Anda di halaman 1dari 26

PRAKTIK BIDAN &

KEWENNGAN BIDAN
KOMUNITAS

NURHASANAH(20.01.0001)
PRAKTIK KEBIDANAN
Praktik Kebidanan adalah kegiatan
pemberian
pelayanan yang dilakukan oleh Bidan
dalam bentuk
asuhan kebidanan.
REGISTRASI

Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Bidan

yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi atau

Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi

tertentu lain serta mempunyai pengakuan secara

hukum untuk menjalankan Praktik Kebidanan.


REGISTRASI &
IZIN PRAKTIK
BIDAN
Sesuai dengan UU no 4 tahun 2019
tentang kebidanan

Pasal 21-30
PASAL 21

(1) Setiap Bidan yang akan menjalankan Praktik

Kebidanan wajib memiliki STR.

(2) STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan

oleh Konsil kepada Bidan yang memenuhi

persyaratan.

(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau
meliputi: Sertifikat

a. memiliki ijazah dari perguruan tinggi yang Profesi;

menyelenggarakan pendidikan Kebidanan sesuai c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan
mental;
dengan ketentuan peraturan perundang-
d. memiliki surat pernyataan telah
undangan; mengucapkan

sumpah/janji profesi; dan

e. membuat pernyataan tertulis untuk


mematuhi dan

melaksanakan ketentuan etika profesi.


PASAL 22 d. membuat pernyataan tertulis mematuhi dan
(1) STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat
melaksanakan ketentuan etika profesi;
diregistrasi ulang setelah memenuhi persyaratan.

(2) Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi
atau vokasi; dan
dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. memiliki STR lama; f. memenuhi kecukupan dalam kegiatan


pelayanan,pendidikan, pelatihan, dan/atau
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat
kegiatan ilmiahlainnya.
Profesi;

c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;


PASAL 23
Konsil harus menerbitkan STR paling lama 30
(tigapuluh) hari kerja terhitung sejak pengajuan
STR diterima.
PASAL 24
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
Registrasi dan Registrasi ulang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 sampai dengan Pasal
23 diatur dalam Peraturan Konsil.
BAGIAN KEDUA
IZIN PRAKTIK
PASAL 25
(1) Bidan yang akan menjalankan

Praktik Kebidanan wajib memiliki izin praktik.

(2) Izin praktik sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) diberikan dalam bentuk SIPB.

(3) SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota
atas rekomendasi pejabat kesehatan yang
berwenang dikabupaten/kota tempat Bidan
menjalankanpraktiknya.
LANJUT
(4) Pemerintah Daerah kabupaten/kota sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) harus menerbitkan SIPB

paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak pengajuan SIPB diterima.

(5) Untuk mendapatkan SIPB sebagaimana dimaksud

pada ayat (3), Bidan harus memiliki:

a. STR yang masih berlaku; dan

b. tempat praktik.

(6) SIPB berlaku apabila:

a. STR masih berlaku; dan

b. Bidan berpraktik di tempat sebagaimana

tercantum dalam SIPB.


PASAL 26
(1) Bidan paling banyak mendapatkan 2 (dua) SIPB.

(2) SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk:

a. 1 (satu) di Tempat Praktik Mandiri Bidan dan 1

(satu) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan selain di

Tempat Praktik Mandiri Bidan; atau

b. 2 (dua) Praktik Kebidanan di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan selain di Tempat Praktik Mandiri Bidan.


PASAL 27
SIPB tidak berlaku apabila:

a. Bidan meninggal dunia;

b. habis masa berlakunya;

c. dicabut berdasarkan ketentuan peraturan


perundang-undangan; atau

d. atas permintaan sendiri.


PASAL 28
(1) Setiap Bidan harus menjalankan Praktik Kebidanan di

tempat praktik yang sesuai dengan SIPB.

(2) Bidan yang menjalankan Praktik Kebidanan di tempat

Pr Paktik yang tidak sesuai dengan SIPB sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif

berupa:

a. teguran tertulis;

b. penghentian sementara kegiatan; atau

c. pencabutan izin.
Pasal 29
Ketentuan lebih lanjut mengenai izin praktik
Bidan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
sampai dengan Pasal 28 diatur dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 30
(1) Penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus

mendayagunakan Bidan yang memiliki STR dan SIPB.

(2) Penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan

yang menyagunakan Bidan yang tidak memiliki

STR danSIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai

sanksi administratif berupa:

a. teguran tertulis;

b. penghentian sementara kegiatan; atau

c. pencabutan izin.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan

sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) diatur dengan Peraturan Menteri.


KEWENANGAN BIDAN KOMUNITAS
TUGAS UTAMA BIDAN
DIKOMUNITAS
MEMBERIKAN PELAYANAN
KEBIDANAN MELIPUTI:

1. Pelaksanaan Asuhan /Pelayanan


kebidanan

2. Pengelola pelayanan KIA/KB

3. Pendidik individu ,Keluarga dan


Masyarakat

4. Peneliti dalam asuhan kebidanan


PELAKSANAN
ASUHAN
1. MEMBERIKAN BIMBINGAN THD
KELOMPOK REMAJA MASA PR NIKAH

2. MEMBERIKAN ASKEB DENGAN STANDAR


PROFESIONAL

3. MELAKSANAKAN ASKEBBUMIL NORMAL


DGN KOMPLIKASI PATOLOGIS DAN RESTI
DGN MELIBATKAN KEL/KLIEN

4. MELAKSANAKANN ASKEB IBU BERSALIN


NORMAL,KOMPLIKASI ,PATOLOGIS DAN
RESTI

5. MELAKSANAKAN ASUHAN BBL DGN


MELIBATKAN KEL / KLIEN
6. MELAKSANAKAN ASUHAN IBU NIFAS DENGAN
MELIBATKAN KEL/KLIEN

7. MELAKSANAKAN ASUHAN BAYI, BALITA DGN


MELIBATKAN KEL/KLIEN

8. MELAKSANAKAN ASKEB PADA WANITA /IBU


DGN GAPRO DGN MELIBATKAN KLIEN/KEL

9. MELAKSANAKAN PEL. KB DGN MELIBATKAN


KEL/KLIEN

10. MELAKSANAKAN PENKES DI DALAM


PEL.KEBIDANAN
PENGELOLAN KIA/KB
1. Pengelola Kegiatan Kebidanan Unit Kia/Pkm /Polindes/Posyandu/Praktek
Mandiri

2. Sebagai Pengelola Bidan Memimpin Dgn Mengelola Bidan Lain Atau


Tenaga Kesehtan Yang Pendidiknnya Rendah

3. Mengembangkan Pelayanan Kesmas Terutma Kelompok Khusus &


Msyarakat Di Wilayah Kerjanya Dgn Melibatkan Keluarga Dan Masyarakat

4. Berpartisipasi Dlm Tim Untuk Melaksanakan Program Kesehatan Dan


Program Sektor Lin Di Wilayah Kerjanya Melalui Peningkatan Kemampuan
Kader, Tenaga Kesehatan Lain Di Wilayah Kerjanya
PENDIDIK
Melaksanakan Bimbingan Penyuluhan , Pendidikan Pada Klien,
Masyarakat & Nakes Termasuk Siswa Bidan, Kader, Dukun Bayi
Yang Berhubungan Dengan KIA/KB
PENELITI
1. MELAKSANAKAN PENELITIAN SECARA MANDIRI /
BEKERJASAMA SECARA KOLABORATIF DALAM TIM
PENELITIAN DALAM ASKEB

2. DASAR-DASAR PENELITIAN PERLU DIKETAHUI BIDAN


SEPERTI PENCATATAN , PENGOLAHAN DAN ANALISA
DATA

3. SECARA SEDERHANA BIDAN DAPAT MEMBERIKAN


KESIMPULAN ATAS HASIL ANALISISNYA

4. BERDASARKAN DATA KEMUDIAN MENYUSUN RENCANA


& TINDAKAN SESUAI PERMASALAHAN YANG DITEMUI
KETERAMPILANDASAR
BIDAN DIKOMUNITAS

1. MELAKUKAN PENGELOLAAN
PELAYANAN IBU HAMIL , NIFAS DAN
MENYUSUI ,BAYI, BALITA ,KB DI
MASYARAKAT

2. MENGIDENTIFIKASI STATUS
KESEHATAN IBU DAN ANAK

3. MELAKUKAN PERTOLONGAN
PERSALINAN DI RUMAH DAN
POLINDES

4. MENGELOLA POLINDES

5. MELAKSANAKAN KUNJUNGAN
RUMAH

6. MELAKUKAN PEMBINAAN PSM


KETERAMPILAN TAMBAHAN
1. MELKUKAN PEMANTAUAN KIA DENGAN
PWS KIA

2. MELAKSANAKAN PELATIHAN DAN


PEMBINAN DUKUN BAYI/ KADER

3. MENGELOLA DN MEMBERIKAN OBT


SESUAI KEWENANGANNYA

4. MENGGUNAKAN TTG
TUGAS TAMBAHAN

1. UPAYA PERBAIKAN KONSELING

2. MENGELOLA DAN
MEMBERIKAN OBAT
SEDERHANA SESUAI
KEWENANGANNYA

3. SURVEILANCE

4. MENGGUNAKAN TTG
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai