0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan18 halaman
Varicella atau cacar air adalah infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa bintik-bintik dan lepuhan berisi cairan yang sangat gatal. Infeksi ini dapat menular ke janin melalui plasenta dan menimbulkan komplikasi berat pada bayi baru lahir. Pencegahan melalui vaksinasi ibu hamil sangat penting untuk mencegah penularan dan komplikasi pada janin.
Varicella atau cacar air adalah infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa bintik-bintik dan lepuhan berisi cairan yang sangat gatal. Infeksi ini dapat menular ke janin melalui plasenta dan menimbulkan komplikasi berat pada bayi baru lahir. Pencegahan melalui vaksinasi ibu hamil sangat penting untuk mencegah penularan dan komplikasi pada janin.
Varicella atau cacar air adalah infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa bintik-bintik dan lepuhan berisi cairan yang sangat gatal. Infeksi ini dapat menular ke janin melalui plasenta dan menimbulkan komplikasi berat pada bayi baru lahir. Pencegahan melalui vaksinasi ibu hamil sangat penting untuk mencegah penularan dan komplikasi pada janin.
Erlita Suparti Ainun Jahriyah Nesa Faresa Puji Handayani Sri Suarni Heldiana Hutahean Varicella / chickenpox atau sering disebut cacar air adalah suatu infeksi virus menular, yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik – bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal. sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa di dapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Berapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut. Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi. Mula-mula akan membentuk peradangan pada folikel kulit dan glandula sebasea, kemudian membentuk makula (bentuknya hampir rata dengan sekitarnya) yang berkembang cepat menjadi papula (bentuknya lebih menonjol) dan berubah lagi menjadi vesikula (papula yang berisi cairan) dan akhirnya mengering menjadi krusta. Pada pelapisan mukosa, terbentuknya makula, papula, dan vesikula tidak akan menjadi krusta, namun biasanya vesikula akan pecah membentuk luka yang terbuka, tetapi luka tersebut akan sembuh dengan cepat. Komplikasi maternal yang mungkin terjadi : Persalinan preterm. Ensepalitis Pneumonia Resiko terjadinya sindroma fetal adalah 2% bila ibu menderita penyakit pada kehamilan antara 13 – 30 minggu ; dan 0.3% bila infeksi terjadi pada kehamilan kurang dari 13 minggu. Bila infeksi pada ibu terlihat dalam jangka waktu 3 minggu pasca persalinan maka resiko infeksi janin pasca persalinan adalah 24% . Bila infeksi pada ibu terjadi dalam jangka waktu 5 – 21 hari sebelum persalinan dan janin mengalami infeksi maka hal ini umumnya ringan dan “self limiting” Jika terjadi pada trimester kedua dan ketiga, cacar air umumnya tak menyebabkan kelainan bawaan. Namun kemungkinan bayi lahir prematur atau menderita bintil-bintil berisi air setelah 10 hari dilahirkan. Pencegahan hanya bisa dilakukan dengan vaksinasi. Bila infeksi terjadi dalam jangka waktu 4 hari sebelum persalinan atau 2 hari pasca persalinan, maka neonatus akan berada pada resiko tinggi menderita infeksi hebat dengan mortalitas 30%. Pada ibu hamil penyakit ini dapat menular kepada janinnya lewat plasenta. Namun yang lebih fatal apabila varicella zooster terjadi pada ibu hamil yang beberapa hari lagi melahirkan, yang penularannya lewat darah karena bayi belum punya antibody dari ibu sehingga teridentifikasi baru yang bisa berakibat kematian dan mengakibtkan bayi baru lahir mengalami infeksi varicella berat. Jika sakit cacar terjadi pada kehamilan tua dan lebih dari lima hari sebelum melahirkan, kemungkinan kondisi bayi akan baik-baik saja. Ini karena lima hari setelah terinfeksi virus cacar, tubuh si ibu membangun antibodi terhadap virus dan bayi mendapatkan antibody tersebut lewat plasenta. Apabila ibu terkena cacar 5-21 hari sebelum bayi lahir, ada kemungkinan si bayi terkena cacar beberapa hari setelah lahir. Namun, karena sudah ada antibody, kondisinya tidak parah. Ibu hamil harus diperiksa status imunitasnya sebelum hamil atau paling tidak pada masa trimester pertama. Pencegahan dengan mendapat suntikan VZIG (Varicella Zooster ImunoGlobulin) atau obat anti virus lain jika diketahui ibu hamil kontak dengan penderita cacar air. Jika sudah terlanjur terjangkit, ibu perlu dirawat untuk mencegah terjadinya komplikasi. Kalau terjangkit cacar menjelang masa persalinan sampai setelah melahirkan, bayinya harus segera mendapat suntikan VZIG atau penanganan maksimal dari dokter yang menangani ibu dan bayinya. Pembeian vaksinasi kepada ivu hamil harus dilakukan dengan ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan dampak lain yang merugikan ibu maupun janin yang dikandung. Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah mengalami komplikasi, bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varicella biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan. Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah pergarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan lotion kalamin, anthihistamin atau lainnya yang mengandung mentol dan fenol. Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengkonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin C placebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat atau anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari placebo, minuman dari lidah buaya, ataupun runput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar-benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.