Anda di halaman 1dari 18

ZAKAT & PEMBERDAYAAN :

Pengantar Manajemen Program


Ir. Nana Mintarti, MP.
• Aktivitas :
– Direktur IMZ – Indonesia Magnificence of Zakat
– Advisor MASYARAKAT MANDIRI – Dompet Dhuafa
– Pengurus FORUM ZAKAT (FOZ) Nasional Periode 2009 – 2012
– Badan Pekerja WORLD ZAKAT FORUM Periode 2010 – 2013
• Pendidikan :
– S1 Institut Pertanian Bogor (IPB) – Fakultas Perikanan
– S2 Institut Pertanian Bogor (IPB) – Magister Manajemen
Pembangunan Daerah
• Email: nanamintarti@yahoo.com
nanamintarti@imz.or.id
Program pendayagunaan zakat, masih dirasakan belum
optimal mencapai sasaran yang diharapkan, yakni
kemandirian masyarakat secara ekonomis maupun
sosial. Hal ini tidak terlepas dari kelemahan dalam
desain program.
Umumnya Organisasi Pengelola Zakat masih
mengalami keterbatasan dalam mendesain program
pendayagunaan, sebagian besar cenderung bersifat
charity dan konsumtif karena lebih populis dan mudah
dijalankan.
Hal ini menyebabkan pendayagunaan dana zakat, masih
bersifat statis, kurang optimal dan belum revolusioner.
Sehingga sulit diharapkan terjadi perubahan-perubahan
mendasar di kalangan kaum dhuafa, yakni transformasi
Salah Persepsi dalam Pemberdayaan Masyarakat
 Pemberdayaan sering dipersepsikan dan diterjemahkan secara
sempit hanya sebagai pemberian akses finansial (penyediaan dana
bantuan atau kredit) kepada kelompok miskin.
 Selama ini kemiskinan lebih sering dikaitkan dengan dimensi
ekonomi saja. Padahal kemiskinan juga berkaitan dengan
berbagai dimensi antara lain dimensi sosial, budaya, politik,
lingkungan, kesehatan, pendidikan, spiritual, etos kerja dan nilai
diri (value).
 Dengan fenomena kemiskinan kontemporer yang umumnya
merupakan kemiskinan struktural , maka kecenderungan
pendayagunaan (tasharuf) dana zakat hendaknya semakin
berfokus pada program-program pemberdayaan dan
pembangunan.
 Fakir miskin juga mengalami keterbatasan pengetahuan dan akses.
Bantuan finansial saja tidak akan dapat meningkatkan taraf hidup
Zakat dan Tegaknya Jiwa Umat
(Qardhawi, Hukum Zakat; Hal.882-884)

 Membebaskan manusia dari sesuatu yang menghinakan


martabat manusia.
 Zakat mempunyai sasaran dan dampak dalam menegakkan
akhlak yang mulia.
 Kemuliaan suatu umat, ditentukan oleh tegaknya nilai-nilai
ruhaninya bukan oleh nilai-nilai materi saja.
 Zakat, dalam penegakan nilai-nilai ruhani  tiga prinsip dasar
 Menyempurnakan kemerdekaan bagi setiap individu masyarakat
 Membangkitkan semangat pribadi manusia dan nilai-nilai
kemanusiaannya (etos kerja)
 Memelihara akidah untuk mensucikan dasar-dasar fitrah manusia ,
memahami hakikat tujuan hidup (pola berpikir kritis)
ZAKAT & PEMBERDAYAAN

 Zakat bukan sekedar bantuan sewaktu-waktu kepada


orang miskin untuk meringankan penderitaannya, tapi
bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan, agar orang
miskin menjadi berkecukupan selama-lamanya, mencari
pangkal penyebab kemiskinan itu dan mengusahakan
agar orang miskin itu mampu memperbaiki sendiri
kehidupan mereka. (DR. Yusuf Qardhawi).
 Pemberdayaan masyarakat berbasis zakat adalah salah
satu metode pendayagunaan dana zakat yang tujuan
utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup fakir
miskin melalui pendayagunaan sumber-sumber yang
ada pada mereka serta menekankan prinsip partisipasi.
ZAKAT & PEMBERDAYAAN
 Kelompok fakir miskin dalam hal ini dipandang sebagai anggota
masyarakat yang juga memiliki potensi, hanya saja potensi
tersebut belum sepenuhnya dikembangkan.
 Peran Amil Zakat adalah membantu meningkatkan kesadaran dan
kemampuan kelompok fakir miskin dalam mencapai tujuan-
tujuan yang diharapkan.
 Kemampuan kelompok fakir miskin untuk mengorganisasikan
diri dalam membuat perencanaan dan tindakan kolektif guna
memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan sesuai dengan
kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya, tidak bisa muncul
secara otomatis.
 Diperlukan suatu proses interaksi antara kelompok fakir miskin
dengan para amil zakat yang berperan sebagai pendamping
program pemberdayaan, agar terjadi proses transformasi
mustahik menjadi muzaki.
ZAKAT & PEMBERDAYAAN

 Pemberdayaan Masyarakat
suatu proses dimana masyarakat miskin didukung agar
mampu meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri.

 Memberdayakan masyarakat bertujuan "mendidik


masyarakat agar mampu mendidik diri mereka sendiri"
atau "membantu masyarakat agar mampu membantu diri
mereka sendiri".

 Helping poor people to help themselves


Kemandirian
Material

Kemandirian
TUJUAN PROGRAM Intelektual
PEMBERDAYAAN (pola pikir
yang kritis dan
sistematis)

Kemandirian
manajemen
(kelembagaan
masyarakat)
SASARAN
TUJUAN
-sangat miskin
Charity & Social “memberi -miskin
Safety Net ikan” -hampir miskin

Community “mengajari -miskin


Development memancing” -hampir miskin

“membantu
Micro and Small
memiliki pelaku usaha
Enterprises mikro dan kecil
pancing dan
Development perahu”

Poverty Alleviation Program


Zakat, Infak
dan Sedekah

3 Pilar
Perekonomian
dlm Al Qur’an
QS 2: 275 -281
Sektor Keuangan
atau Moneter Sektor Riil
(Keuangan (al bai’)
Syariah) Bisnis &
Yg diindikasikan oleh Perdagangan
larangan Riba
Perkembangan Aktivitas Zakat

Pemikiran
dan
Advokasi dan
Pembuatan Peradaban
(Thought and
Kebijakan
Civilization)
Publik
Pembangunan (Advocacy and
dan Policy Making)
Pemberdayaan
(Development
Amal Sosial– &
Keagamaan & Empowerment)
Kemanusiaan
(Charity and
Relief)
Relief and Welfare Community Development

Definisi Masalah Kelangkaan Ketidakberdayaan local


(Problem Definition) (Shortage) inertia
Kerangka waktu Segera Kehidupan program/
(Time Frame) (Immediate) Daur program
Cakupan (Scope) Individu atau keluarga Lingkungan/ sekitar desa
(indiviual or family) (Neighbourhood of
village)
Aktor utama Lembaga Lembaga bersama
(Chief Actors) masyarakat

Organizations Role Pelaku (Doer) Mobilizer


Orientasi Manajemen Manajemen logistik Manajemen program
(Management (Logistics management) (Program management)
Orientation)
Daur Program
IDENTIFIKASI/ PERENCANAAN /
ASSESSMENT DISAIN PROGRAM

EVALUASI IMPLEMENTASI
KEGIATAN PROGRAM

PEMANTAUAN/
MONITORING
Siklus
program
Apa yang
akan kita
lakukan?

Apakah kita telah


melakukan hal
yang benar/ Apakah kita
tepat? telah melakukan-
nya dengan benar?
DAUR MANAJEMEN PROGRAM
Studi Kelayakan/
Identifikasi

Konseptualisasi
Model intervensi
Monitoring &
Evaluasi
Desain Program

Implementasi Rencana Kerja

Budget &
Sumberdaya
ALUR PERENCANAAN
Pengembangan
model intervensi Kerangka kerja logis
GAGASAN (Log Frame)
PROGRAM PERSIAPAN &
STUDI
KELAYAKAN DESAIN
PROGRAM
PROPOSAL
 Data sekunder
 Data Primer RENCANA
 Identifikasi dan Analisa  Matrik Perencanaan KERJA
Masalah Program (MPP)
 Analisa Peran  Matrik Rangkaian Nilai
 Identifikasi potensi lokal (MRN)
Hasil Pelatihan
• Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta
pelatihan tentang Manajemen Program Pendayagunaan.
• Meningkatkan kemampuan dan komitmen peserta pelatihan
untuk mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi
program-program pendayagunaan zakat yang dijalankan.
• Meningkatkan keterampilan dalam merencanakan program
pendayagunaan zakat yang logis dan sistematis dengan
indikator program yang baik.
• Memudahkan amil zakat dalam menjalankan program
pendayagunaan, dan juga memudahkan dalam monitoring
dan evaluasi kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai