Anda di halaman 1dari 7

TANTANGAN PENERAPAN PANCASILA

DI BIDANG IDEOLOGI
KELOMPOK 1
 1. ARIFIN RUSDIANTO / 01 7. RAIHAN ALIF B / 25
 2. ARNOLD SURYA APRI / 02 8. RISKI EDO / 26
 3. DANIEL ADI D / 08 9. ROKIBA FIRDAUS / 27
 4. DAVID GABRIEL G.S / 09 10. SANDRO ARDY G. / 29
 5. KEVIN GUNAWAN / 17 11. TERSA AWIDA P / 34
 6. LUCAS CHRISTIAN T.P / 19 12. YESAYA DANI S. / 35
LOGO PENCARIAN
Image
Saatnya Perkuat Ideologi Pancasila untuk Hadapi Tantangan Masa Depan
Selasa, 18 Mei 2021 20:00 WIB
 Saatnya kita memperkuat ideologi bangsa yang kita miliki, bukan lagi
mempertentangkannya, dalam menghadapi berbagai tantangan yang kita
hadapi.
 Pancasila sebagai pilar utama ideologi bangsa sudah membuktikan mampu menghadapi
berbagai tantangan yang terjadi di masa lalu dan saya yakin nilai-nilai Pancasila masih
relevan saat ini hingga masa datang,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam
acara Ceramah Pakar secara daring berjudul Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan
Pancasila dengan Memperhatikan Potensi Kearifan Lokal dalam Pelatihan
Kepemimpinan Administrator Angkatan 2 Tahun 2021, Pusat Pengembangan SDM
Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Selasa (18/5).

 Menurut Lestari, Pancasila tidak hanya bisa dilihat sebagai asas dalam bernegara, namun
juga harus bisa sebagai dasar berprilaku dalam keseharian sebagai anak bangsa.
 Karena itu, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, sebagai sebuah ideologi bangsa, Pancasila
harus benar-benar dipahami, tanpa harus mempertentangkannya lagi, yang malah
berpotensi menciptakan konflik.
Di era globalisasi yang tanpa batas, menurut Rerie, ketaatan kita dalam
melaksanakan nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki seperti
 nilai-nilai persatuan, pluralisme dan kemanusiaan yang terkandung
dalam Pancasila, akan memperkuat jati diri anak bangsa dalam
menghadapi berbagai tantangan.

 Dalam kehidupan bernegara para pemangku kepentingan dan


masyarakat, ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, dibatasi
dengan berbagai aturan dan etika yang harus dijalani dan ditaati.
 Sehingga saat menghadapi berbagai perubahan yang terjadi saat ini, jelas
Rerie, para pejabat publik harus bisa menyerap berbagai persoalan yang
terjadi untuk dijadikan salah satu dasar dalam menghasilkan solusi yang
diharapkan mampu melahirkan kebijakan yang tepat.

 Dalam proses menyerap berbagai persoalan di tengah masyarakat,


tambahnya, proses dialog yang konstruktif didasari nilai-nilai kesetaraan
dan kemanusiaan harus dilakukan, sehingga para pemangku kepentingan
bisa menghasilkan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.***
Anggota Terkait :

Dr. LESTARI MOERDIJAT S.S., M.M.


PUBLIKASI
Berita
Pengumuman
Majalah
Pustaka
Live Streaming
Surat Pembaca
BERLANGGANAN
 Jangan Lewatkan Berita Terbaru Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai