Anda di halaman 1dari 30

REGULASI TERBARU TERKAIT

PENINGKATAN MUTU LAYANAN PMB

HJ. YENNI KESUMA S.ST.,M.MKES


Bidan adalah seorang perempuan yang telah
menyelesaikan program pendidikan Kebidanan
baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang
diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah
memenuhi persyaratan untuk melakukan
praktik Kebidanan.

UU
Kebidanan Pelayanan Kebidanan adalah suatu
No.4 Th 2019 pelayanan profesional yang merupakan
bentuk
bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan
secara mandiri, kolaborasi, dan/atau
rujukan.
BAB II PENDIDIKAN KEBIDANAN

PASAL 4
PASAL 5

Pendidikan Akademik

Pendidikan Kebidanan Terdiri Atas: - Program Sarjana


 Pendidikan Akademik - Program Magister
 Pendidikan Vokasi - Program Doktor
 Pendidikan Profesi

PASAL 6
Lulusan pendidikan vokasi yang akan menjadi
Bidan lulusan pendidikan profesi harus
melanjutkan program pendidikan setara sarjana
Pendidikan Vokasi
ditambah pendidikan profesi
(merupakan program diploma kebidanan)
BAB III REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK

PASAL 21
(1) Setiap Bidan yang akan menjalankan Praktik Kebidanan wajib memiliki STR.
(2) STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Konsil kepada Bidan yang memenuhipersyaratan.
(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. memiliki Ijazah dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan Kebidanan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
d. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi
e. membuat pernyataan tertulis untuk mematuhidan melaksanakan ketentuan etika profesi

Pasal 22
(1) STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapatdiregistrasi ulang setelah memenuhi persyaratan.
(2) Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. memiliki STR lama
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
d. membuat pernyataan tertulis mematuhi danmelaksanakan ketentuan etika profesi
e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesiatau vokasi
f. memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan,pendidikan, pelatihan, dan atau kegiatan ilmiahlainnya
PASAL 26

1. Bidan paling banyak mendapatkan 2 (dua) SIPB.


2. SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk:
a. 1 (satu) di Tempat Praktik Mandiri Bidan
b. 1 (satu) Praktik Kebidanan di Fasilitas pelayanan Kesehatan selain di Tempat Praktik Mandiri
Bidan

Pasal 27
SIPB tidak berlaku apabila:
a. Bidan meninggal dunia
b. habis masa berlakunya
c. dicabut berdasarkan ketentuan perundang-undangan
d. atas permintaan sendiri
Pasal 28
1. Setiap Bidan harus menjalankan Praktik Kebidanan di tempat praktik yang sesuai dengan SIPB.
2. Bidan yang menjalankan Praktik Kebidanan ditempat praktik yang tidak sesuai dengan
SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:
a. Teguran tertulis
b. Penghentian sementara kegiatan
c. Pencabutan izin
BAB VI
PRAKTIK KEBIDANAN

PASAL 41
(1) Praktik Kebidanan dilakukan di: a. Tempat Praktik Mandiri Bidan; dan b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
(2) Praktik Kebidanan diatas harus didasarkan pada Kode Etik, Standar Pelayanan, Standar Profesi, dan Standar
Prosedur Operasional.

Pasal 43
(1) Bidan lulusan pendidikan diploma tiga hanya dapat melakukan Praktik Kebidanan di Fasilitas pelayanan
Kesehatan.
(2) Bidan lulusan pendidikan profesi dapat melakukanPraktik Kebidanan di Tempat Praktik Mandiri Bidan dan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
(3) Praktik Mandiri Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan hanya pada 1 (satu) Tempat Praktik Mandiri
Bidan.
PASAL 44
(1) Bidan lulusan pendidikan profesi yang menjalankanP raktik Kebidanan di Tempat Praktik Mandiri Bidan wajib
memasang papan nama praktik.
(2) Ketentuan mengenai papan nama praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Bidan yang tidak memasang papan nama praktiksebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:
a. teguran lisan
b. peringatan tertulis
c. denda administratif
d. pencabutan izin.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diatur dengan Peraturan Menteri.
PASAL 45
(1) Bidan yang menjalankan Praktik Kebidanan diTempat Praktik Mandiri Bidan wajib melengkapi sarana dan
prasarana pelayanan sesuai dengan standar pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Bidan yang tidak melengkapi sarana dan prasarana pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikenai sanksi
administratif berupa:
a. teguran lisan
b. peringatan tertulis
c. denda administratif
d. pencabutan izin.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dengan
Peraturan Menteri
BAGIAN KEDUA (TUGAS DAN WEWENANG)
PASAL 46
(1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas memberikan pelayanan yang meliputi:
a. pelayanan kesehatan ibu
b. pelayanan kesehatan anak
c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dankeluarga berencana
d. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahanwewenang
e. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasantertentu.
(2) Tugas Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilaksanakan secara bersama atau sendiri.
(3) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilaksanakan secara bertanggung jawab dan
akuntabel.
PASAL 47
(1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan dapat berperan sebagai:
a. pemberi Pelayanan Kebidanan
b. pengelola Pelayanan Kebidanan
c. penyuluh dan konselor
d. pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik
e. penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan
f. peneliti.
(2) Peran Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan
PASAL 48
Bidan dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan Pasal 47
harus sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
PASAL 49
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanankesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam
pasal 46 ayat(1) huruf a, Bidan berwenang:
a. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa sebelum hamil
b. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan normal
c. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa persalinan dan menolong persalinan normal
d. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa nifas
e. Melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin, nifas, dan rujukan
f. Melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada masa kehamilan, masa
persalinan,pascapersalinan, masa nifas, serta asuhan pasca keguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
PASAL 50
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 46ayat (1) huruf b, Bidan berwenang:
f. Memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir,bayi, balita, dan anak prasekolah
g. Memberikan imunisasi sesuai program Pemerintah Pusat
h. Melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi,balita, dan anak prasekolah serta deteksi dini
kasus penyulit, gangguan tumbuh kembang, dan rujukan
i. Memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dilanjutkan dengan rujukan.
PASAL 59
(1) Dalam keadaan gawat darurat untuk pemberian pertolongan pertama, Bidan dapat melakukan
pelayanan kesehatan di luar kewenangan sesuai dengan kompetensinya.
(2) Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertujuan untuk menyelamatkan
nyawa Klien.
(3) Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud padaayat (1) merupakan keadaan yang
mengancam nyawa Klien.
(4) Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan oleh Bidan sesuai
dengan hasil evaluasi berdasarkan keilmuannya.
(5) Penanganan keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat
(4) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PASAL 60

 Bidan dalam melaksanakan Praktik Kebidanan berhak :


a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan
Kompetensi, Kode Etik, Standar Profesi, standart Pelayanan, Standar Prosedur
Operasional, dan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
b. Memperoleh informasi yang benar, jelas, jujur, dan lengkap dari klien dan/atau
keluarganya
c. Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
Standar Profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, dan ketentuan
Perundang-undangan
d. Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Kebidanan yang telah diberikan
e. Memperoleh Fasilitas Kerja
f. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesi
PASAL 61

Bidan dalam melaksanakan Praktik Kebidanan berkewajiban:


a. Memberikan Pelayanan Kebidanan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, dan mematuhi kode
etik,standar profesi, standar pelayanan profesi, standarprosedur operasional
b. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan lengkap mengenai tindakan Kebidanan kepada Klien
dan/atau keluarganya sesuai kewenangannya
c. Memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan
d. Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani ke dokter atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan
e. Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan sesuai dengan standar
f. Menjaga kerahasiaan kesehatan Klien
g. Menghormati hak Klien
h. Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari dokter sesuai dengan Kompetensi Bidan
i. Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat
j. Meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan
k. Mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan/atau keterampilannya melalui pendidikan
dan/atau pelatihan
l. Melakukan pertolongan gawat darurat
PASAL 62

 Dalam Praktek Kebidanan, Klien Berhak :


1. Memperoleh Pelayanan Kebidanan
2. Memperoleh Informasi secara benar dan jelas mengenai data kesehatan klien termasuk resume isi rekam
medis jika diperlukan
3. Meminta pendapat Bidan dan/atau tenaga kesehatan lain
4. Memberi persetujuan atau penolakan tindakan kebidanan yang akan dilakukan
5. Memperoleh Jaminan Kerahasiaan kesehatan klien
PASAL 63

(1) Pengungkapan rahasia kesehatan Klien hanya dilakukan atas dasar:


a. kepentingan kesehatan Klien
b. permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum
c. persetujuan Klien sendiri
d. ketentuan peraturan perUndang-undangan.
(2) Pengungkapan rahasia kesehatan Klien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbatas pada tindakan yang
dilakukan oleh Bidan
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengungkapan rahasia kesehatan Klien diatur dalam PeraturanMenteri.
PASAL 64

 Dalam Praktik Kebidanan, Klien Wajib :


1. Memberikan Informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
kesehatan
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk Bidan
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Memberi Imbalan jasa atas Pelayanan Kebidanan yang di terima
PASAL 76
(1) Bidan lulusan pendidikan diploma tiga dan Bidan lulusan pendidikan diploma empat yang telah
melaksanakan Praktik Kebidanan secara mandiri di Tempat Praktik Mandiri Bidan sebelum
Undang-Undang ini diundangkan, dapat melaksanakan Praktik Kebidanan secara mandiri di
Tempat praktik Mandiri Bidan untuk jangka waktu paling lama 7 (tujuh) tahun setelah Undang-
Undang ini diundangkan

(2) Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidan lulusan pendidikan diploma
tiga yang melaksanakan praktik mandiri Bidan dapat mengikuti penyetaraan Bidan lulusan
pendidikan profesi melalui rekognisi pembelajaran lampau.

(3) Rekognisi pembelajaran lampau sebagaimana dimaksud pada ayat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perUndang-undangan

PASAL 77
Pelaksanaan Registrasi ulang untuk Bidan yang lulus pendidikan sebelum Tahun 2013 melampirkan
ljazah sebagai pengganti Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi.
AD - ART IBI TAHUN 2018-2023

Syarat dan Tata Cara Penerimaan Untuk Menjadi Anggota

1. Syarat Menjadi Anggota


2. Tata Cara Penerimaan Anggota
a. Memiliki Ijazah Bidan/Lulus 3. Tata Cara Perpanjangan KTA
a. Pendaftaran dilakukan di Kantor
Bidan
pengurus Ranting/Cabang sesuai a. 3 (tiga) bulan sebelum habis
b. Mengisi Formulis Pendaftaran
domisili atau Institusi tempat kerja masa berlakunya mengajukan
dengan melampirkan :
b. Formulir pendaftaran di peroleh di perpanjangan
1) Foto Copy Ijazah Bidan (2
Pengurus Cabang/Ranting b. Mengisi Formulir Pendaftaran
lembar)
c. Formulir yang sudah diisi diteliti
2) Foto Copy Sertifikat Perpanjangan
kebenarannya, diputuskan dalam
Kompetensi (bagi c. Melampirkan foto copy KTA
rapat pengurus Ranting/Cabang
lulusan Bidan setelah 1 yang akan habis masa
d. Calon anggota yang memengaruhi
Agustus 2013) (2 lembar) berlakunya
persyaratan diusulkan oleh
3) Foto Copy Surat Tanda
pengurusan Ranting/Cabang
Registrasi (STR) (2
Untuk diregister oleh Pengurus
lembar)
Pusat dan diterbitkan Kartu Tanda
4) Foto Copy KTP (2 lembar) KTA ONLINE
Anggota (KTA) yang berlaku
5) Pas Foto 4x6 (2 lembar)
selama 5 (lima) tahun.
Kewajiban Anggota
AD - ART IBI TAHUN 1. Tunduk pada AD-ART
2018-2023 2. Memahami, menghayati dan mengamalkan kode etik bidan
3. Membayar uang pangkal bagi anggota baru
4. Menjaga IBI agar tetap sebagai Organisasi Profesi yang tidak berafiliasi
dengan partai politik apapun
HAK ANGGOTA
5. Anggota Biasa membayar Iuran secara teratur
1.Anggota Biasa berhak untuk
mendapatkan-kan pengayoman dari
SANKSI ANGGOTA
organisasi secara berjenjang
1. Sanksi dijatuhkan kepada anggota yang :
2.Anggota Biasa berhak menghadiri rapat
a. Sengaja mencemarkan nama baik organisasi
dan mengajukan usul baik tertulis maupun
b. Menggunakan nama organisasi untuk kepentingan pribadi
lisan
2. Jenis Sanksi
3.Anggota Biasa yang aktif berhak memilih
a. Teguran Lisan yang diberikan 1-3 kali dibuktikan dengan surat
dan dipilih
pernyataan/perjanjian
4.Anggota Biasa berhak memiliki :
b. Teguran tertulis 1-3 kali diberikan dalam waktu 3 bulan
a. Kartu Tanda Anggota (KTA) IBI yang
c. Bila selama kurun waktu yang bersangkutan tidak mengindahkan
dikeluarkan oleh Pengurus Pusat dan di
teguran tersebut maka sanksi yang berlaku adalah dikeluarkan dari
tanda tangani Ketua Umum IBI.
anggota setelah dikonsultasikan dan diputuskan oleh pengurus secara
b. Lencana Ikatan Bidan Indonesia
berjenjang dan pengurus Cabang, Pengurus Daerah dan Pengurus
c. Buku Anggaran Dasar dan Anggaran
Pusat
Rumah Tangga
d. Seragam IBI : Seragam Nasional dan Berhenti dari Keanggotaan
Seragam Lapangan 1. Mengundurkan diri atas kemauan sendiri
2. Meninggal dunia
3. Diberhentikan karena sesuatu hal yang merugikan IBI.
AD - ART IBI TAHUN
2018-2023 KEUANGAN

KEUANGAN IBI diperoleh Uang pangkal dan iuran anggota


1. Penggunaan uang pangkal
dari : ditentukan sebagai berikut : dan iuran anggota cabang
1. Uang Pangkal 1. Uang pangkal sebesar Rp 25.000 diatur sebagai berikut :
2. Uang iuran anggota (dua Puluh Lima Ribu Rupiah) tiap a. 10 % untuk Pengurus Pusat
3. Sumbangan dalam anggota b. 15% untuk Pengurus
bentuk apapun yang sah 2. Iuran bulanan anggota sebesar Rp. Daerah
dan tidak mengikat 25.000 tiap anggota perbulan c. 25% untuk Pengurus
4. Penerimaan lain yang sah 3. Iuran dibayar di Ranting/Cabang Cabang
5. Usaha lain yang sah dimana bidan terdaftar sebagai
d. 50 % untuk pengurus
anggota
4. Iuran anggota partisipatif dibayarkan
Ranting
di ranting terdaftar sebagai anggota
PETUNJUK PELAKS ANAAN
A. REKOMENDASI
1. PE MBE RIAN RE KOMENDASI OPUNT UKME NDAPATKAN SI KB

ORGANISASI IBI 2018-2023


DAN SIPB SEB AGAI B ERIKUT :
a. Se be lum memberi ka n rekome nda si OP ha rus me ma stikan bidan yg akan

BAB VIII IZIN


SURAT
di terbit kan SIKB dan SIPB te rse but , te lah memenuhi kua lifi ka si dan kompe tensi
( PMB DAN
be rdas arka n bukti ADM INISTR ASI da n me lakuka n UJIKOM PETENSI dengan
sa la h s atunya mengguna kan me todaOSCE /PANTHOM
PEMBERIAN SURAT
PRAKTEK BIDAN IZIN
b. M embe rika n s ura t kete rangan se bagai anggota Profesi yg te lah tercat at dan
te regis ter s ert a memiliki KTA IB I

PRAKTEK BIDAN)

2.
KHUS
US
UNTU
K
PEMB
ERIAN
REKO
MEND
ASI
SIPB
DITAM
BAHK
AN :
a.
Setelah
lulus
penilaia
n
keteram
pilan,
lulus uji
kompet
ensi dan
memilik
i
sertifika
t
kompet
ensi,
memilik
i nilai
kepatuh
an
terhada
p kode
etik
profesi,
dan
kesangg
upan
melaku
kan
praktek
mandiri
b. Bagi
bidan
yang
baru
lulus,
untuk
mendap
atkan
SIPB
harus
memilik
i
pengala
man
kerja/kli
nis
pelayan
an
kebidan
an
Minima
l2
tahun
c. Bagi
bidan
yg akan
memper
baharui
SIPB
dilakuk
an
revalida
si,
menggu
nakan
portofol
io
(SKP).
Bila
belum
memenu
hi
persyara
tan,
maka
harus
mengik
uti
UKOM
atau
magang
kembali
PETUNJUK PELAKSANAAN ORGANISASI IBI 2018-2023 BAB VIII
( PMB DAN PEMBERIAN SURAT IZIN PRAKTEK BIDAN)

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

1. SURAT IZIN 2. PERSYARATAN TEMPAT PRAKTIK


PRAKTEK
BIDAN (SIPB)
A. Untuk A. TEMPAT D. PERALATAN
B. PAPAN NAMA
menjalankan PRAKTIK Peralatam untuk
Bidan yg memiliki PMB
PMB seorg MANDIRI Bidan Praktek
Dan telah memiliki SIPB
Bidan harus TERPISAH Mandiri sesuai dgn
WAJIB memasang papan C. STAMPEL
memiliki SIPB DARI Permenkes 28
Nama praktik bidan uk. Bentuk oval
B. Alamat tempat RUANG tahun 2017 terdiri :
60x90cm dgn dasar warna mengacu pada
praktik bidan KELUARGA 1. Peralatan tidak
Putih dan tulisan berwarna stempel IBI :
harus sesuai TERDIRI steril
Hitam Memuat : 1. Nama
dengan alamat DARI : 2. Peralatan Steril
1. Nama (sesuai SIPB) 2. Nomor SIPB
yang tertera di 1. R. Tunggu 3. Bahan Habis
2. Alamat Tempat Praktek 3. Alamat
SIPB 2. R. Pemeriksaan Pakai
3. Logo IBI
3. R. Persalinan 4. Peralatan PI
4. Nomor SIPB
4. R. Rawat Inap 5. Formulir yg
5. Waktu Praktek
5. WC harus
6. R. PPI disediakan
7. Dapur
PRINSIP PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEBIDANAN PADA
MASA PANDEMI COVID-19
Pelaksanaan
Pra Pelayanan Pelayanan ANC, Pasca pelayanan
INC,Nifas,BBL, Balita,
Kespro & KB

• Memberikasi hasil kajian komprehensif.


• Pemberian informasi dan informed consent
• Konsultasi, Penyuluhan, KIE & • Lakukan skrining faktor resiko termasuk • Pelayanan nifas&BBL I dgn bidan
Konseling dilakukan melalui online resiko terinfeksi covid-19 – ditemukan selanjutnya, lakukan pemantauan
• Jika memerlukan pelayanan membuat faktor risiko segera rujuk sesuai standar

mandiri menggunakan Buku KIA.
janji melalui telp/WA Menggunakan APD sesuai kebutuhan
• • Ada keluhan /tanda bahaya
• Lakukan pengkajian komprehensif Memberikan pelayanan sesuai standar
dengan menerapkan protokol pencegahan segera datang ke PMB dengan
sesuai standar, dan gali informasi yang
berkaitan dg kewaspadaan Covid-19. covid-19. membuat janji terlebih dahulu
• Lakukan skrining faktor resiko • Memberikan KIE& Konseling: Gizi, • Konsultasi, KIE dan konseling
termasuk IMD&ASI,KB, PHBS dan Protokol Kesehatan dilakukan secara on-line
resiko terinfeksi covid-19 apakah sedang Cegah Covid-19 serta P4K • Bidan membimbing Ibu
• Pasien dan pendamping maks 1 orang serta membaca dan menerapkan buku
isolasi mandiri (ODP/PDP/Covid +)
• Rujukan terncana bagi Ibu dan Bayi Tim kesehatan yg bertugas selalu KIA
menerapkan protokol pencegahan covid-19
• dengan resiko – • Membimbing Senam Hamil dan
senam nifas secara on-line
Telah
dikembangkan 7
berbagai panduan
pelayanan KIA &
KB: Kemkes, POGI,
IDAI, IBI
dll agar pelayanan
tetap berjalan dan
aman bagi pasien
PedomanPenanganan dan provider
MaternalCovid- dengan berbagai
19danImplikasiterhadap
PelayananKesehatanMate penyesuaian yang
rnal relevan dengan
pencegahan
COVID-19.
Panduan Klinis
Tata Laksana COVID-19 pada Anak

Dikembangkan
pelayanan kesehatan
berbasis tekhnologi
informasi sebagai
solusi inovatif:
Telemedicine,
Konsultasi On-Line
dan Media Aplikasi
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA

EDISI 2
KIE dll
21 Maret 2020
REKOMENDASI PELAYANAN KEBIDANAN PADA PRAKTEK
MANDIRI BIDAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DAN NEW
NORMAL
Bidan dan tim kesehatan menggunakan APD sesuai
kebutuhan dengan cara pemasangan & pelepasan yg
Buat papan pengumuman/banner tentang Protokol 6 benar-menggunakan masker Medis (APN menggunakan N-
Pencegahan Covid-19 di Klinik PMB: 95)
Cuci tangan pakai sabun, jaga jarak minimal 1,5
1 meter, semua pasien, pendamping/ pengunjung Jika tidak siap dengan APD sesuai kebutuhan dan
menggunakan masker tidak dapat memberikan pelayanan, segera
7 kolaborasi dan merujuk pasien ke PKM / RS
Menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun
2 dengan air mengalir dan pengukur suhu Lakukan skrining faktor resiko termasuk resiko infeksi
semua pengunjung. covid-19. Apabila ditemukan faktor resiko, segera rujuk
ke PKM / RS sesuai standar - terencana
3 Pastikan semua peralatan dan perlengkapan sudah 8
di desinfeksi. Pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL&Balita serta
KB, Kespro pada masa pandemi covid-19 & New
Normal sesuai standar – mengacu pada panduan
Semua pelayanan dilakukan dengan membuat 9 Kemkes, POGI, IDAI dan IBI
4 janji melalui telpon/WA

Lakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk


informasi kewaspadaan penularan Covid-19. Bidan dapat Lakukan konsultasi, KIE & Konseling on-line:
5 berkoordinasi dengan RT/RW/Kades utk informasi status ibu 10 pemantauan/follow-up care,konseling KB, ASI
(ODP/PDP/Covid +).
ekslusif, PHBS & penerapan buku KIA,

21
AN
C
• Persalinan
Bersih dan
Aman
• Asuhan BBL

10T

ANC dilaksanakan minimal 6x selama masa


Pemeriksaan DOKTER kehamilan Pemeriksaan dokter 1x pada
1x pada Trimester 1 Trimester 3 (untuk deteksi
Trimeste Trimester Trimeste
(untuk skrining komplikasi
r r
kesehatan ibu 12x kehamilan/mempersiapkan
seutuhnya) 21 x 3x rujukan persalinan jika perlu)

Notes: Pedoman ANC, Pedoman PPIA, buku KIA - Kemkes


PANDUAN PELAYANAN ANC
OLEH BIDAN PADA MASA PAMDEMI COVID-19

Ibu hamiL pendamping dan tim


kesehatan yang bertugas
Tidak ada keluhan bumil menggunakan masker dan
diminta menerapkan isi Lakukan pengkajian komprehensif 5
sesuai standar dgn kewaspadaan menerapkan protokol
buku KIA dirumah. pencegahan covid-19:
1 Segera ke fasyankes jika 3 Covid-19. Dapat berkoordinasi
ada keluhan / tanda dengan RT/RW/Kades tentang
bahaya status ibu (ODP/PDP,Covid +)

Tunda kelas Ibu hamil /


6
dilakukan secara online

Ibu membuat janji melalui


ANC dilakukan sesuai standar
Telepon/WA,
(10T) dgn APD level1. Konsultasi kehamilan, KIE dan
2 ANC pada trimester pertama Lakukan Konseling dapat dilakukan
1x kolaborasi dg dr. utk 4 skrining faktor resiko. Jika 7 secara online (Pandu pengisian
pemeriksaan kes, ditemukan faktor resiko P4K).
rujuk sesuai standar.
PANDUAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH
BIDAN PADA MASA PANDEMI COVID-19

Jika ada tanda-tanda bersalin, segera hubungi Bidan melalui


telepon/WA. Bidan melakukan skrining faktor resiko termasuk Jika tidak dapat melakukan pertolongan persalinan,
resiko infeksi covid-19. Apabila ada faktor resiko, segera rujuk ke segera berkolaborasi dan rujuk ke PKM / RS
PKM / RS sesuai standar sesuai standar

Lakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, dgn kewaspadaan Covid-19. Keluarga/pendamping dan semua tim yang bertugas
Bidan dapat berkoordinasi dengan RT/RW/Kades tentang status ibu apakah menerapkan protokol pencegahan penularan COVID-
sedang isolasi mandiri (ODP/PDP/Covid +) 19.

