Aksi-Aksi Tritura
Aktor
• KAMI, KAPI, KAPPI, KASI (tergabung dalam Front Pancasila).
Isi Tritura
• Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya.
• Pembersihan kabinet dari unsur-unsur PKI.
• Penurunan harga-harga kebutuhan pokok/perbaikan ekonomi.
Kronologi Aksi Tritura
• Demonstrasi pertama gerakan mahasiswa terjadi pada 8 Januari 1966 di Gedung Sekretariat Negara.
• Pada 12 Januari 1966 kelompok pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Front Pancasila
melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR-GR.
• Pada 24 Februari 1966 seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bernama Arief
Rahman Hakim tertembak saat sedang berdemonstrasi di depan Istana Negara.
• Pada 25 Februari 1966 Presiden Soekarno membubarkan KAMI.
Surat Perintah Sebelas Maret
• Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan serta
Isi kestabilan jalannya revolusi.
• Menjaminkeselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin
Besar Revolusi.
• Melaksanakan dengan pasti ajaran Pemimpin Besar Revolusi.
BerdasarkanKetetapan Nomor
XIV/MPRS/1966dinyatakan”apabila presiden
berhalangan, kedudukannya digantikan oleh
pemegang mandat Supersemar”.
Soeharto turut menentukan nama-nama menteri yang mengisi pos jabatan di Kabinet Ampera.
Pada Juni 1966 Presiden Soekarno menyampaikan pidato pertanggungjawabannya sebagai presiden yang
kemudian dikenal dengan nama pidato Nawaksara.
Pada 20 Juni hingga 5 Juli 1966, melalui Ketetapan Nomor V/MPRS/1966, MPRS meminta Presiden Soekarno
melengkapi isi pidato Nawaksara.
Presiden Soekarno pun menyampaikan kembali pidato pertanggungjawaban pada 10 Januari 1967 di hadapan
anggota MPRS dan DPR-GR. Pidato tersebut dituangkan dalam Surat Presiden RI Nomor 1/Pres/1967 dan
diberi nama ”Pelengkap Nawaksara” (Pelnawaksara).
Pada 9 Februari 1967 DPR-GR mengajukan resolusi dan memorandum kepada MPRS agar mengadakan sidang
istimewa untuk mengatasi situasi politik yang memanas.
Para pimpinan ABRI tersebut membujuk Presiden Soekarno untuk menyerahkan kekuasaan pada pengemban
Ketetapan Nomor IX/MPRS/1966, yaitu Letjen Soeharto, sebelum sidang umum MPRS dilaksanakan.
Pada 22 Februari 1967 Presiden Soekarno secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Pada 12 Maret
1967 Soeharto diangkat sebagai
Pejabat Presiden Indonesia oleh
MPR Sementara.
Back
Stabilisasi Politik dan Keamanan
Masa Orde Baru
Kembali menjadi
Membentuk ASEAN
anggota PBB
Fusi partai
Stabilisasi Penyeragaman Orde Baru
2.
Menyatakan tugas ABRI tidak hanya berkaitan bidang keamanan dan
pertahanan negara, tetapi berkaitan dengan bidang sosial dan politik.
3.
Bidang Pendidikan
• Pembangunansekolahdasar Inpres (SD Inpres) di seluruh pelosok Indonesia.
• Meningkatkan jumlah guru untuk memenuhi kebutuhan pengajaran.
• Mencanangkan program wajib belajar 6 tahun kemudian wajib belajar
9 tahun.
• Memberikan program bantuan beasiswa diantaranya melalui program Gerakan Nasional Orang Tua Asuh
(GNOTA).
• Pemberantasan buta aksara dengan
membentuk program kelompok belajar.
Bidang Kesehatan
• Mendirikan pusat pelayanan kesehatan dalam bentuk pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
• Menurunkan angka pengangguran dengan menyalurkan tenaga kerja di sektor perkebunan, perikanan,
ekspor kayu, dan sebagainya.
• Memberikan sosialisasi agar kebudayaan dan kesenian yang berkembang sesuai dengan kepribadian
bangsa.
ketetapan MPRS.
Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) diberi beberapa hak kontrol selain
Lembaga kepresidenan merupakan pengontrol utama lembaga negara lainnya baik yang
bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, dan MA) maupun yang bersifat infrastruktur
(LSM dan partai politik).
Latar Belakang
Back
Latar Belakang
Perubahan kebijakan pemerintah Portugis terhadap Timor Timur, yaitu dengan menetapkan
Timor Timur sebagai salah satu provinsi Portugis.
Rakyat Timor Timur menghendaki kemerdekaan Timor Timur atas penjajahan Portugis.
Penghapusan status koloni terhadap jajahan Portugis setelah Revolusi Bunga.
Proses Integrasi