UX FUNDAMENTAL
Berikut untuk link Materi video nya https://youtu.be/oKpNFuMsL_U
UX (User Experience)
User Experience design bisa dibilang kompleks dan luas untuk bagi para pemula, karena harus
mempelajari dari aspek aspek yang berbeda (dari aksesibilitas hingga wireframing). beberapa
dari aspek tersebut bertumpang tindih, namun sebagian pun ada yang saling melengkapi satu
sama lain. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui dasar dan pengertian apa itu ‘User
Experience’ dalam konteks design.
Namun, dalam konteks ini kita belajar User Experience yang berhubungan dengan websites, web
applications dan software applications lainya.
“You can add all the features and functionality that you like to a site or application, but the
success of the project rides on a single factor: how the users feel about it.”
Pertanyaan kita sebagai UI/UX Designers biasanya meliputi beberapa hal dibawah ini :
namun dari sini sebenarnya ada dua problem dengan pendekatan tersebut
pertama, jaman sebelumnya, masih minim kesadaran manusia dalam hal hal online. kedua, tidak
ada perhatian sama sekali antara user dengan produk — yang mengakibatkan success meter dari
suatu produk itu bergantung dengan keberuntungan atau keputusan yang telah dibuat oleh tim
desain
perlu diketahui sebagai ux designer bahwa user-centered design bertujuan untuk mendapatkan
UX yang layak digunakan — tidak bermaksud bahwa metode ini merupakan metode satu-
satunya yang optimal digunakan dalam berbagai macam projek
Mindset divergen ini mengharuskan pemikiran designer untuk berpikir secara lebih luas dan
menemukan solusi yang inovatif, mengumpulkan berbagai macam kemungkinan, dan melihat
permasalahan dari point of view yang berbeda-beda
Convergent Thinking
Mindset Convergent mengharuskan kamu untuk berpikir logis dan mempersempit pilihan dan
kemudian membuat satu rumusan dan kesimpulan dari permasalahan.
————————————————————————————————–
Discover
Pada fase discover ini, segala kegiatan dilakukan untuk memahami masalah user, fokus
didalamnya dapat dipecah menjadi 3 bagian utama: market space, topik, dan user research
Market space research : biasanya, riset pasar melibatkan kompetitor, tren pasar,
dll
Topic Research : bertujuan untuk memahami dan mengapa sedang berada dalam
ruang lingkup masalah tersebut?
User Research : komponen paling penting dalam desain digital, biasanya
melibatkan wawancara dengan user dan stakeholder bisnis atau klien untuk
mengumpulkan cerita dan informasi pengalaman mereka.
Beberapa metode untuk melakukan riset dan mengumpulkan data bisa dengan interview,
contextual inquiry, surveys, observations, card-sorting, heuristic review, competitor analysis dan
lain lain
Define
Pada fase ini, Kegiatanya ialah mencari pola dan wawasan/insight tentang pengguna dan mencari
berbagai masalah yang dapat dipecahkan untuk mereka, Penting bagi seorang designer untuk
melihat permasalahan tersebut dari berbagai macam sisi, dan menemukan masalah yang paling
krusial.
Utamanya proses ini bertujuan untuk menciptakan solusi yang relevan dengan melakukan
brainstorming secara bersama. kegiatan ini akan memberikan berbagai macam opsi yang nanti
dapat di voting oleh rekan anggota lainya
Deliver
Setelah menyelesaikan beragam brainstorming dan mendapatkan kesimpulan dari suatu
masalah, masuklah ke fase convergent dimana kita menghasilkan wireframe, mockup, dan
prototype untuk bisa dilakukan testing kepada user.
salah satu yang bisa kamu buat ialah wireframe, wireframe adalah prototype low-fidelity yang
bisa menggambarkan bagaimana produk ini akan didesain, biasanya dibuat diatas kertas dengan
berisi boks layout tanpa teks dan gambar detail
Fase ini adalah fase iteratif, artinya tidak akan selesai dalam satu kali jalan, kamu akan
mendesain, desain ulang, revisi, dan desain kembali. dan yang menjadi paramater untuk desain
kembali tersebut ialah hasil dari usability testing yang dilakukan untuk mengetahui kegunaan
desain yang sudah kita buat
Meskipun tidak sederhana untuk menemukan solusi terbaik, penting untuk memiliki komunikasi
yang terbuka, kejelasan konteks tujuan desain, dan memberikan feedback keseluruh lini tim,
ELEMENT OF UX
Berikut link Video Materi nya : https://youtu.be/PZuR0fXFcW4
Banyak yang berpikir bahwa menjadi seorang UX Designer hanya berkecimpungan dalam
membuat wireframe dan user flow. anggapan itu tidak salah, namun kurang tepat. Wireframe dan
user flow hanya sebagian kecil dari lingkup yang seharusnya seorang UX designer lakukan.
Pahami bahwa UX melingkupi hampir setiap aspek dari pengembangan sebuah produk baik dari
segi bisnis maupun produknya itu sendiri
Information Design
Desain Informasi ialah elemen yang mengandung konten
Desain Informasi ialah langkah untuk memperhatikan bagaimana setiap potong informasi dapat
dikelompokkan dengan informasi lain yang terkait agar user dapat mencerna informasi yang
memiliki alur yang berkesinambungan. Tujuan utama dalam desain informasi adalah kejelasan
informasi
Interaction Design
Desain interaksi dapat dipahami dalam arti yang sederhana yaitu desain antar design dan produk
Tujuan dari interaksi design adalah untuk menciptakan desain produk yang memungkinkan user
untuk mencapai tujuan mereka sebaik mungkin
Dimensi dalam Interaksi Design
1. Kata
Kata-kata, terutama yang digunakan interaksi, seperti label tombol, harus bermakna dan mudah
untuk dipahami, dan tidak membanjiri user dengan banyak informasi yang mengakibatkan user
tidak tertarik untuk membaca
2.Representasi Visual
Hal ini menyangkut elemen grafis seperti gambar, tipografi, dan ikon yang berinteraksi dengan
pengguna. biasanya dilengkapi dengan kata-kata untuk mengkomunikasikan informasi kepada
pengguna.
3. Benda atau Ruang
Melalui benda fisik apa user berinteraksi dengan produk? Laptop, dengan mouse atau touchpad?,
atau smartphone dengan jari-jari pengguna? dan dalam keadaan seperti apa biasanya orang
mengunakan aplikasi? misalnya apakah aplikasi anda sering digunakan ketika berdiri di stasiun
kereta yang penuh sesak saat mengunakan aplikasi smartphone? atau sedang duduk diatas meja
dan menjelajahi situs web? ini semua mempengaruhi interaksi antara user dan produk
4. Behaviour
Dimensi ini termasuk mekanisme produk; bagaimana user melakukan tindakan di situs web?
bagaimana user mengoperasikan produk? reaksi dan respons mereka seperti apa? pengaruh
emosional dari pengguna berpengaruh dalam pemakaian produk
Contoh beberapa pertanyaan yang diperhatikan dalam melakukan interaction design
1.Apa yang dapat dilakukan dengan user dengan mouse, jari dalam berinteraksi langsung dengan
antarmuka?
2.Bagaimana dengan penampilan (warna, bentuk, ukuran, dll) memberi user petunjuk tentang
bagaimana fungsinya?
3.Apakah pesan kesalahan menyediakan cara bagi user untuk memperbaiki masalah atau
menjelaskan kesalahan terjadi?
4.Umpan balik apa dari user setelah melakukan tindakan tersebut?
Visual Design
Desain Visual bertujuan untuk meningkatkan daya tarik estetika dan kegunaan produk dengan
mengunakan gambar, tipografi, ruang, tata letak, dan warna yang sesuai.
“Problems with visual design can turn users off so quickly that they never discover the smart
choices you made with navigation or interaction design”.- Jesse James Garret, UX Designer &
co-founder of Adaptive path
Alasan-alasan visual design begitu penting untuk diperhatikan
1.Menggabungkan information design dan interaction design bersama untuk
menampilkan tampilan produk.
2.Memberikan petunjuk visual, dengan warna, produk akan terlihat lebih menarik
dan membuat user memperhatikan tombol dan fungsi yang ada.
3.Mood & Experience, pada akhirnya, bisnis atau klien memiliki brand tertentu,
dengan look & feel yang spesifik, Melakukan visual design disini sangat krusial
dalam membawa brand dan branding/look & feel dalam produk.
4.Usability, penting untuk diketahui desain tidak hanya membuat tampilan cantik
dan keren, namun juga harus dipikirkan dari kegunaan yang mudah dicapai oleh
user.
5.Sign-off, proses dimana desain sudah siap untuk di deliver kepada klien untuk
dilihat secara keseluruhan.
Teknik untuk melakukan Visual Design
1.Conceptualitation, membuat alternatif beberapa desain alternatif untuk
dipertimbangkan dalam tim.
2.Moodboard, melakukan eksplorasi mood, vibe, look & feel dari sebuah desain
untuk memberimu inspirasi untuk membuat desain.
3.Style Guide, adalah sebuah deliverable penting yang dibuat di akhir siklus
pengembangan desain sebelum desain dieksekusi oleh front-end developer,.
4.Pattern Library, merupakan komponen-komponen elemen ui pada desain seperti
form, tab, dan lainya. tujuanya untuk membantu developer yang akan membuat
kode, ini salah satu effort desainer untuk mengkomunikasikan desainya
THE 5 LEVELS OF PROCESS
Menurut Jesse James Garrett dalam bukunya UX terbagi menjadi 5
Elemen. Strategy — Scope — Stucture — Skeleton — Surface.
1.Strategy
Berbicara strategi, kita berbicara dua hal. User needs dan business goals. User needs kita akan
melihat pihak yang akan menggunakan produk/sistem/app yang akan dibuat. Apa yang mereka
inginkan, apa yang mereka butuhkan, apa yang membuat mereka bahagia, dan lain sebagainya.
Sedangkan business goals adalah apa tujuan atau value dari produk ini bagi
organisasi/bisnis/client. Apa yang disebut dengan sukses bagi organisasi. Misalnya jika
produknya menghasilkan uang, jika produknya sukses meningkatkan awareness masyarakat,
produknya sukses meningkatkan efisiensi, dan lain-lain.
Untuk mengetahui kebutuhan user hal yang perlu dilakukan adalah Segmentasi, misal
segmentasi demografis seperti jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pernikahan,
pendapatan dan lain sebagainya. Hal ini dapat mempermudah dalam memahami kebutuhan user.
Pahami kebutuhan pengguna dengan melakukan Research/penelitian tujuannya mengumpulkan
informasi yang berhubungan dengan produk yang ingin dikembangkan. Metode yang dapat
dilakukan adalah survey, wawancara ataupun membuat focus group untuk memperoleh data
yang umum seperti sikap dan persepsi pengguna. Untuk memperoleh data yang lebih
spesifik ataupun yang berhubungan dengan kebiasaan user, kita dapat melakukan user test atau
field studies.
Langkah berikutnya adalah buat persona untuk menetukan target user yang lebih spesifik.
Persona merupakan karakter fiksi yang direpresntasikan dari segmentasi pengguna. Persona
dapat membantu dalam mengingat target pengguna selama proses perancangan produk.
Metode Research
2.Scope
Strategi akan menjadi scope ketika kita telah mendefinisikan dan menemukan antara user needs
dengan business goals yang diterjemahkan dalam bentuk requirement. Di fase Scope ini
dilakukan setelah menggali apa yang diinginkan oleh organisasi dan dibutuhkan oleh user, dan
menentukan fitur-fitur apa saja yang dapat kita berikan.
Pada gambar tersebut yang perlu dipahami adalah apa yang akan kita buat dan apa yang tidak
akan dibuat. Dengan begini kita dapat mengetahui sejauh mana lingkup dari produk yang akan
dibuat.
Sifat produk pada dasarnya terbagi menjadi dua, antara produk sebagai fungsionalitas dengan
produk sebagai informasi. Produk sebagai fungsionalitas fokus dalam mempertimbangkan set
fitur yang akan dibuat, sedangkan produk sebagai informasi kita fokus dalam menentukan konten
apa saja yang akan dimuat.
Functional Specifications
Dalam setiap pengembangan produk tentunya perlu ada dokumen yang berisikan spesifikasi
fungsi, fitur apa yang akan ada pada produk kita. Hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan
dokumen ini adalah:
Be positive. Menggunakan kalimat yang positif, misalnya:
Be Specific. Menjelaskan setiap spesifikasi fungsi secara jelas dan spesifik, misalnya:
Content Requirement
Informasi apa yang akan ditampilkan perlu dideskripsikan dan dipersiapkan secara matang pada
bagian ini. Informasi seperti teks/kalimat, gambar, video, dll. Konten yang tampilkan dapat
disesuaikan dengan produk yang akan kita buat
3.Structure
Element struktur adalah bagaimana user berinteraksi dengan kumpulan fitur yang telah kita
definisikan pada elemen scope. Pada elemen ini, kita akan coba menerjemahkan kumpulan fitur
yang sudah kita buat di functional requirement menjadi interaction design. Lalu kumpulan
bentuk konten dalam content requirement diterjemahkan menjadi information architecture.
Interaction Design
merupakan interaksi dua arah antara pengguna dengan produk. Bagaimana respon
produk/layanan ketika user melakukan suatu tindakan tertentu. Contoh sederhana ketika user klik
icon love maka icon tersebut berubah menjadi merah, contoh lain ketika user klik gambar produk
maka sistem akan merespon dengan mengarahkan user pada halaman detail produk.
Information Architecture
berkaitan dengan bagaimana user memproses informasi yang terdapat dalam produk/layanan
kita. Pengelompokan informasi berdasarkan kategori membantu kita dalam leveling of
information.
4.Skeleton
Di tahap skeleton inilah bentuk dari produk yang akan kita kembangkan mulai terlihat. Skeleton
merupakan representasi dari produk kita. Skeleton akan memperlihatkan tombol apa akan berada
dimana, di layar mana konten akan ditampilkan, seberapa besar ukuran konten yang ditampilkan,
dan lain sebagainya.
Interface Design
Desain Interface sebaiknya disesuaikan dengan target dan kebiasaan user dalam menggunakan
aplikasi (mental model pengguna). Misal cara baca orang asia dan timur tengah, contoh lain
penggunaan warna merah, kuning, hijau, dll. Consistency menjadi poin yang perlu diperhatikan
ketika kita merancang suatu interface agar user familiar (intuitif/mudah dipahami) dengan desain
yang diciptakan.
Salah satu poin keberhasilan suatu desain interface adalah seberapa intuitif interface yang kita
buat.
Navigation Design
Navigation Design adalah tentang bagaimana pengguna dapat berpindah dari satu halaman ke
halaman lainnya dengan mudah.
Information Design
Information Design adalah bagaimana mengelola informasi yang kita miliki untuk ditampilkan
secara baik agar user dapat memahami informasi dengan lebih mudah. Informasi dapat diubah
menjadi bentuk visual seperti pie chart, grafik, dll. Pengelompokan informasi (misal: kategori
produk yang ada di Tokopedia) dapat mempermudah user menemukan informasi yang sedang
dicari
Setelah interaction design, information architercture dan navigation design sudah jelas, langkah
selanjutnya adalah membuat wireframe sesuai dengan ketiga aspek Skeleton tersebut.
Contoh Wireframe
5.Surface
Layer ini berkaitan dengan perancangan sensory design. Sensory design meliputi panca indra
manusia. Bagaimana user melihat, mendengar, menyentuh, mencium, merasakan. Biasanya pada
layer ini UX Designer berkoordinasi dengan UI Designer dan menjadi tanggung jawab bersama
untuk memastikan hasil visualisasi desain sesuai dengan yang dinginkan.
Untuk sebagian perusahaan seperti Tokopedia misalnya sudah memiliki ahli dibidang UI
Designer sehingga sudah ada orang yang bertanggung jawab dalam hal user interface. Lain
halnya jika kita berperan sebagai UX/UI Designer, itu berarti kita harus berperan penting pada
layer ini.