TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembuatan Kertas di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills II
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mempunyai banyak mesin kertas
(Paper Machine) dan setiap mesin memiliki spesialisasi produk dan proses
tertentu. Sistem proses yang ada pada PM 9 ( Paper Machine 9) terbagi atas tiga
unit, yaitu Unit Stock Preparation, Unit Paper Machine, dan Unit Finishing
6
BAB II Tinjauan 7
b. Pressing
Lembaran yang keluar dari bagian wire masih mempunyai kadar air yang
tinggi dan sudah tidak ekonomis untuk dikeluarkan menggunakan sistem vakum.
Sehingga dilakukan penekanan lembaran di antara dua roll (pressing) yaitu
lembaran masuk ke bagian press section, kemudian mengalami pengeluaran air
secara mekanis dengan cara dijepit diantara dua roll. Proses pressing ini dilakukan
secara bertahap mulai dari tekanan rendah hingga tinggi untuk mencegah kertas
putus. Kadar air pada lembaran kertas yang keluar dari bagian press adalah 50%.
c. Main Drying
Setelah melewati Press Section, lembaran masih mempunyai kadar air yang
cukup tinggi dan sudah tidak mungkin dipisahkan menggunakan metode
penekanan (press). Maka dari itu digunakanlah metode penguapan (evaporasi). Di
mana pada main dryer ini terdapat silinder-silinder untuk melewatkan lembaran
kertas dan melakukan pengeringan. Silinder – silinder tersebut dipanaskan
menggunakan steam pada bagian dalamnya. Pemanasan dilakukan secara
bertahap, mulai dari tahap awal ±600C sampai pada bagian akhir ±1500C dengan
kadar air yang keluar dari main dryer sekitar 90%.
d. Sizing
Untuk meningkatkan kualitas sifat permukaan lembaran, digunakan pelapisan
menggunakan surface sizing pada size press. Penambahannya berupa starch (pati)
dengan tujuan agar sifat permukaan kertas menjadi lebih halus dan kertas
memiliki daya serap yang baik terhadap tinta.
e. After Drying
Pelapisan surface sizing pada size press menyebabkan lembaran kertas
menjadi basah kembali. Untuk mengeringkan lembaran kertas tersebut digunakan
proses after drying yang sama halnya dengan proses main drying. Kadar air dalam
yang kelujar dalam bagian ini ±5% tergantung dari jenis kertas yang diproduksi
f. Calendering
Calendering merupakan proses penekanan lembaran kertas dengan tekanan
nip tertentu. Calendering dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kehalusan
dilihat dalam gambar 2.1 yang berada dalam skema sistem proses pembuatan
kertas. Namun untuk lebih detail pada bagian main dryer dapat dilihat pada
gambar 2.2
Section 5 12 buah
end
Pada gambar 2.3 menunjukan single-tier dryer section dalam bagian wet
di paper machine. Proses pengeringan meliputi pemasukan steam yang cukup
untuk proses evaporasi di mana panas dari steam mampu menguapkan kandungan
air dari lembaran kertas. Pemanasan dilakukan secara bertahap, mulai dari tahap
awal ±600C sampai pada bagian akhir ±1500C. Steam yang digunakan merupakan
saturated steam dan tekanan yang diberikan antara 0.34 – 5.08 kg/cm2 atau 0.33 –
4.98 bar.
Kondensat yang terbentuk di dalam silinder dryer dikeluarkan
menggunakan rotary syphon yang ditampung di separator untuk selanjutnya
dialirkan ke kondenser. Distribusi steam pada bagian ini menggunakan sistem
cascade, artinya steam sisa unit silinder yang lebih panas disalurkan kembali ke
unit sebelumnya. Sedangkan untuk penanganan uap air yang keluar dari lembaran,
digunakan sirkulasi udara dengan sistem hood tertutup. Kadar air yang keluar dari
main dryer sekitar 90%.
