liberal.
Pada masa Demokrasi Parlementer, kekuasaan presiden hanya terbatas
sebagai kepala negara. Adapun kekuasaan pemerintah dilaksanakan oleh
partai. Dampaknya adalah penataan kehidupan politik menyimpang dari
tujuan awal, yaitu demokratisasi menjadi sentralisasi.
D. KONFRONTASI TERHADAP
MALAYSIA
Sikap konfrontatif Indonesia menandakan buruknya hubungan
Indonesia-Malaya dalam masalah pembentukan Negara Federasi
Malaysia. Pada tanggal 17 September 1963 pendirian Federasi Malaysia
diproklamasikan. Pada tanggal 17 September 1963 hubungan
diplomatik antara Indonesia dan Malaysia putus. Selanjutnya, pada
tanggal 3 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan Dwi Komando
Rakyat (Dwikora). Isi Dwikora sebagai berikut.
1) Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia.

2) Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak,

dan Sabah, untuk menghancurkan negara boneka Malaysia.


D. PEMBEBASAN IRIAN BARAT
1). Usaha Konfrontasi Bersenjata

2). Usaha Diplomasi

3). Penentuan Pendapatan Rakyat


(Pepera)
PERKEMBANGAN
EKONOMI
A. PEMBENTUKAN BADAN B. PENURUNAN NILAI UANG
PERANCANG PEMBANGUNAN (DEVALUASI)
NASIONAL (BAPPENAS)
Guna melaksanakan pembangunan Tujuan dilakukan devaluasi adalah
ekonomi,di bawah Kabinet Karya dibentuk membendung inflasi yang tetap tinggi,
Dewan Perancang Nasional (Dapernas) pada untuk mengurangi jumlah uang yang
tanggal 15 Agustus 1959. Pada tahun 1963 beredar di masyarakat, dan meningkatkan
Dapernas diganti nama menjadi Bappenas nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak
yang dipimpin presiden Soekarno. Adapun dirugikan.
tugas Bappenas:
1). Menyusun rencana pembangunan jangka
panjang dan jangka pendek.
2). Mengawasi pelaksanaan pembangunan.
3). Menilai kerja mendataris MPRS.
C. DEKLARASI EKONOMI D. MELAKUKAN BELANJA BESAR-
(DEKON) BESARAN

Tujuan dibentuknya Dekon adalah


menciptakan ekonomi yang bersifat Langkah tersebut dipilih karena,
nasional, demokratis, dan bebas dari pada masa krisis akibat pandemi
sisa-sisa imperialisme untuk mencapai COVID-19, belanja diakui pemerintah
tahap ekonomi sosialitas Indonesia sebagai instrumen pengungkit
dengan cara terpimpin. Namun, dalam pemulihan ekonomi. Disamping itu,
pelaksanaannya, Dekon tidak mampu sektor swasta dan UMKM harus
mengatasi kesulitan ekonomi dan
dipulihkan dengan stimulus.
masalah inflasi, Dekon justru
mengakibatkan stagnasi bagi
perekonomian Indonesia . Struktur
ekonomi Indonesia menjerumus pada
sistem statisme.
KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN
Sekitar tahun 1960-an dikalangan pendidikan muncul masalah yakni usaha PKI
untuk mengatasi organisasi profesi guru "Persatuan Guru Republik Indonesia"
(PGRI). Perpecahan PGRI bertepatan dengan dilancarkannya sistem pendidikan
baru oleh menteri PP dan K. Sistem baru itu adalah Pancasila dan Pancawardhana
atau lima pokok penjabarannya yaitu:
a. Perkembangan cinta bangsa dan tanah air, moral nasional/keagamaan.
b. Perkembangan intelegensi.
c. Perkembangan nasional-artistik atau rasa keharusan dan keindahan
lahir dan batin.
d. Perkembangan kerajinan tangan.
e. Perkembangan jasmani.
Tahun 1959 dibawah menteri P dan K, Prof. Dr. Prijono disusun
suatu rencana pengajaran yang disebut Sapta Usaha Tama, yang
meliputi:
a. Penerbitan apratur dan usaha -usaha dapartemen P dan K.
b. Meningkatkan seni dan olahraga.
c. Mengadakan kelas masyarakat.
d. Membentuk regu kerja di kalangan SLTP/SLTA dan unversitas.
e. Mengharuskan usaha halaman.
f. Mengharuskan Penabungan.
g. Mewajibkan usaha-usaha koperasi.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai