Anda di halaman 1dari 6

Secara umum kertas dibagi menjadi 2 yaitu paper dan paper board.

Paper board memiliki gramator


yang tinggi (ratusan gsm). Berdasarkan standard TAPPI TIS 0404-36 dibagi menjadi 12 grade :

1. Uncoated groundwood
2. Coated groundwood
3. Uncoated wood-free
4. Coated wood-free
5. Kraft paper
6. Bleached paperboard
7. Unbleached paperboard
8. Recycled paperboard
9. MG kraft specialties
10. Tissue
11. Market pulp
12. Others

Sifat-sifat kertas dibagi menjadi 3 :

1. Basic properties
2. Physical properties
3. Mechanical properties

Menurut biermann (1996) properties kertas yang perlu diketahui :

1. Basic properties
a. Moisture content (kandungan kadar air dalam kertas)
2. Physical properties
a. Ream (tumpukan kertas)
b. Basis-weight / gramatur (berat per m2)
c. Caliper / thickness
d. Density, bulkness
e. Smoothness
f. Transport properties (water, air, vapor, etc.)
g. Wire-side, felt-side
h. Trim
i. Formation
j. Watermark
k. Deckle
l. Finish & cockle
m. Curl
n. Sizing
o. Printability
3. Mechanical properties
a. Fiber orientation (MD-CD)
b. Tensile strenght
c. Breaking length
d. Burst strength
e. Edgewise compression strenght
f. Strenght deterination by sound velocity
g. Ring crush, concora, etc
h. Stiffness
i. Fold endurance
j. Abrasion
k. Tear strenght
l. Internal bond strenght
m. Friction coefficient
n. Wax pick
o. Others

Secara blog diagram ada 2 line yaitu virgin pulp line dan broke line. Virgin pulp line merupakan
bahan baku awal yang berasal dari kayu dari pulp mill, bentuknya seperti box (tumpukan ball
pulp). Sedangkan broke line adalah sisa kertas rejec dari plan yg diolah kembali ke dalam proses.
Kedua bahan baku memiliki proses yg berbeda yang pada akhirnya di lakukan proses mixing chest
lalu ditambahkan beberapa chemical pemutih seperti UGA dan CaCO3 setelah di lakukan proses
mixing dipompa ke dalam machine chest (storage terakhir sebelum masuk di proses paper
machine). Urutan dari proses stock preparation yatiu :
1. Raw material preparation (Persiapan yg dibutuhkan untuk bahan baku)
2. Re-pulping (Proses penghancuran pulp dan ditambahkan air)
3. Cleaning (Proses membersihkan campuran dengan air)
4. Refining (Biasnya sifat kerta dibuat dan di munculkan di proses refining yaitu proses
fibrilasi supaya menghasilkan ikatan ikatan hifrogen yg akan menbuat fiber 1 dengan
lainnya menjadi lebih baik
5. Broke processing (Mengolah Kembali sisa dari plan)
6. Mixing (Mencampurkan sisa kertas dengan pulp yang baru)

Raw material yang digunakan untuk membuat kertas yaitu :

1. LBKP (Leaf bleached kraft pulp)


2. NBKP (Needle bleached kraft pulp)
3. LUKP
4. NUKP
5. BCTMP
6. TMP

Penamaan Singkatan raw material diawali dengan jenis kayu soft wood seperti pinus dan kayu
kayu lainnya, lalu di kata kedua merupakan proses apa yang dilakukan seperti bleching, lalu di
kata ketiga merupakan metode pemasakannya. Jenis serat yang digunakan yaitu dari soft wood
dan hard wood. Soft wood biasa dijumpai di iklim subtropis sedangkan hard wood di daerah iklim
tropis seperti Indonesia.

Secara fisik serat soft wood lebih panjang sehingga kertas dari fiber soft wood lebih kuat
sedangkan hardwood biasanya lebih lemah atau rapuh, akan tetapi dapat ditingkatkan dengan
bantuan chemical. Penggunaan hardwood dan softwood tidak boleh sembarangan (digunakan
rasio) karena softwood plantingnya lebih susah dan mahal. Proses selanjutnya yaitu proses re-
pulping atau proses pelarutan pulp dengan air untuk didapatkan pulp slurry. Parameter penting
yang perlu diperhatikan adalah setting pulp consistency (%). Selanjutnya yaitu proses cleaning
yang bertujuan untuk menghilangkan kontamina seperti pasir. Prinsip kerjanya berdasarkan berat
jenis dengan menggunakan centrifugal cleaner untuk pulp serta air yang memiliki berat jenis lebih
rendah akan naik ke atas sedangkan seperti kontaminan yang berat jenisnya berat akan turun.
Buburan pulp tadi dilakukan proses mekanis yaitu mengalirkan pulp slurry atau diencerkan
terlebih dahulu supaya tidak menyumbat saat proses cleaning. Selanjutnya yaitu proses refining,
fiber atau buburan pulp tadi dilakukan proses mekanis yaitu mengalirkan pulp slurry di antara 2
plat yaitu plat stator dan rotor untuk mendapatkan efek gesekan pada dinding fiber. Dari proses
tersebut akan menghasilkan fiber yang mengandung ikatan hydrogen lebih banyak. Faktor-faktor
penting refining :

1. Gap pisau refining


2. Power applied (speed rotor terhadap stator)
3. Flowstock (pulp slurry) ke refining machine

Selanjutnya kertas reject yang masuk di broke processing akan diolah lagi dengan mencacah dan
di bersihkan kembali lalu diencerkan untuk membentuk buburan. Ada 2 line dalam proses ini yaitu
wet-broke line dan dry-broke line. Selanjutnya yaitu proses mixing mencampur virgin pulp dengan
broke line. Harus dibedakan antara broke (hasil dari plan) dan kertas bekas deingking yang
memang dibeli dari luar. Selanjutnya yaitu stok yang sudah dicampur tadi akan di treatment
ditambahkan beberapa chemical. Dari mixing cheast akan dialirkan menuju machine cheast,
setelah itu dipompakan menuju pump tower yang kemudian dipompakan ke stuff box (distabilkan)
lalu di pompa ke silo untuk pengenceran lalu dimasukkan ke cleaner lalu dimasukkan ke deaerator
untuk menghilangkan busa dan gelembung gelembung yang terjebak didalam stock. Setelah itu di
proses screen disaring dan kemudian akan masuk ke head box. Proses dibagi menjadi 9 :

1. Storage
2. Flow box / stuff box (Dari storage masuk ke flow box untuk menghomogenkan aliran,
menjaga pressure headbox menggunakan proses overflow)
3. Silo (diluting) (Berfungsi mengencerkan stock dari stuff box menggunakan white water
yang berasal dari mesin (proses dewatering di paper machine))
4. Fan pump #1 (Berfungsi mengalirkan stock dari silo ke cleaner & salah satu injection point
chemical additive)
5. Cleaning (Memisahkan contaminant berdassarkan berat jenis menggunakan prinsip kerja
perbedaan tekanan inlet dan outlet cleaner)
6. Deaeration (Menghilangkan bubble yang ada dalam stock menggunakan prinsip kerja
vacuum suction)
7. Fan pump #2 (Mengalirkan stock dari dearator ke pressure screen)
8. Pressure screen (Pemisahan contaminant berdasarkan ukuran partikel)
9. Headbox (Mendispersikan stock selebar wire (forming section paper machine)
menggunakan prinsip kerja nozzle jet)

Selanjutnya yaitu pembuatan kertas di paper machine dibagi menjadi 4 yaitu forming, press part,
(wet end proses) drying, reel (dry end proses). Berikut merupakan breakdown proses nya :

1. Forming section : Headbox dan wire


2. Press Section : Press part
3. Dryer Section : pre-Dryer, Size press dan After dryer
4. Reel section : Kalender dan pope reel

Didalam forming section terdapat proses penganyaman serat yang berfungsi untuk mengatur
formasi serat pada kertas, tipe fourdriner adalah tipe yang lama yaitu terjadi de-watering pada
stock yang memanfaatkan gravitasi dan sistem vacuum. Sedangkan tipe yang baru yaitu twin-wire
yaitu untuk mengeluarkan air menggunakan jepitan wire untuk mengeluarkan air. Setelah dari
forming section lembaran masuk ke press section, fungsi dari press section adalah untuk
mengeluarkan air dari kertas dengan menggunakan sistem press dengan prinsip kerja
menggunakan tekanan roll terhadap kertas. Setelah itu masuk ke dryer section yang berfungsi
untuk mengeluarkan sisa air di kertas menggunakan metode pengeringan kontak langsung.
Kemudian kertas yang kering akan dilakukan proses penggulungan menjadi jumbo roll di reel
section. Sebelum penggulungan kertas diperhalus permukaannya dengan calender press.
Selanjutnya yaitu proses coating. Proses coating adalah proses menambahkan lapisan tertentu pada
permukaan kertas untuk mendapatkan properties tambahan yang di inginkan seperti kertas
majalah, kalender dll. Kenapa harus dicoating karena beberapa properties dari kertas tidak bisa
didapatkan ataupun kurang maksimal dan didapatkan pada proses papermaking di paper machine.
Lalu bagaimana coating diaplikasikan ke kertas yaitu ada 3 metode coating :

1. Film coating (membentuk lapisan film biasanya menggunakan roll atau pond).
2. Blade coating (coating diaplikasikan diaplikasikan di permukaan kertas lalu diblade atau
diratakan dengan blade, permukaan coating lebih halus dari pada pada proses film coating).
3. Contactless coating (coating di tuangkan begitu saja ke kertas, biasanya menggunakan
nozzle atau spray.
Coating mempengaruhi tingkat kehalusan kertas. Apa saja yang ditambahkan (komposisi
coating) :

1. Pigment : komponen utama coating.


2. Binder : pengikat pigment-pigment dan pigment kertas.
3. Additive : chemical-chemical lain yang memberi sifat pada coating seperti rheology, water
retention dll.

Pertanyaan :

1. Polimer yang digunakan untuk coating itu apa ? permasalahan pada proses ini apa ?

Jawab : polimer yang digunakan di coating itu biasanya banyak, tergantung coating apa yang
diinginkan. Pada umumnya menggunakan 3 polimer yaitu lateks, polivinil alcohol, stracth. Yang
membangun karakter coating adalah pigmen. Coating akan masuk ke limbah sedangkan wash nya
akan diproses lagi di daengking proses.

Anda mungkin juga menyukai