Umpan buburan kertas dalam hal ini adalah pulper yang akan dikeringkan
pada permukaan silinder yang dipanaskan oleh uap panas dan berputar pada
kecepatan yang diinginkan. Pada dryer section di perindustrian pulp dan kertas
memiliki sistem multi silinder atau silinder ganda. Silinder ini didesain dengan
dua silinder yang puncaknya paralel dan bahan yang akan dikeringkan
dimasukkan dari bagian atas pada daerah di antara dua drum (APV Crepaco
1992). Konfigurasi dryer multi silinder dapat dilihat pada gambar 2.5.
Prinsip kerja alat pengering silinder adalah silinder berputar dengan tenaga
penggerak motor, dipanaskan dari bagian dalam dengan menggunakan steam.
Panas permukaan drum mencapai suhu 120-170 0C. Lapisan bahan yang akan
dikeringkan disebarkan secara merata pada permukaan atas silinder.
Kanvas ini mirip seperti ban berjalan, membawa pulper dengan kecepatan
tinggi dan menekan kertas pada dinding silinder pengering, sehingga kertas dapat
menempel dengan rata pada silinder tersebut. Akibat dari itu semua proses
perpindahan panas berlangsung dengan cepat dan efisien. Selain itu penggunaan
kanvas berfungsi agar buburan kertas tidak kontak langsung dengan permukaan
silinder pengering yang mempunyai suhu tinggi, karena akan menyebabkan
buburan kertas menjadi menempel dengan silinder pengering.
Pada paper machine yang modern ada beberapa poin dalam sistem steam
dan kondensat yang diperhatikan. Ini termasuk dryer, steam box, wire pit, d
proses pemanasan air. Dalam hal pengeringan kertas, steam utama dan an
konsumsi kondensat merupakan energi panas yang dibutuhkan untuk pengeringan
kertas bersumber dari silinder pengering dan ventilasi udara panas.
Gambar 2.7 menunjukkan gambaran secara umum steam dan sistem
kondensat dari perindustrian kertas di dunia. Ada sejumlah variasi steam dan
sistem kondensat tergantung pada mesin desainnya. Desain steam dan sistem
kondensat dipengaruhi oleh tekanan steam, kecepatan mesin, gramatur,
kekeringan lembaran kertas setelah press section dan persyaratan kualitas produk
jadi. Sistem uap dan kondensat untuk grade kertas yang berbeda adalah cascade
system, thermo-compressor systems atau kombinasi dari keduanya.
Gambar 2.7 Sistem Uap (Steam) dan Kondensat pada Paper Machine Industry
karena adanya perbedaan temperatur. Panas akan mengalir dari tempat yang
temperatur tinggi ke temperatur lebih rendah.
2.5.1 Mekanisme Pengeringan di Dryer Section
Pada main dryer ini terdapat 28 s ilinder yang digunakan di mana terbagi
menjadi lima section. Silinder tersebut berputar secara linier yang sama di mana
silinder diputar dengan satu sumber yaitu motor listrik yang dihubungkan dengan
roda gigi pada setiap silindernya. Adapun skema dari mesin pengering kertas
dapat dilihat pada gambar 2.8
IV
Pada gambar terdapat penulisan I, II, dan III yang menunjukan adanya tiga
tahap utama dalam pengeringan kertas. Tahap pertama adalah tahap perjalanan
kertas mulai menempel pada silinder sampai saat kanvas mulai menyentuh
silinder. Tahap kedua adalah tahap perjalanan kertas sepanjang kanvas
menyelimuti silinder. Tahap ketiga adalah tahap perjalanan kertas pada
permukaan luar silinder saat kanvas meninggalkan, dimana kertas masih
menempel pada silinder. Tahap ke empat adalah tahap perjalanan kertas bebas
tidak menempel pada silinder, letaknya di antara dua buah silinder.
Tahap pertama, lembaran kertas mulai membungkus silinder pengering.
Akibat dari temperatur silinder lebih tinggi dari temperatur kertas maka akan
Tsat
Tsil
silinder
bersuhu rendah. Jika suhu kedua tempat tersebut menjadi sama, maka rambatan
kalor pun akan terhenti.
Perpindahan Panas Konduksi pada Silinder Berongga
Suatu silinder panjang berongga dengan jari-jari dalam ri, jari-jari luar ro
dan panjang L dialiri panas sebesar q. Suhu permukaan dalam Ti dan suhu
permukaan luar To.
Aliran panas hanya berlangsung ke arah radial (arah r) saja. Luas bidang
aliran panas dalam system silinder ini adalah :
(2)
antara udara dengan permukaan kertas basah. Panas akibat penguapan berupa
panas laten yang terjadi karena terdapat beda tekanan parsial antara uap air di
udara dan tekanan air pada kertas basah. Adapun model sistemnya seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2.11
V
Qconv Qevap
TK
Kertas
Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi antara permukaan padat
dengan fluida yang mengalir disekitarnya, dengan menggunakan media
penghantar berupa fluida (cairan/gas). Arus fluida yang melintas pada suatu
permukaan, maka akan ikut terbawa sejumlah enthalphi. Aliran enthalphi ini disebut
aliran konveksi kalor atau konveksi. Konveksi merupakan suatu fenomena
makroskopik dan hanya berlangsung bila ada gaya yang bekerja pada partikel atau
ada arus fluida yang dapat membuat gerakan melawan gaya gesek (McCabe,1993).
Contoh sederhana pepindahan panas secara konveksi adalah aliran air yang
dipanaskan dalam belanga.Kalor yang dipindahkan secara konveksi dinyatakan
dengan persamaan Newton tentang pendinginan (Holman, 1986 ).
Perpindahan panas konveksi tergantung pada viskositas fluida, disamping
ketergantungannya terhadap sifat-sifat termal fluida, seperti konduktivitas termal,
kalor spesifik, dan densitas. Hal ini disebabkan karena viskositas mempengaruhi
laju perpindahan energi di sistem konveksi, yaitu :
Perpindahan panas konveksi alami (natural convection)
Gerakan fluida dalam konveksi bebas, baik fluida gas atau cair terjadi
karena gaya apung yang alami apabila densitas fluida di dekat permukaan
. 𝐶𝑝. 𝑑𝑇
𝑞=𝑚
= ℎ𝑐 𝑥 𝐴 (𝑇𝑠 − 𝑇𝑎) (3)
𝐶𝑝 𝑥 𝜇
𝑃𝑟 = 𝑘
Bilangan Nusselt
ℎ𝑐 𝑥 𝐿
𝑁𝑢 = 𝑘
(6)
Sumber : Luqman Buchori, Perpindahan Panas (Heat Transfer).
Keterangan
L panjang silinder
π densitas
g percepatan gravitasi
π 1/T (Koefisien ekspansi
volume) µ viskositas
k konduktivitas bahan
𝑞 = 𝑈 𝐴 𝛥𝛥𝑇
(7)
Q = kAπ T / Ax (9)
Q = hAπ T (10)
Sumber : Ajit K Ghosh, Fundamentals of Paper Drying – Theory and Application from
Industrial Perspective
Keterangan:
Q Panas transfer rate, J / s (W)
k Termal konduktivitas, W / m.K
A Luas permukaan perpindahan panas, m2
T Suhu, K
X Diameter atau ketebalan, m
W/m2 oC
H Koefisien perpindahan
panas,
Keterangan:
Q Laju aliran panas dari pengering dalam untuk
kertas U Koefisien perpindahan panas total
Ts Temperatur steam
Tp Temperatur kertas
Gambar 2.12 Potongan Gambar Panas Pada Cylinder Dryer Dan Resistensi Perpindahan
Panas.
Sumber : Ajit K Ghosh, Fundamentals of Paper Drying – Theory and Application from
Industrial Perspective
Keterangan:
A Area
h Konduktansi termal konduktif
k Termal konduktivitas
L Panjang
Karena dalam kondisi steady state, panas yang ditransfer melalui setiap
lapisan dan nilai q adalah sama. Aliran panas sama dengan tekanan total dibagi
dengan resistansi total, oleh karena itu:
(12)
(13)
Sumber : Ajit K Ghosh, Fundamentals of Paper Drying – Theory and Application from Industrial
Perspective
(14)
Sumber : Ajit K Ghosh, Fundamentals of Paper Drying – Theory and Application from Industrial
Perspective