Pertolongan persalinan dilakukan sesuai standar APN, lakukan IMD &


Pemasangan IUD paska persalinan dengan APD level2, dan Melaksanakan rujukan persalinan terencana untuk Ibu
menerapkan protokol pencegahan penularan covid-19 - pada ibu bukan bersalin dengan risiko, termasuk risiko ODP/PDP/Covid +
PDP, Covid+ sesuai standar.
(Pasien dan pendamping maks 1 org menggunakan masker)
PANDUAN PELAYANAN NIFAS & BBL OLEH BIDAN
PADA MASA PANDEMI COVID-19

Pelayanan nifas & BBL dilakukan Tunda kelas Ibu Balita


Tidak ada keluhan agar menerapkan isi buku
KIA, lakukan pemantauan mandiri, jika ada sesuai standar menggunakan APD 7 atau dilakukan secara
1 keluhan/tanda bahaya pada ibu/BBL segera ke level 1 dan menerapkan protokol online
fasyankes 4 pencegahan Covid-19

Konsultasi nifas & BBL, KIE,


Pelayanan nifas dan BBL, dengan membuat Jika tidak dapat memberikan pelayanan,
Konseling Laktasi,
2 janji melalui Telepon/WA 5 Bidan segera berkolaborasi dan rujuk ke 8 pemantauan Tumbang
PKM/RS
dilaksanakan secara on-line

Ibu nifas, pendamping & semua


Lakukan pengkajian komprehensif sesuai Lakukan Asuhan esensial Bayi Baru
standar, dgn kewaspadaan Covid-19. Bidan
tim yang bertugas
6 Lahir. Imunisasi tetap diberikan 9 menggunakan masker dan
3 dapat berkoordinasi dengan RT/RW/Kades sesuai rekomendasi PP IDAI
tentang status ibu apakah sedang isolasi menerapkan protokol
mandiri (ODP/PDP/Covid+). pencegahan Covid-19
PANDUAN PELAYANAN KB
OLEH BIDAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
1. Tidak ada keluhan, Akseptor IUD/Implan dapat 4. Kunjungan ulang Akseptor Suntik/Pil tidak dapat
menunda untuk kontrol ke Bidan. diberikan, untuk sementara Ibu menggunakan
Pelayanan KB baru/kunjungan ulang - membuat janji kondom/pantang berkala/senggama terputus –
melalui telp/WA bidan dpt kerjasama dengan PLKB untuk distribusi pil

2. Lakukan pengkajian komprehensif sesuai standar,


dgn kewaspadaan Covid-19. 5. Akseptor, pendamping dan semua tim yang bertugas
menggunakan masker dan menerapkan protokol
Bidan dapat berkoordinasi dengan RT/RW/Kades pencegahan covid-19:
untuk informasi ttg status ibu (ODP/PDP/Covid +)

3. Pelayanan KB dilakukan sesuai standar 6. Konsultasi KB, Penyuluhan dan Konseling dilakukan
menggunakan APD level 1 atau 2. Konseling secara online - dimotivasi dan didorong utk beralih
memotivasi menggunakan MKJP – tidak perlu kontrol menggunakan MKJP – pilihan yg tepat diera New
rutin (kecuali ada keluhan) -New Normal Normal - tdk perlu kontrol rutin
EDUKASI DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA
DALAM PENERAPAN PROTOKOL KES P2-COVID-19
DI ERA NEW-NORMAL

DENGAN :
1. JAGA JARAK
2. PAKAI MASKER
3. CTPS
4. DIRUMAH SAJA
5. KENALI GEJALA DAN PERIKSA KES KELUARGA-IBU BALITA SEHAT
6. MAKAN DENGAN GIZI SEIMBANG BEBAS COVID-19
7. PHBS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai