y Scope
ELEMEN
USER EXPERIENCE
The Elements of User Experience
Second Edition by Jesse James Garrett
re Surface
Structu
Skeleton
Kelompok 5
1 2 3
Fellycia Pandu Rahman
Hikmahwarani Ghazali Rifko Akbar
(09031382227161) (09031382227180) (09031382227181)
CONTENTS
WHAT?
Elemen-elemen
HOW User Experience HOW?
?
Pentingnya Aplikasi
User Experience Elemen-elemen User
Experience
PENTINGNYA
ux
THINK BUILD
S
conven
ience
User
Experience (UX)
User Experience (Pengalaman Pengguna)
hadir dalam merancang produk/layanan agar
mampu menghindarkan user dari beberapa
permasalahan di dunia nyata.
THINK
UX BUILD
S
Elemen User Experience
Proses mendesain UX berkaitan dengan pertimbangan setiap
tindakan yang mungkin dilakukan user serta harapan user terhadap BUILD
produk/layanan yang dihasilkan. UX berperan sebagai dasar
pengembangan produk/layanan melalui beberapa elemen.
ELEMEN-ELEMEN UX
04 SKELETON
Komponen yang
memungkinkan user
05 SURFACE
Visual akhir dari
produk/layanan yang
menggunakan dibuat
produk/layanan
Saling Ketergantungan Elemen UX
Tujuan Bisnis
Penentuan tujuan bisnis yang
matang untuk identifikasi dan
menjelaskan secara rinci solusi
masalah user yang akan
diselesaikan
Identitas Produk
Reaksi user dalam
memperhatikan visual
produk agar memberikan
Metriks Sukses kesan yang baik
Indikator tentang seberapa
efektif pengalaman pengguna
memenuhi strategi (tolak ukur
keberhasilan strategi)
Strategy Plane: User Needs
Segmentasi User
Membagi user dalam beberapa kelompok
User
Kegunaan dan Riset User Needs
Mengumpulkan data pemahaman kebutuhan user
t
Produc
ves
Objecti
Merancang Persona
profil user yang mewakili kebutuhan user di dunia nyata
User
Secara umum pada layer ini yang perlu dipahami adalah apa yang akan kita
buat dan apa yang tidak akan kita buat. Dengan begini kita dapat mengetahui
sejauh mana lingkup dari yang akan dibuat.
Bottom-up ontent
Structuring c
katan
r to p -d o wn pende
arsitektu trategi.
• Pendekatan n g a n d ari bidang s
h pertim b a orong oleh
didorong ole itektur bottom-up did
ars
Pendekatan ngkup.
•
ba n ga n d ari bidang li is e suaikan d
apat
pertim p a t d di
yang da konten baru u
• Arsitektur n a m b ah a n ar
dasi pe h bagian b
mengakomo rt a s elu ru
n (atas) se
dalam bagia
(bawah).
Architecture Approaches
Bisa dibilang pendekatan yang paling sering digunakan
adalah strategi desain praktis. Strategi ini
kedengarannya, praktis. Dalam pendekatan arsitektur ini,
arsitek menggunakan bahan yang paling praktis, desain
yang paling efisien, dan strategi tradisionalis secara
keseluruhan.
rinciples
Organizing p rinya
h a su m si inti yang da t
la
p en g o rg a nisasian ada sa rk a n k e d ekatan dapa
Prinsip in berda rensi
g a la se su atu yang la il ai . In i se p erti titik refe ,
se
ro le h k la s if ikasi atau n o b je k la in ditempatkan
mempe semua
g m e mungkinkan ptual.
pusa t y a n
n d al am k erangka konse
aka
sering digun bantu
n is a s ia n dapat mem
rg a tau
ilik i p ri nsip pengo n m e n a n g a ni domain a
Mem kan da ngkin
se o ra n g m enyederhana . D i si si lain, itu mu
se sangat rum it ian
e n a y a n g a n g m ew a rnai penila
fenom ipu y
n c ip ta k an prisma men
m e
seseorang.
Langua
ge a n d me
tadata
Informa
si met
disaran a
kan ole mendefinisik
menent h nama an den
uk nya, gan
jenis fi an contoh Ba bahasa file. N tepat apa y
le. Dal
lainnya am dok hasa yang be amun, itu mu ang
um rbeda d n
file.
, metad
ata Bah en, e-book, alam b gkin
asa me d erbagai
nentuka an file berba
n Baha sis teks
Memili sa teks
ki kos di dalam
sangat a k ata ata
memba u tesau
memba n ru
ngun s t u j ika A s yang terko
metada is t n d n
ta sec em yang me a memutus trol dapat
informa aar ny ka
si.” Ini a simpel b ertakan meta n untuk
mengga m e r dat
mbarka engacu pada p arti “inform a. Istilah
n bagia en dekat as i tent
n konte
n terten an terstruktur ang
tu. untuk
Team Roles and Procces
• Dokumen yang diperlukan untuk mendeskripsikan struktur situs—dari
detail spesifik nomenklatur dan metadata hingga gambaran besar
arsitektur informasi dan desain interaksi secara keseluruhan—dapat
bervariasi secara substansial tergantung pada kompleksitas proyek.
• Untuk proyek yang melibatkan banyak konten dalam struktur hierarkis,
kerangka teks sederhana dapat menjadi cara yang efektif untuk
mendokumentasikan arsitektur. Dalam beberapa kasus, alat seperti
spreadsheet dan database akan ditekan ke dalam layanan untuk membantu
menangkap nuansa arsitektur yang kompleks.
• Tetapi alat dokumentasi utama untuk arsitektur informasi atau desain
interaksi adalah diagram. Mewakili struktur secara visual adalah cara
paling efisien bagi kami untuk mengomunikasikan cabang, kelompok,
dan hubungan timbal balik di antara komponen situs kami.
04
e
Interfac Informa
tion
Design Design
The Elements
Applied
Pengaplikasian/Realisasi
Elemen-Elemen User Experience
re Surface
Structu Plane
Plane
Skeleto
n
Plane
Menyelesaikan Permasalahan
Merancang User Experience tidak lebih dari sekadar kumpulan permasalahan
yang kecil untuk dipecahkan/diselesaikan. Perbedaan antara pendekatan yang
benar dan pendekatan yang salah terletak pada ide dasar :
Memahami permasalahan yang ingin diatasi, misalnya kita sudah mengetahui bahwa
tombol ungu besar yang terdapat laman beranda merupakan permasalahan. Apakah karena
ukurannya dan warnanya yang kurang kontras (Surface Plane)? atau tombolnya berada di
laman yang salah (Skeleton Plane)? atau fungsi dari tombol tersebut tidak sesuai ekspektasi
pengguna (Structure Plane)?
Pembagian Peran
Hanya dengan memiliki seseorang dalam
organisasi yang memikirkan tentang masing-
masing dari lima bidang (Plane) kita dapat
melakukan semua pertimbangan yang
penting untuk berhasil membuat User
Experience yang baik. Bagaimana peran
terdistribusi di organisasi tidak lebih penting
dari pada memastikan bahwa semua elemen
dari user experience terbagi dengan baik.
Mengajukan Pertanyaan Yang Tepat
Cara yang tepat adalah memiliki alasan untuk tiap pilihan dengan sepengetahuan kita
tentang permasalahan yang sedang dihadapi.
Pertanyaan yang harus anda tanyakan pada anda diri sendiri (dan pertanyaan pertama
yang harus Anda jawab) tentang aspek apa pun dari user experience adalah: Mengapa anda
membuatnya menjadi sedemikian?.
Memiliki cara berpikir yang baik dan benar untuk menghadapi suatu permasalahan
adalah hal yang paling penting. Setiap aspek lain pada proses mendesain user experience
bisa disesuaikan dengan waktu, keuangan dan orang yang perlukan.
Approach
Berlomba-lomba menuju peluncuran produk tanpa melihat ke belakang mungkin terlihat
seperti ide yang bagus disaat kita menentukan tanggal perilisannya, akan tetapi hasilnya
adalah produk yang memenuhi semua persyaratan teknis sesuai proyeknya akan tetapi tidak
cocok untuk penggunanya. Lebih buruk lagi, dengan memanfaatkan evaluasi komponen
UX pada akhirnya kita merilis/meluncurkan produk yang bermasalah akan tetapi tidak ada
lagi kesempatan atau modal untuk memperbaikinya.
Beberapa perusahaan sangat menyukai approach seperti ini, menyebutnya “user acceptance
testing”, pertanyaannya bukanlah “apakah pengguna akan menyukai atau menggunakan
produknya?” akan tetapi “apakah mereka bisa menerima produk seadanya?”
Kesimpulan
Dalam banyak kasus, kegagalan pada bidang bagian atas
dapat menutup keberhasilan pada bidang yang lebih rendah.
permasalahan dengan desain visual—tata letak yang tampak
berantakan atau terlalu ramai, atau warna yang tidak
konsisten atau bertabrakan.
Demikian pula, membuat semua keputusan yang tepat di
bidang atas tidak berarti apa-apa jika keputusan itu
didasarkan pada pilihan buruk yang dibuat di bidang yang
lebih rendah. Sejarahnya, Web penuh dengan situs yang
gagal karena, meskipun terlihat bagus secara visual, mereka
sama sekali tidak dapat digunakan.
THANK
THINK
YOU!! BUILD