Anda di halaman 1dari 18

Oleh : Ari Budiarti

Damaris Nelly Diana Nurherni


Erlita Suparti
Ainun Jahriyah Nesa Faresa
Puji Handayani Sri Suarni
Heldiana Hutahean
 Varicella / chickenpox atau sering disebut
cacar air adalah suatu infeksi virus menular,
yang menyebabkan ruam kulit berupa
sekumpulan bintik – bintik kecil yang datar
maupun menonjol, lepuhan berisi cairan
serta keropeng, yang menimbulkan rasa
gatal.
 sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah,
lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk
infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat,
bisa di dapatkan nyeri sendi, sakit kepala
dan pusing. Berapa hari kemudian timbullah
kemerahan pada kulit yang berukuran kecil
yang pertama kali ditemukan di sekitar dada
dan perut. Gejalanya mulai timbul dalam
waktu 10-21 hari setelah terinfeksi.
 Mula-mula akan membentuk peradangan pada
folikel kulit dan glandula sebasea, kemudian
membentuk makula (bentuknya hampir rata
dengan sekitarnya) yang berkembang cepat
menjadi papula (bentuknya lebih menonjol) dan
berubah lagi menjadi vesikula (papula yang berisi
cairan) dan akhirnya mengering menjadi krusta.
 Pada pelapisan mukosa, terbentuknya makula,
papula, dan vesikula tidak akan menjadi krusta,
namun biasanya vesikula akan pecah membentuk
luka yang terbuka, tetapi luka tersebut akan
sembuh dengan cepat.
Komplikasi maternal yang mungkin terjadi :
 Persalinan preterm.
 Ensepalitis
 Pneumonia
 Resiko terjadinya sindroma fetal adalah 2%
bila ibu menderita penyakit pada kehamilan
antara 13 – 30 minggu ; dan 0.3% bila infeksi
terjadi pada kehamilan kurang dari 13
minggu. Bila infeksi pada ibu terlihat dalam
jangka waktu 3 minggu pasca persalinan
maka resiko infeksi janin pasca persalinan
adalah 24% . Bila infeksi pada ibu terjadi
dalam jangka waktu 5 – 21 hari sebelum
persalinan dan janin mengalami infeksi maka
hal ini umumnya ringan dan “self limiting”
 Jika terjadi pada trimester kedua dan ketiga,
cacar air umumnya tak menyebabkan
kelainan bawaan. Namun kemungkinan bayi
lahir prematur atau menderita bintil-bintil
berisi air setelah 10 hari dilahirkan.
Pencegahan hanya bisa dilakukan dengan
vaksinasi.
 Bila infeksi terjadi dalam jangka waktu 4 hari
sebelum persalinan atau 2 hari pasca
persalinan, maka neonatus akan berada pada
resiko tinggi menderita infeksi hebat dengan
mortalitas 30%.
 Pada ibu hamil penyakit ini dapat menular
kepada janinnya lewat plasenta. Namun yang
lebih fatal apabila varicella zooster terjadi
pada ibu hamil yang beberapa hari lagi
melahirkan, yang penularannya lewat darah
karena bayi belum punya antibody dari ibu
sehingga teridentifikasi baru yang bisa
berakibat kematian dan mengakibtkan bayi
baru lahir mengalami infeksi varicella berat.
 Jika sakit cacar terjadi pada kehamilan tua
dan lebih dari lima hari sebelum melahirkan,
kemungkinan kondisi bayi akan baik-baik
saja. Ini karena lima hari setelah terinfeksi
virus cacar, tubuh si ibu membangun antibodi
terhadap virus dan bayi mendapatkan
antibody tersebut lewat plasenta. Apabila ibu
terkena cacar 5-21 hari sebelum bayi lahir,
ada kemungkinan si bayi terkena cacar
beberapa hari setelah lahir. Namun, karena
sudah ada antibody, kondisinya tidak parah.
 Ibu hamil harus diperiksa status imunitasnya
sebelum hamil atau paling tidak pada masa
trimester pertama.
 Pencegahan dengan mendapat suntikan VZIG
(Varicella Zooster ImunoGlobulin) atau obat
anti virus lain jika diketahui ibu hamil kontak
dengan penderita cacar air.
 Jika sudah terlanjur terjangkit, ibu perlu
dirawat untuk mencegah terjadinya
komplikasi.
 Kalau terjangkit cacar menjelang masa
persalinan sampai setelah melahirkan,
bayinya harus segera mendapat suntikan
VZIG atau penanganan maksimal dari dokter
yang menangani ibu dan bayinya.
 Pembeian vaksinasi kepada ivu hamil harus
dilakukan dengan ekstra hati-hati agar tidak
menimbulkan dampak lain yang merugikan
ibu maupun janin yang dikandung.
 Untuk mencegah cacar air diberikan suatu
vaksin. Kepada orang yang belum pernah
mengalami komplikasi, bisa diberikan
immunoglobulin zoster atau immunoglobulin
varicella-zoster. Vaksin varicella biasanya
diberikan kepada anak yang berusia 12-18
bulan.
 Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah
pergarukan, sebaiknya kulit dikompres
dingin. Bisa juga dioleskan lotion kalamin,
anthihistamin atau lainnya yang mengandung
mentol dan fenol.
 Setelah masa penyembuhan varicella, dapat
dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang
ditimbulkan dengan banyak mengkonsumsi air
mineral untuk menetralisir ginjal setelah
mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin C placebo
ataupun yang langsung dari buah-buahan segar
seperti juice jambu biji, juice tomat atau
anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa
didapat dari placebo, minuman dari lidah buaya,
ataupun runput laut. Penggunaan lotion yang
mengandung pelembab ekstra saat luka sudah
benar-benar sembuh diperlukan untuk
menghindari iritasi lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai