"MENGHAYATI 4 DAN MEMAKNAI KELUARGA SEBAGAI FONDASI YANG KUAT BAGI PRIBADI DALAM Indikator 3 KEHIDUPAN" Anggota kelompok: -Agni -Indah -Grace -Jesika D -Gyraldi -Sarah DAFTAR ISI.......
1. Makna keluarga sebagai fondasi yang kuat
2. Mengapa keluarga menjadi fondasi pribadi seorang anak 3. Menjadikan keluarga fondasi karakter anak 4. Kebiasaan yang harus ditanamkan untuk menjadi fondasi 5. Keluarga sebagai fondasi pendidikan agama, sosial budaya, ekonomi MAKNA FONDASI DALAM KELUARGA • Kita dapat memaknai keluarga sebagai fondasi yang kuat dalam matius 7 : 24-27, makna kutipan firman tersebut adalah bahwa jika kita ingin • Makna keluarga sebagai fondasi yang kondisi hubungan keluarga yang kokoh dan tidak kuat adalah keluarga sebagai dasar mudah goyah, maka harus dibangun dan pendidikan bagi setiap anggota keluarga, didirikan atas fondasi Iman yang kuat. karena tempat dimana seorang anak • Hujan & Banjir yang diumpamakan dalam ayat bertumbuh dan berkembang untuk Matius 7 :24-27 adalah cobaan, rintangan, ujian, pertama kalinya adalah keluarga. dan segala sesuatu yang dapat menggoyahkan. Pendidikan yang pertama kali diperoleh Jadi jika fondasi iman keluarga itu kuat dan seorang anak berawal dari keluarga. kokoh, maka tidak akan mudah tergoyahkan oleh hal-hal apapun yang dapat merusak dan menghancurkan. KELUARGA MENJADI FONDASI Keluarga menjadi landasan awal terbentuknya kepribadian anak yang cerdas, tangguh dan kuat. Oleh sebab itu, rumah bukan sekadar bangunan untuk tempat istirahat seisi rumah. Lebih dari itu, rumah merupakan wadah untuk saling belajar satu sama lain. Orang tua belajar untuk bercengkerama dengan anak, anak pun belajar dari apa yang dilihat di dengar dan dilakukan oleh orang tuanya. Jika sejak kecil anak kurang menerima fondasi yang kuat dari keluarga, akan timbul berbagai dampak negatif bagi anak seperti D kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sosial, pada saat memasuki bangku sekolah anak akan mengalami kesulitan untuk A menerima pelajaran karena kurangnya perhatian yang diberikan M oleh orang tua. Karena itulah orang tua dituntut untuk memberikan pendidikan sedini bagi anak, mungkin saat anak P sudah mulai beradaptasi dengan dunia luar anak tidak akan mudah terbawa kedalam hal-hal negatif yang banyak terjadi A dilingkungan sosial . K KARAKTER YANG HARUS DIJADIKAN FONDASI Karakter menurut Alkitab adalah menjalani hidup kita dihadapan Allah, takut hanya kepada Allah, dan berusaha hanya menyenangkan Tuhan, tidak peduli bagaimana perasaaan kita, atau apa yang mungkin akan dikatakan atau dilakukan orang lain. Secara sederhana karakter adalah melakukan apa yg benar karena hal itu benar. Pendidikan informal dalam keluarga mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan Beberapa contoh perilaku yang dapat karakter seseorang. Hal itu disebabkan, keluarga menjadikan karakter fondasi anak itu baik merupakan lingkungan tumbuh dan yakni: berkembangnya anak sejak usia dini hingga • Mengenalkan alkitab sejak dini menjadi dewasa. Melalui pendidikan dalam 2. Mengenalkan cara berdoa keluargalah karakter seorang anak terbentuk. 3. Membiasakan anak beribadah 4. Membangun kasih di dalam diri anak karakter berdasarkan teladan Yesus
Orangtua bertanggung jawab mendidik dan mengajar
anak sejak usia dini sehingga terbentuk karakter Kristen yang kuat. Ulangan 6:4-9 1.Keluarga sebagai Pondasi Pendidikan Agama Keluarga merupakan pondasi pendidikan agama kepada seorang anak. Penerapan nilai-nilai agama dapat menghindarkan seorang anak dari hal-hal yang melanggar hukum. 1.Penanaman nilai-nilai keagamaan 2.Keteladanan bersikap jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan 3. Penerapan nilai moral dan sikap toleransi 4.Keteladanan, bimbingan, dan dorongan untuk selalu disiplin, rajin dan ikhlas menjalankan kewajiban agama dengan penuh rasa tanggung jawab,dsb. 2. Keluarga sebagai Pondasi Pendidikan Sosial Budaya Seorang anak harus dapat benar-benar memaknai semboyan tersebut. Jika seorang anak merasa agamanya atau sukunya paling benar maka hal ini merupakan salah satu penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika. Jiwa kebhinnekaan ini hendaknya jangan sampai luntur. Untuk itu keluarga berperan dalam menciptakan pondasi pendidikan sosial budaya melalui : 1. Penanaman dan pengembangan nilai-nilai toleransi 2. Penanaman dan pengembangan sikap saling tolong menolong 3. Keteladanan untuk saling menghormati dan menghargai budaya lain 4. Penanaman dan pengembangan rasa kebersamaan dan saling berbagi 5. Bimbingan cara melestarikan budaya 3. Keluarga sebagai Pondasi Pendidikan Ekonomi
Keluarga merupakan tempat pembinaan dan penanaman
nilai-nilai dan perencanaan keuangan keluarga agar terwujud keluarga sejahtera. Untuk menjalankan fungsi ekonomi, keluarga berperan dalam : 1 Keteladanan dan bimbingan agar cermat, dan hati-hati dalam membelanjakan uang 2 Keteladanan dan bimbingan agar taat waktu dan taat aturan 3 Keteladanan dan bimbingan untuk membantu orang yang membutuhkan 4 Keteladanan untuk terus berusaha tanpa putus asa BEBERAPA KEBIASAAN YANG BISA DITERAPKAN Yang harus dilakukan agar kehidupan keluarga menjadi kokoh dan kuat adalah membangun kehidupan keluarga di atas fondasi yang kokoh dan didasari oleh kuasa Iman kepada Kristus Yesus yang kuat dan sejati (Matius 7:24-27) Kebiasaan yang harus ditanamkan antara lain: 1. Berdoa ( kolose 4:2), Kebiasaan dan kesukaan berdoa membuat hubungan suatu keluarga dengan Tuhan menjadi dekat. 2. Berlatihlah untuk mendapatkan lebih banyak Firman Tuhan dalam hidup keluarga. (Yak 1:22), Merenungkan Firman Tuhan dalam Alkitab ke dalam hidup kita akan mengarahkan kita pada kebenaran. Bukan hanya mendengar firman namun menjadi pelaku firman Tuhan. BEBERAPA KEBIASAAN YANG BISA DITERAPKAN 3. Ciptakan kebiasaan saat teduh bersama keluarga, Keluarga yang menikmati saat teduh harian bersama adalah keluarga yang akan tumbuh dengan pemahaman yang kuat akan Tuhan. 4. Terbuka akan kesalahan yang dilakukan masing-masing dan saling mengampuni. (Efesus 4:25&32), Setiap anggota harus rendah hati mau mengakui kesalahan dan yang lainnya terbuka mengampuni kesalahan. 5. Rajin untuk beribadah kepada Tuhan (Roma 12:1) 6. Menanamkan sifat menghormati dan mengasihi antar keluarga (Roma 12:10) 7. Menerapkan sikap yg jujur (ams 21:3), disiplin waktu dan tanggung jawab dlm keluarga (UL 11:1) Apakah ada yang ingin ditanyakan? atau diungkapkan?