Anda di halaman 1dari 11

SOCIAL COMPLIANCE TRAINING

October, 2021
KRITERIA PADA SOSIAL AUDIT
Kriteria 1 : Kerja Paksa
• Tidak ada perbudakan
• Tidak ada pekerja yang bekerja dengan terpaksa karena ancaman,
hutang dan penyerahan jaminan (terutama surat berharga)
• Tidak menggunakan tahanan sebagai pekerja
• Pekerja dapat mengundurkan diri dengan aturan yang telah
ditetapkan sebelumnya (Peraturan Perusahaan/Undang-Undang)
• Lembur tidak boleh memaksa
• Akses ke toilet, klinik, air minum, melaksanakan ibadah tidak dibatasi
• Pekerja bebas keluar dari tempat kerja setelah jam kerja usai
Kriteria 2 : Kebebasan Berasosiasi dan Berserikat
• Pekerja diberi kebebasan untuk membuat Serikat Pekerja, bergabung, berpindah
atau keluar dari SP sesuai aturan
• SP harus terdaftar dan legal
• Pekerja juga tidak dipaksa untuk bergabung dengan SP
• Pengusaha memberi kesempatan SP untuk melakukan aktivitasnya dan tidak ada
diskriminasi terhadap pengurus/anggota SP
• Jika terdapat lebih dari 1 SP, tidak boleh ada diskriminasi antar SP dari Pengusaha
• Pengusaha dan SP berhak untuk berunding membuat Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) dan wajib didaftarkan ke Disnaker, berlaku 2 tahun, wajib dikomunikasikan
ke pekerja dan wajib diikuti
Kriteria 2 : Kebebasan Berasosiasi dan Berserikat
• SP tidak wajib ada di perusahaan
• Yang wajib ada untuk perusahaan di atas 50 pekerja adalah Lembaga Kerja Sama
Bipartit (LKSB)
• LKSB adalah forum komunikasi antara pekerja dan pengusaha
• Komposisi LKSB adalah 50% dari pekerja (dipilih secara voting) dan 50% dari
pengusaha/manajemen, minimum 6 orang terdiri dari Ketua, wakil ketua,
sekretaris dan anggota
• LKSB didaftarkan ke Disnaker dengan masa jabatan 3 tahun
• Setiap bulan LKSB melakukan pertemuan untuk membahas kondisi kerja. Catatan
rapat LKSB disimpan dan tiap 6 bulan sekali dilaporkan ke Disnaker
• Pekerja wajib mengtahui anggota LKSB yang mewakili mereka
Kriteria 3 : Pekerja Anak
• Anak dalam UU 13/2003 didefinisikan sebagai orang belum berusia 18 tahun
• Pekerja anak dibawah 15 tahun tidak boleh diperkerjakan
• Perusahaan harus menyimpan bukti umur pekerjanya (FC KTP, ijazah, SKCK, SIM, Akta lahir, dsb)
• Jika perusahaan tidak sengaja memperkerjakan anak dibawah 15 tahun, perusahaan wajib memberikan
program Pendidikan sampai dianggap dewasa dan mampu bekerja. Dalam masa Pendidikan tersebut,
perusahaan dapat merekrut keluarganya atau tetap memberi gaji anak tersebut sehingga dia tetap mendapat
penghasilan
• Pekerja muda (15-17 tahun) dapat bekerja sesuai Peraturan Menaker no.235/MEN/2003 namun dengan
batas yaitu :
a. Tidak boleh bekerja antara jam 18.00-06.00
b. Tidak boleh lembur
c. Tidak boleh menggunakan mesin
d. Tidak boleh bekerja di tempat tinggi, di dalam tanah, di (dalam) laut, di suhu ekstrim
e. Harus dapat diidentifikasi dengan mudah (ID khusus/Seragam) dan dibatasi lokasi kerjanya
Kriteria 4 : Diskriminasi
• Tidak boleh ada diskriminasi dalam proses rekruitasi, kompensasi,
pelatihan, promosi, terminasi dan pensiun berdasarkan SARA, jenis
kelamin, status pernikahan, orientasi seksual, kenaggotaan Serikat
Pekerja, afiliasi politik
• Prosedur hukuman harus mempertimbangkan keberatan pekerja,
proses banding dan proses diwakili oleh Serikat Pekerja/Pengacara
• Prosedur hukuman harus sudah dipahami pekerja dan tertulis dalam
Peraturan Perusahaan/PKB
Kriteria 5 : Kekerasan dan Pelecehan
• Tidak boleh ada hukuman fisik, gangguan/pelecehan seksual,
kekerasan verbal/kata-kata kasar, ancaman/intimidasi di perusahaan
• Perusahaan harus memiliki sarana keluh kesah yang :
1. Dapat menjaga kerahasiaan pelapor, obyektif dan independent
(tidak ada konflik kepentingan)
2. Diketahui dan dapat diakses semua pekerja
Kriteria 6 : Status Karyawan
• Setiap pekerja mempunyai perjanjian kerja tertulis dengan perusahaan (1 disimpan perusahaan, 1
disimpan pekerja)
• Hubungan kerja harus sesuai Undang-Undang (pekerja percobaan, pekerja tetap, pekerja harian lepas,
pekerja kontrak)
• Tidak boleh menggunakan outsourcing dan pekerja magang dengan maksud untuk menghindari aspek
legal dari hubungan kerja langsung dengan pekerja
• Pekerja outsourcing hanya diperbolehkan sesuai aturan perundangan
• Tidak boleh menggunakan pekerja paruh waktu atau pekerja temporer/kontrak berulang-ulang tanpa
maksud untuk memperkerjakan secara tetap
• Perusahaan harus paham semua aspek rekruitasi dan menilai/audit perusahaan jasa rekruitasi tenaga
kerja dan agennya terhadap persyaratam legal dan etis
• Perusahaan jasa rekruitasi tenaga kerja hanya menyediakan tenaga kerja yang telah terdaftar oleh
mereka
• Pekerja yang direkrut dilarang membayar biaya apapun selama proses rekruitasi
Kriteria 7 : Jam Kerja
• Jam kerja normal (tanpa lembur) di Indonesia maksimum 8 kerja per hari dan 40 jam seminggu
• Jam lembur maksimum di Indonesia adalah 3 jam per hari dan 14 jam seminggu, di luar kerja di
hari libur mingguan/hari libur nasional
• Dalam 7 hari harus ada minimum 1 hari libur mingguan
• Peraturan di Indonesia, setelah 4 jam kerja harus ada minimum 30 menit istirahat
• Harus ada alat pencatatan waktu yang akurat
• ETI mensyaratkan jam kerja normal + lembur seminggu tidak boleh lebih dari 60 jam
• Lembur tidak boleh dipaksakan :
1. Ada persetujuan tertulis sebelum lembur
2. Tidak boleh periodic
3. Dibayar sesuai aturan
NEXT TRAINING

Anda mungkin juga menyukai